Pacitan
584Please respect copyright.PENANA5fYpILK22V
Pesantren Darussalam
584Please respect copyright.PENANASA9vYP0LKb
Masih di mobil pak Faisal..
584Please respect copyright.PENANAasTcXQ0kgE
"Sudah Faisal, kontrol emosimu, bapak tau kamu sedang marah pada anakmu, Afgan, tapi tidak seperti ini", kata pak kyai Abdullah yang mencoba menghentikan emosi dari pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANApLqhT8gQ3I
"Oh sudah sampai ya, eh ya jangan ikut campur keluarga pak Faisal ya, pak kyai, sudah kan pah, Afgan sudah bangun", kata Afgan yang berbicara tidak sopan pada pak kyai Abdullah dan membuat pak Faisal semakin marah pada Afgan.
584Please respect copyright.PENANA0Qwxz5yvF3
"Afgan Syah Reza..", pak Faisal berteriak dan menampar Afgan.
584Please respect copyright.PENANAWKexyt59mL
"Astaghfirullahalazim Faisal, sudah, sudah, bapak bilang kan di kontrol emosi kamu, maaf Afgan, bapak tidak bermaksud untuk ikut campur urusan keluarga ayah kamu, tapi hanya mengingatkan saja, sekali lagi bapak minta maaf ya, ya sudah kalau begitu kita bicarakan semuanya di dalam saja yuk, di kantor pesantren darussalam", kata pak kyai Abdullah yang meminta maaf kepada Afgan dan juga mengajak pak Faisal serta Afgan ke dalam pesantren darussalam.
584Please respect copyright.PENANAp9gdRGDKmd
"Duh.., ternyata papa beneran masukin saya ke pesantren, ini semua karena Rasya, saya harus kabur dari sini, tapi bagaimana caranya ya, aha.., aku punya ide", kata Afgan di dalam hati yang melirik kearah Samsul.
584Please respect copyright.PENANAaV9K3IkkJm
"Yuk Afgan, kita masuk", kata pak Faisal yang menggandeng tangan Samsul.
584Please respect copyright.PENANAZSysJg7qqP
"Pritigiwir den mas, loh tuan kok tangan saya sih", kata Samsul saat digandeng tangannya oleh pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANA6rFxGNCK7f
"Loh kok jadi kamu sih sul, Afgan mana ?", tanya pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAV2N7mKo8za
"Kabur tuan", jawab Samsul.
584Please respect copyright.PENANAGF76YnqJ74
"Haduh Afgan Syah Reza.., kejar Samsul..", kata pak Faisal yang meminta Samsul untuk mengejar Afgan.
584Please respect copyright.PENANAhWoxHx4hXz
"Faisal tunggu, jangan buru-buru mengejar Afgan, dia tidak akan bisa kabur dari pesantren ini, sudah kamu ikut bapak saja ya, Cecep, Daus, kalian berdua ikut dengan Samsul untuk mengejar Afgan, anak dari keponakan saya ini ya", pinta pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAC3M55nBIWM
"Laksanakan pak kyai Abdullah", Cecep dan Daus melaksanakan perintah dari pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAwgFy3FD8UE
Di belakang pesantren darussalam..
584Please respect copyright.PENANAXiBQwGliby
"Duh ngumpet dimana ya ?", tanya Afgan yang mencari tempat untuk bersembunyi.
584Please respect copyright.PENANAhVRyVW56ep
"Den mas Afgan, tunggu", kata Samsul yang masih mengejar Afgan.
584Please respect copyright.PENANAas8hb6vIV8
"Duh Samsul lagi datang, ada orang juga lagi datang, sudahlah saya ngumpet di dalam lubang itu saja, sepertinya tidak dalam", kata Afgan yang lompat ke lubang pembuangan sampah pesantren darussalam.
584Please respect copyright.PENANAuVMAzMMXyY
Di kantor pak kyai Abdullah..
