
Mama Di Sekolah
4898Please respect copyright.PENANAEknLf0wfMH
4898Please respect copyright.PENANAv06qLhMiyE
Kuperhatikan Mama yang sedang merapikan isi laci meja. Ia cuma memakai kaus merah ketat, tanpa memakai celana. Pantatnya yang besar dan mengkilap terlihat jelas.
4898Please respect copyright.PENANA1COaXzVrAR
Meski sudah tujuh tahun aku berhasil memperbudaknya, aku gak pernah bosan melihat tubuh Mama. Kakek orang Arab dan Nenek orang Jawa, hasilnya Mama memiliki kulit cokelat eksotis seperti orang Jawa, sedangkan tetek dan pantatnya besar seperti orang Arab.
4898Please respect copyright.PENANAVqi8CAJyjN
Dulu aku cuma bisa membayangkan seperti apa Mama kalau telanjang. Tapi sejak kejadian tujuh tahun lalu, aku bisa menyuruhnya buka baju kapan pun aku mau.
4898Please respect copyright.PENANAEa4egau7Ni
Sudah gak terhitung berapa kali aku mengentotnya. Aku selalu memakai kondom agar Mama gak hamil atau aku hajar saja anusnya, toh rasanya hampir sama. Meski usia Mama sudah 55 dan memeknya longgar, aku tetap rutin memasukkan kontolku ke dalamnya setiap kali Ayah pergi dinas ke luar kota.
4898Please respect copyright.PENANA3clvjot41u
Mengentot Mama kandung memang pengalaman luar biasa, tapi lebih seru lagi ketika menyuruhnya telanjang di tempat umum.
4898Please respect copyright.PENANAQTZTwY9JBo
Sambil melamun memperhatikan pantat Mama, pikiranku terbang ke tujuh tahun lalu.
4898Please respect copyright.PENANAaQc1mvNUde
….
4898Please respect copyright.PENANAo9ns3DWM5Z
“Tutup bukunya. Belajar di rumah ya,” ujar Mama. Teman-temanku memasukkan buku tulis ke ransel. Ada yang langsung lari keluar kelas, ada juga yang ngobrol.
4898Please respect copyright.PENANARcxM2FeZnX
Aku menguap. Ingin sekali segera pulang dan tidur, tapi aku biasanya harus menunggu satu jam lagi karena Mama harus mengurus berkas-berkas di kantor guru dulu.
4898Please respect copyright.PENANAeGk1V4ydnI
“Sudah lapar?” tanya Mama.
4898Please respect copyright.PENANAdy9Fz49MZn
Aku menggeleng. “Aku ngantuk.”
4898Please respect copyright.PENANA9OEsamrevD
Mama mengelus rambutku. “Mama mau mengecek soal ulangan dulu, tunggu sebentar di kelas atau kalau kamu mau menunggu di ruang guru juga boleh.”
4898Please respect copyright.PENANAtliwyokKOj
“Di sini ajalah Ma. Males ketemu Pak Solihin,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANATGFKDODMtf
“Huuus jangan begitu. Kalau orangnya denger gimana,” ujar Mama. Ia mengapit buku-buku pelajaran, lalu pergi.
4898Please respect copyright.PENANAaLcxayqFPz
Kulipat tanganku ke atas meja. Lima detik kemudian aku tertidur.
4898Please respect copyright.PENANA6sqaa5ktn8
Aku mengucek mata. Aku sendirian di kelas. Pintu kelas masih terbuka lebar dan memperlihatkan langit mendung.
4898Please respect copyright.PENANAoPJi4DTsSN
Kunyalakan smartphone yang dari tadi tergeletak di atas meja.
4898Please respect copyright.PENANAs0S0i3X3oB
Jam setengah dua siang. Aku tertidur selama satu setengah jam dan Mama seharusnya sudah selesai dengan pekerjaannya.
4898Please respect copyright.PENANACGeEqnJmaB
Kuambil ranselku, lalu aku berjalan menuju ruang guru.
4898Please respect copyright.PENANASQy6woQvy9
Cuma ada dua sepeda motor di tempat parkir. Satunya milik Mama, satunya lagi milik Pak Solihin. Semua guru tampaknya sudah pulang, kecuali Mama dan Pak Solihin.
4898Please respect copyright.PENANAGUMefKGpHM
Meski di desa, sekolahku memiliki ruang guru yang cukup luas. Padahal jumlah gurunya hanya sepuluh orang. Satu orang guru bisa mengajar dua pelajaran. Seperti Mama yang mengajar Matematika dan Bahasa Indonesia.
4898Please respect copyright.PENANATr6i6fSn9h
Aku berjalan sambil melamun. Satu-satunya yang menarik di sekolah cuma Mama. Kalau Mama bukan guru, mungkin aku sudah bolos ke sana kemarin, mencari kesibukan lain.
4898Please respect copyright.PENANA4YBxDKY9bn
Mama adalah keturuan Arab dan Jawa. Wajahnya tergolong cantik, tapi aku lebih suka memperhatikan tetek dan pantatnya yang besar. Kalau dia menulis di papan tulis, mataku fokus mengamati pantatnya yang bergerak. Sayangnya ia selalu mengenakan jilbab sehingga sulit melihat belahan teteknya. Bahkan di rumah pun ia memakai daster longgar yang menutupi seluruh tubuhnya.
4898Please respect copyright.PENANAumcxSYVoUK
Aku menebak warna pentil Mama. Mungkin cokelat tua, mungkin juga cokelat muda. Yang pasti gak pink seperti pentil pemain JAV.
4898Please respect copyright.PENANAe7zbEEkoOR
“Aaaaah!”
4898Please respect copyright.PENANAvKuAHs9DPv
Aku terpaku di depan pintu ruang guru. Itu jelas suara Mama. Ada masalahkah dia?
4898Please respect copyright.PENANAaSrIH6kVZS
“Kecilin suaramu. Anakmu masih di sini kan?” ujar suara pria yang aku yakin milik Pak Solihin.
4898Please respect copyright.PENANA6uZiJJx9eV
Kudorong pintu sepelan mungkin supaya bisa melihat apa yang mereka lakukan. Untuk pertama kalinya, kedua mataku melotot sampai mau copot.
4898Please respect copyright.PENANAFQQBRzhMQc
Mama berbaring di meja lebar dengan kedua kaki mengangkang, sementara Pak Solihin berdiri di tengah-tengah kakinya. Tubuh Pak Solihin bergerak maju mundur, memompa tubuh Mama sampai meja itu berdenyit.
4898Please respect copyright.PENANADBIARwRXli
Keringat dingin bercucuran di keningku. Ini skandal antar guru dan dilakukan ibuku sendiri!
4898Please respect copyright.PENANAeGzDOmbhFv
Celanaku mengetat. Kusadari ternyata aku menikmati adegan itu.
4898Please respect copyright.PENANAno6AYTGMhV
Kukeluarkan batang kontolku yang sudah mengeras. Astaga kepala kontolku memerah! Kukocok kontolku sambil melihat memek Mama yang dipompa Pak Solihin. Sebentar saja kontolku sudah memuncratkan sperma banyak sekali.
4898Please respect copyright.PENANA52a1nTDplW
Rasanya lega sekali, tapi kontolku masih mengeras. Melihat paha Mama yang berkeringat membakar gairahku.
4898Please respect copyright.PENANAWXXqJ00bAw
Momen ini harus diabadikan. Kuambil smartphone dari saku celana, kunyalakan kameranya, lalu kuarahkan ke mereka.
4898Please respect copyright.PENANALRAlD7Wyh7
Adegan itu berlangsung lima menit. Pak Solihin mencabut kontolnya dari memek Mama. Ia menarik ujung kondom yang menempel di kontolnya, lalu melepasnya.
4898Please respect copyright.PENANAIOoigsVTwg
Aku buru-buru memasukkan kembali smartphone ke saku celana dan berbalik mau pergi. Tapi sepatuku menyentuh cairan kental di lantai.
4898Please respect copyright.PENANAYkNPzDHXYv
Ah hampir saja aku lupa membersihkan spermaku di lantai!
4898Please respect copyright.PENANAAs1EBSgleI
Kugosok lantai itu sebersih mungkin dengan kaus olahraga dari ranselku. Setelah itu aku langsung berbalik pergi.
4898Please respect copyright.PENANAVKgJk30bmw
Jantungku berdegup kencang.
4898Please respect copyright.PENANArmaHrBVG4Q
Mama selingkuh dan aku punya rekamannya. Apa jadinya kalau Ayah tahu kelakuan Mama?
