
Chapter 03
19174Please respect copyright.PENANAOoOxQ4r6Pz
19174Please respect copyright.PENANAO7DkWyONf9
POV Dwi Nur Ekawati
19174Please respect copyright.PENANARIGwEWnNm1
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
19174Please respect copyright.PENANANMJKPytOnM
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
19174Please respect copyright.PENANAnBSjyCXSe7
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
19174Please respect copyright.PENANACLvAwExUk2
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
19174Please respect copyright.PENANAICquKQxPle
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
19174Please respect copyright.PENANADHgacu2x3E
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
19174Please respect copyright.PENANAtoH9odQp1v
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
19174Please respect copyright.PENANA3SFpxE7sWK
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
19174Please respect copyright.PENANAX20SUrFg4E
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
19174Please respect copyright.PENANASV91kIe3oy
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
19174Please respect copyright.PENANAmmY96fnSMf
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
19174Please respect copyright.PENANASIcVmKmFT5
Aditya : "Ibu selamat pagi"
19174Please respect copyright.PENANAkpqBPiMWP3
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
19174Please respect copyright.PENANAnz508R7BNC
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
19174Please respect copyright.PENANACtbnugabDB
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
19174Please respect copyright.PENANA2jkuR2afm5
Aditya : "Gimana enak Bu?"
19174Please respect copyright.PENANAaPMhbM7RKc
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
19174Please respect copyright.PENANACdHI70oeGi
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
19174Please respect copyright.PENANAWOJjgJetdL
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
19174Please respect copyright.PENANAHvG673BJN5
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
19174Please respect copyright.PENANAuBR0vJfUxe
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
19174Please respect copyright.PENANAm6SeMDs3dj
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
19174Please respect copyright.PENANAvM7Cc7Yh04
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
19174Please respect copyright.PENANAEKp56MAxLT
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
19174Please respect copyright.PENANAFK7HigopHH
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
19174Please respect copyright.PENANArHDH7R6f6u
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
19174Please respect copyright.PENANAxWyQLWXcVP
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
19174Please respect copyright.PENANAnRTgX4a6Td
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
19174Please respect copyright.PENANAUSXX67Mm59
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
19174Please respect copyright.PENANAKgqe03JLi6
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
19174Please respect copyright.PENANAb65ErxqAaU
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
19174Please respect copyright.PENANABHMXSH3g0I
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
19174Please respect copyright.PENANArXzyZkvNkm
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
19174Please respect copyright.PENANAlPCl6ucV7V
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
19174Please respect copyright.PENANAufAbhBsNHA
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
19174Please respect copyright.PENANA2ySKYCA1w5
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
19174Please respect copyright.PENANAFqOnNJUVSR
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
19174Please respect copyright.PENANASeZ3GEeCp8
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
19174Please respect copyright.PENANA8w6fHUXRNP
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
19174Please respect copyright.PENANA9s68GljFZm
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
19174Please respect copyright.PENANAcYteSAjFk0
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
19174Please respect copyright.PENANAvhrNDnTmEN
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
19174Please respect copyright.PENANAIQ8XRsvvfB
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
19174Please respect copyright.PENANAOTQmewv1Jb
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
19174Please respect copyright.PENANAxTcSI7QCcx
19174Please respect copyright.PENANAWOAcp7tcYy
19174Please respect copyright.PENANAgCeE9KY4TL
Ilustrasi Sri Wahyu
19174Please respect copyright.PENANAZai1ZGP1N3
POV Sri Wahyu
19174Please respect copyright.PENANAMpoSs5FEtO
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
19174Please respect copyright.PENANAT8Hq0Ipirk
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
19174Please respect copyright.PENANAPvAwOgPSo4
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
19174Please respect copyright.PENANANZuUciZpM2
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
19174Please respect copyright.PENANAw2xotjKCBi
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
19174Please respect copyright.PENANALKM3OqlFCi
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
19174Please respect copyright.PENANA0axQ3k2iSu
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
19174Please respect copyright.PENANAbvKAxs0dg6
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
19174Please respect copyright.PENANAkOPpOLBVtf
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
19174Please respect copyright.PENANA0XBSHsRUVL
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
19174Please respect copyright.PENANAAVbNMKrPI1
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
19174Please respect copyright.PENANAFajhxIol7C
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
19174Please respect copyright.PENANA7CRDFhrR8u
Aku : "Ahhhh shhhh"
19174Please respect copyright.PENANAIRxwjXdP5t
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
19174Please respect copyright.PENANAUvYGhM80gb
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
19174Please respect copyright.PENANA054vQyECTx
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
19174Please respect copyright.PENANAGFFaX8fz3C
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
19174Please respect copyright.PENANAZJvCXTL1mE
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
19174Please respect copyright.PENANAQhibG0aZqU
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
19174Please respect copyright.PENANA8bS8jH4Ckp
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
19174Please respect copyright.PENANAFtHPqyZ5Q3
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
19174Please respect copyright.PENANAMIbgpWrILZ
19174Please respect copyright.PENANA3i3cuum3oE
19174Please respect copyright.PENANAJPyYl3q2AT
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
19174Please respect copyright.PENANA2jNudn8zsH
19174Please respect copyright.PENANAv0DlaVcuyg
POV Dwi Nur Ekawati
19174Please respect copyright.PENANAfFCy2lim24
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
19174Please respect copyright.PENANAjklHu4HvGN
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
19174Please respect copyright.PENANAJ9qhIzyt9M
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