584Please respect copyright.PENANACX2YPJyIhp
"Oh jadi seperti itu, insyaallah bapak bantu ya untuk membuat Afgan merubah sifatnya, oh ya bapak juga sudah kasih tau Nano, kalau kamu mau datang ke pesantren darussalam, mungkin sebentar lagi sampai", kata pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAf4r4TPOag6
"Terimakasih pak kyai Abdullah sebelumnya sudah mau membantu saya", sambung pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANA13drNUCWdE
"Inggih sami-sami Faisal, oh ya bagaimana itu supir mu sudah belum menemukan anakmu ?", tanya pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAkRrfsD1a6L
"Oh iya pak kyai Abdullah benar, saya belum mendapatkan kabar juga, biar saya telepon supir saya itu ya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAzUC5L4NrvM
"Oh ya Faisal jangan lupa tanyakan posisinya supir mu berada dimana sekarang, nanti kita susul kesana", kata pak kyai Abdullah lagi.
584Please respect copyright.PENANAA86keLHjPQ
"Baik pak kyai Abdullah", sambung pak Faisal lagi.
584Please respect copyright.PENANALtje30WekZ
Di belakang pesantren darussalam lagi..
584Please respect copyright.PENANAx4hVOCj8Jt
"Duh siapa lagi ini yang telepon tidak tau kondisi sedang genting apa ya, em pasti si Darmi ini yang telepon", kata Samsul yang sedang panik mencari Afgan.
584Please respect copyright.PENANAivIOumktLp
"Mas Samsul, hpnya bunyi terus tuh", kata Cecep yang memberitahu hp Samsul berbunyi.
584Please respect copyright.PENANATrNzjcvWvD
"Tau angkat saja kenapa sih itu teleponnya, berisik tau", keluh Daus yang mendengar suara hp Samsul berbunyi.
584Please respect copyright.PENANAVfxj71V7zP
"Iya mas Daus, pritigiwir", kata Samsul yang kaget melihat layar di hpnya, ternyata yang menelepon adalah pak Samsul.
584Please respect copyright.PENANAC6JyxnGQp7
"Kenapa mas nya ?", tanya Cecep.
584Please respect copyright.PENANA4oWFSBOV2E
"Pak bos saya telepon, cep", jawab Samsul.
584Please respect copyright.PENANAyv0110jiwH
"Di angkat dong mas nya, siapa tau saja penting", kata Cecep.
584Please respect copyright.PENANAdFybc0GD1x
"Benar siapa tau saja penting", sambung Daus.
584Please respect copyright.PENANA0h7zJFYoVd
"Iya ini baru mau di angkat", kata Samsul yang akan mengangkat telepon dari pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAYLzAaNR3mr
Di tempat persembunyian Afgan..
584Please respect copyright.PENANA3LfAtPuKSq
"Sementara aman hehe..", kata Afgan yang memperhatikan Samsul, Cecep, dan Daus yang sedang mencari keberadaan dari Afgan.
584Please respect copyright.PENANA6Y3gdf73vC
**
584Please respect copyright.PENANABqW4AmXofj
Percakapan Samsul dan pak Faisal lewat telepon.
584Please respect copyright.PENANARq5p1MQPHZ
"Assalamu'alaikum tuan", Samsul memberikan salam pada pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANA8UnnvZCdbp
"Wa'alaikumussalam Samsul", pak Faisal menjawab salam dari Samsul.
584Please respect copyright.PENANA95aalnxE9p
"Kamu dimana sekarang Samsul, Afgan bagaimana, sama kamu atau belum ketemu ?", tanya pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANA2SFbyDPtFm
"Belum tuan, den mas Afgan belum ketemu", jawab Samsul.
584Please respect copyright.PENANAHefdXOrULs
"Sekarang kamu ada dimana ?", tanya pak Faisal lagi.
584Please respect copyright.PENANAxqRgxdQlwh
"Di belakang pesantren darussalam tuan", jawab Samsul lagi.
584Please respect copyright.PENANAsAuHK2cGo6
"Oh, ya sudah sekarang saya kesana ya, kamu lanjutkan mencari Afgan saja", kata pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAkpIDsGZN35
"Inggih tuan", sambung Samsul.
584Please respect copyright.PENANAxbNuXmgJJ8
"Assalamu'alaikum", pak Faisal memberikan salam pada Samsul.
584Please respect copyright.PENANAUhqsoi0AnF
"Wa'alaikumussalam tuan", Samsul menjawab salam dari pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAaq2I11F37l
**
584Please respect copyright.PENANAsdsO2FEmKh
Di kantor pak kyai Abdullah lagi..