4898Please respect copyright.PENANA58Lg0bXDIk
Sebuah ide jahat muncul di kepalaku.
4898Please respect copyright.PENANASzaEJHVzDb
Mungkin aku bisa memakai video ini buat mengancam Mama. Mungkin aku bisa menyuruhnya menuruti apa yang aku mau. Mungkin….
4898Please respect copyright.PENANARj7P6jAehI
Ide-ide nakal di kepalaku berhamburan keluar. Ini kesempatanku untuk mengerjai Mama.
4898Please respect copyright.PENANAZEeNqIvuXf
Aku duduk di bangku kelas dan pura-pura tertidur. Mama mungkin akan menjemputku sebentar lagi.
4898Please respect copyright.PENANAHfeBu7KNUy
Benar saja. Sebentar kemudian Mama muncul. Make up wajahnya sedikit berantakan.
4898Please respect copyright.PENANA7fnnW4mi5O
“Ayo bangun, kita pulang,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANAZY0xQuuDQg
Aku berlagak menguap. “Mama lama bener sih.”
4898Please respect copyright.PENANA3Ddy4yTUrc
“Mama masih banyak urusan tadi. Sekarang kita pulang.”
4898Please respect copyright.PENANAh9RMgsQnPD
Mama memboncengku di atas sepeda motor. Aku memeluknya dari belakang. Ketika motor jalan, diam-diam kuelus teteknya yang masih terbungkus pakaian.
4898Please respect copyright.PENANAjm8LrXiRAK
Besok ini akan jadi milikku.
4898Please respect copyright.PENANAGy1XBgGpej
….
4898Please respect copyright.PENANAJmX7fYVDlC
“Tumben bangun pagi,” ujar Mama sambil membenarkan jilbabnya. “Biasanya tunggu diteriakin dulu baru bangun.”
4898Please respect copyright.PENANAtnLhiDW5Pl
Semalaman aku gak bisa tidur karena memikirkan hal seru yang bakal terjadi hari ini. Meski sudah coli dua kali, tetap saja pikiranku melayang-layang.
4898Please respect copyright.PENANAHcdRAruKY8
Kemarin sore aku sudah membeli nomor baru dan kupasang ke smartphone-ku yang lama. Benda usang itu bakal berperan penting hari ini.
4898Please respect copyright.PENANAmWUMS9lVtN
“Ayah belum bangun?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAbnuzkg1VB9
“Ayah sudah pergi dari tadi. Akhir-akhir ini dia sibuk bener,” jawab Mama tanpa menoleh. “Mandilah, terus sarapan.”
4898Please respect copyright.PENANA7mEmGPMEvD
Kami sarapan di dapur. Mama terus berbicara soal nilai-nilaiku yang menurutnya standar.
4898Please respect copyright.PENANAZhyRT1cJRy
“Mama gak mau kamu main hape terus. Meski di kampung, Mama mau kamu jadi juara satu di sekolah,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANAUxcluzI99p
Aku mengangguk saja. Pikiranku berkecamuk antara mau melakukan rencanaku sekarang atau nanti.
4898Please respect copyright.PENANAqUhqb3ldbq
Kuputuskan untuk melaksanakan aksiku. Jariku bergerak di atas layar smartphone. Detik kemudian smartphone Mama berdenting.
4898Please respect copyright.PENANA2GD5zEOXVI
“Ada nomor baru nge-WA Mama,” ujar Mama. Ia membuka smartphone-nya. Matanya terbelalak. Ia menutup mulutnya.
4898Please respect copyright.PENANA7qApHNDzMZ
“G-gak mungkin!”
4898Please respect copyright.PENANA3oSpkIhzxj
“Kenapa Ma?” aku pura-pura terkejut.
4898Please respect copyright.PENANAiC7VAbdJwQ
“Gak apa-apa. Kamu makan dulu aja,” ujar Mama. Suaranya gemetar.
4898Please respect copyright.PENANAtSpgGvGxa8
Kuselesaikan makan sambil sesekali melirik Mama. Tangan kanannya memegang kencang smartphone, sementara tangan kirinya mengelus dada.
4898Please respect copyright.PENANA5Ts8dF39u9
Aku tersenyum mengingat pesan yang kukirim ke Mama. Meski pesannya pendek, aku perlu berpikir semalaman untuk mencari kata-kata yang tepat.
4898Please respect copyright.PENANAQxZnFhIBmg
“Wah wah enak ya ngentot sama Pak Solihin sampai gak sadar saya rekam. Bu Siti memang cocok jadi lonte di sekolah.
4898Please respect copyright.PENANAxYFMGsant0
Gimana ya reaksi suamimu kalau tahu?”
4898Please respect copyright.PENANAwZ8HxdyU9k
Mama mengetik sesuatu di smartphone-nya. Saku celanaku bergetar. Untung aku sudah mematikan suaranya jadi Mama gak tahu kalau pesannya terkirim ke aku.
4898Please respect copyright.PENANABZlrM5m3I8
Nanti sajalah balasnya kalau momennya tepat. Sekarang biar dia kebingungan.
4898Please respect copyright.PENANANQjfDsXTe7
….
4898Please respect copyright.PENANAv4nCYeFh6C
“Kau kenapa senyum-senyum?” tanya Budi, teman sekelasku.
4898Please respect copyright.PENANAI89MjpNLY0
“Gak apa-apa. Aku cuma teringat game kemarin,” kataku berbohong.
4898Please respect copyright.PENANAa3uEDUYuY5
Tanganku memegang smartphone dengan pesan Mama: “Siapa kamu? Dari mana kamu dapat video itu?”
4898Please respect copyright.PENANAYPwBxD5dgR
Kutunggu Budi menjauh supaya gak melihat isi pesan Mama.
4898Please respect copyright.PENANAjslEzH3Jh3
“Gimana kalau suamimu tahu kelakuan istrinya?” aku membalas pesan Mama. “Wah bisa rame.”
4898Please respect copyright.PENANAY1KJX3vRPp
Mama membalasku lagi. “Jadi kamu mau apa? Uang?”
4898Please respect copyright.PENANAXPs843n7e1
Tampaknya dia mulai ketakutan.
4898Please respect copyright.PENANAm6ykbGQHcQ
“Saya gak butuh uang. Saya mau Bu Siti nurut apa yang saya suruh,” balasku.
4898Please respect copyright.PENANA4B4XWomWER
Cuma centang biru.
4898Please respect copyright.PENANA5bp7lwRoX3
Apa Mama menyerah?
4898Please respect copyright.PENANApZrwfDA3sR
Setengah jam kemudian, Mama baru membalas.
4898Please respect copyright.PENANAU9ZE3vtuX9
“Oke saya turutin semua mau kamu. Tapi jangan kirim video itu ke suami saya. Kasihan anak saya.”
4898Please respect copyright.PENANA6yUHuuHdIH
Aku melompat kegirangan. Teman-temanku yang lewat sampai kaget.
4898Please respect copyright.PENANARAKTDN4Ru1
“Oke, saya akan kasih kamu perintah nanti. Pokoknya kamu harus nurut. Lima menit saja kamu gak ngelakuin, saya kirim video aib ini ke suami kamu,” balasku.
4898Please respect copyright.PENANAcrtbd2KZDq
Bel masuk kelas berbunyi. Mama akan mengajar kelasku. Petualanganku dimulai hari ini.
4898Please respect copyright.PENANAGLybAC8oIP
….
4898Please respect copyright.PENANAqaMYzMkThk
“Sampai sini ada yang mau ditanyakan?” tanya Mama.
4898Please respect copyright.PENANAlnR92IBsww
Seperti biasa, gak ada yang mau bertanya. Semua murid sibuk mencatat tulisan di papan tulis.
4898Please respect copyright.PENANAUwqWeDm3tZ
Hari itu Mama mengenakan gamis hijau yang menutupi hampir seluruh badannya. Jantungku berdegup kencang membayangkan bila Mama melepas pakaiannya di depan kelas.
4898Please respect copyright.PENANA70LlcoFJ8k
Ah, itu dia!
4898Please respect copyright.PENANAlmfRFaPAFj
Kutaruh smartphone di paha biar gak kelihatan Mama, lalu kukirim pesan singkat kepadanya.
4898Please respect copyright.PENANATpou4PGQU4
“Buka baju sekarang.”
4898Please respect copyright.PENANAqySpJcjAWG
Smartphone Mama di atas meja guru bergetar. Mama mengambilnya, lalu membuka pesannya. Wajahnya menegang.
4898Please respect copyright.PENANALzXjhsoNGA
“Tapi saya lagi mengajar di depan kelas,” balas Mama.
