Asep sangat bahagia sekali saat orang tuanya mengizinkan Asep untuk melanjutkan pendidikannya SMA nya di kota. Meskipun berat, orang tua Asep tak mau membuat anaknya kecewa dengan melarangnya. Berkat bantuan dari kakeknya yang menjual semua tanahnya, Asep pun bisa melanjutkan sekolahnya di Kota.
Esok paginya Ayah Asep sudah bersiap untuk mengantar putra semata wayangnya ke kota, begitupun dengan Asep yang begitu bersemangat sekali untuk pergi.
“ Nak, jangan kecewakan Ayah dan ibumu, buat mereka bangga sama kamu “ sebuah pesan yang terucap begitu dalam dari sang kakek.
“ Tentu Kek, aku akan membuat Ayah, Ibu dan kakek bangga sama aku “ jawab Asep dengan yakin.
“ Pegang janjimu Nak, anak laki-laki itu harus punya tekad, bukan hanya omongannya “ timpal sang Ibu seraya meneteskan air matanya, serasa enggan melepas sang putra.
“ Ini sudah siang, sebaiknya kita pergi sekarang “ ujar sang Ayah seraya menyalami istri dan sang Kakek, begitupun dengan Asep.
Baru saja Asep akan memasuki mobil, sang kakek kembali memanggilnya dan memberikan sesuatu kepada Asep.
“ Jaga ini baik-baik, gunakan ini kalau kamu memerlukannya “ ucap sang kakek seraya menyerahkan bungkusan di tangan Asep.
“ Apa ini Kek ? “ tanya Asep penasaran.
“ Jangan dibuka sekarang, buka setelah kamu sampai dikota, nanti kamu akan tahu apa isinya dan cara memakainya “ pesan sang kakek yang membuat Asep mengangguk mengerti.
Setalah salam perpisahan Asep dan Ayahnya pun pergi, tidak ada pembicaraan sedikitpun antara Asep dan Ayahnya selama perjalanan, Ayah Asep hanya fokus pada kemudinya, sedangkan Asep asyik dengan imajinasinya saat ia bersekolah nanti.
“ Kenapa kamu senyum-senyum begitu? “ ujar Sang Ayah saat mendapati putranya senyum-senyum sendiri.
“ Tidak Ayah, Asep hanya sedang membayangkan serunya disekolah Nanti “ jawab Asep sumringah.
“ Ingat pesan Ibu dan Kakekmu, kamu harus jadi orang sukses “ ucap sang Ayah mengingatkan putranya.
“ Itu Pasti Ayah “ jawab Asep yakin.
Enam jam perjalanan pun mereka tempuh dengan selamat, kini mereka sudah sampai disekolah elite dikota, Asep dan Ayahnya segera ke ruangan panitia penerimaan siswa untuk mendaftarkan Asep. Setelah semua prosesnya selesai, mereka berdua pergi untuk mencari tempat tinggal untuk Asep.
Hanya berjarak 500 meter dari sekolah , Asep dan Ayahnya mendapatkan tempat kost untuk Asep tinggal, setelah membayar untuk satu tahun kedepan kepada pemilik Kost, Asep dibantu Ayahnya membawa barang-barang Asep kedalam kamar, setelah itu Ayahnya Asep pun pergi.
“ Nak, jaga diri kamu Baik-baik, pergunakan bekal kamu sebaik-baiknya, jangan boros “ ujar sang Ayah memeluk Asep dengan sangat erat.
Pelukan hangat sang Ayah berhasil membuat Asep menitikkan air matanya, Asep merasa sedih karena harus jauh dengan keluarga.
“ Iya Ayah, Asep sebisa mungkin akan menjaga diri dan tidak akan mengecewakan Ayah “ ucap Asep sesenggukan.
“ Ayah percaya sama kamu, kalau begitu Ayah pamit dulu “ sang Ayah melepaskan pelukannya, lalu menangkup wajah Asep dengan kedua tangannya.
Asep mencium tangan sang Ayah sebagai tanda perpisahan, setelah itu sang Ayah pun pergi dengan mobil pick up nya.
“ Aku janji tidak akan membuat kalian semua kecewa “ ucap Asep dalam hati.
Setelah kepergian Ayahnya, asep bergegas ke kamar untuk merapihkan semua barang-barangnya, setelah semuanya tersusun rapih, Asep merebahkan tubuhnya di ranjang untuk sekedar melepas lelah, baru saja Asep akan memejamkan matanya, Asep teringat dengan pemberian sang kakek yang di wariskan kepadanya.
