5. Malam yang Terlalu Panas
735Please respect copyright.PENANAqHeepkVn8R
Makin hari, libido Mirna makin meningkat apalagi sudah berbulan-bulan dia tidak merasakan disentuh laki-laki. Dia bingung di mana bisa mendapatkan partner untuk nge-seks dan membantu memuaskan nafsunya. Apalagi akhir-akhir ini Mirna merasa stres dengan kerjaan kantor dan dia tak punya pelampiasan untuk itu.
735Please respect copyright.PENANAp0O0cojZQV
Sore itu, Mirna pulang dari kantor lebih cepat dari biasanya. Ia terlihat lelah, gusar dan stress. Saat kondisi stress begini, biasanya Mirna melampiaskannya dengan ngewe, tapi karena tak ada partner akhirnya ia mencari cara untuk memuaskan hasrat seksualnya sendiri.
735Please respect copyright.PENANAdswzFA3DKg
“Ya udahlah, mau gimana lagi, aku main sendiri aja!”
735Please respect copyright.PENANAzYw7zZ6TlE
Mirna berjalan menuju ke dapur dan membuka kulkas untuk mencari sesuatu, hingga akhirnya ia melihata ada sebuah timun. Muncul ide gila di benak Mirna.
“Kenapa aku nggak colmek pakek timun aja, pasti rasanya sama kayak kontol beneran,” gumam Mirna lalu mengambil timun itu.
735Please respect copyright.PENANA59rd1IsbqD
Mirna menyingkap roknya, sambil duduk ngangkang di atas kitchen set. Ia melumuri timun itu dengan minyak zaitun agar mudah di masukkan ke dalam memeknya. Sebelumnya, ia sempat mengusap-usap memeknya agar lebih rileks. Seketika ia teringat kembali saat Rafa mimpi basah kemarin sambil menyebut namanya.
735Please respect copyright.PENANAwEVeHe34qX
“Shhh….Mpphh…Yeahh… Rafa, aku penasaran sama kontol kamu, apakah sebesar timun ini,” ujar Mirna sambil menggesekkan ujung timun itu ke bibir memeknya yang sudah basah sejak tadi.
735Please respect copyright.PENANA3ShWoH3rDP
Perlahan Mirna memejamkan mata dan membayangkan kalau di depannya saat ini benar-benar ada Rafa yang lagi ngewe sama dia. Tangannya mulai memasukkan timun itu ke dalam memeknya dan memaju-mundurkan secara perlahan.
735Please respect copyright.PENANAm6oHJ2v0nK
“Ahhhh… Emmmpp…” desahan keluar dari mulut Mirna yang membayangkan kalau timun itu adalah kontol Rafa, walaupun sebenarnya ia belum pernah melihat kontol Rafa.
735Please respect copyright.PENANAYj4kxfXAw6
Tangan Mirna yang satunya tak tinggal diam, ia gunakan untuk meremas buah dadanya. Tubuh Mirna serasa melayang ke atas awan merasakan kenikmatan itu.
735Please respect copyright.PENANA99V0bIceIv
“Ahhhh…Uhhhh… Rafa… Andaikan kontol kamu emang bener segede dan sepanjang timun ini aku pasti puas banget main sama kamu,” desah Mirna sambil menjerit-jerit keenakan.
735Please respect copyright.PENANAIFlZjpOmGP
Awalnya Mirna mengira kalau dia di rumah sendiri, karena tadi pagi Rafa bilang dia ada kegiatan di kampus sampai malam. Tapi ternyata, Rafa sudah tiba di rumah sejak tadi sebelum Mirna pulang. Dari kamarnya, Rafa mendengar suara teriakan dan desahan dari arah dapur, ia langsung diam-diam turun. Saat tiba di anak tangga dekat dapur, Rafa kembali dibuat melongo.
735Please respect copyright.PENANA8Wct1bkwHJ
“Hah? Mirna ngapain main pakek timun!”