4898Please respect copyright.PENANAtSZPBsdXKF
“Waktu kamu cuma lima menit atau video itu saya kirim ke suami kamu,” balasku.
4898Please respect copyright.PENANAwdjylzdXJO
Bibir Mama bergetar membaca pesanku. Mama menaruh kembali smartphone-nya. Ia berjalan bolak-balik di depan kelas. Akhirnya ia berhenti.
4898Please respect copyright.PENANAygtHz8Q06J
Ini dia!
4898Please respect copyright.PENANA4EHmFO6tWG
Mama meraih bagian bawah gamisnya, lalu mengangkatnya sampai melewati perut. Teman-temanku tercengang melihatnya.
4898Please respect copyright.PENANADDRXwhbge7
“Bu Guru kenapa?” tanya salah satu murid.
4898Please respect copyright.PENANADMNWiZiBw8
Mama diam saja. Ia terus mengangkat gamisnya sampai melewati kedua teteknya yang masih terbungkus beha putih.
4898Please respect copyright.PENANACL8C3IOF2s
Murid-murid semakin tegang melihat Mama.
4898Please respect copyright.PENANAz4y2M1xGak
“Eh Mama kamu kenapa?” bisik Budi dari belakang.
4898Please respect copyright.PENANAqcWUmAAeE8
“Sumpah aku gak tahu!” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAbapXLrk7DK
Mama menggulung bajunya begitu sudah melewati dada. Ia meraih kait beha dj belakang. Tangannya berhenti bergerak. Matanya menatap murid-muridnya yang kebingungan.
4898Please respect copyright.PENANAbv3ufScs47
“I-Ibu gak bisa jelasin ini ke kalian. Tapi Ibu mohon jangan kasih tahu siapa-siapa,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANAsPStVRQiad
Ia melepas kait behanya. Beha putihnya jatuh ke lantai. Kini murid-murid satu kelas bisa melihat tetek Mama yang besar dan berurat.
4898Please respect copyright.PENANAdsnBtfS03D
Kakiku bergetar melihat tetek Mama yang luar biasa. Anak-anak lain pasti sama takjubnya denganku. Aku bisa mendengar murid-murid cowok yang menelan ludah.
4898Please respect copyright.PENANA59BYJpxLVg
Mama menundukkan kepala. Jelas ia malu.
4898Please respect copyright.PENANAxqbPDqz8sb
“Sekarang kita lanjut pelajarannya,” ujarnya pelan.
4898Please respect copyright.PENANAtZaI0JdGxp
Aku sulit konsentrasi dengan apa yang dikatakannya. Mataku terpaku melihat teteknya yang gondal-gandul. Ternyata pentil Mama berwarna cokelat tua. Badanku semakin panas dingin melihatnya.
4898Please respect copyright.PENANAKdBxB1CdvU
Kulirik teman-temanku. Mereka juga melotot melihat Mama. Murid-murid cewek saling bisik-bisik, sementara murid-murid cowok ada yang merekam Mama.
4898Please respect copyright.PENANAsBXDaREGN8
Zaenal yang duduk di sebelahku, bahkan sampai mengeluarkan kontolnya, lalu mengocoknya pelan-pelan. Ia menggeser mejanya lebih dekat supaya kontolnya gak terlihat yang lain.
4898Please respect copyright.PENANASNS9OTByTB
“Ough Bu Siti,” bisik Zaenal.
4898Please respect copyright.PENANABnGtqUJyqG
“Mama kamu kenapa, hei!” Budi mengguncang-guncang pundakku.
4898Please respect copyright.PENANAzSkUr5KEkm
“Mu-mungkin dia gerah,” jawabku sekadarnya. Ini anak kenapa gak nikmatin saja sih?
4898Please respect copyright.PENANArABKOoWsz5
Bel pergantian pelajaran berbunyi. Mama cepat-cepat memungut behanya, lalu berlari keluar.
4898Please respect copyright.PENANA9WHrlJc1fI
Anak-anak langsung ribut.
4898Please respect copyright.PENANAIMqo1TEFnw
“Gilaaaa, teteknya besar banget!” teriak Zaenal.
4898Please respect copyright.PENANAsRuai0UAyZ
“Bu Siti kenapa sih?” tanya murid-murid cewek.
4898Please respect copyright.PENANA0qfNLEXOmc
Jawabanku tetap sama.
4898Please respect copyright.PENANAK6FjdEKDZ6
“Mungkin dia kepanasan.”
4898Please respect copyright.PENANArCXdpFSi0q
….
4898Please respect copyright.PENANAt4Cbsthtat
Di rumah, Mama memanggilku. Wajahnya pucat.
4898Please respect copyright.PENANAYkLwWXBIqx
“Jangan bilang-bilang soal tadi ke Ayah,” kata Mama.
4898Please respect copyright.PENANAKoJc96aqXM
Aku mengangkat bahu. “Tapi Mama memangnya tadi kenapa kok bisa buka baju di depan kelas?”
4898Please respect copyright.PENANACEDsUg1B4M
Mama tersenyum, tapi terlihat dipaksakan. “Mama kepanasan. Bener-bener gak tahan. Kepala sekolah kita seharusnya memasang AC di kelas.”
4898Please respect copyright.PENANAGBoFnex9NQ
….
4898Please respect copyright.PENANAhaFO73YwND
Paginya, aku mengirim pesan lagi ke Mama. “Pergi ke sekolah jangan pakai celana. Jangan naik motor. Jalan kaki!”
4898Please respect copyright.PENANA3CU5uCoQYp
“Tapi suami saya ada di rumah,” balas Mama. Padahal Ayah sudah pergi bekerja setengah jam yang lalu.
4898Please respect copyright.PENANAF41oAVNBxy
Kubalas lagi. “Bodo amat. Awas saja kalau saya lihat kamu ke sekolah pakai celana. Kamu baru boleh pakai celana di sekolah.”
4898Please respect copyright.PENANAWzeZgRfxEn
Aku sedang mengikat tali sepatu saat Mama berdiri di sebelahku cuma memakai baju tanpa celana. Ia masih memakai sempak yang melorot sampai jembutnya kelihatan.
4898Please respect copyright.PENANAnIUMQ2PFkr
Aku menelan ludah melihat jembut Mama mengintip di sela-sela karet sempak.
4898Please respect copyright.PENANAvITtHolLZx
“Mama kenapa berpakaian begitu? Kita udah mau berangkat loh,” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAOYJJUcFiUL
“Mama mau jalan kaki biar sehat,” ujar Mama. Sadar dirinya cuma pakai sempak, ia langsung menjelaskan. “Katanya kaki lebih bebas bergerak kalau cuma pakai sempak.”
4898Please respect copyright.PENANAIhb253tYYF
“Kalau ketahuan orang di jalan gimana?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAco1Th0BwUb
“Kita lewat jalan lain yang lebih sepi,” ujarnya.
4898Please respect copyright.PENANAusxzmd1KEk
Di belakang rumah kami ada jalan kecil yang searah ke sekolah, tapi jaraknya lebih jauh. Jalan itu jarang dilewati, kecuali di sore hari saat petani-petani pulang.
4898Please respect copyright.PENANAPBvR7m2KzV
Mama berjalan di depanku. Meski pakai sempak, ukurannya yang kecil membuat belahan pantatnya terlihat. Aku merekam Mama dari belakang. Siapa tahu berguna suatu saat nanti.
4898Please respect copyright.PENANAxitIWI3I2c
“Loh Bu Siti lewat sini?” suara Budi mengagetkan kami. Ia muncul dari persimpangan jalan.
4898Please respect copyright.PENANAppsZoALQBp
“Bu Siti kenapa gak pakai celana?” Ia memandang Mama takjub. Ia baru sadar kalau selangkangan Mama cuma ditutupi sempak.
4898Please respect copyright.PENANAD9GJ6x3JB6
“Sedang olahraga sebentar,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANAorvYXURpkT
“Tapi jembut Ibu….” Matanya menatap ke jembut Mama.
4898Please respect copyright.PENANARzIXXnugTZ
“Yuk Ma sebelum makin banyak orang,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAljwe9cow12
“Mama kamu gak apa-apa kan?” bisik Budi ketika kami berjalan di belakang Mama.
4898Please respect copyright.PENANALqdcNye9AS
“Dia sehat-sehat saja, cuma katanya jalan kaki gak pakai celana bikin lebih sehat,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAXX0qtPsVjz
“Sebenernya aku senang sih, tapi Mama kamu gak beres,” ujar Budi.
