Dendam
5511Please respect copyright.PENANAlDuyXm0lJh
Seperti malam minggu lainnya, Sanctuary – sebuah club exclusive di daerah Jakarta Utara – sudah dibanjiri tamu. Yang datang bukan orang sembarangan melainkan sekelas konglomerat yang biasa muncul di media massa dan televisi.
5511Please respect copyright.PENANA93wudamOFI
Mereka pun tidak datang sendirian melainkan disertai beberapa pengawal pribadi. Beberapa di antara mereka membawa cewek sendiri yang penampilannya tak kalah cantik dan keren dari bintang sinetron papan atas.
5511Please respect copyright.PENANA5fr9Z0lFeM
“Tamu penting sudah datang.”
5511Please respect copyright.PENANAp6LhqqrUJ0
Bisikan serak di telingaku membuatku terlonjak kaget. Sialan! Kenapa sih Pak Dibyo senang sekali mengagetkanku. Padahal aku juga sudah melihat seorang pria berwajah angkuh yang baru saja memasuki ruang VIP. Budi Lukman namanya.
5511Please respect copyright.PENANA6pnvyMB6Av
Konglomerat berusia empat puluh satu tahun yang memiliki bisnis segudang, mulai dari pabrik kondom sampai tambang batu bara. BL – begitu ia biasa disebut – dikenal sebagai konglomerat berdarah dingin. Ia melibas pesaing tanpa ampun dan menghajar semua pihak yang dianggap menghalangi geraknya.
5511Please respect copyright.PENANAbg5zOjmK0I
Delapan pengawal berambut cepak dan bertubuh kekar selalu mengelilingi BL. Selain itu ada pula seorang lelaki ngintil persis di belakangnya, namanya Bandi Lukman. Wajah keduanya seperti pinang dibelah dua karena keduanya memang kembar, tapi aura yang memancar dari keduanya bertolak belakang.
5511Please respect copyright.PENANAdqEdacyNCD
Bila BL tampak dingin dan berkarisma maka Bandi terlihat klemer dan tolol. Cengiran konyol tak lepas dari bibirnya membuatnya terlihat seperti orang terbelakang.
5511Please respect copyright.PENANAaP6xMkXMb7
“Kasihan ayam-ayam itu,” desah Pak Dibyo sambil menggeleng prihatin saat melihat Bandi menggandeng dua cewek cantik berkulit kuning pucat dengan rambut lurus berwarna karamel. “Mereka nggak akan bisa pulang ke Cungkuo dengan utuh kalau sudah dipegang orang sadomasokis macam Bandi itu.”
5511Please respect copyright.PENANAsl67qcOWfe
Hah? Orang klemer itu sadomasokis? Aku tak sempat melongo lama-lama karena kulihat empat ayam koleksi premium Sanctuary segera mengerumuni BL. Aksi keempat bidadari itu sedikit terhalang oleh ketatnya pagar betis yang memagari BL, tapi tak lama kemudian tangan BL menunjuk salah satu diantaranya dengan gaya angkuh.
5511Please respect copyright.PENANAKCLndipZyv
Tanpa sadar aku mengernyitkan kening saat memikirkan bagaimana cara aku bisa mendekati bajingan sombong itu. Waktu yang kumiliki tidak banyak. Selama hampir sebulan di sini baru kali ini kulihat BL sedangkan aku tidak tahan berada dalam tempat keparat ini lebih lama lagi.
5511Please respect copyright.PENANA8scSoAmWvl
Tubuhku berjengit saat tangan Pak Dibyo menggerayangi punggungku. Kontan aku beringsut menjauh, tapi jari-jari gemuknya yang dililit cincin bermata berlian dan batu giok mencekal lenganku dengan kuat hingga aku meringis menahan sakit.
5511Please respect copyright.PENANARIvXAOlnmb
“Apa aku menggajimu hanya untuk menonton?”
5511Please respect copyright.PENANAwQLnEL7Ld0
Desisannya terasa panas di telingaku disusul jilatan menjijikkan di daun telingaku. Aku bergidik sekaligus menggeleng seraya berusaha melepaskan diri, tapi pemilik Sanctuary ini malah menarikku dengan kasar hingga hidung kami hampir beradu.
5511Please respect copyright.PENANAprHGjAMZ4X
“Kau sudah sembuh dari mencret dan harusnya hari ini kau sudah nggak mens lagi. Sudah seminggu lebih kan? Aku nggak puas cuma dioral. Aku mau ngerasain mem*kmu malam ini juga.”
5511Please respect copyright.PENANA0tdazJbkrG
Saat itu juga aku ingin muntah, persisnya memuntahi muka si babi mesum ini. Aku benci sekali bila harus diingatkan pada kewajiban mengoral penis bos Sanctuary ini tiap malam. Dia memang selalu mencobai mem*k semua karyawannya dan selama ini aku menghindar dengan berbagai alasan.
5511Please respect copyright.PENANAy8CbkEJ5hy
Cukup sudah penis buntek itu menjadi kont*l pertama yang memasuki mulutku, tapi tidak untuk liang vaginaku. Untung saja saat itu salah seorang bodyguard BL melambaikan tangan memanggil waitress untuk memesan minuman dan kebetulan aku yang berdiri paling dekat dengan meja mereka.
