Setelah berkali - kali bertemu dan menghabiskan waktu di dalam kamar wisma, Wella tidak lagi datang bertemu denganku, sehingga kesendiriannya kembali di pantai itu. Aku kembali menghabiskan malamnya seorang diri di pantai sambil menikmati segelas kopi dan beberapa batang rokok. Ingin menghubungi Wella dan mencari tahu keberadaannya, namun wanita misterius tidak pernah memberikan nomor telp maupun telepon selulernya padanya.
Aku hanya manusia biasa yang pernah merasakan kepahitan dalam menjalani sebuah perhubungan.
Pantai Losari di Kota XXX
Disini ku kenal dirimu,
kau berikan padaku kehangat cinta,
namun engkau tak dapat kumiliki hati dan cintamu,
entah kenapa kau tak ingin kujadikan bagian dari hidupku
andai kau tahu saat ini seorang wanita telah hadir dalam kehidupanku,
apakah yang akan kau katakan ;padaku.
Dimalam ini, dipantai ini, semua kenangan kita kembali terbayang,
suara lembutmu menyapa,
selalu terngiang ditelinga ini.
Kemana dirimu menghilang wahai sang gadis misterius,
adakah rindu dihatimu,
atau kau hadir hanya untuk memberiku kepuasan sesaat,
tanpa ingin kumiliki dirimu seutuhnya.
“Hei, kamu melamun Stef” disapa kok tidak dijawab!’ suara seorang wanita membuyarkan lamunanku.
Aku berbalik dimana suara itu berasal. Seorang gadis telah duduk disebelah kananku.
“ Wella ?” seruku seakan tak percaya melihat Wella yang baru saja di lamunin. seakan tak percaya.
“ Iya, ini saya Stef, memangnya ada Wella lain ya ?”
“ Yang kamu kenal selain saya! ujar Wella yang tersenyum pada aku
“ Kamu kemana saja, saya telpon tapi gak diangkat, sms aku pun kamu tidak balas ?” tanyaku pada Wella yang hanya tersenyum.
“Saya ada kok Stef, nih kan sekarang saya ada disampingmu!” Wella mengedipkan matanya.
“ Iya sekarang ini, tapi entah esok !’ kataku
“ Kamu makin cantik!” kataku pada Wella yang tengah memperhatikan orang yang berlalu lalang
“ Mulai deh gombalannya nih!” tukas Wella.
“ Bagaimana kabar kamu selama ini dan kemana aja sih ? aku bertanya pada Wella
“ Baik, sayang. Sangat - sangat baik!” jawab Wella padaku yang menghisap rokok
“ Kok saya gak ditawarin minum, haus nih !” kata Wella.
“ O iya lupa, minumnya seperti biasakan Milo panas” kataku
“ Tunggu ya !” sambung aku sambil berlalu menuju ke gerobak penjual minuman untuk memesan minuman
“ Sabar ya tuan putri yang manis, gadis misterius!” ucapku pada Wella yang semakin merapatkan duduknya.
“ Saya kangen sama kamu Stef “. kata Wella dengan suara manjanya
“ Saya selalu ingin bertemu denganmu, tapi rasa itu saya pendam” tutur Wella
“ Saya takut melukai hatimu, kamu pria baik, biarlah hubungan kita sebatas sahabat saja!” lanjut Wella.
“ Kamu bilang sahabat, lalu hubungan sahabat yang bagaimana, beberapa kali kita tidur bersama. Mereguk kenikmatan surga dunia!” kataku pada Wella yang memegang tangannya
“ Stef, saya ini wanita normal yang masih merindukan pelukan dan kehangatan seorang laki - laki. Kehangatan yang selama 8 tahun saya tidak rasakan semenjak bercerai dengan suamiku!’ tuturnya pada Stefan yang menatapnya
.” Saya baru tahu kalau kamu itu seorang ?” kata aku
“ Janda. Iya saya seorang janda yang ditinggal pergi oleh suamiku yang belum mampu mandiri. Dia masih ingin menetek pada kedua orangtuanya!”
Apa laki - laki seperti itu yang ingin saya harapkan?” kata Wella.
“ Tetapi mengapa, sewaktu saya mengutarakan cintaku, kamu menolakku”.
