Kasih sayang adalah kelembutan hati...
Dia lebih lembut dari nafas orang yang sedang tertidur,
sebab kasih sayang tak pernah tidur, melainkan terjaga...
menyelami teriknya mentari dan kabut kegelapan malam yang menjelaga...
penuh dinamika dan keindahan,
“Hai, selamat malam !” suara menyapa dari arah belakang Stefan
“Haiii !” jawabku
“Sudah lama ya menunggu ”! lanjut Wella sambil duduk
“ Saya tidak sedang menunggu siapa - siapa…!’ tuturnya pada Wella yang cemberut.
“ Iyalah….saya saat ini menikmati indahnya malam ini, dengan langit berhias sejuta bintang - bintang di atas sana!”
“ Ya, sungguh luar biasa kebesaran Tuhan, menciptakan segala sesuatu begitu anggun dan indahnya” sambungnya
“Namun tak seindah kisah yang harus dijalani sebagian hambaNya. Ada bahagia ada kesedihan, ada duka ada suka” lanjutku
“Cinta hanyalah sebuah permainan hidup yang hinggap pada hati manusia, tapi sesungguhnya rasa kasih sayangnya yang menentukan segalanya” ucapnya.
“Kisah yang tercipta pada kehidupan anak manusia akan berakhir pada waktunya.1474Please respect copyright.PENANAjChDEokgF1
“Begitulah takdir yang harus dijalani setiap insan manusia !” lanjut Wella
“biarkanlah semuanya berakhir seiringan waktu yang terus berlalu. Seperti kisah yang tercipta ini. Antara kita yang dipertemukan di pantai ini “ lanjut Wella sambil tersenyum padaku.
“Senyummu begitu manis, bak senyuman sang bidadari. Bidadari yang baru kukenal, namun masih sangat misteri padaku !” Ujarku padanya sambil menghisap sebatang rokok gudang garam surya.
“Saya hanyalah orang asing yang tiba - tiba datang menyapa raga yang tak kukenal!’
“ Tiada niat mengusik ketenangan sang kumbang yang selalu asyik dengan ilusi dan khayalan yang diciptakannya sendiri diantara hiruk pikuk di pantai” katanya
“Saya hanyalah kelana yang berjalan sesuai kehendak kaki ini kemana akan melangkah. Hatiku telah lama membeku bahkan seakan mati!’ ucapku sambil memandang wajah cantik Wella.
“Hati manusia tiada mati selama dia memiliki keyakinan. Dan ku yakin pada hatimu masih ada sisa cinta yang akan tumbuh bersama hadirnya seseorang dalam kehidupanmu!”
“ Saya selalu berbicara pada diriku sendiri, diantara kepakan sayap malam, namun saya tak menemukan apa yang kuinginkan!”
“ Biarlah saya dengan keadaanku seperti saat ini. memuja kesepian dan kesendirianku !” Aku mengutarakan apa yang dirasakan pada Wella.
“ Ya, aku yang masih asing di pandangan matamu tak mungkin akan menjadi sahabatmu !”
“ Terlalu pagi untuk saling menyapa saat senja datang menyapa raga !” ungkap Wella.
“ Senja akan selalu datang tepat pada waktunya !” lanjutku membalas ucapan Wella.
“ Kuingin merangkul tubuh ke dalam pelukanku, namun aku takut kau akan marah !” Wella berharap ada ikatan lebih dari pertemuan mereka untuk beberapa kalinya itu
“ Aku hanyalah manusia biasa, yang dalam sepi menantikan sosok lain menghangatkan tubuhku ini !” kataku yang memandang Wella yang juga memandangnya.
“ Stefan, aku ini hanyalah wanita yang selalu kesana kemari tak mencari pelabuhan akhir !” lanjut Wella.
“ Mengapa, apakah kau tak ingin ada sebuah dermaga yang akan membuatmu untuk beristirahat sejenak ?” aku bertanya.
“ Aku butuh dermaga, namun bukan untuk selamanya berlabuh disana !” ucap Wella.
“ Tiada kapal penumpang yang berlabuh selamanya di dermaga pelabuhan kan ?” Wella balik bertanya padaku yang menatap jauh ke arah laut.
