Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3RjA1oDYo
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBoD6UvEKa
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNToODMPkck
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SuBlxm2ic
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj61R0fz4eO
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZINY99fv62
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflwkNlYry0
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprwUhl9mRm
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOltURDtwwL
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQXIZ6S9hO
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Xa4B5RIxD
“Terima kasih.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcTaQt7VoM
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBZpbHAVj5
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4W4NC8UB0
“Buat apa?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYE37om597
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡady2ie3LKV
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYKf6LmF9o
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfklzKurBe
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9VP6FUotz
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKF4WXs2wrm
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVzbP9sL15
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqh3bdgVxwK
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWYZvUGwfC
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsOGW0OlmD
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrojnP5bVI
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAafEi87emZ
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBYq6aCBIY
Aku bergidik ngeri.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZaimI67O2
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJBz55iSGi
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3fJh9ckcQ
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd4PrIT5tA
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQLfiZbuUl
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevz0ZhLlD5
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hS6PyzsAb
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4q4AVOY11f
“Aaah… aaah… Aa?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Q8lFAaPSi
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TP5O2PtiW
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHjOXCeYhB
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkfeYRAOHC
“Good girl.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefBRzQsaGK
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOl4bEE4Vr
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqe7xwq36Gt
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3RwLhTWfF
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPFzYAh19J
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlH9IJGfrKC
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEDywrrN2P
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8UbVRA6Hv
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGf3xRJypO
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo29heGdUbC
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaDGtSBdbg
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqS4nt2ULNW
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc5Srwdge7
Clep. Clep. Clep.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCa54pDRMav
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcE8eRX2z2I
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AMavo5Pm3
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclyayFDib3
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoxKtZ3Rfj
HEK! Aaaaugh!!
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaW4ihmTr6c
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hZOdmtDwj
“Oaaah!! Aaaaah!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuwTo7dXCB
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA9B7MqlOY
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡav7qYlikf4
“Ugghhh!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQZcjuwihp
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraYnJNcyco
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWNYnGJHo1
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQI3IjDg8I
“Aaaaaaah…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8DZi7s12C
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUtcA437T8
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImdGq2G8wF
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJXrk9HYnx
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XA5J9NzPK
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXGlAEGu35
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bd7g41u2f
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LPcX0i6i3
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBoHa4Z400
“Kapan masa suburmu?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwOfjU5eRy
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqD2svT63pe
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXFHNeNSsO
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFNceBawyg
BL terdiam sejenak.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1wl3ZX4Ov
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleAL21IbpK
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4LAuoT6do
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqclvjRLqxM
“Mau tahu saja,” cibirku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhX4Sj7Vrfb
Dia mendengus.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLm6IHo3rN2
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8bNSKs8bg
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRMPDUS6N3
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPUABinxnQ
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvt1VhuLfYD
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTohC2DH5O
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk68kii51lY
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZGjOywCC7
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjykPccaEHb
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxM2qHKI1s
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0BzYVyBV0
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBe5YurzTW
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BJ47IIhTO
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMX8koaZDX
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSW5TId48vm
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphJstQCCtM
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDN7ZV4DoE4
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdUuJzVdgs
BL tersenyum.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsBbIoXcYC
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfB3eG7hsq
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmfcjXBvM8
“Lepas…lepaskan aku!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1B6mPFasU
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7PLmWhgY6
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5ybp0i4Rg
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3BFshIawv
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Cewao285D
“Lima juta.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7c4CKNpt5x
BL tertawa.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLuiT4ifJm
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pIRuEmjAE
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXcMKk8c3V
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO6jgtiRVM
Dia memang betul, tapi…
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmc2FxVO3E9
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sU6mwkJEF
BL menyeringai.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsV4ssvs3y3
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfCMx5xPhm
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGCtaiDreQ
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESPb1kYVcF
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDzLvx1ua1
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3PCmK3CtP
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Kr55Da6Dw
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqOJY0tCai
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTYdsD8Ged
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVwlx3grgl
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2Fk1YfF08
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwd3Gk6ElZ
“Cu…rang…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOskDoqyWXi
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQdAIe4kxp
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbRNiZ0IeQ
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQE9DsVvO2o
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitubTHs8Q7
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZx1WJNvgL
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VDxX0fItN
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9nvFi5dk8
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwU4J2ArKi
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpMcBTIQnb
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZQJLLtW1N
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvLJAZIxGo
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwhKD3ioRg
“Bos juga titip ini untuk Non.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMXXVCVuj3
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWH1QMUNvrE
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7TUDxm703
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zsBpSfoPS
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYe69HeYYV
“Eh, apa-apaan ini?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0hK1RdtEf
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIRrOodQzO
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeY6k7liGfE
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFs0O3KbIS
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuI6KP1JQq
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGjJhe5OjO
“Belum beres juga?”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7sEgW9IsL
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNAgcfuk5l
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUQ3bVHUY5
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiztBINxKDw
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVL8vqkbm2W
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54rK07aw98
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWpndAPsHi
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlCJhUflxH
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHZx8C5oBA
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskm0vDB6t5
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lNUH1NCjI
“Aaaaah!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhV4chWDpTl
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmm3dVwnUBu
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKB1metTQYi
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjo1aFr8Hgv
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7oqywANa7
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHcWQdfnih
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHDfC52OKS
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYSiZEMtwp
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsa4Ax4xad
“Happy birthday.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3z8z616Irc
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSNzmalTLU
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3k4BajlQXK
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsPncTiu3i
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBTNCwuIBu
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcCy30NVeO
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVVs1p5klX
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXvOWsnNfj
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMep0YovDQ
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXNhsKkvhL
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqITtUWSdeV
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDRwNm53bX
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYoXCmITSg
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnH3NrQ7kfr
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4HAeVdXG6
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
1039Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQng6mgCkcM