4898Please respect copyright.PENANAWlzcCKHWyG
Kami berjalan sekitar satu setengah kilometer dan sampai di halaman belakang gedung sekolah yang dibatasi pagar tua. Beberapa papan pagar itu ada yang copot karena dipakai anak-anak buat bolos.
4898Please respect copyright.PENANA5QMNVOmWWl
“Ma, di sini gak ada pintu. Apa Mama mau lewat depan?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANA3bMLOyIVxW
Mama melihat arlojinya. “Sebentar lagi mau masuk kelas. Lewat pagar ini sajalah yang cepat.”
4898Please respect copyright.PENANAsTiM8HGlJy
“Berarti papannya harus digeser dulu,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAVFmtbUbPrU
Aku dan Budi menggeser beberapa papan supaya bisa dilewati Mama.
4898Please respect copyright.PENANAoIRdgVAc3Y
“Nah, kayaknya ini sudah bisa dilewati Mama,” kataku sambil menunjuk celah pagar yang lebar.
4898Please respect copyright.PENANAksyhttvttM
Mama menundukkan kepala, lalu masuk ke celah pagar itu. Celah itu mudah dilewati sampai perutnya, tapi macet tersangkut pinggang Mama yang lebih lebar.
4898Please respect copyright.PENANAKnzt3LCuym
“Tolongin Mama!” seru Mama cemas.
4898Please respect copyright.PENANAP5VM0Jos5D
Aku dan Budi terpaku melihat pantat Mama yang terpampang di depan kami. Sempak kecilnya semakin mengetat sehingga masuk ke dalam belahan pantatnya.
4898Please respect copyright.PENANALx7zDsfFSG
“Tolong!” serunya lagi.
4898Please respect copyright.PENANAAvPMaTy0wx
Aku tersadar dan mulai menggeser papan pagar yang menjempit Mama. Budi membantuku.
4898Please respect copyright.PENANAvtaKCZJLQP
Papan pagar yang kami geser pecah, tapi badan Mama tetap tersangkut.
4898Please respect copyright.PENANAMJQLftSlFe
Aku ada ide.
4898Please respect copyright.PENANAVOKRjzsnqj
“Mama aku dorong ya,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAQY29ZqPGWa
“Terserah, yang penting Mama bisa keluar!” seru Mama.
4898Please respect copyright.PENANA0VjSZtlXgZ
Kutaruh kedua telapak tanganku ke pantat Mama, lalu kudorong sekuat tenaga. Pantatnya licin karena keringat, jadi kuremas kencang-kencang.
4898Please respect copyright.PENANA8fzbI7xDqj
“Aduh!” Mama kesakitan.
4898Please respect copyright.PENANA2Yf7Gl7aKa
Kulihat Budi bengong melihat pantat Mama dan aku sadar ternyata sempak Mama sudah melorot. Kedua pantatnya yang berukuran dua kali lipat kepalaku kini terlihat jelas. Anus Mama yang hitam mengintip sedikit dari belahan pantatnya.
4898Please respect copyright.PENANAfkqJVYvkj9
Aku pura-pura terpeleset dan membuka lebar belahan pantatnya. Anusnya sampai menganga dan ujung garis memeknya sedikit terbuka.
4898Please respect copyright.PENANA3z3ZScOrlc
“Maaf Ma!”
4898Please respect copyright.PENANADgoSa7enPK
“Iya gak apa-apa,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANATYxOs5KXwW
“Budi bantuin aku dong,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANABrckwKekMj
“Eh, tapi pantat ibumu….” Ia kebingungan.
4898Please respect copyright.PENANA38X6ByR7yb
“Udah, dorong aja. Kita telat nih!”
4898Please respect copyright.PENANAuPWn5Kk94m
Budi menggantikan posisiku. Ia menaruh kedua telapak tangannya ke pantat Mama. Jari-jarinya tangannya sedikit mencengkeram pantat Mama.
4898Please respect copyright.PENANAIBZHItK2qm
“Empuk bener,” komentarnya.
4898Please respect copyright.PENANAohaumRYLsK
Ia mendorong Mama. Budi berbadan lebih besar dariku dan tenaganya lebih kuat. Dalam sekali dorong saja tubuh Mama sudah keluar dari pagar.
4898Please respect copyright.PENANANOgddyj7HV
Mama terjungkal dalam posisi menungging.
4898Please respect copyright.PENANA8PbEfLZdMp
Aku buru-buru menolong Mama. Ketika menolongnya, kuselipkan jari telunjukku ke anusnya. Ah sedikit berminyak.
4898Please respect copyright.PENANALlgz02W2Yn
“Mama gak apa-apa?”
4898Please respect copyright.PENANA2ZqzAw4ZTM
Mama bangkit berdiri. “Gak apa-apa, cuma pinggang Mama sakit.”
4898Please respect copyright.PENANAoMNPE5AKQn
“Maaf, aku terlalu kuat mendorongnya,” ujar Budi.
4898Please respect copyright.PENANAM8U6KuGweV
Mama menaikkan sempaknya yang melorot sampai ke lutut. Sekilas aku melihat memeknya yang ditumbuhi jembut tebal.
4898Please respect copyright.PENANABmT4VmoFkL
“Kalian duluan saja, Mama mau pakai celana dulu,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANAEaHKQA3JPT
“Mama yakin gak apa-apa?” aku berusaha menunjukkan kekhawatiran.
4898Please respect copyright.PENANASCYXljOF0U
“Udah kamu tenang aja,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANA4wvgxQHtGM
Aku dan Budi meninggalkan Mama.
4898Please respect copyright.PENANA3x5Jl3qKyD
“Per-pertama kalinya aku megang pantat cewek!” seru Budi ketika kami sudah hampir mendekati gedung sekolah.
4898Please respect copyright.PENANAlNS3ou2GLt
Aku diam saja karena memikirkan rencana lain. Mama melakukan kesalahan karena pergi ke sekolah pakai sempak, padahal aku ingin dia menunjukkan memeknya.
4898Please respect copyright.PENANAeXlo0lz73z
Mama harus dihukum.
4898Please respect copyright.PENANAzgyiGWMbNC
….
4898Please respect copyright.PENANAvtZwGuV1Hx
“Hei lonte, kamu kenapa pakai sempak tadi!” pesanku ke Mama. “Saya mau kamu gak pakai bawahan apa-apa.”
4898Please respect copyright.PENANA6pD4zP3wwJ
“Kamu gak ngelarang saya pakai sempak,” balas Mama. “Dari mana kamu tahu saya pakai sempak?”
4898Please respect copyright.PENANApxIe5Bqhme
“Saya lihat kamu pakai celana di belakang sekolah,” jawabku.
4898Please respect copyright.PENANAzbnnU1IjhA
“Berarti kamu orang dalam sekolah,” balas Mama.
4898Please respect copyright.PENANAGKkAHRVHCO
“Siapa saya itu gak penting,” jawabku. “Nanti kamu harus colok anusmu sendiri di depan kelas terus minta murid-muridmu buat colokin jarinya ke anusmu.”
4898Please respect copyright.PENANA3OD4FdcSYO
“Tapi habis ini saya mau ngajar di kelas anak saya. Kemarin saya sudah pamer tetek di kelasnya,” balas Mama.
4898Please respect copyright.PENANAMGz9JdQ6Jt
“Lakukan atau videomu tersebar,” aku menutup pesan.
4898Please respect copyright.PENANAzJ07Yn8x2K
Bel pergantian jam berbunyi. Mama masuk ke kelas. Meski ia sudah mengenakan pakaian lengkap, tapi wajahnya cemas.
4898Please respect copyright.PENANApjXqbk3WGH
“Kita lanjutkan pelajaran kemarin,” Mama membuka pelajaran.
4898Please respect copyright.PENANAzft8VU1aj4
Murid-murid cowok tersenyum mengejek.
4898Please respect copyright.PENANAVZGA67IAJ8
“Guru lonte,” bisik mereka.
4898Please respect copyright.PENANATf8q0XizlZ
Mama menjelaskan Aljabar di papan tulis. Kulihat tangannya bergetar saat menulis. Pasti dia terbayang-bayang ancamanku.
4898Please respect copyright.PENANAekDGSMpvJm
Ia menaruh spidol ke meja, lalu menatap kami. Bibirnya bergerak seolah hendak mengatakan sesuatu, tapi ditahannya keras-keras.
4898Please respect copyright.PENANAqBnTQTHSsV
Mama berbalik, lalu menungging. Karet celananya dipegang, lalu diturunkan sampai mata kaki. Sempaknya ikut melorot.