“ Lalu hubungan apa yang akan kau tawarkan padaku ?” balik bertanya pada wanita itu.
“ Biarlah hubungan kita yang nantinya terjaling hanya sebatas api membakar kayu !” ucapnya padaku.
“ Dan ketika kayu habis terbakar, maka api akan padam dengan sendirinya !” lanjutnya lagi.
“ Seperti rokok yang sekarang kau hisap “ Setelah habis maka ;puntungnya pasti akan kau buang untuk selamanya !” kata Wella
“ Huft !” aku mendengus pelan.
“ Lalu warna hidup apa yang kau tawarkan padaku wahai wanita misterius ?” aku bertanya lagi.
“ Ikutlah padaku, akan kutunjukkan hubungan itu wahai jiwa yang berteman sepi !” ajak Wella sambil berdiri.
Aku pun ikut berdiri dan setelah membayar makan dan minuman, mengikuti Wella menuju motor Beatnya.
Setelah Wella diatas boncengan, Aku melajukan motornya menuju tempat yang dikatakan oleh Wella.
Hanya menempuh waktu 30 menit, mereka berdua tiba pada sebuah wisma.
“ Disinilah akan kutunjukkan bentuk hubungan yang akan kita jalani !” jelas Wella padaku yang nampak bingung
“ Sudahlah, kita ke resepsionis dan kamu bayar sewa kamarnya !” Wella menarik Stefan.
Setelah membayar sewa kamar sebesar seratus rupiah untuk 3 jam. Kami pun menuju sebuah kamar yang berada di pojok bangunan.
“ Silahkan!” kata room boy yang membukakan pintu pada kami.
Setelah berada di dalam kamar. Wella menghempaskan badannya ke atas ranjang. Aku duduk di dekatnya sambil memperhatikan wajah Wella yang memejamkan mata.
“ Wahai wanita misterius, apa sebenarnya yang ingin kau tunjukkan padaku!1474Please respect copyright.PENANAk0R1aCPmCV
“ akumembuka suara.
“ Lelaki tangguh namun sesungguhnya rapuh, sebentar lagi akan kau tahu dengan seluruh pertanyaanmu itu !” jawab Wella yang bangun dari tidurnya.
Wella mulai membuka baju kaosnya dan melemparnya di sisi ranjang. Dia juga membuka celana panjang levisnya. Hingga kini dia hanya mengenakan Bra dan CD berwarna merah.
Dia tersenyum padaku sebelum menuju ke kamar mandi.
Suara air dari dalam kamar mandi terdengar. nampaknya Wella sedang mandi.
Stefan hanya menunggu sambil membakar sebatang rokok. Dia menyalakan televisi dan menonton sebuah berita.
“ Stef, tolongin aku dong !” teriak Wella dari dalam kamar mandi yang pintu kamarnya tidak terkunci.
Kepala Wella keluar dari ambang pintu toilet. Aku pun menuju ke kamar mandi.
“ Kamu maukan gosokin punggung aku !” Wella meminta tolong yang membuka pintu kamar mandi agar aku bisa masuk.
“ Wait, kamu buka aja dulu pakaianmu, biar gak basah !” anjur Wella padaku.
Aku hanya mengikuti perkataan Wella. Dengan hanya mengenakan CD berwarna putih, dia masuk ke dalam kamar mandi.
“ Nih !” Wella memberikan sabun batangan kepadaku.
Stefan pun mulai menyabuni punggung Wella. Tubuh itu begitu mulus disentuh oleh tangannya. Dia menatap tubuh itu dari arah belakang, hingga turun ke bokong Wella yang begitu montok.
Bulat dan sungguh menantang kelelakianku.
“ Kok diam !” tiba - tiba Wella membuyarkan lamunanku.
“ Keindahan yang saat ini kau saksikan, aku kupersembahkan kepadamu !” ucap Wella pada aku yang melanjutkan menyabuninya.
“ Kau tahu, aku lelaki yang yang terombang - ambing dalam kegersangan !” balasku
“ Dan aku, wanita yang akan membuat kegersangan itu sedikit basah, walaupun tak banyak !” ujar Wella yang menyiram seluruh tubuhnya dengan air.
