1. Langkah Kaki di Malam Hari
873Please respect copyright.PENANAZFlIxZe10W
873Please respect copyright.PENANAWhWlpOKiD6
Rafa menatap foto seorang pria bersama anak kecil berusia 10 tahun yang tergantung di dinding kamarnya. Ia menghela nafas panjang sembari memejamkan mata, seketika memori masa kecilnya bersama Papanya kembali melintas di kepalanya. Suara petir yang menyambar di luar sana seketika menyadarkan Rafa, ia membuka matanya, menyadari jika semua kenangan itu hanyalah bayang-bayang yang tak bisa ia ulang kembali.
873Please respect copyright.PENANA17ujd59ZBF
Satu bulan berlalu setelah kematian Papanya karena kecelakaan tunggal, Rafa masih belum bisa berdamai dengan keadaan. Ia terus diselubungi oleh rasa duka yang entah sampai kapan akan terus melekat pada dirinya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar yang menyadarkannya dari lamunan.
873Please respect copyright.PENANAASeaVkUiM9
“Rafa, ayo cepet turun, Mama udah masakin makan malam buat kamu,” terdengar suara Mirna‒Mama tiri Rafa.
873Please respect copyright.PENANAj1Zu3Ctz0u
Rafa bergegas turun ke ruang makan, terlihat Mirna sedang menata piring dan gelas. Berbagai menu makanan tersaji di meja makan, tapi entah kenapa Rafa tak berselera. Dia duduk, menatap datar ke arah Mirna. Sebenarnya, sejak awal Rafa tak setuju kalau Papanya menikah dengan Mirna karena perempuan itu terlalu muda.
873Please respect copyright.PENANAYzG5M0YCic
“Kenapa kamu diam aja? Mama udah masak makanan favorit kamu,” ucap Mira sambil menatap tajam ke arah Rafa.
873Please respect copyright.PENANAH8ITwvtTXR
“Iya aku makan,” jawab Rafa singkat.
873Please respect copyright.PENANAypAfslxnEr
Suasana meja makan malam itu terlihat canggung, tak ada suara yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu di atas piring. Hingga akhirnya, suara Mirna memecah keheningan di antara mereka berdua.
873Please respect copyright.PENANAvMbuPoINGm
“Mama tahu kamu masih berduka setelah kepergian Papa kamu, tapi kamu nggak bisa terus-terusan begini, Fa. Jangan sampai ini semua mempengaruhi perkuliahan kamu,” kata Mirna.
873Please respect copyright.PENANAFv8yaYgz9l
“Mama mana ngerti apa yang aku rasain,” jawab Rafa ketus.
873Please respect copyright.PENANAJz9Q5MIX7D
Mirna menatap tajam ke arah Rafa, sikapnya yang dingin seolah mengintimidasi. Selama ini Mirna selalu berusaha menjadi ibu sambung yang baik untuk Rafa, meskipun dia sendiri tahu Rafa belum bisa sepenuhnya menerima keberadaannya di tengah keluarga ini.
873Please respect copyright.PENANASoxQrdaDU4
“Kamu pikir Mama nggak merasa kehilangan? Bukan cuma kamu yang berduka, Fa!”
873Please respect copyright.PENANAuy6egwozxB
“Udahlah, aku jadi nggak nafsu makan!” kata Rafa sambil membanting sendok dan bergegas naik ke kamarnya.
873Please respect copyright.PENANApNUSkf2orT
Mirna menghela nafas panjang, berusaha menahan amarah. Ia kemudian bergegas ke kamarnya, meluapkan semua rasa campur aduk antara marah dan sedih yang ia tahan selama ini. Mirna membuka ponselnya, menatap kembali satu per satu foto dengan almarhum suaminya. Malam makin larut, rasa rindu pada suaminya makin menggebu. Hingga akhirnya, Mirna tiba-tiba menemukan satu video saat ia bercinta dengan almarhum suaminya yang sengaja ia rekam waktu itu untuk koleksi pribadi.
873Please respect copyright.PENANA2IyDTUboPs
“Mas, aku kangen….”