5511Please respect copyright.PENANAEEnbxdJ0ay
Tanpa banyak kata Pak Dibyo melepaskan lenganku, tapi tangannya masih sempat meremas pantatku dengan gemas. Darahku mendidih. Aku langsung nekat menjalankan rencanaku meski nyawaku menjadi taruhannya. Lebih baik mati daripada harus ditiduri babi mesum brengsek itu.
5511Please respect copyright.PENANARdKWLclUCX
Aku tahu, seharusnya aku berpikir panjang supaya tidak menyesal nantinya. Aku masih muda, baru 24 th. Masih banyak hal yang bisa kunikmati dalam hidup daripada mati konyol, tapi aku sudah mantap berjibaku.
5511Please respect copyright.PENANAfefjhPgysx
Hatiku bersorak gembira begitu mendengar BL memesan Flaming Ferraris. Sudah kuduga BL pasti akan memesan minuman favoritnya. Minuman beralkohol pekat yang disajikan dalam sloki itu harus dibakar sebelum diminum untuk mengurangi kadar alkohol agar tidak membakar tenggorokan yang meminumnya.
5511Please respect copyright.PENANAYDFMMzbgVT
Tapi kali ini minuman itu akan membakar sang pemesan. Aku ingin bajingan angkuh itu merasakan bagaimana rasanya mati terbakar seperti yang dia lakukan pada papaku empat bulan yang lalu.
5511Please respect copyright.PENANAFYhkvVgSGx
Papaku bersaing ketat dengan BL dalam memperebutkan konsesi batu bara di Kalimantan. Setelah menerima berbagai intimidasi dan tidak juga mau mundur, papaku tewas mengenaskan. Helicopter yang ditumpanginya mendadak meledak sesaat sesudah lepas landas.
5511Please respect copyright.PENANAVN2GITxwUf
Seharusnya aku juga ikut mati, tapi di saat terakhir aku membatalkan keberangkatanku karena tak ingin duduk bersama dengan ayam piaraan papa yang selalu mengataiku karung beras. Papaku memang bukan orang suci. Dia buaya tulen sampai mamaku mati karena sakit hati saat aku masih kecil.
5511Please respect copyright.PENANAh0ReHbo6S0
Tapi papa tak pernah menikah lagi dan berusaha mengasuh anak tunggalnya sebaik mungkin sembari mencicipi berbagai jenis ayam.
5511Please respect copyright.PENANAFaMiAtGx97
Semua orang mengira aku sudah mati. Mereka pikir ayam hangus dalam bangkai helicopter itu mayatku. Aku terpaksa bersembunyi sambil menyusun rencana membalas dendam. Kemarahanku makin menggunung melihat harta warisan papa yang seharusnya menjadi milikku dicaplok BL tanpa ada perlawanan sama sekali dari keluarga besarku yang pengecut.
5511Please respect copyright.PENANAURRIzYSRLj
Namun membalas dendam pada bajingan yang dibeking aparat, memiliki pengacara segudang dan dikawal sepasukan bodyguard tidaklah mudah. Setelah mengikuti gerak-gerik BL selama sebulan penuh, aku tahu penjagaan terlemah adalah saat dia berada di Sanctuary. Maka aku pun nekat menyamar sebagai waitress di sini.
5511Please respect copyright.PENANAPTp0FIstOZ
5511Please respect copyright.PENANAeWEl4UruAV
“Mulai sekarang sampai jahanam sialan itu mati tidak ada Pamela Rachel Tanuseja lagi. Yang ada Lara Tan,” tekatku dalam hati sebelum menginjakkan kaki memasuki gedung mewah yang pintu utamanya diapit dua patung unicorn.
5511Please respect copyright.PENANA2jv6sXZLfa
Dan sekarang aku sudah menembus barisan kawalan BL yang sudah tidak serapat tadi. Calon korbanku tidak mengenaliku lagi. Aku memang sudah banyak berubah. Tubuhku yang mirip buntelan lemak itu sudah menciut hingga separuhnya. Dendam sudah menggerus rasa laparku.
5511Please respect copyright.PENANA4XezhH6B3m
Aku pura-pura tersandung dan menumpahkan isi sloki ke pangkuan BL. Aku memang mengincar penisnya karena sebagai seorang playboy, penis terbakar rasanya pasti lebih menyakitkan daripada muka terbakar. Tangan kanan siap melemparkan geretan yang menyala, tapi… Astaga! Ternyata ada ayam di kolong meja yang sedang mengoral BJ dengan hotnya. Isi sloki mengguyur kepala ayam itu dengan sukses.
5511Please respect copyright.PENANAQ3vKlZ42Lv
Aku tertegun. Berkali-kali aku berlatih membakar guling dan boneka, semuanya tak pernah gagal, tapi sekarang… Brengsek! Mengapa hal sebodoh ini bisa terjadi? Aku masih terdiam sementara ayam kuyup itu memaki-maki. Seorang pengawal dengan cekatan mencekal lenganku dan menggiringku menjauhi meja BL. Kulihat Pak Dibyo memelototiku. Celaka, malam ini penis buntek itu…
5511Please respect copyright.PENANAe2LFx9UBhW
“Her, apa aku sudah menyuruhmu membawa dia pergi?”
