Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
1130Please respect copyright.PENANAFcytCanFIH
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
1130Please respect copyright.PENANAsFZemC9xCG
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
1130Please respect copyright.PENANAhGWuQO81wu
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
1130Please respect copyright.PENANAPBZBxZ75DA
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
1130Please respect copyright.PENANA4QuHFeYMH7
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
1130Please respect copyright.PENANASe7tkVPoo0
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
1130Please respect copyright.PENANA7J4HotBCAM
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
1130Please respect copyright.PENANAUNe0pEaCUB
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
1130Please respect copyright.PENANAHhnE48ZLFh
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
1130Please respect copyright.PENANAVdOWWZQJnB
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
1130Please respect copyright.PENANAhfwzFv3kBI
“Terima kasih.”
1130Please respect copyright.PENANApIaErN2I1s
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
1130Please respect copyright.PENANABGVyfN0SaF
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
1130Please respect copyright.PENANAU9AWQbynAL
“Buat apa?”
1130Please respect copyright.PENANAEbk4Kfz12p
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
1130Please respect copyright.PENANAyqKC2Gp4VH
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
1130Please respect copyright.PENANAGMKfohpLhQ
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
1130Please respect copyright.PENANAIb3P5tHUd7
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
1130Please respect copyright.PENANACOE0xGljYv
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
1130Please respect copyright.PENANALeiyaktdJ0
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
1130Please respect copyright.PENANA8IAXbEYTCH
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
1130Please respect copyright.PENANAe6tpqzqOTL
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
1130Please respect copyright.PENANAbIrb2r6Aeb
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
1130Please respect copyright.PENANAVhxE1Cuk3P
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
1130Please respect copyright.PENANAiqUm0HZtBe
1130Please respect copyright.PENANAJyvyQXhd3q
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
1130Please respect copyright.PENANAf0aLClbSwX
Aku bergidik ngeri.
1130Please respect copyright.PENANAA6oMqLSaBf
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
1130Please respect copyright.PENANAf3oZegiOVV
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
1130Please respect copyright.PENANAXWm47CwH8B
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
1130Please respect copyright.PENANAeQfuRe1ZdI
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
1130Please respect copyright.PENANAkIQ28l9HMC
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
1130Please respect copyright.PENANAqDlIx1n1Kk
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
1130Please respect copyright.PENANALmV1AkyLZw
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
1130Please respect copyright.PENANA0NLH3pvfH4
“Aaah… aaah… Aa?”
1130Please respect copyright.PENANALGk0a1V6JC
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
1130Please respect copyright.PENANAJ94dqA87ib
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
1130Please respect copyright.PENANAA8zrA378vD
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
1130Please respect copyright.PENANAL66XiX14Sb
“Good girl.”
1130Please respect copyright.PENANAJ6inncnx6w
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
1130Please respect copyright.PENANA3s5n8kzv9W
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
1130Please respect copyright.PENANASMfnjWD5dx
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
1130Please respect copyright.PENANA9A3zfYiHSU
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
1130Please respect copyright.PENANAZowhJ9SVUG
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
1130Please respect copyright.PENANAAgardDd6ib
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
1130Please respect copyright.PENANAKH1tm9zK41
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
1130Please respect copyright.PENANA0xgy2Gw7Dz
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
1130Please respect copyright.PENANAwUbRj2QuZR
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
1130Please respect copyright.PENANA9lRgtDYQtT
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
1130Please respect copyright.PENANAOwoPb7fwz7
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
1130Please respect copyright.PENANA87o7UoPdld
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
1130Please respect copyright.PENANAAWlCiaoWuS
Clep. Clep. Clep.
1130Please respect copyright.PENANA344pWiPuAu
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
1130Please respect copyright.PENANAmUzZq6cwGS
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
1130Please respect copyright.PENANAwRJe5EI4tm
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
1130Please respect copyright.PENANAVpvlQqnnpo
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
1130Please respect copyright.PENANAxQRFhCutuD
HEK! Aaaaugh!!
1130Please respect copyright.PENANA8aOLTevUwC
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
1130Please respect copyright.PENANAeICIxpannQ
“Oaaah!! Aaaaah!!”
1130Please respect copyright.PENANAEveepGm32T
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
1130Please respect copyright.PENANAbGifkoxdXD
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
1130Please respect copyright.PENANA1QQV1vqjSr
“Ugghhh!”
