x
Ibu, Sebuah Paksaan
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA7zsMcpRR
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOUieVGIGu
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo5VP5UT8P
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMt8xhNCTht
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E4Whquhod
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4iM2VGWMv
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh16JDjDwsh
***
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz6bp7JBMM
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqJWwUnVO9
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemvqkxFXxO
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAJ0toIgAG
***
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7v63bmFMg
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH40XbdBT5Q
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2oYeyWJGBv
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BivnE55V7
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oMDhEDzho
“Iya Mah, maaf.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWJn1ArbPk
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdUTY7cc60
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Zh1Cl3dku
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5Uh4Gt8bF
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Lmo9wuh4g
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMm9bON8xX
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17hHMmrUN8
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT34MyQk5H
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLAKtYehxE
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIuCZoqy4a
***
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6MBfLH0Du
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmwZtP4leR
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnV6vbSneB
***
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rLLkvEq0i
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHuDWM4sKD
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLAmrwHuJe
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAat6Ip8nw
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDvXzqAx2H
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtt5i8xfgi
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbR4Rzg1rm
“Ngapain kamu Nak?”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmM5VhuiL2
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooIKjZcWkN
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelDvfETZSU
“Bagus Mah.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qICUrFSuR
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOagZCc2vIU
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1PQZONqcG
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4UMtaagYd
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWuXMCGYW5
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGdeGfH4g9
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8lSuYb3Gu
“Sama, mama juga.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasnSOBoYdF
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiejqcjTqs
“Tubuh mama gerak sendiri.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnnG7u59ON
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGKXAfMLSO
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXHFxAGL66
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeht3MXZhcO
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHGhtOKNYf
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijUBetRE3A
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPBCLfsvs2
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vQo8X4jP5
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kA9HxtSDF
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8t2cYaK7Et
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeESEq0u3t
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBtF87yKfd
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUWgh30MPI
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8cAfJj4pJ
“Hentikan!” protes ayah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRy98k0OSE
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcDMKxRGzJ
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3BZbj7Zy3
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJnsdbBqi4
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNA0NmhWVO
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTVPf8GFYT
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86giUL6SVF
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNx0t7NW1e
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2lRilonW4
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqG9lUkZ1fx
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcMjcXim4i
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUQeiIaM9K
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBzkpB3ITS
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFO7kQ4klUV
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhb30RCJxl
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKL6en9DVAb
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexclFAZjna
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenALNn7rMS
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1kjUSbypi
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTZynXkbdf
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Vdc4V6UMy
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOz2EdNjg6Q
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovOJrAzZzP
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAQZhC3IrC
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvN3ib6Jl1
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cTK7aWAxM
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjKfeBLzt2
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA2C0qQIZ7
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwnrcxd7YXf
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgKdJtfpkP
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiEFrIVk0G
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrottcBmok
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DST9opTn0
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8o6X6sOm8
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09zpn4PGyH
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFHMAvsStg
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtk9NgNc6rA
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwz9u0ceaz
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bFlqbcS98
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjNF7WmAoX
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9Cv8janKk
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P7o1PJsIX
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KtvoJ0XVV
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeFeA7Sar1
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMeyy1H5Ul
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcW48aFs37F
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZC5OmVnTS
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoouvlZ6tM
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRxPj8USsV
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0f91mMEdD
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrSFY1MZBl
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxA6UulFw3
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBIUutxotX
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRmfsrDXeD
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtu8KvGZ03
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnGJiVc7Em
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEqil7Vj6M
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PnI3ennDo
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrgGPdkm9z
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
4167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRFxBoVbaA
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns3.136.236.39da2