5511Please respect copyright.PENANAAPVMBmIhyE
Aku kembali digiring ke hadapan BL. Dengan menyipitkan matanya, BL men-scan diriku dari ujung rambut ke ujung kaki.
5511Please respect copyright.PENANAXyMobrII0y
“Anak baru ya?”
5511Please respect copyright.PENANA0JkbGvGW4J
“Ya.”
5511Please respect copyright.PENANAR28HxMSW5D
“Namamu?”
5511Please respect copyright.PENANAZbwyOhV9em
“Lara.”
5511Please respect copyright.PENANAKjn3M4KOdJ
“Kenapa kau nggak minta maaf?”
5511Please respect copyright.PENANAt536aQn5nK
“Maaf, aku nggak sengaja. Akan kuganti minuman Tuan dengan yang baru.”
5511Please respect copyright.PENANAeCptO3INQS
Semua jawabanku tak bernada ramah bahkan boleh dibilang ketus. Aku masih merasa kesal pada diriku sendiri dan pada situasi kacau ini sehingga tidak bisa menutupi kejengkelanku. Pak Dibyo mendadak muncul merunduk-runduk meminta maaf pada BL sambil kembali mencengkeram lenganku dengan kasar untuk memaksaku meminta maaf dengan lebih sopan.
5511Please respect copyright.PENANAahzusHtNzB
“Aku sudah nggak mau minum lagi,” tukas BL usai aku meminta maaf lagi dengan nada terpaksa. “Kau di sini saja, gantikan dia.”
5511Please respect copyright.PENANAod2J4FDISX
Kurang ajar! Dia pikir aku sama seperti ayam-ayam itu? Aku pura-pura tidak mendengar dan beranjak pergi, tapi Pak Dibyo dan seorang bodyguard memaksaku berlutut di hadapan BL. Semua ayam menyingkir sambil memelototiku.
5511Please respect copyright.PENANAnVA6yHWdju
“Tunggu apa lagi? Bukannya kau sudah biasa ngemut kont*l?” desak Pak Dibyo.
5511Please respect copyright.PENANAtoT2wkVWtE
Aku merasa terhina. Ingin kubakar kont*l panjang di hadapanku, tapi geretan di tanganku sudah direbut Pak Dibyo. BL duduk bersandar dengan santai sementara kont*lnya yang sudah berdiri tegang menungguku dengan angkuh.
5511Please respect copyright.PENANAhD5g2T1UUO
Aku terkejut melihat kont*lnya lumayan besar dan panjang, soalnya tubuh BL sedang-sedang saja malah boleh dibilang kurus. Aku diam saja sambil memandang ke arah lain, tapi salah satu bodyguard memegangi kepalaku erat-erat sambil menuntun bibirku ke arah kont*l majikannya.
5511Please respect copyright.PENANAwbmOFW5D1c
Aku terus menutup mulutku meski Pak Dibyo menjambak rambutku yang dikuncir ekor kuda, menampar pipiku dan memukul punggung dan lenganku dengan keras.
5511Please respect copyright.PENANA6lWbWLwdLy
“Terus! Hajar teruss! Lagi! Lagi!”
5511Please respect copyright.PENANABiHFQ2k58H
Bandi tampak gembira melihatku dihajar. Sampai-sampai ia juga ikut menjambaki dan memukuli kedua ayam yang sedang bergantian mengoralnya. BL sendiri tidak ikut memukulku. Dia hanya menontonku dengan penuh minat.
5511Please respect copyright.PENANA6GmhNysFbg
“Sudah, Dib. Kalau dia nggak mau nggak usah dipaksa,” tukas BL melihat babi mesum tua itu mencoba membuka mulutku dengan paksa. “Kan masih ada mulut lainnya.”
5511Please respect copyright.PENANApJ4U6IhKt5
Hajaran Pak Dibyo membuat mataku sedikit berkunang-kunang sehingga reaksiku lamban saat melihat BL memakaikan kondom pada kont*lnya. Kondomnya aneh, berbintil-bintil kecil di sekujur batang sehingga mirip kaktus.
5511Please respect copyright.PENANA0ZENgpYzE5
Mendadak BL menarikku bangun. Aku yang masih terhuyung, menjerit kaget saat BL mendorongku ke atas meja. Botol dan gelas minum di atas meja disapu BL hingga jatuh ke lantai, pecah berantakan. Tak sempat kubayangkan seperti apa wajah Pak Dibyo karena aku sudah panik memikirkan diriku sendiri.
5511Please respect copyright.PENANAVhHg8T2UO4
Aku tergeletak di atas meja dengan seragam berantakan. Rok mini hitamku tersingkap dan kancing-kancing blus putih lengan panjangku sebagian sudah terbuka. Tangan BL bekerja cepat sekali dan sekarang sudah mencengkeram ujung celana dalamku dan menariknya ke bawah. Gila! Dia ingin memperkosaku di depan umum!