“ Kamu tidak mandi ?” tanya Wella padaku yang menjauh darinya.
“ Nanti sajalah !” balasnya singkat sambil keluar dari kamar mandi meninggalkan Wella yang meraih handuk.
Tak lama kemudian Wella keluar dari kamar mandi, tubuhnya berbalut handuk, lalu duduk di samping Stefan yang tetap hanya mengenakan celana dalam.
“ Aku boleh minta rokok kamu sebatang ? “ pintanya padaku yang duduk dikursi.
Aku memberikan rokok pada Wella. Wanita itu mengambil sebatang dan membakarnya. Hampir setengah batang dihabiskan oleh Wella. Dia naik ke atas ranjang tiduran.
“ Apakah kita akan terus begini di dalam kamar ini ?” tanya Wella padaku.
Bawalah aku bersamamu pada ombak yang menggemuruh di tepi pantai “
“ Yang menghempas karang - karang disana !” tuturnya padaku yang menghadap kepadanya.
“ Lama aku dipermainkan keadaan, hingga kita bertemu di tepi pantai itu “
“ Tubuhmu begitu indah dipandang mata, mengusik jiwa untuk menyentuhmu !” kata aku yang naik di samping Wella.
“ Malam ini jadikan aku ratu dalam istana sepimu, bawa aku duduk diatas singgasana kekuasaan hasratmu !” goda Wella yang perlahan melepas lilitan handuknya.
“ Sungguh ini sebuah pemandangan yang begitu indah, dengan tetek menjulang tinggi dengan puting kecil merahnya !”
“ Pada memek yang ditumbuhi belukar nan rapi !” aku mulai menjamah tubuh Wella.
“ Kedua tetek itu menunggu untuk didaki, dan memek itu menantikan kehadiran penghuni yang akan memberikan kenyamanan !” sambut Wella yang memegang kedua teteknya yang berukuran 38. Dipermainkannya putingnya yang merah sehingga dia sendiri yang mendesah nikmat.
“ Dakilah gunung ini, nikmati keindahan puncaknya !” ajak Wella yang melihat kearahku yang mulai menjamah teteknya.
Aku meremas kedua tetek itu, sehingga Wella mendesis menikmati setiap remasan tanganku.
Wella pasrah ketika aku menikmati keindahan tetek miliknya, pada puncak mulai merasakan dinginnya hembusan angin semilir. Dan puncak itu bagaikan digelitik oleh sebuah kenikmatan. Sehingga dia semakin mendesah.
“ Ahh, berikan Stef…aku inginkan itu darimu !” desah pelan Wella. Tetek itu basah oleh rintik embun yang diciptakan oleh mulutku.
Akhirnya pendakianku sekarang menuruni setapak demi setapak lereng gunung dan menuju ke arah lembah yang ber belukar rapi.
Sejenak aku berhenti di antara belukar lalu disibaknya perlahan. Tangan - tangan kekar itu terus menyibakkan belukar hingga kini nampak bibir memek yang mempesona.
Disentuhnya liang memek itu dengan penuh penghayatan, agar si pemiliknya merasa senang.
Pertahan aku mendekatkan wajahnya di memek itu, lalu menjulurkan lidah dan menyentuh klitoris yang mirip kacang.
Disapunya pakai lidah dari bawah hingga ke atas. Membuat Wella mendesah panjang.
Akh..akh…akh..shhh.
Wella memegang kepalaku dan mendorongnya ke memek miliknya. Wajahku terbenam, membuat lidah itu terjerumus masuk ke dalam lubang memek yang mulai basah oleh cairan licin.
Lidah itu bermain jauh ke dalam, mengais seluruh isi memek. Aroma khas dari memek itu membuat aku bagaikan ketagihan.
Tiba - tiba kedua paha Wella menjepit kepala Stefan, dan tangannya makin membenamkan kepala itu.
Pantatnya terangkat diri seringai erangan panjang.
“ Ahhh…aku keluar “
“ Ouh, nikmat rasanya permainan lidahmu !.desah Wella yang kemudian lemas.