“ Apa saya bukan tipe laki - laki yang kamu inginkan menjadi pendamping hidupmu?” tanyaku
“ Jangan, Stef !”675Please respect copyright.PENANA2pSl3Y0Yxy
“ Kamu harus mendapatkan wanita baik yang akan memberikanmu kasih sayang dan cinta yang sebenarnya!” ujar Wella yang semakin erat menggenggam tangan kanan Stefan
“ Cukup hubungan kita sebatas ini, jangan lebih. Saya tidak ,mengharapkan lebih dari ini, hubungan persahabatan. dan permainan asmara di atas ranjang yang kita lakukan” Saya tidak ingin lebih dari itu !” tutur Wella.
“ Kamu benar - benar seorang wanita misterius dan mungkin sedikit tidak waras!” ucaplu pada Wella.
“ Ya, mungkin juga, kamu bukan laki - laki yang pertama tidur denganku, sebelum sudah pernah ada yang menikmati tubuhku ini. Lalu saya putuskan untuk mengakhiri hubungan kami!” tukas Wella
“ Saya tak menyangka ada wanita seperti kamu!"
“ Stef, malam ini saya ingin bersamamu semalaman…kamu bisakan sayang ?” tanya Wella dengan manja.
“ Besokkan kamu libur ” sambung Wella sambil bermanja - manja pada aku
“ Kita ke Wisma yang biasa aja, disana aman.!” ajak Wella.
“ Ya terserah kamu sajalah, demi persahabatan kita, seperti yang kamu inginkan!’ jawab Stefan
Setelah membayar makanan dan minuman, mereka berdua pun menuju ke Wisma dimana biasanya mereka mereguk kenikmatan, berdesah nikmat dan bermandi peluh.
Inikah permainan hidup hubungan antara aku dan Wella. Hubungan persahabatan yang diwarnai dengan kepuasan diatas ranjang di sebuah kamar wisma?
Setibanya di Wisma, dan membayar sewa kamar. Aku dan dan Wella langsung menuju kamar yang ditunjuk oleh petugas wisma.
Setelah berada didalam kamar. Wella langsung memeluk aku.
Mencium aku dengan liarnya. Akhirnya saling melumat bibir pun terjadi dengan hebatnya. Aku membalas tak kalah panasnya. saling berciuman mereka menuju ke atas ranjang yang sebelumnya masing saling melucuti pakaian hingga tak sehelai benangpun melekat di tubuh mereka.
Diatas ranjang mereka saling bergulingan, kadang aku diatas kadang, Wella diatas tubuh aku. Hingga akhirnya mereka kelelahan dan bermandi keringat walaupun kamar yang mereka tempati ber AC.
“Ahh, Stef “
“ Berikan kepuasan padaku. Saya ingin malam ini kita melepaskan kerinduan kita berdua. Bawa saya ke pelabuhan kenikmatan sayang”
Ahh, ahh
Suara aku dan Wella bersamaan. Mereka telah mencapai pelabuhan yang ingin dituju. Dan kapal telah bersandar di dermaga kenikmatan
Akhirnya mereka terkulai lemas.
“Kamu sungguh hebat!” kata Wella dengan nafas yang masih belum teratur setelah berlayar di lautan kenikmatan.
“ Kamu benar - benar gila.”
“ Kau selama ini telah permainkan perasaanku padamu!”
“ Jangan berkata begitu, saya tidak ada niat ingin melukai hatimu. Cukup hubungan kita seperti ini jangan menuju keseriusan, oke sayang!’ kata Wella sambil melumat bibir aku.
“ Terserah kamu saja !” kata Stefan yang membalas lumatan bibir Wella.
“ Saya mandi dulu, kamu mau ikut mandi gak nih!” pancing Wella yang turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.
Aku memperhatikan Wella yang berjalan menuju kamar mandi dalam keadaan bugil. Bokongnya yang montok seakan memanggilku untuk dijamahnya. Kedua tetek yang bergantungan berayun - ayun.
Entah mengapa tiba - tiba ajakan Wella untuk mandi bareng terlintas di benakku. Akhirnya aku menyusul Wella menuju ke kamar mandi. Suara air dari shower terdengar, Wella berbalik begitu mengetahui aku menyusulnya.
“ Mandi bareng ya !” kata Wella begitu melihat aku yang sudah ada di belakangnya.
“ Stef, tolong dong sabunin belakang aku” sambil menyerahkan sabung batangan kepada Stefan. Laki - laki itu pun menyabuni tubuh Wella.
Aku terus menyabuni tubuh Wella hingga wanita itu berbalik ke arahnya. Wanita itu meraih kedua tanganku dan menaruhnya di kedua teteknya yang tengah kusabuni. Wella ingin kedua tangan itu meremas kedua teteknya kenyal miliknya.