5511Please respect copyright.PENANARV3RLWd6XK
“Jangaan! Aku nggak mau! Tolong! Toloong!” teriakku panik sambil meronta.
5511Please respect copyright.PENANAZX1RvTqxIS
Tapi tidak ada yang mau atau berani menolongku. Aku mulai memaki, semua perbendaharaan kata kasarku meluncur keluar. Pak Dibyo membentak marah, tapi saat tangan gemuknya menyelonong ingin menampar pipiku, sebuah tangan kekar mencengkeram tangannya hingga kudengar babi tua itu merintih sakit.
5511Please respect copyright.PENANAFyco3SN5uK
Rupanya pengawal BL tahu kalau bosnya tidak ingin bantuan dari orang lain lagi. Dia ingin membereskanku sendirian. Kuayunkan kakiku kuat-kuat saat BL mengangkangkan kakiku lebar-lebar. Aku bertekat akan menendang kont*l yang berdiri itu dengan keras hingga memar.
5511Please respect copyright.PENANAQkxVQT6LW2
Kuayunkan jari-jariku yang berkuku tajam. Tapi BL yang tubuhnya tidak kekar itu ternyata sangat kuat. Dengan satu tangan dia menahan kedua pergelangan tanganku di atas kepalaku. Dan dengan pecahan botol, disobeknya celana dalamku.
5511Please respect copyright.PENANAJJabfxB8Uy
“Tidak! Tidaaak! Tida…aaaargh! Aaaaah!”
5511Please respect copyright.PENANANUfq9GjIwg
Aku melolong kesakitan saat kont*l itu menembus paksa liang vaginaku yang masih perawan. Aku terus meronta, tapi hal itu malah membuat BL makin bernafsu. Sebelah tangannya meremasi payudaraku dan bibirnya melumat bibirku. Kugigit bibirnya keras-keras hingga berdarah.
5511Please respect copyright.PENANANC8J5xujuw
Tapi ia malah tertawa dan menggenjotku makin keras. Dirobeknya blus putih dan memelorotkan BHku. Dilumatnya payudaraku dengan lahap dan digigitnya pentilku dengan keras. Aku menggeleng-geleng, mencoba menghilangkan rasa sakit seraya berharap semua ini hanya mimpi buruk.
5511Please respect copyright.PENANAL7GfNLpRL3
Namun sia-sia. Rasa sakit itu tak kunjung hilang, malah makin menjadi. Tubuhku berayun keras seiring genjotan BL yang makin cepat hingga bergeser ke ujung meja. Kepalaku sudah tergantung di tepi meja dan rambutku menyapu lantai. Teriakanku melemah dan pandanganku mengabur.
5511Please respect copyright.PENANAbwx7MiypXl
Sempat kulihat wajah Pak Dibyo yang tampak gemas, dia pasti menyesal tidak mencicipi tubuhku lebih dulu. Aku juga melihat pandangan sirik para ayam yang tersingkir. Tatapan dingin para pengawal membuatku menggigil, kejadian ini pasti sudah sering mereka lihat. Yang paling ribut malah Bandi yang terus berteriak sambil menjambaki dan menampari kedua ayamnya.
5511Please respect copyright.PENANA4M8q9CeoXm
Tiba-tiba BL berhenti, mencabut kont*lnya dan menyorongkannya ke wajahku. Aku berpaling karena tak ingin mengemut kont*lnya, tapi teriakan tertahan para penonton membuatku penasaran dan kembali menatap kont*l jahanam yang masih terbungkus kondom kaktus itu. Ada darahku di sana.
5511Please respect copyright.PENANAPjpW5qAZbT
“Ternyata dia masih mens,” ucap Pak Dibyo gegetun.
5511Please respect copyright.PENANAA2Tqk4LGUa
Para ayam melenguh jijik. Bandi tertawa gembira, tapi BL malah mendengus sinis.
5511Please respect copyright.PENANAzLOGrOsp9w
“Ajaib. Perawan kok bekerja di tempat seperti ini,” ujarnya mengejek.
5511Please respect copyright.PENANAM8b0ncXtxD
“Pe..perawan? Dia masih perawan?” Pak Dibyo terbata dengan nada menyesal.
5511Please respect copyright.PENANA1pAnlGZx9O
“Tadinya,” sahut BL sambil mengocok kont*lnya yang belum ejakulasi.
5511Please respect copyright.PENANA56sEGmvxJE
Aku sedang berusaha bangun saat BL menyemprotkan spermanya ke dadaku sehingga menyiprat ke leher dan wajahku. Semua orang menahan napas melihatku menampar dan meludahi wajah BL sebelum turun dari meja dengan tergesa sambil merapatkan blusku yang sobek.
5511Please respect copyright.PENANAR5MWD6exMs
Seharusnya aku tidak melakukan hal yang membuatnya marah, tapi kepalaku sudah dikuasai kemarahan dan kebencian. Yang kupikirkan hanyalah pergi dari neraka ini sesegera mungkin. Tapi aku tidak bisa keluar dengan penampilan sekacau ini jadi aku menuju ruang ganti karyawan untuk berganti pakaian.