Pada memek miliknya banjir oleh cairan licin, membasahi seluruh liangnya.
Aku naik dan baring di samping Wella yang nafasnya tidak beraturan.
“ Kamu sangat hebat mempermainkan gairahku !”
“ Walaupun hanya menggunakan lidah, kau membuatku meraih puncak kenikmatan !” puji Wella yang meraba - raba dada bidangku
“ Inikah hubungan yang kau maksud ?” tanyaku pada Wella.
Wella hanya mengangguk membenarkan perkataan aku. Setelah merasa nyaman dan nafasnya beraturan kembali.
Wella bangkit dari tidurnya. Dia meraba dada bidangku lalu bibirnya mengecup dada itu. Ciuman menuju puting susu milikku. Lidahnya bermain di sana secara bergantian.
Lama Wella mempermainkannya hingga ciuman dilanjut menuju ke bawah. Dilihatnya sebuah kontol besar yang masih terbungkus celana dalam putih.
Diraihnya kontol itu, lalu dipermainkan dengan tangan lembutnya. Dari luar celana tangannya menyapunya secara teratur naik turun.
Uhh…ahh
Aku mulai panas dengan permainan mulut dan tangan Wella di kontol kebangganku.
Selama 10 tahun tidak pernah disentuh oleh tangan wanita.
Kontol yang berukuran besar membuat setiap wanita akan menahan nafas ketika itu memasukinya.
Perlahan tangan Wella menyusup masuk kedalam celana dalam, dan meraih kontol itu. Di mainkan dengan tangan. Naik turun secara berurutan membuat sang pemilik semakin mendesah menahan rasa nikmat dari tangan Wella yang lentik
Wella hanya memandang sebentar wajahku lalu membuka celana dalamku.
“ Oh.. ini besar banget Stef !” Wella takjub melihat kontolku yang berukuran besar.
“ Klopp, blaem..blaem, Wella menjilati kepala kontol itu dengan lidahnya. Lalu dijilati seluruh kontol itu dari atas kebawah, menyentuh dua buah telur.
Wella ingin membalas perlakuanku pada memek miliknya.
Aku benar - benar dibuat merasa nikmat dengan permainan mulut Wella. wanita itu mahir betul mempermainkan gairahnya.
Kontol miliknya semakin membesar, dan tak mampu dimuat oleh mulut Wella.
Plop..eml..emll..shhh !” Wella terus menikmati kontol itu. Bagaikan anak kecil yang mendapatkan permainan baru.
Kontol itu mengeluarkan cairan bening yang dijilat oleh Wella.
Wella yang semakin nafsu melihat tonggak itu, menghentikan isapannya. lalu naik duduk diatas pahaku
Kontol itu dipegang dan di arahkan ke lembah miliknya. Setelah dirasakan pas. Dia pun menurunkan pantatnya.
Agak sulit juga, mungkin karena ukuran kontol yang besar, namun Wella terus berusaha, hingga akhirnya
Cleee Pppp, kontol itu berhasil masuk kedalam lubang memeknya. Walaupun hanya separuh namun membuatnya menahan nafas.
“ Ahh, ini gila Stefan Sshh…nikmat banget milikmu !” Wella kembali memuji milikku yang bersarang di lubang memeknya.
Perlahan dia menaik turunkan pantatnya.
Ahhhh…ahhh….
Wella menjerit saat seluruh kontol itu masuk kedalam memek. Dirasakan kontol itu begitu sesak di dalam sana. Seakan mentok hingga menyentuh rahimnya.
Wella menaruh kedua tangannya pada dadaku, lalu mulai menggoyangkan tubuhnya naik turun. Kontol milik aku pun bergerak keluar masuk, menusuk - nusuk lubang memeknya. Pelan - pelan hingga goyangan naik turun Wella semakin cepat. Kepalanya digeleng - gelengkan menahan sensasi nikmat tatkala kontol itu masuk ke dalam memeknya.
Aku bangun dan meraih kedua tetek Wella, lalu diremasnya dengan mesra. puncaknya ditarik - tariknya, membuat wella semakin liar bergoyang.