“ Ahh, nikmat remasan itu, sayang !” mendesah nikmat tatkala kedua tanganku mempermainkan puting susu itu.
Tangan kanan Wella turun kebawah dan menuju pada kontol, milikku. Dipegangnya lalu memainkannya.
Uhh
Aku merasakan nikmat dari permainan tangan Wella pada kontol . Aku membalas dengan mencucuk puting susu Wella. Wanita itu menggeliat kepanasan merasakan lidah menjilati putingnya itu.
Nafsu Wella semakin memuncak, tangannya yang bermain di kontol semakin intens. Lalu tiba - tiba tubuhnya turun jongkok diantara kakiku.
Kontol milik aku tepat di depan wajahnya. Tongkat itu begitu gagahnya. Besar dan berurat dan bengkok keatas.
Perlahan Wella mendekatkan mulutnya dan akhirnya melahap tongkat itu. Mulutnya penuh dengan tongkat itu.
Aku memegang kepala Wella dan menekan wajah wanita agar kontol makin terbenam ke dalam mulut.
Ahhh
Uhhhh
Aku mendesah nikmat merasakan permainan,mulut Wella. Hingga akhirnya Aku menarik lepas kontol. Dia mengangkat tubuh Wella dan membalikkannya. Wella tahu posisi apa yang diinginkanku kali ini. Posisi nungging kulihat belahan memek Wella yang memerah siap untuk dimasuki oleh kontolku.
Dia pun membungkuk dan membuka lebar kedua kakinya. Aku memposisikan badannya. Dan kontol milikku yang semakin keras kusentuhkan di lubang memek Wella yang berjembut tipis. Setelah kurasakan tepat. Aku pun menghentakkan dengan kerasnya.
“ Ahhh !” jerit Wella saat kontolku telah bersarang di lubang memekn miliknya.
Perlahan aku menggoyangkan pantatnya maju mundur. Membuat kontol milikku keluar masuk menusuk - nusuk lubang memek Wella yang berguncang.
“ Terus sayang, lebih dalam lagi, aahh !” Wella meracau tak karuan merasakan nikmat.
Aku makin cepat menggoyangkan pantatnya maju mundur, kuraih kedua tetek Wella yang bergantungan.
“Aahh, saya keluar !” jerit Wella merasakan sesuatu keluar dari dalam dan makin membasahi kontol milikku yang masih menghujam. Bahkan semakin cepat.
Aku tak hiraukan jerit kenikmatan Wella, aku terus menusukkan kontol aku, bahkan hingga seluruh kontol itu terbenam jauh didalam sana.
Aku meraih kaki kiri Wella, dan mengangkatnya keatas. Membuat aku lebih leluasa menggenjot tubuh Wella dari arah belakang.
Aku terus menyodokkan kontolku jauh masuk kedalam rahim Wella. Wanita itu meracau bersama gempuranku dari arah belakang.
" Akkkh....ahhh........oouhhh.......kamu....hebat....aahhh"
" Uhhhh...kontolmu enak...sshh.....ampun.....aku mau keluar lagi...ahhhhh" desah Wella. Aku semakin cepat menusukkan kontolku hingga kurasakan memeknya bekedut dan menjepit erat kontolku.
" Akkkh.....aku mau crottt...aaahhh"
" Yesss....keluarin didalam sayang....aku mau pejumu...siram rahimku" jerit Wella
Crooott croott
Akhirnya aku menembakkan peju yang banyak didalam rahim Wella.
Di dalam kamar mandi kami kembali berpacu menuju puncak kenikmatan hingga akhirnya kami kembali lemas.
Diatas ranjang mereka berbaring masih dalam keadaan tanpa sehelai benang.
“Sayang jangan mencintai saya “
“ Saya tidak ingin dicintai sepenuh hati. Biarlah hubungan kita berdua seperti ini!”
“ Disaat saya butuh kamu pasti aku akan menemukanmu!” ujar Wella pada aku yang berada disampingnya.
“ Maaf ya, sayang ” kata Wella sambil mencium pipiku
“ Ya itu keputusan kamu, andaipun saya memaksamu itu tiada berguna!”
“ Mungkin inilah permainan hidup diantara kita !” balas aku yang menatap Wella yang memelukku dengan mesra.
675Please respect copyright.PENANASaoKqEx55L