Dengan sangat hati-hati Asep membuka bungkusan itu, sebuah kotak kayu dengan ukiran sangat indah terlihat jelas oleh Asep, lalu dengan perlahan Asep membuka kotak itu. Betapa terkejutnya Asep ketika sebuah cahaya keluar dari kotak itu sesaat Asep membukanya, bahkan Asep sempat melemparkan kotak itu saking takutnya.
Rasa penasaran Asep berhasil mengalahkan rasa takut Asep pada kotak itu, dengan keberanian yang tinggi, Asep kembali membuka kotak itu perlahan, lagi-lagi sebuah cahaya keluar dari kotak itu, namun kali ini Asep dengan berani mengambil isi kotak itu. Asep begitu takjub dengan apa yang dilihatnya, sebuah arloji berwarna emas yang sangat indah memancarkan cahaya yang membuat seisi kamar Asep menjadi sangat terang. Tak hanya Arloji yang indah itu, Asep juga menemukan sebuah tulisan yang terukir disebuah kulit domba dengan sangat rapih dan indah.
Asep dengan teliti membaca tulisan itu, layaknya buku pedoman pemakaian, tulisan itu pun menerangkan bagaimana cara menggunakan arloji itu, namun bedanya, pedoman itu mengajarkan cara menggunakan kesaktian di arloji itu.
“ Masa iya ada arloji sehebat ini? “ gumam Asep penasaran setelah membaca kegunaannya arloji itu.
“ Sebaiknya aku mencobanya “
Perlahan Asep memakai Arloji itu ditangannya, anehnya Arloji itu tidak lagi memancarkan cahayanya seperti tadi, cahayanya menghilang seketika bersamaan dengan Asep melingkarkan ditangannya. Setelah Arloji itu melingkar ditangan Asep, ia mencoba kesaktian yang pertama dari Arloji itu. Dengan yakin Asep menekan tombol paling atas di arloji itu, kejadian sangat luar biasa terjadi sesaat Asep menekan tombol itu, seketika mata Asep dapat menembus semua obyek yang ada dihadapannya, Asep yang masih belum percaya dengan apa yang terjadi langsung mengedarkan pandangannya ke semua penjuru kamarnya. Dan benar saja, Asep dapat melihat kegiatan semua orang yang berada didalam kamar sebelah dan didepannya.
“ Tembok saja bisa tembus, apalagi pakaian orang ya “ gumam Asep berpikiran mesum seraya cengengesan.
Dirasa tidak ada yang menarik dari semua kegiatan yang dilakukan para tetangga kost, Asep pun menormalkan pandangannya dengan menekan kembali tombol di arlojinya.
“ sekarang tombol yang ke dua “ gumam Asep
“ tombol ini akan membuat tubuhmu menghilang dan dapat menembus suatu benda “ begitulah pedoman itu menjelaskan kegunaan tombol yang ditengah Arloji.
Dengan sangat yakin, Asep mencoba menekan tombol yang ditengah Arloji. Dan dalam hitungan detik, tubuh Asep menghilang seketika. Dan dengan penuh keyakinan, Asep pergi keluar kamarnya lalu mencoba menerobos pintu kamar tetangganya. Benar saja, dengan mudah tubuh Asep menembus pintu itu dan berhasil masuk ke kamar tetangganya, dengan percaya diri, Asep menghampiri penghuni kamar itu yang sedang menonton televisi, Asep duduk disebelahnya tanpa terlihat oleh orang itu.
“ Sumpah sakti banget ini Arloji “ ucap Asep seraya pergi dari kamar tetangganya.
Saat Asep akan kembali ke kamarnya, ia melihat seorang wanita yang akan masuk ke kamar kostnya dalam keadaan telanjang bulat.
“ Astagaaa!!! “ Asep terperanjat kaget saat melihat tubuh bugil wanita itu. Sesaat kemudian Asep tersadar kalau ia sedang dalam mode menghilang akibat kesaktian Arloji itu.
Asep yang sedang dalam masa puber, terpikir untuk iseng dan melihat tubuh telanjang wanita itu. dengan mudah Asep masuk kedalam kamar wanita itu lalu duduk diatas ranjangnya. Tak lama berselang masuk seorang pria yang diduga Asep adalah suaminya, sejenak Asep tertawa melihat tubuh bugil pria itu, belalainya yang kecil membuat Asep menahan tawanya.