5511Please respect copyright.PENANAEryOA9h8zH
Tak kupedulikan tatapan para tamu dan karyawan lain pada tubuhku yang setengah telanjang. Tubuhku gemetar, tapi aku tidak menangis. Aku sudah siap dengan segala resiko dari rencana balas dendamku, tapi aku tidak pernah membayangkan akan menerima pelecehan dan penghinaan seperti tadi.
5511Please respect copyright.PENANA9qHVR8AhoA
Amarahku makin menggelegak dan ingin rasanya mencabik-cabik tubuh BL seperti ia mencabik celana dalamku. Pintu terbuka dan Pak Dibyo masuk sebelum aku sempat berganti pakaian. Dia menatapku dengan pandangan aneh.
5511Please respect copyright.PENANAXhEQWDkyMg
“Kau boleh pergi.”
5511Please respect copyright.PENANAUlMvgpbYBQ
“Jadi aku dipecat setelah diperkosa di depan umum?” balasku dengan suara bergetar menahan marah.
5511Please respect copyright.PENANADTbVGu5N2i
Babi tua itu seperti ingin mendekatiku, tapi tidak berani.
5511Please respect copyright.PENANAv4P4RIIXZm
“Aku nggak tahu, kau ini beruntung atau sial. Bereskan bajumu. Kamu nggak mau membiarkan dia menunggumu lama-lama kan?”
5511Please respect copyright.PENANA3C6SfdrgeC
“Dia? Dia siapa?”
5511Please respect copyright.PENANAnbW0XiSxIZ
“BL. Dia sudah membelimu. Lima juta.”
5511Please respect copyright.PENANAHSxCuE6gWv
Astaga! Keperawanan dan harga diriku cuma dihargai lima juta? Aku ternganga sebelum menyemburkan amarahku
5511Please respect copyright.PENANA3SL7bQ8xDC
“Enak saja! Memangnya sejak kapan kau memilikiku? Dengar ya aku bukan ayam yang bisa diperjualbelikan!”
5511Please respect copyright.PENANAzcW1iJ6WJh
“Semua itu salahmu sendiri. Kalau kau nggak membohongiku…”
5511Please respect copyright.PENANAaGEo46eSlN
“Memangnya kau berani membelaku di depan bajingan sialan itu?”
5511Please respect copyright.PENANAvwIkA3MYYI
Serentetan cacian yang kutujukan pada BL tak juga berhenti meski si angkuh muncul dari balik pintu dengan wajah dingin. Pak Dibyo langsung menyingkir keluar, meninggalkan kami berdua.
5511Please respect copyright.PENANAQjyZXHUsRi
“Sepertinya kamu harus diajari sopan-santun,” tukas BL sambil mendekatiku dengan gaya mengancam. “Seumur hidupku belum pernah ada yang meludahiku apalagi di depan umum.”
5511Please respect copyright.PENANAe6aO8xFqNC
“Seharusnya sudah sejak dulu kau diludahi!” tukasku marah sambil menghujamkan jepit rambut ke matanya.
5511Please respect copyright.PENANA275fHKyD7b
Seperti tadi, tangan BL bergerak cepat. Dengan sekali gerakan dia sudah berhasil menepis tanganku hingga jepit rambut terjatuh. Gerakan selanjutnya adalah memitingku. Tapi aku tidak tinggal diam. Aku terus melawan. BRAK! Punggungku menghantam lemari loker setelah didorong dengan keras.
5511Please respect copyright.PENANAwo6I6MaQLY
Untung tidak ada pegangan loker atau kunci yang menancap di lubang kunci loker, kalau tidak punggungku pasti sudah bolong. Aku terjepit sementara BL merobek blusku dan menurunkannya sehingga kedua lenganku tertahan oleh lengan panjang blusku sendiri.
5511Please respect copyright.PENANAF8XsKgCwHy
Aku nyaris tak bisa bernapas karena BL melumat bibirku dengan penuh nafsu. Lalau dia menyumbat mulutku dengan sesuatu yang kenyal dan berbau karet. Astaga! Rupanya kondom kaktus bekas tadi! Aku berusaha memuntahkan kondom bekas yang masih berlumur cairan vagina dan darahku itu tapi tak bisa.
5511Please respect copyright.PENANAit6wUnwkLP
BL mengangkat kaki kananku dan menghujamkan kont*lnya ke dalam mem*kku. Sekarang kont*lnya terbungkus kondom yang berornamen aneh. Ada cincin berbulu yang melingkar di tengah-tengah batangnya. Tangan satunya menarik pundakku turun sehingga hujaman kont*lnya terasa menumbuk mulut rahimku. Kedua alisku mengernyit menahan sakit.
5511Please respect copyright.PENANAsLosRvHbsz
“Hhhgh hhhgh hhhgh.”
5511Please respect copyright.PENANAyvSh0uv5He
Napas BL menderu di telingaku. Dia menjilati leherku dan membuat belasan cupang di sana, juga di dadaku. Kugertakkan gigiku untuk meredakan rasa perih dan linu di selangkanganku.