584Please respect copyright.PENANASqaKLdxHOP
"Bagaimana Faisal, mereka berada dimana ?", tanya pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANA7ZUBYmetgH
"Di belakang pesantren darussalam pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAXeeHfMC3I5
"Ya sudah kita kesana sekarang", kata pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAd9JrNVaYlI
"Baik pak kyai Abdullah", sambung pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANApPU7Ii0OQm
Beberapa menit kemudian..
584Please respect copyright.PENANAGulsj73M2H
Masih di tempat persembunyian Afgan..
584Please respect copyright.PENANABfVfUtG8ce
"Duh kok mereka tidak pergi-pergi juga sih dari sini", kata Afgan yang memperhatikan Samsul, Cecep, dan Daus yang sedang mencari keberadaan dari Afgan.
584Please respect copyright.PENANAMnaN83cBRr
Di belakang pesantren darussalam lagi..
584Please respect copyright.PENANAvCdF5dfKQh
"Loh itu kan bang Cecep dan mang Daus sedang apa ya di situ, coba kesana saja deh, mang Daus, bang Cecep", kata Titah yang melihat Cecep dan Daus berada di belakang pesantren darussalam, kemudian Titah memanggil Cecep dan Daus.
584Please respect copyright.PENANAczxFd5Jde7
"Iya", jawab Cecep dan Daus.
584Please respect copyright.PENANA1JHDFv849I
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada Cecep, Daus, dan Samsul.
584Please respect copyright.PENANAMpUOUTX5GF
"Wa'alaikumussalam", Cecep, Daus, dan Samsul menjawab salam dari Titah.
584Please respect copyright.PENANAyoNyHvXQl1
"Sedang apa disini ?", tanya Titah.
584Please respect copyright.PENANAmWvPD0Xq6J
"Sedang membantu Samsul mencari anak dari tamunya pak kyai Abdullah, mbak Titah", jawab Daus.
584Please respect copyright.PENANAgiOWcQo0QS
"Oh..", seru Titah.
584Please respect copyright.PENANAzWEfq17ayR
"Loh mbak Titah nya ngapain disini ?", tanya Cecep.
584Please respect copyright.PENANAdA4UiTQFOW
"Ini saya mau buang sampah disuruh sama mas Fitri, bang Cecep", jawab Titah.
584Please respect copyright.PENANAfABwCNsYOJ
"Oh..", seru Cecep dan Daus.
584Please respect copyright.PENANAiqwpMOiNsf
"Wah sapa wedok ayu iki, cocok kanggo den mas Afgan ?", tanya Samsul di dalam hati saat melihat Titah.
584Please respect copyright.PENANAOZGCdrQnn8
"Assalamu'alaikum", pak kyai Abdullah dan pak Faisal memberikan salam pada Titah, Samsul, Daus, dan Cecep.
584Please respect copyright.PENANAPsS2hZBRTK
"Wa'alaikumussalam", Titah, Samsul, Daus, dan Cecep menjawab salam dari pak kyai Abdullah dan pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAQdFe52Xxfz
"Loh nduk saweg menapa ing mriki ?", tanya pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANA4Sqmygzh32
"Karep bucal sampah akung", jawab Titah lagi.
584Please respect copyright.PENANAjH751iLNsQ
"Oh..", seru pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANA4KpzEz1Z2t
“Apunten pak kyai Abdullah sadurung niki sinten nggih ?”, tanya pak Faisal.
584Please respect copyright.PENANAnPyMW3Hw5a
"Panjenengan kesupen nggih Faisal, niki Titah putra ne Nano, uga Titah niki adalah kawan romo panjenengan, panjenengan riyennya memanggil pak de Faisal", jawab pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAsEWbkl0Nma
“Oh inggih kesupen kula pak kyai Abdullah, gimana prungon panjenengan nduk ?”, tanya pak Faisal lagi.
584Please respect copyright.PENANAxj0XDlkgzW
"Prungon kula alhamdulillah sae pak de", jawab Titah lagi.
584Please respect copyright.PENANADRA6gCL2pL
“Panjenengan sampun bucal sampah ta nduk ?”, tanya pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANAcuTdJuSPks
"Sisa setunggal akung", jawab Titah lagi.
584Please respect copyright.PENANAvFw8MMKneA
"Oh nggih sampun bucal riyen sampah e telas punika bantu akung uga pak de Faisal pados putra ne nggih nduk", kata pak kyai Abdullah.
584Please respect copyright.PENANArSN59bfG4V
"Oh inggih akung, amit", sambung Titah.
ns 172.70.178.234da2