1130Please respect copyright.PENANAahM1e3uDyj
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
1130Please respect copyright.PENANALRlwovi3ab
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
1130Please respect copyright.PENANA5ajulglwhQ
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
1130Please respect copyright.PENANAiuoAt29hCs
“Aaaaaaah…”
1130Please respect copyright.PENANAQmP14AFxPO
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
1130Please respect copyright.PENANAvDVhmfI4hX
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
1130Please respect copyright.PENANACajBvVfmdR
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
1130Please respect copyright.PENANAmMjxAtrURl
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
1130Please respect copyright.PENANAxyOuVYRfi9
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
1130Please respect copyright.PENANAU9qbbAgtUX
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
1130Please respect copyright.PENANAk2LdtreJ8Y
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
1130Please respect copyright.PENANA2JekvQBwLI
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
1130Please respect copyright.PENANAV4G34ShHgX
“Kapan masa suburmu?”
1130Please respect copyright.PENANA45EAC9AQm4
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
1130Please respect copyright.PENANAUqPJ4WPjxz
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
1130Please respect copyright.PENANAwjARvYnLIy
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
1130Please respect copyright.PENANAsWfAvm1r8k
BL terdiam sejenak.
1130Please respect copyright.PENANAtAtVcuC8eR
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
1130Please respect copyright.PENANAogKhSWs1IY
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
1130Please respect copyright.PENANAPlH8JhsVMk
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
1130Please respect copyright.PENANAInmDCgkiBS
“Mau tahu saja,” cibirku.
1130Please respect copyright.PENANAvmkcv2Zdgh
Dia mendengus.
1130Please respect copyright.PENANAmoRAp9btih
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
1130Please respect copyright.PENANAMF7rm4SiWD
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
1130Please respect copyright.PENANA7CJXaQ72jx
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
1130Please respect copyright.PENANAOZ48rqiln1
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
1130Please respect copyright.PENANApAkcXmGwac
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
1130Please respect copyright.PENANAX3ZkcUI7Wo
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
1130Please respect copyright.PENANAOZO8UUmqrt
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
1130Please respect copyright.PENANANmy7TDtVqU
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
1130Please respect copyright.PENANATqTV6GhnU6
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
1130Please respect copyright.PENANAbGrI7qS1eS
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
1130Please respect copyright.PENANARhlo51Yhg6
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
1130Please respect copyright.PENANAY79VQlAxOs
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
1130Please respect copyright.PENANAcfhKRMsE0H
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
1130Please respect copyright.PENANAUi1QwzvhzN
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
1130Please respect copyright.PENANAi90EQLtAur
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
1130Please respect copyright.PENANAp0V47R9WOa
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
1130Please respect copyright.PENANA8BjSjZhsuP
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
1130Please respect copyright.PENANAZeSCKf54Hk
BL tersenyum.
1130Please respect copyright.PENANA2NKhTL5FAR
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
1130Please respect copyright.PENANA2v7zTRjz1d
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
1130Please respect copyright.PENANAJwhe5NW46R
“Lepas…lepaskan aku!”
1130Please respect copyright.PENANAWmN80lP7Nx
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
1130Please respect copyright.PENANALYP5RN2AvY
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
1130Please respect copyright.PENANAtweVCxOi41
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
1130Please respect copyright.PENANARnH38TXTlR
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
1130Please respect copyright.PENANA2rk1Ag9Gys
“Lima juta.”
1130Please respect copyright.PENANAFTKJ6sn5pf
BL tertawa.
1130Please respect copyright.PENANAaNftZ83kib
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
1130Please respect copyright.PENANAOoEbclUPaN
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
1130Please respect copyright.PENANAt3T25JP6r7
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
1130Please respect copyright.PENANARbdjBuz1vK
Dia memang betul, tapi…
1130Please respect copyright.PENANAWKNZhHEs6M
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
1130Please respect copyright.PENANAw6FtteQujN
BL menyeringai.