5511Please respect copyright.PENANAmt54vRxCpY
Rasanya vaginaku berdarah lagi. Cincin berbulu di kondom itu membuat liang vaginaku terasa pedas dan perih. Tiba-tiba dia berhenti untuk melepas sumpal di mulutku. Dan hentakan pantatnya semakin keras.
5511Please respect copyright.PENANAfilBpDCRzT
“Minta maaf… Ayo, minta maaf…,” perintahnya setengah menggeram.
5511Please respect copyright.PENANA89WKVhnIlU
Aku mendelik dan meludahinya mukanya lagi. Bukannya marah, BL malah tertawa dan melepaskanku hingga aku jatuh berlutut di hadapannya. Lalu sebelum aku sadar, BL menjepit hidungku dengan jepit rambut hingga mulutku terbuka untuk menghirup oksigen.
5511Please respect copyright.PENANASzdaeicTRZ
Dan hap! Kont*l panjang itu masuk menusuk tenggorokanku dengan telak. Entah kapan dia melepas kondom dari kont*lnya. Tanpa ampun dia memegangi kepalaku kuat-kuat dan terus menyodok kont*lnya dalam-dalam. Aku hampir tak bisa bernapas dan mencoba meronta, tapi tenagaku habis.
5511Please respect copyright.PENANAwAwN7KKzrQ
Hek! Ujung kont*lnya melesak masuk ke ujung tenggorokanku dan CROT! CROT CROT! Aku tersedak cairan gurih kental, tapi BL tak juga melepaskan kepalaku.
5511Please respect copyright.PENANAl5pByF1AfU
Baru dua menit kemudian dia mencabut kont*lnya dan melepaskan jepit rambut dari batang hidungku. Dia tampak puas melihatku ambruk tak berdaya di lantai dengan mulut berlumuran spermanya. Dijambaknya rambutku yang sudah awut-awutan dan bertanya lagi,
5511Please respect copyright.PENANAR7C2fDBpfr
“Kalau kau minta maaf, hukumanmu akan kuperingan.”
5511Please respect copyright.PENANAjeFIpSc89J
“Go to hell,” bisikku geram sambil berusaha meludahinya lagi. BL menggeleng-geleng dan mendorong kepalaku menjauh.
5511Please respect copyright.PENANAapjxIxubzj
“Kayaknya aku harus mengajarimu dengan lebih keras lagi. Aheng!”
5511Please respect copyright.PENANAY0EBeROXjZ
Pintu terbuka dan seorang bodyguard bertubuh paling besar masuk. Wajahnya yang dipenuhi bopeng bekas cacar tampak kekanak-kanakan dan tak kalah tololnya dari Bandi. Aku menjerit kaget saat Aheng mengangkat tubuhku yang setengah telanjang dan memanggulnya di pundak seperti aku ini sekarung beras saja.
5511Please respect copyright.PENANAuR0I94GNom
“Turunkan aku! Lepaskan aku! Bajingan!” seruku sambil menendang-nendang punggung Aheng dan memukuli perutnya.
5511Please respect copyright.PENANAQRaAybe0wf
Namun Aheng bergeming dan tetap berjalan santai sampai keluar Sanctuary. Astaga! Aku pasti menjadi tontonan banyak orang. Aduh, apa yang akan dilakukan BL padaku? Menggilirku bersama para bodyguard-nya di halaman parkir?
5511Please respect copyright.PENANAy03IatSUJU
“Aaah! Jangan! Tolong! Jangan tinggalkan aku di sini!”
5511Please respect copyright.PENANAYkonNfVnx7
Aku berteriak ketakutan saat Aheng menjatuhkan tubuhku ke dalam bagasi mobil dan menutupnya. Aku takut pada kegelapan total. Membuatku tak bisa membedakan apakah mataku sudah terbuka atau masih tertutup. Tapi mereka tak peduli pada teriakan dan gedoranku. Tubuhku terguncang-guncang saat mobil melaju kencang.
5511Please respect copyright.PENANAjE91SU07xc
Rasanya berjam-jam aku terkocok dalam kegelapan dan kepengapan sebelum mobil berhenti dan pintu bagasi terbuka. Aku masih sibuk mengerjap-ngerjapkan mataku yang berusaha beradaptasi pada sinar lampu benderang sembari menyedot oksigen bebas sebanyak mungkin saat tubuhku ditarik keluar dari bagasi.
5511Please respect copyright.PENANAlQbchHcEw9
Aheng kembali memanggulku di pundaknya. Aku tidak tahu hendak dibawa ke mana karena pandanganku terbatas hanya pada sepatu hitam Aheng yang mengkilat. Aku merasa mual setelah menerima hajaran Pak Dibyo, terbentur pintu loker dan terayun-ayun begini. Tapi makian tak berhenti kulontarkan.
5511Please respect copyright.PENANA3PC929o6si
Aku baru diam setelah Aheng menurunkanku di sebuah ruangan yang ternyata kamar mandi. Kamar mandi yang tidak terlalu luas, tapi bersih.