735Please respect copyright.PENANAwjMXwSOX4G
Ia tercengang saat melihat Mirna lagi colmek pakai terong. Apalagi memeknya pas menghadap ke arah Rafa dan menyebut-nyebut namanya. Cairan kenikmatan menyembur keluar membasahi selangkangan Mirna, ia kemudian mencabut terong yang berlumuran dengan cairan kenikmatan itu. Rafa langsung naik kembali ke kamarnya, sebelum Mirna sadar kalau Rafa sudah daritadi berdiri di situ.
735Please respect copyright.PENANA3rvQ6tmF0L
***
735Please respect copyright.PENANAbI3PRqT9oI
Malam harinya, setelah makan malam mereka berdua duduk di ruang tengah sambil nonton TV. Rafa tak bisa mengalihkan pandangannya dari Mirna, lagi-lagi adegan Mirna tadi sore saat colmek pakai timun kembali melintas di kepala Rafa.
735Please respect copyright.PENANAHvP6mvM731
“Mirna tadi colmek sambil nyebut namaku, apa jangan-jangan dia juga suka bayangin ngewe sama aku?” batin Rafa.
735Please respect copyright.PENANARgzJcMTNuE
Saat mereka berdua sedang asyik menonton TV tiba-tiba mati lampu. Mirna yang kaget dan panik tak sengaja langsung memeluk Rafa. Karena tak berani tidur sendirian saat mati lampu begini, Mirna meminta Rafa untuk menemaninya tidur di ruang tengah.
735Please respect copyright.PENANA7S6K7e2wE8
“Aduh, aku nggak mau ah tidur di kamar, aku takut!”
735Please respect copyright.PENANAb4i88VmeTp
“Ya udah Mir, tunggu di sini bentar ya, aku mau ambil kasur di kamar tamu, biar kita bisa tiduran di sini,” kata Rafa karena tak mungkin mereka mau tiduran berdua di sofa.
735Please respect copyright.PENANAJuOvtHzL8t
Beberapa saat kemudian, Rafa sudah memindahkan kasur di ruang tengah. Karena sudah mengantuk, di tambah di luar sana mendadak hujan deras disertai angin kencang, Mirna menguap dan akhirnya merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia yang hanya mengenakan hot pants dan tangtop tanpa bra tidur membelakangi Rafa.
735Please respect copyright.PENANA9yJsSVwD2a
Rafa yang sudah mengantuk juga mulai merebahkan diri di samping Mirna. Namun saat tidur, Mirna tak sengaja menggerakkan pantatnya dan mengenak penis Rafa. Saat itu Rafa sudah setengah tidur, tapi dia bisa merasakan gesekan itu dan malah membalasnya dengan menggesek balik.
735Please respect copyright.PENANAQRQpvcTzC1
“Uhh… Emmpphh….” Mirna meracau saat merasakan kontol yang keras itu mengenai pantatnya.
735Please respect copyright.PENANAqp7s2XPgnJ
Tak lama kemudian, tangan Rafa tak sengaja menyentuh dadanya saat tidur. Bukan hanya menyentuh, tapi juga meremasnya. Mirna sempat menoleh ke belakang, tapi ia melihat Rafa masih memejamkan matanya.
735Please respect copyright.PENANAP08m6fXxQu
“Shhh… Ahhh…” lagi-lagi desahan melolos pelan keluar dari mulut Mirna.
735Please respect copyright.PENANAmkJwtWf9iS
“Kayaknya Rafa ngigau lagi deh,” batin Mirna.
735Please respect copyright.PENANARlqJ0o2YK4
Remasan tangan Rafa makin membuat Mirna nyaman, ia kembali menggesekkan pantatnya di kontol Rafa. Perlahan memek Mirna merasa berkedut, ia membiarkan Rafa memainkan tangannya di toket Mirna. Sesekali Mirna menggingit bibirnya, menahan agar tak mengeluarkan suara-suara yang bisa membangunkan Rafa.
735Please respect copyright.PENANAedMdEBVwte
“Duh, padahal cuma digesek dan diremas doang, tapi kenapa rasanya enak banget? Apa karena udah lama aku nggak pernah disentuh laki-laki?” batin Mirna.
ns216.73.216.146da2