Yang tadinya tujuan Asep hanya melihat wanita itu, diluar dugaan asep disuguhkan pemandangan yang menakjubkan, pemandangan yang baru ia lihat untuk yang pertama kalinya. Diluar perkiraan Asep, pasangan suami istri itu dengan cepat melepaskan pakaian mereka lalu melakukan hubungan intim.
Karena tidak mau larut dalam gairahnya, Asep segera meninggalkan kamar itu dengan pisang yang berdiri tegak.
“ Sial, mereka malah main tumbuk-tumbukan, mana ini tidak mau turun lagi “ umpat Asep kesal, seraya mengusap pisang ambon nya.
Asep menghela nafasnya, mencoba membuang jauh bayangan pasangan itu, namun tetap saja Asep tidak bisa mengendalikan nafsunya yang naik secara alamiah.
“ Apa aku coba pada mereka ya? “ ucap Asep seraya tersenyum, berencana menggunakan tombol paling bawah pada arloji itu.
Setelah merasa yakin, asep yang masih dengan mode menghilang kembali ke kamar itu, Asep tersenyum melihat pemandangan didepannya, adegan penyatuan mereka memancing birahi Asep, muncul pikiran Asep untuk bergabung dengan mereka dan melepas keperjakaannya.
Ditekannya tombol paling bawah di arloji itu, dan seketika waktu pun terhenti bersamaan dengan kegiatan panas pasangan suami istri itu. setelah dirasa cukup aman, Asep melepas kancing bajunya lalu menurunkan celana panjangnya sekaligus celana dalamnya.
“ Maafkan aku kek, aku terpaksa melakukan ini karena ingin tahu rasanya bersetubuh “ lirih Asep setelah tubuhnya telanjang.
Asep mendekati pasangan itu, lalu dengan cepat menggulingkan prianya dari atas tubuh wanita cantik itu. Asep mengambil alih posisi pria itu, ia berjongkok tepat didepan selangkangan wanita itu.
“ Begini rupanya bentuk Vagina wanita “ ujar Asep girang.
Meskipun Asep berasal dari kampung, namun ia cukup sering menonton film dewasa bersama teman-temannya di kampung, berbekal film itu, Asep mendekatkan wajahnya ke selangkangan wanita itu, lalu dengan bersemangat menjulurkan lidahnya dan memainkan Vagina wanita itu dengan cukup rakus.
Meskipun wanita itu dalam keadaan seperti terpaku, akan tetapi tubuh wanita itu bereaksi ketika mendapat serangan dari Asep. Melihat itu, Asep semakin bersemangat menikmati belahan Vagina wanita itu, jilatan lidahnya terus menari diatas vaginanya.
“ Ini benar-benar luar biasa “ kata Asep menyudahi permainan lidahnya
Puas menjilati kemaluan wanita itu, Asep pun bangkit lalu melebarkan kaki wanita itu. Asep yang sudah tidak sabar ingin segera melepas keperjakaannya, tanpa basa-basi langsung menghujamkan penisnya dengan kuat kedalam vagina wanita itu.
“ Ughhhh…., enak sekali Rasanya penisku “ gumam Asep menahan nikmat.
Perlahan Asep mulai menarik penisnya lalu menghunjamkannya lagi, perlahan tapi pasti, Asep mulai menaikan ritme goyangannya dengan cepat dan kuat. Ada sensasi yang luar biasa nikmat yang dirasakan oleh Asep. Gesekan penisnya didalam vagina wanita itu membuat asep terbuai oleh kenikmatan.
“ Ouggghhh…… “ hujaman penis Asep sampai pada akhirnya, penis Asep menyemburkan cairan sperma yang cukup banyak didalam vagina wanita itu, sebagian cairan Asep meleleh keluar dari bibir vagina wanita itu.
“ Uhhhh… nikmat sekali rasanya bercinta “ gumam Asep setelah penisnya terlepas dari dalam vagina wanita itu.
Setelah berhasil melepas keperjakaannya, Asep memakai kembali pakaiannya lalu dengan cepat Asep menekan tombol itu lagi, mengembalikan waktu yang sempat terhenti.
Asep tertawa terbahak-bahak ketika melihat pasangan itu yang kebingungan, terutama yang pria, ia merasa belum melakukan apa-apa tapi sudah melihat lelehan sperma di vagina wanita itu. adu mulut pun terjadi diantara mereka, yang pria merasa belum melakukan apa-apa, tapi yang wanita sudah lemas karena sudah merasa di gempur oleh prianya.
“ Maafkan saya bu, pak, saya yang melakukan semua itu “ ujar Asep seraya tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka yang masih tampak bingung.
ns216.73.216.125da2