5511Please respect copyright.PENANAEqE9Mr3Jvy
“Eh! Kau mau apa?!” jeritku kaget saat Aheng merobek sisa pakaianku begitu saja seperti mengupas pisang sehingga aku bugil total.
5511Please respect copyright.PENANAdZ4Oyk0Fzj
Bukannya menjawab, gorila berwajah bopeng ini malah membopongku dan menceburkanku ke dalam bathtub yang berisi air mandi hangat.
5511Please respect copyright.PENANAzKYR4eTsUE
“Bos bilang kau harus mandi.”
5511Please respect copyright.PENANANnpshSvtvh
Aku tertegun melihatnya pergi meninggalkanku sendirian tanpa memanfaatkan kesempatan untuk mencolek tubuhku. Mungkin dia tidak berani atau aku bukan tipe gadis yang disukainya. Oh my God! Kenapa aku gila begini?
5511Please respect copyright.PENANAgXzkIZ8HqU
Sudah bagus telapak tangannya yang segede piring itu tidak meremas payudaraku sampai penyok kok aku malah merasa terhina. Ya sudah. Sekarang mandi saja. Toh tidak ada ruginya. Lagipula aku memang ingin sekali membersihkan diriku dari sisa-sisa air liur, keringat dan air mani BL juga darahku sendiri. Tulang selangkanganku sedikit linu dan mem*kku memar.
5511Please respect copyright.PENANAVc7YbcWU0x
Anehnya aku tidak juga menangis meski merasa terguncang. Tak pernah terbayangkan oleku kalau keperawananku hilang dengan cara tragis seperti itu. Seharusnya aku membunuhnya, tapi dia malah memperkosaku. Sampai dua kali lagi. Aku benci setengah mati padanya juga pada kebodohanku.
5511Please respect copyright.PENANAkY3PcE4Aqu
Saat aku sedang mengeringkan tubuh, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka dan orang yang paling kubenci sedunia masuk. BL hanya mengenakan kimono. Darahku kembali mendidih melihat senyum mengejek di wajahnya.
5511Please respect copyright.PENANAeBhEsQTyey
“Bajingan! *******!” makiku sambil menimpukinya dengan semua barang disekelilingku. Dari botol sampo, sabun mandi sampai lilin aromaterapi.
5511Please respect copyright.PENANAIbTrjCM7ki
Seperti tadi BL hanya tertawa sambil menepis barang-barang itu dengan santai. Dia terus maju sambil membuka kimono, memperlihatkan tubuh telanjangnya yang kurus liat sementara aku mulai panik karena kehabisan amunisi. Aku terpojok sambil memegangi sikat toilet dengan posisi mengancam.
5511Please respect copyright.PENANAqU8iOUiGer
“Kau mau apa? Menyikatku sampai bersih?” ejeknya.
5511Please respect copyright.PENANAwzzDrqk82N
Aku hanya bisa gelagapan saat dia menyemprotkan air panas dari gagang shower ke mukaku. Sialan! Aku salah pilih senjata! Dengan mudah dia melumpuhkanku. Aku setengah terjerembab di lantai, terpeleset oleh air sabun, tapi dia malah menindihku dari belakang.
5511Please respect copyright.PENANAqxNIlY9td2
“F*cking shit! Lepaskan aku!” seruku sambil meronta dan berusaha mencakar wajahnya.
5511Please respect copyright.PENANAOWdXiuXJDb
“Yeah. Let’s f*cking,” sahutnya sambil memiting kedua tanganku di punggungku dan menggencet kepalaku ke lantai.
5511Please respect copyright.PENANA1UvB9PIE07
Lalu BL meregangkan kakiku dan menunggingkan pantatku. Kulihat dia merogoh sesuatu dari saku kimononya. Kondom lagi, kali ini bentuknya beruas-ruas pendek. Aku berusaha melepaskan diri saat dia memasangkan kondom pada kont*lnya, tapi lagi-lagi aku tak mampu melawannya. Genggaman tangannya sangat kuat.
5511Please respect copyright.PENANAhzcpjcLnSs
“Aaaaargh! Auch! Pelan-pelan! Sakit! Aaaaooh!” lolongku kesakitan saat kont*lnya menembus mem*kku dengan sekali sodokan mantap.
5511Please respect copyright.PENANArG8W1ysKyf
Tapi BL mana mau mendengar jeritanku. Semakin aku menjerit, semakin bernafsu dia. Pipiku sampai sakit tergesek ubin kamar mandi yang dingin. Dengkulku juga. Tapi yang paling sakit liang vaginaku. Rasanya seperti diparut dari dalam. Aku curiga desain kondomnya yang aneh-aneh itu memang dibuat untuk menyiksa mem*k. Apa mem*kku akan berdarah lagi?
5511Please respect copyright.PENANAzuxeueNlfK
“Take that, bitch!” seru BL tiap kali menyodok dalam-dalam.
5511Please respect copyright.PENANAK49SCgXLtO
Mendadak ia mencabut kont*lnya dan …
5511Please respect copyright.PENANAjZwFbPmKAg
“Aaaough! Aaaah! Jangan! Stop! Jangan di situ! Aaaaaah!”