19174Please respect copyright.PENANAIftq4CK6pf
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
19174Please respect copyright.PENANA252fRIb9k4
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
19174Please respect copyright.PENANAe41RgHqCW0
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
19174Please respect copyright.PENANA2mUWJ0zKAX
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
19174Please respect copyright.PENANADws7cAjZeW
Aku : "Ahhhha ahhhha"
19174Please respect copyright.PENANAs5qHaQ80ZU
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
19174Please respect copyright.PENANAlH5j2IGd99
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
19174Please respect copyright.PENANAkChPJA4T4d
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
19174Please respect copyright.PENANAdOby1mHgvs
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
19174Please respect copyright.PENANAqaExSMj1PH
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
19174Please respect copyright.PENANAtNrbAYDNHU
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
19174Please respect copyright.PENANAkAiPn9AzcD
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
19174Please respect copyright.PENANAancUGL6fV2
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
19174Please respect copyright.PENANAH1CPpjhUbE
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
19174Please respect copyright.PENANA9xFKk80ZKE
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
19174Please respect copyright.PENANAiDlt5tHFkX
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
19174Please respect copyright.PENANARvWiCrjiuE
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
19174Please respect copyright.PENANAQXVyxMHjRP
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
19174Please respect copyright.PENANAaBrnU0f7Rv
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
19174Please respect copyright.PENANAsH3jKH7qEq
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
19174Please respect copyright.PENANACSlN8V5bWz
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
19174Please respect copyright.PENANA63fSONhDau
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
19174Please respect copyright.PENANAiT1c0vRBuf
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
19174Please respect copyright.PENANAconhaZOzhX
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
19174Please respect copyright.PENANANEczAieELW
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
19174Please respect copyright.PENANAHTa7gkf2Lv
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
19174Please respect copyright.PENANAaFw0Nako2W
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
19174Please respect copyright.PENANAVsuMctVrof
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
19174Please respect copyright.PENANA6EW6SFF96M
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
19174Please respect copyright.PENANA3gVQC5ddzd
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
19174Please respect copyright.PENANAntivJz539f
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
19174Please respect copyright.PENANAgcod334hqL
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
19174Please respect copyright.PENANACgdTvbQ3dZ
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
19174Please respect copyright.PENANAsc4bpq5wnc
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
19174Please respect copyright.PENANA22lqssxUmJ
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
19174Please respect copyright.PENANA1IXp4nYBDN
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
19174Please respect copyright.PENANAKmNs9uErBE
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
19174Please respect copyright.PENANAbeqTOKa3fC
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
19174Please respect copyright.PENANA7D1J7Jobde
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
19174Please respect copyright.PENANA7zfyL28FA8
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
19174Please respect copyright.PENANAumVrw0Pz2M
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
19174Please respect copyright.PENANAueFQjMc21O
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
19174Please respect copyright.PENANAO84e2IdyQd
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
19174Please respect copyright.PENANAmQDXtqEUVx
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
19174Please respect copyright.PENANAYX83hl9zfF
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
19174Please respect copyright.PENANAzaxnqEafsN
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
19174Please respect copyright.PENANA30khq0xjvh
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
19174Please respect copyright.PENANAPd0aynnrb2
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
19174Please respect copyright.PENANAP2UAduClmx
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
19174Please respect copyright.PENANAiQWDiISXPv
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
19174Please respect copyright.PENANAQTdeowOd21
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
19174Please respect copyright.PENANAXPhnD10UX4
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
19174Please respect copyright.PENANAE5K5U8MDjX
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
19174Please respect copyright.PENANAb0i9dYHeON
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
19174Please respect copyright.PENANA9eH9hiTAsC
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
19174Please respect copyright.PENANAqjoI9GykG8
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
19174Please respect copyright.PENANADQh4zOGjTi
Croott croott croott
19174Please respect copyright.PENANAAJ4DRyC17Q
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
19174Please respect copyright.PENANAMxqqLQx0ng
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
19174Please respect copyright.PENANAtpC6uT7xaj
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
19174Please respect copyright.PENANA1BDdahuPMw
Aku : "Gimana enak Dit?"
19174Please respect copyright.PENANAJlO49kOkft
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
19174Please respect copyright.PENANAoqYO4v2rR1
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
19174Please respect copyright.PENANANXlwNmMkho
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
19174Please respect copyright.PENANAnIybnoMQuK
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
19174Please respect copyright.PENANAO6TslsWFnQ
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
19174Please respect copyright.PENANAZTH07cE3oA
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
19174Please respect copyright.PENANAWeF20Gyqdr
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
19174Please respect copyright.PENANACFsSOgeyp1
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
19174Please respect copyright.PENANAe0ZP2ZH0ig
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
19174Please respect copyright.PENANA2nsxfaPxo0
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
19174Please respect copyright.PENANAMLjtH7mVFL
Aku : "Kamu mau?"
19174Please respect copyright.PENANAjpsz5c1mfl
Aditya : "Yah jangan dong"
19174Please respect copyright.PENANAduVVIOFQdx
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
19174Please respect copyright.PENANAmZU01q2GFr
Aditya : "Siap Boss"
ns216.73.216.94da2