Clep..clep..pppp
Suara pertemuan dua alat kenikmatan kami. Nafas kami pun saling memburu tak beraturan.
“ Stef…ouuh..Stef..punyamu mengaduk lubangku !”
“ Aku suka milikmu, besar dan panjang..sayang..uh!” suara Wella menahan nikmat.
Aku memberikan kesempatan pada Wella untuk mendominasi permainan.
Aku hanya menghisap dan meremas kedua tetek itu dengan rakusnya. Sesekali digigit kecil sebagai variasi permainan kami.
Plok…plong..
Suara tonggak lepas dari dalam lembah. Wella mengubah posisinya. Kali ini dia membelakangiku.
Kembali dia memasukkan kontol milikku kedalam memek miliknya yang banjir oleh cairan licin.
Cleep..
Suara kontol masuk kedalam memek dengan gagahnya. Wella mulai menggoyangkan pantatnya naik turun.
Kontol itu pun keluar masuk mengobrak - abrik isi lembah yang semakin banjir.
Sementara pemilik memek tak henti - hentinya mendesah, menjerit setiap kali kontol bergerak itu masuk.
Wella seperti cacing kepanasan, menahan tusukan kontol pada lembah kenikmatan. Begitu terasa setiap kali bergerak masuk dan mentok di dalam sana.1474Please respect copyright.PENANAx0ghnUZfpa
Aaahhh…aku keluaar…!” jerit panjang Wella.
Aku memegang pinggul Wella dan membatu wanita menggoyangkannya naik turun lebih cepat.
“ Tahan…sayang, kita keluarin sama - sama !” ajakku menuju puncak orgasme.
Ahh, uhh,,, aku keluar
Mereka hampir bersamaan menjerit nikmat.
Kontol aku menyemburkan lahar hangat di dalam rahim Wella. lima kali semburan diterima oleh memek Wella, yang sebagian mengalir keluar membasahi jembut.
Wella mengangkat pantatnya sehingga kontol milik aku keluar bebas.
Tetapi kontol itu nampak masih gagah tegak berdiri. Pada ujungnya mengkilap dan basah oleh cairan dari lembah dan cairan kontol itu sendiri.
“ Gila, ini sangat luar biasa Stef !” Wella berkata dengan nafas yang masih ngos- ngosan. Seperti telah berlari puluhan kilo.
“Punyamu begitu nikmat, sayang !” pujinya lagi. Dia melihat kontol itu masih tegak dengan gagahnya.
Aku hanya tersenyum mendapat pujian. Inilah kelebihan yang dimiliki oleh aku. Memiliki kontol yang membuat wanita akan selalu ingin bercinta dengannya.
‘Wel, kamu suka punyaku ini ?” tanya aku sambil memegang kontolnya.
“ Suka banget, punyamu itu hampir membuatku mati merasakan nikmat yang luar biasa !” balas Wella yang memandangi kontol aku.
“ Jika kau mau, ini akan membuatmu akan merasakan kenikmatan !” dengan bangganya aku berkata.
Aku mendekati Wella yang terbaring, nafasnya belum teratur betul.
Dan tiba - tiba mendekatkan kontol miliknya ke mulut Wella.
“ Isap, sayang !” pintaku pada Wella.
“ Wella tak mampu menolak permintaan aku, karena dia memang sangat doyan dengan Kontol . Apalagi milik aku mampu membuatnya kesetanan.
“ Glek…glek…clip… !’ suara mulut Wella menghisap kontol itu. Aku pun tak diam, dia mendorong - dorong kontol itu keluar masuk di mulut Wella. Kadang juag aku mendorong masuk jauh kedalam, sehingga kontolnya terbenam seluruhnya. Jika sudah begitu, dia pun menggoyangkan kepala Wella.
“ Sst…uhhh..terus Wel…..isap sayang !" Aku merasa nikmat saat Wella mempermainkan kontol itu dengan mulut dan lidahnya.
Aku menahan kepala Wella dan mendorong - dorong kontolnya keluar masuk di mulut Wella yang yang terbuka.
Hingga akhirnya aku merasakan kontol kembali akan menyemburkan cairan hangat.
