x
Ibu, Sebuah Paksaan
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3MYWdUDzh
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUUkKWU8Lr
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlb38UrJgH
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NKyJaL6z8
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYobpxGqH5
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rbrlD521Q
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7kYvyRieS
***
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHvR3Bg0WI
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHSl6kM9gr
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQhnrJ6eDH
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhagr7gBkr
***
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWZ3j2Lzhv
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQWOWjIbWg
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmN5VfXY4Sd
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeJZy8Pmn8
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNrPZbBxZS
“Iya Mah, maaf.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRgQlPr7IN
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8J4rWsElBJ
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEczuWmrk8
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfpERjfKKU
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQi7tQgoDOj
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJD6rNGbatx
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCASZ9BwWk
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHGPIgkI3P
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalMnGNMJNQ
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVlQW1pj69
***
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrYfgZqtF5
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6oF1ROUkWa
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWNvzsw9de
***
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtuiI8JYYK
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFrRJ1UcV8
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11RPRYHjfX
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB566HxiOI5
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZO5VaXzvu
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2LqHhs9WV
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8Xfj19trU
“Ngapain kamu Nak?”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TC0EXsZnX
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TI5xdDoY9
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6amG0cHJO
“Bagus Mah.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2ptwfbEOB
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45T59XTECR
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthS66GDM40
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6mrWc4rBM
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebMHtsvBXf
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWAisjdO7J
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HCIODXte4
“Sama, mama juga.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSx5MgMw2s
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXvCagjsWT
“Tubuh mama gerak sendiri.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxLMpy1Gvj
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPhtscHX94
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgsACJRLtr
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoUiN2TeOY
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGUw0lIUVo
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5NWIxhlrM
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIlIgJx679
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFz3IPSNrcp
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGtrTMaPKK
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfHhJHX1Up
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilbtEcaToz
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1oQA20odq
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL072vCSskv
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zAYL19o9J
“Hentikan!” protes ayah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dq72Teyac
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ss9HREuZH
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12k28daDGi
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0p9JpsUw5c
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gtaqRfBXJ
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eM0LV2mLE
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRf5d2gW7p
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDodfLDePX
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kxZpVoqsy
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwEGDYOqfP
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6bwUdad5z
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EwfvEHOHo
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3TG1cYUbd
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSE0zA7Y0z
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyYJxeBoEO
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr94SgJuiWj
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZBDmhrcPb
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIC3vaU1Qb
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUP15TNgA3
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDCDpue7bT
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9EVMl9pQY
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XAFfLXEjH
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJxfPtvEHA
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05vMz529Rf
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogmT9GNcBn
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIw4KmNECkK
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cT7GMeegO
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV39B88aIgN
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJELTIK7o3
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqfTFHJyUh
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVT79RCB69
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXIlk2EYMh
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0a5C8Rk6FH
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMLeDURmZJ
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gk0mzyqjO
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06nlnEJedF
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4Ll8vsCnz
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5V4T9Xbupi
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k0ueRZoZz
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mUgfrtStq
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEX5Gd4vnu
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXT6OGXnAOX
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYORX3XKbLw
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcThDY6yC0z
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzjYYmd02D
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfpQBdcGfL
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzTobJ4i5z
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQ169OEq0T
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegvGo52YJN
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo45I64Zp5
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7rhSUBt5f
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5xBy1UK6h
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2JtldvmKc
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDe7xnccsN
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfeXFdTviu
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkGE21F70U
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRUqxRmn6c
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNFBVqdb0l
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy97rIbgBiM
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
4555Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwEsQFJBnJ
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns216.73.216.176da2