4898Please respect copyright.PENANAkQvaD4g57i
“Waaaaaaah!” murid-murid berteriak saat pantat telanjang Mama menyembul keluar.
4898Please respect copyright.PENANAiI886FSure
Aku gak menyangka Mama benar-benar nekat. Sebegitu takutnya dia kalau videonya disebar sampai rela dipermalukan.
4898Please respect copyright.PENANAPMQrSJV4XT
Mama melebarkan belahan pantatnya sampai anusnya kelihatan. Aku bisa melihat lubang anusnya yang mengerut. Anak-anak semakin ribut melihat kelakuan Mama.
4898Please respect copyright.PENANAxrmGRFDzxh
Ia menusuk anusnya dengan telunjuk sampai setengah jari.
4898Please respect copyright.PENANAptjD9Bflsh
“Berhenti Ma!” seruku. Tentu saja itu aku berpura-pura.
4898Please respect copyright.PENANA0FjNM8EenD
Kutarik tangan Mama sampai jarinya keluar dari anusnya.
4898Please respect copyright.PENANAtEQATLDjNb
“Mama harus lakukan ini,” kata Mama. “Anak-anak, Bu Guru minta masukin jari kalian ke anus Ibu.”
4898Please respect copyright.PENANAcfU9RwhpZi
“Tapi Bu….” Mereka ragu-ragu.
4898Please respect copyright.PENANAlP38s9jlBB
“Ibu gak bisa jelaskan ini. Tapi kalian harus menuruti Ibu!” seru Mama.
4898Please respect copyright.PENANADamaLTFSx7
Budi maju mendekati Mama. “Aku gak ngerti. Tapi sudahlah.”
4898Please respect copyright.PENANAPrdYp3geI4
Mama melenguh saat Budi menusuk anusnya dengan telunjuk. Lenguhannya menguat karena Budi memutar-mutar telunjuknya.
4898Please respect copyright.PENANAmA3dLkCR9O
“Aku mau! Aku mau!” seru murid lain. Bahkan murid-murid cewek ikut penasaran.
4898Please respect copyright.PENANAHChUsunGMj
Zaenal yang paling bersemangat. Ia ikut melebarkan belahan pantat Mama sampai anus Mama terlihat rongganya.
4898Please respect copyright.PENANAUOFx6hPVqS
“Wiiiih kayak di film bokep, cuma lebih item!” serunya kesenangan.
4898Please respect copyright.PENANABCtN2OmZlB
Ia meludahi anus Mama, lalu menusuknya dengan telunjuk. “Wah rasanya kayak disedot.”
4898Please respect copyright.PENANAFUDqaEEH2w
“Jangan sakiti Mama!” teriakku. Dalam hati, aku senang melihat mereka berkerumun mempermalukan Mama.
4898Please respect copyright.PENANA6BoHr1Qe2X
“Kau gak mau coba?” kata Zaenal sambil melepas tusukannya. “Anget loh!”
4898Please respect copyright.PENANAOXUTK63XtA
“A-aku juga mau tahu rasanya,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAufjMjw6IDU
Kuarahkan telunjuk dan jari tengahku ke pantat Mama. Jari telunjukku masuk ke anusnya dan jari tengahku masuk ke memeknya.
4898Please respect copyright.PENANAeTjd1fk4iU
“Aaaaaaah!” erang Mama.
4898Please respect copyright.PENANAAEQyQn6W9k
Zaenal benar. Anus Mama menjepit erat jariku. Memeknya juga menjepit, tapi lebih longgar dari anusnya.
4898Please respect copyright.PENANAH4salbLEEc
“Ada air keluar dari memeknya!” seru murid-murid cewek sambil menunjuk ke memek Mama.
4898Please respect copyright.PENANAtMYxKPo40Z
Air itu kental seperti sirup bening dan semakin banyak keluar saat aku menggosok memeknya.
4898Please respect copyright.PENANAvs6o7cGLK0
“Hei gantian! Kami juga mau coba!” ujar murid-murid cewek. “Kayaknya asik!”
4898Please respect copyright.PENANAdgPaOZ1I1S
Kutarik jariku kuat-kuat. Tubuh Mama mengejang. Ia meringis kesakitan. “Pelan-pelan Nak!”
4898Please respect copyright.PENANAdIdbVZcgqO
Gantian murid-murid cewek mengerumuni Mama. Mereka berteriak nyaring setiap kali jari mereka masuk ke anus Mama.
4898Please respect copyright.PENANAPj5ZwBNDRc
“Anus Bu Siti bergerak!” komentar mereka.
4898Please respect copyright.PENANAJKXm20BYl8
Mereka juga mengamati jembut yang bergelantungan di memek Mama. Tampaknya mereka lebih penasaran karena merasa bakal memiliki tubuh seperti Mama kalau tua nanti.
4898Please respect copyright.PENANAc9G4rTlBaI
Mama menjerit ketika salah satu murid cewek mencabut jembutnya.
4898Please respect copyright.PENANAbUL2fySQIr
“Sakit Bu?” tanya murid itu.
4898Please respect copyright.PENANAHkbWth0V1N
“Sakit! Jangan lakuin itu ya,” kata Mama.
4898Please respect copyright.PENANARhUMfVAcgx
Semua murid di kelas bergantian mencolok jari mereka ke anus Mama. Beberapa malah iseng menggunting jembut Mama buat kenang-kenangan.
4898Please respect copyright.PENANAxoF1LceNdm
Bel istirahat berbunyi. Mama menaikkan celananya. Matanya merah seperti habis menangis.
4898Please respect copyright.PENANAnQTMtNUXim
“Ingat, jangan bilang siapa-siapa,” ujar Mama. Ia langsung pergi.
4898Please respect copyright.PENANASpXNI4yNhN
Hari itu teman-teman satu kelasku mendapat pengalaman paling berkesan.
4898Please respect copyright.PENANAs6i8YvSp81
….
4898Please respect copyright.PENANAcjvcj0uiWt
Aku dan Mama pulang berjalan kaki. Kali ini lewat jalan biasa karena Mama memakai semua pakaian.
4898Please respect copyright.PENANA83ziihrDUh
Wajahnya tertunduk. Ia menangis.
4898Please respect copyright.PENANA8UUBWEswuU
“Ma-mama gak tahu harus apa. Ada orang yang ngancam bakal mencelakai Mama kalau Mama gak menurutinya,” ujarnya.
4898Please respect copyright.PENANA6WrB8lzjss
“Siapa Ma?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAbFSBWaq7Ux
“Mama juga gak tahu. Yang pasti dia ada di sekolah kita,” kata Mama. “Mama bener-bener bingung.”
4898Please respect copyright.PENANAHBNvECI4Py
“Pantes Mama akhir-akhir aneh bener,” kataku. “Mama gak lapor Ayah?”
4898Please respect copyright.PENANAaZlg83T7Qi
“Jangan sampai Ayah tahu! Mama takut kita celaka!” serunya. “Pokoknya sementara Mama harus menurutinya. Cuma itu yang Mama pikirkan.”
4898Please respect copyright.PENANAFBSzGXXUbs
Aku tersenyum. Besok bakal lebih seru lagi.
4898Please respect copyright.PENANAeVsa7t3EkA
….
4898Please respect copyright.PENANAHvtmVUOpe3
Subuh-subuh kukirim pesan ke Mama: “Jam istirahat nanti, berdiri telanjang di lorong belakang. Buka memekmu sampai jam masuk kelas.”
4898Please respect copyright.PENANAmnb3BYRXJO
“Tapi di sana banyak murid-murid lewat,” balas Mama.
4898Please respect copyright.PENANApIAD5k2ayz
“Jangan curang kayak kemarin.” Cuma itu balasanku. Mama tidak membalas lagi.
4898Please respect copyright.PENANAZ3dAvZcwJj
Aku dan Mama pergi ke sekolah naik sepeda motor. Mama membisu. Nyaris saja kami menabrak kucing kalau aku tidak memperingatkan Mama.
4898Please respect copyright.PENANAI0Ops8DtFf
“Mama kepikiran apa?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAUqgnUxFrtO
“Orang jahat itu minta mama ngelakuin sesuatu di sekolah, pas istirahat nanti,” ujar Mama. “Mama minta kamu gak ke lorong samping sekolah ya.”
4898Please respect copyright.PENANAl74afqayx7
“Tapi aku penasaran,” kataku sambil memeluk erat Mama.
4898Please respect copyright.PENANAmRE0DBFrHv
Mama memperlambat laju sepeda motor. “Pokoknya jangan.”
