Cinta Buta
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4AqLaFwWW
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HcQxjAE83
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Y1IqyrLP3
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4ZO9Dcod4
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGFCmpzOVd
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0dyUlbkdA
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfX7K09j5To
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdg31NK95d
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc5kHg1THT
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbkN3a4Y0l
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJNBLn0DNM
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhNCfbcWWt
Pada suatu malam…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlBLcQZ4OG
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xIkosroKI
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKU1VdoXxC
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpXAQUQkmC
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTdlpFC47Y
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQYinz0Urr
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dn6KtSI4M
Dan… apa yang kulihat?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLGQUvarG0
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNKb4KNFAB
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOyIyZKsmX
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroqEmxWjLH
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpuxdni9J8
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETkHLFuGWM
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6F36T1Hhw
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpt300mklc
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a5vbWEHeT
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOH2Mf68okY
Entahlah.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YQdi37Onq
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2prgWu1wv1
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofFGOFEvuj
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9FGgXGCg6
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hsLQ9jMng
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9lhpJEaKk
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTgOzgx3yy
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM0bdVplrG
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrtI5b2BGA
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDeWJl5SjZ
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJImoHz5gI4
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORr2UrD5uy
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0URmph0l7
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcFgGtRtLy
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicU7OLaryL
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpN6id86AK
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9xOOUtuyN
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjDE7vOENg
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKud1nQMG4u
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTTrHjJPdM
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmIdHAIdM5
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrkp5ojE0B
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJvS650r9h
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLP8HzXQ2bZ
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkVxOTmyoJ
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6Nhx1vvsg
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYA0mX2wXNu
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnyVcx6BJr
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MAOk1GuIF
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vu65bYmIz
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymZneQ7hvA
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEetJjOyxR
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdeJli1prw
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagdLRwJpXx
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUS7CmuFj6
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwtILIOKeI
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbvSHAOkjw
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAdG86MHpa
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGn7rRKr3g
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMacGsiP4y
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCx1zzPdXA
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMwQYNzVEE
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULl2aqmweg
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmswmXJuTrM
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Q4ohmRS6z
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21RJr0hNfp
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQeAEc6KHa
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzhzbo2qhJ
“Masa sih Bu?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjTEMm4J4X
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Fo22wjIh1
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWJl12cE2J
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7OkK7Qox3
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCLNG77xgR
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEkGZ41fbN
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0o5pdHen6C
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61HJ2GP7Y9
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCnXqdBUY4
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXhhOq39Rc
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKgHZtgm0q
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW76dUqkReA
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm49abaubQ4
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwec31LR4G
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXHrRGVYi3
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwocPAWrtd
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDlBGnKuVz
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBaKie7sMJ
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEY1leb6oI
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxWVKF88mG
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3BKcjxglC
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzjJUe23gC
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhwZnPfuTx
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HGiO0pCKh
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Jy894jEqL
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyDR2kmmRw
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeQfL8VZJF
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqw310tBXj7
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhh8l5gRXbz
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlgy9afKdI
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuvSzFnDAP
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRi3lpYDZIG
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaZHKepFuq
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBersjkfJG8
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwgOP4Kl4A
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIzdNakYd2
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTLJJLhRXP
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjxYXxXLOn
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TRRRS1VmM
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrkJQKMMQK
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx3tjJGofS
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPrkvw1PXM
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFcF6tyUiQ
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxp1Z1XB9cg
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrs2RVLDeS
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjZeYmlJB0
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9txMKiL2dl
“Kenapa harus sudah mapan?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpv65CACVfG
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcnGKELIiZ
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfNawaoYPX
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlg8GycAGR9
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKy9krE48Xm
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWW0y94F2zy
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCE3HBnYJML
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xFDTsvLze
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWnukjMH7a
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuy6qVfcuk
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF80yQrBsMm
Dan… oooo… aku berhasil…!
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsF0ZvaDqn
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpYXSQUcRq
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTqr1z3GNO
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyc4NmaHQMJ
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6uaxVnuUd
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygbDrIE3eN
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufeJ2qmc0T
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
22981Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU52Xxqn2xI