Plokk..
Suara kontol dicabut dari dalam mulut Wella. Aku menuju ke dua tetek Wella sambil mengusap - usap kontol naik turun.
Ahh, Ahhh…
Kontol miliknya memuncratkan cairan hangat yang jatuh membasahi kedua tetek Wella.
Hingga akhirnya aku ikut baring di samping Wella yang tersenyum padanya.
Dari hari ke hari hubungan antara aku dan Wella semakin akrab, bahkan mereka kadang bertemu di sebuah wisma untuk melepaskan kerinduan dan menghabiskan waktu di dalam kamar untuk menciptakan keringat kenikmatan dari sebuah hubungan yang tak jelas.
Tiada ada lagi batasan yang tercipta diantara mereka berdua. Mereka merasakan asmara yang begitu bergejolak, namun bagi Wella hubungan itu hanya sebatas hubungan biasa saja. Tidak ada ikatan yang akan membuatnya terikat. Namun bagiku itu berbeda. Apa yang mereka lakukan di dalam kamar adalah sebuah hubungan yang serius.
Aku mengangkat tubuh mulus Wella ke atas ranjang Wisma dan menghempas tubuh wanita itu. Lantas dia pun menindih tubuh itu sambil menghujami ciuman - ciuman yang membuat Wella mendesis seperti cacing kepanasan.
Ahh….ouhh….lakukan..sayang……..auuuh !” desah wanita itu merasakan sentuhan tangan Stefan pada kedua teteknya yang ranum.
Pada utingnya yang sangat mengeras karena dipermainkan oleh jari aku yang terus membangkitkan gairahnya. Kadang aku tarik - tarik putingnya membuat Wella semakin bergelinjang hebat.
Aku bangun dan bergegas membuka baju kaos dan celana panjang. Kini yang tersisa hanya CD. Kontol yang berukuran cukup besar dan agak bengkok keatas nampak perkasa.
Hal yang sama dilakukan Wella dia membuka seluruh pakaiannya hingga bugil di hadapanku. Kedua teteknya yang berukuran 38C bergantungan besar menantikan remasan tangan kekar aku.
Aku kembali mempermainkan perasaan Wella dikecupnya bibir Wella dan lidahnya berpindah ke dalam mulut wanita itu dan mencari lidah Wella untuk bermain.
Sementara tanganku meremas tetek Wella. Putingnya kuplintir, membuat Wella semakin tak mampu menguasai nafsunya
Kecupan Aku turun dan singgah ke dua tetek yang ranum itu.
Lidah menjulur dan menjilati putingnya yang mengeras, puting yang berwarna merah itu jadi sasaran mulutku
Wella hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam dan mulai digesek-gesek memeknya, " ooohhh... hhhmmmm.. Tangan masuk kebalik celana dalamnya mulai dari jembutnya yang tipis.. turun lagi dan gerbang darva yang sudah basah.. ssssshhhhh...
sambil menggigit bibir bawahnya sedangkan mulut aku masih menyedot putingnya yang mulai mengeras. Aku masukan jari tengahnya dengan perlahan.
“ Sssshhh.. ooohhh... terasa lembab dalam lubang memek itu. Aku dorong lagi lebih dalam, semakin dalam hingga jari tengahnya tenggelam di lubang memek Wella
Mulut aku makin turun dan mendapati lubang memek Wella yang berjembut tipis.. Sementara jarinya masuk didalam lubang Wella yang matanya terpejam merasakan kenikmatan jariku di lubang itu yang mulai banjir oleh cairan.
Plopp..ploppp
suara jariku mengobok - obok lubang memeknya yang semakin banjir oleh cairan licin.
Mata Wella terbeliak - beliak merasakan nikmat pada lubang memeknya yang sedang kuobok - obok dengan jati.
" Akkkh.....akkhhh...arggg...ouuhhhhh.." akhirnya Wella mengeluh panjang matanya tertutup rapat dengan nafas yang memburu. Kurasakan memeknya berkedut beberapa kali sampai akhirnya dia lemas.
1474Please respect copyright.PENANAytPD8vE8ot