4898Please respect copyright.PENANAiBSJJlCxJZ
….
4898Please respect copyright.PENANA7eHO63M6HL
“Kerjakan soal halaman 42 di rumah. Yang gak ngerjain bakal saya hukum berdiri di lapangan,” tutup Pak Udin, guru biologi.
4898Please respect copyright.PENANA4F7RdPDXQc
Bel istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan keluar kelas.
4898Please respect copyright.PENANALBpPjBsAq3
Aku lari ke lorong samping sekolah. Begitu mau sampai, aku mengendap-endap di dinding dan mengintip ke samping.
4898Please respect copyright.PENANAhoKnsTnjYQ
Mama sudah berada di sana. Ia celingukan mengamati murid-murid yang lewat. Lorong itu memang paling sepi dan jarang dilewati guru. Tapi lorong itu tempat andalan murid-murid yang bergosip atau bermain kartu.
4898Please respect copyright.PENANAahWzWyLiQe
Jantungku berdebar. Mama masih mengenakan pakaian lengkap. Apa dia menolak permintaanku?
4898Please respect copyright.PENANAZGWHUDM8oi
Ia membalikkan badan, lalu melepas bajunya. Murid-murid yang lewat langsung berhenti. Mereka mengamati Mama.
4898Please respect copyright.PENANA3taoYTCOGo
“Bu Siti lagi ngapain?” tanya mereka.
4898Please respect copyright.PENANAs7rOhK1Sov
Mama diam saja. Ia menurunkan celananya sehingga cuma memakai beha dan sempak putih.
4898Please respect copyright.PENANAW1BqKNPn1D
“Gila kalik,” bisik murid-murid. “Kata anak sebelah dia kemarin buka celana di delan kelas.”
4898Please respect copyright.PENANALTvrpaVJKb
Mereka berkumpul semakin banyak. Murid-murid cowok bersiul menggoda Mama, sementara murid-murid cewek menonton sambil berbisik-bisik.
4898Please respect copyright.PENANAhlaq8OuOJC
Wajah Mama memerah saat ia menurunkan sempaknya. Murid-murid cowok melompat kegirangan saat memek Mama terlihat.
4898Please respect copyright.PENANAwJg9hQyP8o
“Memeknya item!” ejek mereka sambil menunjuk ke memek Mama.
4898Please respect copyright.PENANA9VbcRQkv5j
Meski mengejek, mereka berjongkok di bawah Mama supaya bisa melihat memeknya lebih jelas.
4898Please respect copyright.PENANAEF6U0NzCzY
Mama menarik pinggiran memeknya sampai lubangnya menganga. Murid-murid yang menontonnya semakin ribut. Mereka menertawakan Mama.
4898Please respect copyright.PENANANZHlRYZdUN
“Bu Siti udah gila!”
4898Please respect copyright.PENANA9Zj059hX1t
Seorang murid tiba-tiba mencobloskan telunjuknya ke memek Mama. Tubuh Mama mengejang sampai kedua kakinya menjinjit.
4898Please respect copyright.PENANArJNUGMbmkf
“Aaaaaah!” erang Mama.
4898Please respect copyright.PENANAZaYrrEZtQR
“Bu Siti emang lonte. Bu Siti senengkan diginiin?” ujar murid itu sambil menusuk memek Mama lebih dalam.
4898Please respect copyright.PENANAFaSrtc7vuj
Saking kuatnya tusukan itu sampai Mama terdorong ke belakang. Punggung Mama menempel ke dinding.
4898Please respect copyright.PENANAgMQPNlgPBc
“Yuk cabuli sekalian lonte ini!” seru yang lain.
4898Please respect copyright.PENANAV518cJW1C2
“Eh jangan!” seru Mama.
4898Please respect copyright.PENANAspzyqIhOG6
Kedua tangan Mama dipegang oleh empat murid. Mama meronta-ronta, tapi keempat murid itu terlalu kuat.
4898Please respect copyright.PENANAYP5YEHxok6
Seorang murid mengendus memek Mama. “Jadi gini bau memek,” komentarnya.
4898Please respect copyright.PENANAunEJU5MROO
Murid itu mencolok memek Mama dengan kelima jarinya sekaligus. Mama menjerit, tapi murid lain buru-buru menyumpal mulut Mama dengan sempak.
4898Please respect copyright.PENANAtopz0CQl4I
“Diam kau lonte!”
4898Please respect copyright.PENANAMXrkyqIGi7
“Hahahaha memeknya udah lober!” ujar murid tadi. Tangannya digerakkan maju mundur.
4898Please respect copyright.PENANACmu6pcgbI5
Kedua kaki Mama semakin mengejang. Memeknya mengeluarkan cairan bening yang tampak kental.
4898Please respect copyright.PENANAp1EmUck3Zk
“Wah sange juga kau ya,” ujar murid lain.
4898Please respect copyright.PENANAQDEmG5UGNU
Pemandangan itu benar-benar mengejutkan. Aku gak nyangka murid-murid bertindak seganas itu. Tapi kejadian ini sayang dilewatkan. Aku sudah merekamnya di smartphone.
4898Please respect copyright.PENANAAOHsXY40TX
Murid cabul tadi mencabut jarinya dari memek Mama. Ia menjilat cairan yang menempel di jarinya.
4898Please respect copyright.PENANAuIBzLNkwLx
“Aku! Aku!” Murid lain berebutan mendekati Mama.
4898Please respect copyright.PENANAv7xoRyL5zB
Untungnya sebelum semakin ribut, bel masuk kelas berbunyi. Murid-murid itu teralihkan sebentar dan Mama langsung menghempas kedua tangannya supaya lepas dari cengkraman murid-muridnya. Ia buru-buru mengambil pakaiannya di lantai dan menghilang di belokan lorong.
4898Please respect copyright.PENANA4eN0RODxw2
….
4898Please respect copyright.PENANAx3TNHvlan5
Di perjalanan pulang, Mama terus menangis. Aku berusaha menenangkannya.
4898Please respect copyright.PENANAVGj10fgbID
“Sabar Ma, pasti ada jalan keluarnya,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAh5MEJZW2YF
“Mama udah gak tahan lagi,” isaknya.
4898Please respect copyright.PENANAyY2IuqYwHU
“Memangnya kenapa sih Mama sampai nurutin dia sebegitunya?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANAnvtfo0JvgO
Mama mengelap air matanya. “Kamu gak perlu tahu Nak.”
4898Please respect copyright.PENANA8MZMgVDc4A
Menangis sepuasnya Ma, pikirku. Beberapa hari lagi Mama bakal dapat lebih parah dari ini.
4898Please respect copyright.PENANAwNrQ8lIeKR
….
4898Please respect copyright.PENANA9oqeSkooCI
Hari itu sekolahku mengadakan acara cerdas cermat yang sudah jadi tradisi setahun sekali. Murid-murid yang mewakili kelasnya akan beradu kecerdasan di lapangan sekolah dan ada banyak lomba lainnya. Orangtua murid juga diundang untuk melihat kegiatan anaknya.
4898Please respect copyright.PENANAQIhKRQcvmm
Mama tampak ceria dari biasanya. Sudah lebih dari seminggu aku tidak mengiriminya pesan. Mungkin dia pikir ancamanku sudah berakhir. Padahal aku sedang merencanakan yang lebih hebat dan mungkin mematikan karir Mama sebagai guru.
4898Please respect copyright.PENANAlQouVE29hf
Tapi bodo amat. Mengerjai Mama ternyata lebih seru. Membayangkannya saja sudah membuatku coli berkali-kali.
4898Please respect copyright.PENANAdSJxgbz5NU
Mama ditunjuk sebagai pembawa acara. Seharian ini aku cuma bisa memandang Mama dari kejauhan karena ia terus berbicara di depan peserta.
4898Please respect copyright.PENANA9u1eET4u5j
Gak masalah. Rencanaku akan terus berjalan.
4898Please respect copyright.PENANAN58sutvufv
Kukirim pesan singkat ke Mama: “Perlihatkan tetek indahmu sekarang.”
4898Please respect copyright.PENANALhR1DzPJYU
Kulihat Mama mengambil smarphone-nya dari saku celana. Wajah cerianya langsung berubah pucat. Tapi ia tetap menjaga nada suaranya agar tetap ceria di depan orang-orang.
4898Please respect copyright.PENANAg8Pta4hjtI
“Ya jawaban Anwar benar! Indonesia merdeka di tahun 1945!” seru Mama sambil bertepuk tangan. Para guru dan orangtua yang menonton ikut bertepuk tangan.