873Please respect copyright.PENANAryDRSOC8R4
Melihat video panas dirinya, membuat memek Mirna perlahan berkedut, apalagi sudah satu bulan ini sejak suaminya meninggal tak ada satupun pria yang menyentuhnya.
873Please respect copyright.PENANAmSc30Ac0sb
“Mmmppphhh… Ahhh….” perlahan suara desahan melolos keluar dari mulut Mirna saat ia mengelus memeknya yang masih dibalut celana dalam.
873Please respect copyright.PENANAP15gvQ2YQJ
Makin tak tahan, Mirna menanggalkan semua pakaiannya. Sambil memejamkan mata, ia kembali mengelus memeknya dari belakang ke depan sambil memijatnya perlahan. Ia membayangkan kalau Anton‒almarhum suaminya sedang berada di depannya sekarang. Sesekali ia mencubit klitorisnya untuk memberikan rangsangan.
873Please respect copyright.PENANAieQaB4ratD
“Ohhh… Mas, aku kangen ngewe sama kamu…” racau Mirna.
873Please respect copyright.PENANAqWnoqJUTq9
Tangan Mirna yang satunya tak tinggal diam, ia meremas toketnya sendiri. Suara desahan kembali melolos dari mulut Mirna saat dia memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memeknya dan mengocoknya.
873Please respect copyright.PENANANBkKhV8pmJ
Kebetulan kamar Rafa berada tepat di samping kamar Mirna, ia mendengar suara desahan dan erangan. Mendengar suara itu, Rafa yang penasaran melangkahkan kakinya keluar menuju ke sumber suara. Mirna lupa mengunci pintu kamarnya dan membiarkan terbuka setengah, membuat Rafa bisa mengintip apa yang sedang di lakukan ibu tirinya.
873Please respect copyright.PENANAZS9NtEDScW
“Ahhh… Ohhh… Emmpphh… Enak Mas Anton, lebih cepet lagi….” desah Mirna sambil berteriak dan mempecepat kocokan jarinya di memeknya yang sudah banjir.
873Please respect copyright.PENANA7rKJ5gRbAp
Rafa terkejut melihat Mama tirinya yang selama ini bersikap dingin sedang asyik colmek sambil memanggil nama almarhum Papanya. Berulang kali Rafa menelan saliva kala melihat cairan putih kental keluar dari lubang memek Mirna. Tanpa ia sadari, penisnya sudah menegang sejak tadi. Rafa mengelus penisnya, berusaha menahan libidonya tapi percuma ia sudah terlanjur sange karena melihat pemandangan itu.
873Please respect copyright.PENANAbtnzzqNn7T
“Sial, kontolku jadi ikutan ngaceng,” gumam Rafa.
873Please respect copyright.PENANADZY9R3noWT
Sambil berdiri di depan pintu kamar Mirna, Rafa menurunkan celananya dan masturbasi diam-diam di sana. Ia menatap Mirna yang sudah klimaks namun masih tetap melanjutkan colmeknya, seolah dia belum benar-benar puas. Rafa memegang kontolnya yang sudah mengeras, mulai memijatnya dan mengocoknya. Ia membayangkan kalau kontolnya yang tegang itu masuk ke dalam memek Mirna yang basah.
873Please respect copyright.PENANACNS6wgdDoe
“Ahhh… Ohhhh… Ma….” desah Rafa memelankan suaranya.
873Please respect copyright.PENANAs37OCl0SJk
Sementara itu, Mirna yang merasa tak puas menambil vibrator dan memasukkannya ke dalam memeknya. Rafa kaget, ternyata begitu cara Mirna memuaskan dirinya selama ini. Rafa semakin mempercepat kocokannya kala mendengar suara desahan Mirna yang makin nakal.
873Please respect copyright.PENANA5aZjOvDxIn
“Ohh… Emmmpphh… Enak banget….” kata Mirna sambil mendongakan kepalanya ke belakang.
873Please respect copyright.PENANA3VxYR3HIoE
“Shhh… Ahhh… Sial, Mama seksi banget kalau lagi sange,” gumam Rafa.
ns216.73.216.146da2