x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVlIzVb240
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVw5uoJd3se
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6p0e8mywF
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgnBTMqbkp
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw13A07qEGN
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MdrvOQ7Va
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoTDS3YkPz
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLGpATpPsx
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcPFtdqEoC
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgTGA8VcwI
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebWDoiC08r
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlVZOvPkAo
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKCudQEXpI
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfx69iUMTk2
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6znvgo9B7
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBMQfbtXJT
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7QeMb8W81
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsrPktEdCt
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPSA9kcvKe
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarnebB5Tda
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6r3m8B7Pzy
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gCRQRQE9V
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNi0kYIyVA
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgyvipV7aD
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WjWd4fceK
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzLtrYmmtb
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupHLxy3j1X
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JChmgcH2t
"Baiklah, setuju."
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnu17d7K5mV
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gp6PkKGWn
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sEmXFSdBA
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59umkcJwZJ
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpgEKHFcEX
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tbVDaMjA4
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2FWX6wzku
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEFHYkd56A
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCCiNvVi7M
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMryFEenlYZ
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeXvH7ennC
“Hei nak.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqqYcNcraG
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF2QJYbOme
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfxeGBVCOj
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd01XFW9mxs
####
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKS4tim1bp4
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69immqI9Da
++++
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgDSYswjOQ
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1QQiLSkb7
“Cantiknya!”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeh8zSiaI0r
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnxw3CsHI3
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRoTZkheZ6
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxcSUeeiog
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7BXj7bHp0
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5HoXmuiRx
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnINss3848b
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoYXqdXp0J
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXRaUEwi1w
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvWYQEkACD
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBFzm5WjjV
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBndmttTSm
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNm5JclfEv
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqw0w2DL97Z
“Kayak gini nih.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSLPhXVFOl
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXzBXzLLOe
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90cKgoE4x8
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmxzfz6XlJ
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqpCWYmUdx
“Dasar anak muda.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahVvNPOf8s
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsi7v78TQOV
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafjgQTjqm1
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviDpbxL5qD
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr02X73O4i7
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqrpyKuMOg
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsajx1lHuL
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQNUkMl8nP
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9Go5rd0p6
Dana langsung mengangguk.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEBCsN2tso
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJc8mWUGFX2
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkNxTgZrtQ
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDxnn6xS1k
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbXFY6hkm8
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCUQlZCzPf
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJcKCewoc1
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oJSJW552I
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyBgAs1WX4
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgvwpwTTsd
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUlZYEfQfY
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcm4QIZGibt
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlqK0I7jiE
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4YI3kE1xp
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7RQF7i3dR
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjz7PoBeibd
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bGBRR9Crh
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWZYDazKLL
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1jX8xbX9R
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva6pBOh6da
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0TIt3xqgA
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ROw5uqFTR
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTHOBN9B7Q
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLYmf82y5F
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTJhmeR96I
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36NSgOwF4G
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeT1FLGInA
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9z2OK5hCvf
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHWTMrFBDv
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9f1r05A55D
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
20514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBK4mvvhOYA
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.176da2