4898Please respect copyright.PENANA8ksw5WX4E5
Aku mengiriminya pesan lagi: “Satu menit lagi aku kirim video ltu ke suamimu.”
4898Please respect copyright.PENANAmtuzFWLnbR
Centang biru dua. Wajah Mama semakin pucat. Ia terdiam cukup lama.
4898Please respect copyright.PENANAf9oLrvGDA7
“Bu Siti kenapa?” tanya Bu Romlah, Kepala Sekolah.
4898Please respect copyright.PENANAc2lIvmj3U5
“Gak apa-apa Bu,” sahut Mama. “Cuma sedikit gak enak badan.”
4898Please respect copyright.PENANA3TnyBgAw5p
Mama melanjutkan bicara, tapi suaranya sedikit terbata-bata. Ia sering terbatuk-batuk.
4898Please respect copyright.PENANAPeglS9nD1U
“Y-ya kita mulai lagi kuisnya,” ujar Mama.
4898Please respect copyright.PENANA2Pd35yyUt1
Kurang ajar, tampaknya dia gak mau nurut perintahku. Awas saja.
4898Please respect copyright.PENANA591UAQk5K0
Tapi dugaanku salah. Hari itu adalah hari bersejarah buat semua orang yang hadir di sekolah.
4898Please respect copyright.PENANAEGRgBAHoBz
Mama tiba-tiba menggulung bajunya ke atas sampai kedua teteknya kelihatan. Para guru dan orangtua langsung berhenti bicara, lalu berteriak ke Mama.
4898Please respect copyright.PENANAPf0rLCEqud
“Loh loh Bu Siti mau apa!”
4898Please respect copyright.PENANA8VDs8zYe1K
Mama menarik kait behanya sampai terlepas. Kedua teteknya yang berurat kini jadi tontonan satu sekolah.
4898Please respect copyright.PENANAShd3yuxqOW
“Astagfirulloh, Bu Siti!” pekik Bu Romlah.
4898Please respect copyright.PENANAnRgdaqoni4
Anehnya gak ada yang berniat menghentikan Mama. Semua melotot melihat tetek Mama yang bergelantungan bebas tanpa penutup. Ibu-ibu lain cuma menutup mulut dan berbisik-bisik, sementara bapak-bapak cuma melongo kaget.
4898Please respect copyright.PENANAtIqsXdKINC
Mama berdiri mematung di tengah lapangan sekolah. Ia memandang orang-orang di depannya dengan ketakutan. Aku yakin dia pasti menyesal kenapa memilih menurutiku daripada malu di depan banyak orang.
4898Please respect copyright.PENANAf4iOJ3iRX8
“Suruh dia turun!” teriak Bu Romlah.
4898Please respect copyright.PENANAMkn1fCrEhR
Tiga guru laki-laki berlari ke Mama. Aku menyeruak di kerumuman dan segera menarik tangan Mama.
4898Please respect copyright.PENANAuAB6JqZ6pO
“Ma ayo kita pulang!” kataku.
4898Please respect copyright.PENANA7zpJbsW43W
Kebingungan. Mama memilih mengikutiku. Kami berlari menuju jalan besar yang lebih dekat. Ketiga guru tersebut memanggil kami, tapi kami terus saja berlari.
4898Please respect copyright.PENANA3iXPtRwxi2
Setelah beberapa meter menjauhi sekolah, kami berhenti di pinggir jalan karena Mama ngos-ngosan. Wajahnya berkeringat.
4898Please respect copyright.PENANAyYrFnDe8Ux
“Berhenti dulu Nak, Mama gak kuat.”
4898Please respect copyright.PENANA8d8MqjFuCP
Aku tersenyum geli. “Mama teteknya masih kelihatan tuh.”
4898Please respect copyright.PENANAQSmD1ykgrU
Mama baru sadar ternyata di sepanjang jalan tadi teteknya masih belum ditutupi. Ia segera menurunkan bajunya yang tergulung.
4898Please respect copyright.PENANAQb1QZfjO6G
“Mama kenapa buka baju tadi?” tanyaku.
4898Please respect copyright.PENANATZ3DNhJa59
Mama menghela napas. “Kayaknya kamu perlu tahu. Ada yang ngerekam Mama lagi berduaan sama Pak Solihin terus dia ngancem bakal ngirim video itu ke Ayah kalau Mama gak nurutin dia.”
4898Please respect copyright.PENANAlLhmo7Akzm
“Kalau cuma berduaan harusnya gak masalah dong,” kataku pura-pura polos.
4898Please respect copyright.PENANA4GGPsXyGqG
“Tapi ini lebih dari berduaan,” ujar Mama. “Kamu masih kecil, gak bakal ngerti.”
4898Please respect copyright.PENANA4jkAlO14GC
“Maksud Mama video ini?” Kuputar video skandal Mama, lalu kutunjukkan ke dia. Matanya melotot melihat video mesumnya dengan Pak Solihin.
4898Please respect copyright.PENANAxK7Xx4Hkwd
“Kenapa kamu punya video itu?”
4898Please respect copyright.PENANAdx5vbfm0pB
“Menurut Mama kenapa?”
4898Please respect copyright.PENANAUkfZFmkHTi
Mama menutup mulutnya. “Astgafirulloh! Jadi kamu yang selama ini mengirim Mama pesan-pesan itu!”
4898Please respect copyright.PENANAUb33EIS49T
Ia hendak menamparku, tapi aku langsung mundur.
4898Please respect copyright.PENANAONiCwmWncv
“Mama jangan aneh-aneh kalau gak mau inu kukirim ke Ayah. Kalau Ayah tahu, dia pasti pulang lebih cepat,” kataku sambil menunjuk video itu.
4898Please respect copyright.PENANAdFZtBx4W0u
“Anak setan!” teriak Mama. “Hapus video itu!”
4898Please respect copyright.PENANAXcYAcvpHur
“Gak bakal Ma. Ini hukuman buat Mama karena udah main sama orang lain,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANASHXyStsh4O
“Mama minta maaf. Mama janji gak bakal main sama Pak Solihin lagi,” kata Mama. Suaranya memelas. “Ayo Nak hapus. Kamu gak kasihan sama Mama?”
4898Please respect copyright.PENANAQdeDk99J0n
Aku menggeleng. “Anehnya nggak Ma. Malah seru jadi bisa ngerjain Mama.”
4898Please respect copyright.PENANAoGBejrrI7C
Mama bersimpuh. Ia menarik bajuku. “Mama mohon Nak. Hapus video itu.”
4898Please respect copyright.PENANARdwSlqKY4o
“Kita mending pulang deh,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANArfUGMN8lfI
“Nak….” Mama masih memohon.
4898Please respect copyright.PENANA5IqOitX3SN
“Ayo berdiri Ma. Kita pulang.”
4898Please respect copyright.PENANA9jYiUOvTOf
Mama berdiri. Ia menepuk pundaknya yang kotor berdebu.
4898Please respect copyright.PENANAw04DmNavnT
“Oh iya, lepas baju Mama,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAeDqlzZsElr
“Tapi ini di jalan,” kata Mama.
4898Please respect copyright.PENANA6EXD39bNQ7
“Ah Mama udah pamer tetek di depan banyak orang tadi. Masa masih malu,” kataku. “Ayo lepas baju Mama.”
4898Please respect copyright.PENANA1JcRX7ZgAN
Mama melepas bajunya. Kedua teteknya yang tanpa beha langsung meyembul keluar.
4898Please respect copyright.PENANA32wDdBNmIX
Kuambil baju Mama, lalu kurobek sampai jadi dua kain panjang.
4898Please respect copyright.PENANA7hWlraCrKv
“Tangan Mama taruh di belakang,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAfY5Ne8r5ac
Mama menurut saja. Ia menaruh kedua tangannya ke belakang. Kuikat kedua pergelangan tangannya dengan dua kain tadi. Mama seperti diborgol.
4898Please respect copyright.PENANAZr6F9WCfrC
Celana Mama kupelorotin sampai ke dengkul. Sempaknya juga. Dengan begini Mama gak bisa lari kalau dia berubah pikiran.
4898Please respect copyright.PENANAsHVKhemTxy
“Hmmmm memek lonte,” kataku sambil mengelus jembutnya. “Yuk jalan. Rumah kita toh dekat.”
4898Please respect copyright.PENANA5y69hUOq3G
Mama jalan tertatih-tatih. Tentu sulit melangkah dengan celana dan sempak yang menyangkut di dengkul. Kalau jalannya terlalu lambat, kusodok anusnya dengan jempol sampai dia kaget lalu mempercepat langkah.