5511Please respect copyright.PENANAddjSserCZU
Aku mengejang dan lolonganku makin menjadi saat kont*l beruas itu memaksa masuk lubang anusku. Aku meronta sekuat tenagaku, tapi tak bisa juga melepaskan diri meski BL melepas pitingannya. Tangannya mencengkeram pantatku kuat-kuat bahkan jari-jarinya meregangkan lubang anusku.
5511Please respect copyright.PENANAgysdCka3Dv
“Hhhgh… lubangmu sempit sekali. Enak,” desah BL penuh nikmat.
5511Please respect copyright.PENANAFinMZKDjBw
Aku tak mampu memaki lagi. Yang keluar dari mulutku hanyalah teriakan kesakitan. Air mataku sampai menetes membasahi ubin dan gigiku gemeletuk menahan sakit. Gila! Rasanya anusku robek. Perih sekali. Lebih perih daripada saat mem*kku dijebol pertama kalinya.
5511Please respect copyright.PENANAP8QI8VUJ0r
Kedua tanganku mencoba meraih barang apa saja untuk dikeprukkan ke kepala pemerkosaku, tapi BL malah mendekapku erat dari belakang sambil meremas kedua payudaraku. Kurasakan tubuhnya menggeletar dan dia menggeram panjang. Akhirnya dia orgasme juga.
5511Please respect copyright.PENANACwFaf3r140
Dia tetap menindih tubuhku sambil mengatur napasnya sementara aku merintih kesakitan. Dicabutnya kont*lnya dan dituangnya isi kondomnya ke kepalaku.
5511Please respect copyright.PENANAMpl3USHiNV
“Sudah lama aku nggak puas begini. Mandi lagi yang bersih ya,” ujarnya sambil menepuk pantatku yang pasti memerah.
5511Please respect copyright.PENANAUp1yIiTC5p
“Kampret. Dasar binatang,” desisku.
5511Please respect copyright.PENANAj72V6kg0Rw
Seketika BL membalikkan tubuhku dan menatap mataku dalam-dalam.
5511Please respect copyright.PENANADofHlNeUyQ
“Kau sama sekali nggak takut padaku?”
5511Please respect copyright.PENANApS240Ve2ts
Kuludahi wajahnya lagi, tapi kali ini dia tidak tertawa.
5511Please respect copyright.PENANAcuXmWDVrJA
“You’re one of a kind. I’m glad I bought you,” ujarnya usai mencuci wajahnya.
5511Please respect copyright.PENANAwICehfO8vT
“Brengsek! Kau pikir dengan duit lima juta kau bisa memilikiku begitu saja?”
5511Please respect copyright.PENANAClPbSOeA4Z
BL nyengir sambil mencubit pipiku.
5511Please respect copyright.PENANA4WGOhsrMIF
“Dibyo menjualmu terlalu murah, tapi aku malah untung. Kau nggak cantik, tapi servismu luar biasa. Besok kita main lagi. OK?”
5511Please respect copyright.PENANApF4ueiyknr
Lalu dia meninggalkanku terkapar di lantai kamar mandi. Sekujur tubuhku memar dan sakitnya jangan ditanya lagi. Dengan susah payah aku bangun dan merangkak setengah mengesot sebelum bisa mencemplungkan diri kembali ke dalam bathtub. Ngocoks.com
5511Please respect copyright.PENANA9Wcjx7tCNE
Aku tak pernah membayangkan akan menjadi budak seks orang yang ingin kubunuh. Sudah seminggu lebih aku disekap dalam sebuah kamar tanpa diberi pakaian layak. Pakaianku sehari-hari hanyalah kaus singlet berukuran besar yang bila kupakai mirip daster. Tanpa BH dan tanpa celana dalam.
5511Please respect copyright.PENANAaDkzqIc5iy
Kamarku cukup luas. Isinya sebuah ranjang besar dan sebuah lemari dua pintu yang hanya berisi kaus singlet, kimono mini, selimut, seprai, handuk mandi dan tampon. Aku belum pernah mens sejak berada di sini, tapi tak terbayangkan olehku bagaimana rasanya memakai tampon apalagi tanpa celana dalam.
5511Please respect copyright.PENANAW7GYHcV8og
Ada pintu kecil yang menghubungkan kamar tidur dengan kamar mandi di sebelahnya. Kamar mandi itu adalah tempat BL memerkosaku saat aku tiba di tempat ini. Aku sendiri tidak tahu pasti apakah tempat ini adalah bagian dari rumahnya atau apartemen karena tak ada jendela dalam kamarku.
5511Please respect copyright.PENANAs60lRkL4ho
Hanya ada ventilasi kecil dalam kamar mandi dan letaknya di dinding atas, dekat langit-langit. Aku seperti binatang piaraan, diberi makan dan minum secara teratur dalam porsi cukup (biasanya Aheng yang mengantar ransum makanku) agar bisa melayani nafsu seks BL yang overdosis.
5511Please respect copyright.PENANA3TWP808Z9s