1130Please respect copyright.PENANAfX8ycflm8B
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
1130Please respect copyright.PENANAhHNUgcYXnE
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
1130Please respect copyright.PENANAnqBTDH0fEH
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
1130Please respect copyright.PENANAiM4QgUIKVM
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
1130Please respect copyright.PENANAFvagcDRUNX
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
1130Please respect copyright.PENANA2n8mS6x0K2
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
1130Please respect copyright.PENANA7yc1Iqld9E
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
1130Please respect copyright.PENANAlZQYyZxXYJ
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
1130Please respect copyright.PENANAuYlPoMUAQj
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
1130Please respect copyright.PENANACtAgSVjCBl
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
1130Please respect copyright.PENANAPYEftjCYKM
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
1130Please respect copyright.PENANAM5IKGjsQpQ
“Cu…rang…”
1130Please respect copyright.PENANAYv1CHWw8DH
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
1130Please respect copyright.PENANAxhlJCbxpGb
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
1130Please respect copyright.PENANA6fnJPCiEfM
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
1130Please respect copyright.PENANAeEWy964Q4G
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
1130Please respect copyright.PENANAnXTbSDpiTU
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
1130Please respect copyright.PENANA4B4U82cwXW
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
1130Please respect copyright.PENANAeajK2rRlDW
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
1130Please respect copyright.PENANAaeN53R40X0
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
1130Please respect copyright.PENANAJpPtHFnS0k
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
1130Please respect copyright.PENANAfxiwsVT1La
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
1130Please respect copyright.PENANAMTCUAxLMND
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
1130Please respect copyright.PENANAi1BtGs5NVx
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
1130Please respect copyright.PENANAwFpjS703Jc
“Bos juga titip ini untuk Non.”
1130Please respect copyright.PENANAmQNGoTCMts
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
1130Please respect copyright.PENANAJJfB8UZjdQ
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
1130Please respect copyright.PENANAEu5sJYUQ75
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
1130Please respect copyright.PENANAIzD1i1DC4B
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
1130Please respect copyright.PENANAx1mmJTl7tH
“Eh, apa-apaan ini?”
1130Please respect copyright.PENANAwNgLyeAVjx
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
1130Please respect copyright.PENANAwy5wOTlcuo
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
1130Please respect copyright.PENANAZbZLlVQTD9
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
1130Please respect copyright.PENANAYRwqYM70Qt
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
1130Please respect copyright.PENANA7vEzxNiyO4
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
1130Please respect copyright.PENANA2MW5DKbbhw
“Belum beres juga?”
1130Please respect copyright.PENANAmgE9eQCDUm
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
1130Please respect copyright.PENANANlGPqKvQAb
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
1130Please respect copyright.PENANAdA1srvDTVa
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
1130Please respect copyright.PENANANIBBNes4Yg
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
1130Please respect copyright.PENANAMDV9h8Meat
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
1130Please respect copyright.PENANACVdunwnjwR
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
1130Please respect copyright.PENANAvSM7hw5jx0
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
1130Please respect copyright.PENANAkg3B9A3pkp
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
1130Please respect copyright.PENANAIW8VBhimFo
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
1130Please respect copyright.PENANAodv4JZe61G
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
1130Please respect copyright.PENANASfGENMnpPN
“Aaaaah!”
1130Please respect copyright.PENANARGMeP4rHIa
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
1130Please respect copyright.PENANAwWWCT91ccQ
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
1130Please respect copyright.PENANAkYEXz6JpyN
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
1130Please respect copyright.PENANA854XZs36wr
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
1130Please respect copyright.PENANATqIMT0sjqB
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
1130Please respect copyright.PENANAlpEmxWSLgl
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
1130Please respect copyright.PENANARJcAaS9bbJ
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
1130Please respect copyright.PENANAY1UKVGX2UM
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
1130Please respect copyright.PENANAvtHt8apB6y
“Happy birthday.”
1130Please respect copyright.PENANAT1g2rbL8hE
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
1130Please respect copyright.PENANAPPcubcey2A
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
1130Please respect copyright.PENANA6Hd7naujLV
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
1130Please respect copyright.PENANABbbOAiPJ6o
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
1130Please respect copyright.PENANAPYCgBjpsmn
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
1130Please respect copyright.PENANA8ZFBsRitHR
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
1130Please respect copyright.PENANAnmW5otFFkm
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
1130Please respect copyright.PENANAUt5I8hFgBU
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
1130Please respect copyright.PENANAVadFixRMHc
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
1130Please respect copyright.PENANAeQNtvCYzRQ
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
1130Please respect copyright.PENANAebrCEG7MBX
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
1130Please respect copyright.PENANAOlkjzWgbo1
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
1130Please respect copyright.PENANAUE595LBMAR
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
1130Please respect copyright.PENANAl29a9sYIqq
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
1130Please respect copyright.PENANAsBvRWCDdLi
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
1130Please respect copyright.PENANAubkBzcUKMG