4898Please respect copyright.PENANArcoPVYA36x
Sebuah sepeda motor lewat di samping kami. Pengemudinya berteriak saat mendekat. “Teteknya bagus!”
4898Please respect copyright.PENANAbNwPt2dVzm
Mama menangis. “Kok kamu tega giniin Mama Nak?”
4898Please respect copyright.PENANAKrR2h0GQOo
“Salah Mama sendiri udah selingkuh. Mama emang pantes kena hukuman,” kataku sambil mengelus pantatnya yang berkeringat.
4898Please respect copyright.PENANAasG1NCzW2L
Jalan di depan kami bercabang dua. Sebelah kiri menuju rumah, sebelah kanan lagi menuju pinggir jalan tol. Aku menarik Mama supaya belok kanan.
4898Please respect copyright.PENANABwhc5Zbfvt
“Tapi rumah kita di sana,” kata Mama.
4898Please respect copyright.PENANATH0Hq6T7jc
“Aku tahu Ma. Sudahlah jangan banyak ngomong,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANAvNqUjOShQe
Jalan itu tadinya menuju kampung sebelah, tapi jadi buntu karena terpotong jalan tol. Antara jalan kecil dan jalan tol cuma dibatas pagar besi setinggi pinggang orang dewasa biar gak ada kendaraan menyelonong masuk. Beberapa bagian pagar itu ada yang rusak karena besinya dicuri orang.
4898Please respect copyright.PENANAZOXGWUeao6
Aku menyelinap di pagar yang rusak. Mama kutarik supaya mengikutiku. Pahanya sedikit terbaret pagar besi.
4898Please respect copyright.PENANAEynzGGdq2G
Kami berada di pinggir jalan tol yang agak lebar sehingga mobil-mobil melaju gak menyerempet kami.
4898Please respect copyright.PENANAd24BHDbGiX
“Kamu mau apa Nak di sini?” Mama ketakutan.
4898Please respect copyright.PENANAwVlt8yuKz8
“Kita harus cepet. Kalau nggak bakal ada yang lapor polisi,” kataku. “Mama nungging dong.”
4898Please respect copyright.PENANAM5jtAHA68n
Mama menungging dengan kedua tangan terikat di belakang. Kepalanya dijadikan penumpu di aspal agar tidak jatuh.
4898Please respect copyright.PENANAIxY0Eht97J
Mama menangis. “Apa pun yang kamu lakukan, cepati. Mama gak mau dipermalukan begini terus.”
4898Please respect copyright.PENANAt6F2GIFjBF
Kuendus-endus anus dan memek Mama. Beraroma keringat. Badan Mama bergetar saat kujilat anus dan memeknya bergantian.
4898Please respect copyright.PENANAtxosLjNjhf
“Ah Mama semok begini, pantesan Pak Solihin doyan,” kataku sambil membenamkan wajah ke pantatnya.
4898Please respect copyright.PENANAaj3aClt9R1
Kuludahi anus dan memeknya, lalu kuratakan dengan jari. Memeknya sedikit berdenyut saat jariku menyentuhnya.
4898Please respect copyright.PENANA341b0DbNqW
Kuturunkan celanaku. Kontolku tegak berdiri. Padahal pagi tadi aku sudah coli dua kali.
4898Please respect copyright.PENANAzcO7WnoEvn
Zleeb.
4898Please respect copyright.PENANAreZ4ii0AQ6
Kepala kontolku masuk ke memeknya. Kedua paha Mama mengejang. Tangisan Mama makin jadi.
4898Please respect copyright.PENANA5gwPKzitAW
“Tega kamu Nak,” rintihnya.
4898Please respect copyright.PENANAFploqBtYY0
Kugerakkan pinggangku maju mundur. Memek Mama agak sempit dan licin. Begitu kontolku menyentuh ujung memeknya, tiba-tiba memeknya berdenyut. Batang kontolku seperti dipijat.
4898Please respect copyright.PENANASbkNc3vFXJ
“Ah enaknya Ma!”
4898Please respect copyright.PENANAEdDbWAGMIY
Kutampar-tampar pantat Mama sampai merah sesuai goyanganku. Meski udara panas, tapi angin dari mobil-mobil yang melaju cukup mendinginkan badanku.
4898Please respect copyright.PENANAg4uNPnEqDj
Beberapa mobil membunyikan klakson. Aku yakin mereka ingin berhenti dan menonton kami, tapi mustahil karena berhenti mendadak di jalan tol bisa fatal.
4898Please respect copyright.PENANANI6nQNe4YY
Kontolku terasa mau meledak.
4898Please respect copyright.PENANAweOUVGXpl9
“Aku mau keluar Ma!”
4898Please respect copyright.PENANAp6mfySiv1k
Crot!
4898Please respect copyright.PENANA8Vw5zupcD4
Kontolku memuntahkan banyak pejuh ke dalam memeknya. Kubiarkan kontolku di dalam memeknya sampai semua pejuhku keluar.
4898Please respect copyright.PENANAJACpzE8Yrm
Setelah gak ada pejuh yang keluar, kucabut batang kontolku. Memek Mama masih berdenyut-denyut seolah masih ingin dikentot.
4898Please respect copyright.PENANAZb9t5l2EgS
Aku lepas perjaka juga di memek Mama.
4898Please respect copyright.PENANAT0DW34OIJz
“Yuk pulang ke rumah,” kataku sambil memakai celana. “Keburu ada yang laporin kita.”
4898Please respect copyright.PENANAIK759Lhvp2
Kubantu Mama berdiri. Ia terlihat lemas. Matanya sembab.
4898Please respect copyright.PENANAbKOFZdp5Re
“Anak kurang ajar kamu,” ujarnya.
4898Please respect copyright.PENANAhC2AewCrTh
Kutarik pentilnya supaya mengikutiku.
4898Please respect copyright.PENANAAMV6F6JqlD
“Mama sekarang budakku. Mau nurut apa mau aman?”
4898Please respect copyright.PENANA0RIwt5abzW
Mama diam saja. Tampaknya ia sudah mengerti posisinya.
4898Please respect copyright.PENANAUD0dtA0RWE
Aku terus menarik pentil Mama sampai kami tiba di rumah lewat jalan belakang.
4898Please respect copyright.PENANA5IWvJDiL3V
….
4898Please respect copyright.PENANAGTrwjOpnNF
Meski udah bertahun-tahun, kejadian itu terasa seperti baru kemarin. Lucunya Ayah belum tahu kelakuan Mama meskipun warga kampung sini sudah sering membicarakan Mama. Mungkin karena Ayah yang jarang pulang karena harus mengurus kapal-kapal atau gak ada tetangga yang berani membicarakannya ke Ayah karena Mama adalah guru dan haji.
4898Please respect copyright.PENANAGYdhiw8Yzy
Sejak kejadian itu, Mama mengundurkan diri dari sekolah dan jadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Ia jarang bergaul dengan tetangga karena malu dan menghabiskan waktu dengan bersih-bersih di rumah sambil telanjang.
4898Please respect copyright.PENANAHhzp8aF9YJ
Alarm smartphone-ku berbunyi.
4898Please respect copyright.PENANAF3gqkbi6Ij
“Ma, bentar lagi acara dimulai nih. Mama ganti baju dan dandan gih,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANA3jAlr7jEbG
“Tunggu bentar,” sahut Mama.
4898Please respect copyright.PENANADIHLX1PZOT
Ia masuk ke dalam kamar. Dua puluh menit kemudian dia keluar dan mengenakan pakaian gamis.
4898Please respect copyright.PENANADt9MVo3W98
Aku menggeleng. “Ckckckkc Mama ini gimana. Kita ini mau datang ke reuni sekolah. Mama harus tampil spesial dong.”
4898Please respect copyright.PENANAoMcDO1Nymb
“Tapi ini udah gamis Mama yang paling bagus,” kata Mama.
4898Please respect copyright.PENANASH1pn1uEjR
“Buka semuanya,” kataku.
4898Please respect copyright.PENANANPLmqJKTNv
Mama melepas pakaiannya. Jilbabnya pun juga dilepas. Ia cuma memakai sempaknya saja.
4898Please respect copyright.PENANAl37Q7Iq5S6
“Nah ini baru oke!” kataku sambil bertepuk tangan.
4898Please respect copyright.PENANA8fX5gyi3ym
Kutarik pentil Mama. Ia mengerang kesakitan.
4898Please respect copyright.PENANAigq47s7SOe
“Yuk kita jalan,” kataku sambil menarik pentilnya.
ns216.73.216.176da2