×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Selalu gagal menjalin kasih
G
610
0
0
344
0

Ada apa dengan diriku?...

Wajah rupawan bukan hal yang utama bagi seseorang untuk mendapatkan pasangan. Tidak jarang cowok memilih pacar justru karena sudah sangat merasa nyaman dengan orang itu. Fisik mungkin akan jadi nomor sekian, ketika kita sudah merasa menemukan tambatan hati yang ideal. Tapi menjadi sangat menyedihkan ketika berulangkali gagal menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Bahkan orang baik sekalipun bisa gagal lho, apa penyebabnya pun pasti berbeda-beda. Tapi tidak ada salahnya kita intropeksi diri, apa yang salah dengan hubungan kalian.

Menjalin hubungan dengan cowok itu jauh lebih mudah daripada berteman baik dengan cewek, kalau hanya sebatas pertemanan. Dan menjadi lebih sulit, ketika kita menginginkan sesuatu yang lebih dari teman baik. Susah susah gampang sebenarnya, kalau memang yang dipilih adalah orang yang tepat. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah orang ini sudah tepat buat kita?

Sesungguhnya tepat ataupun tidak, tergantung dari cara kita menjalani hubungan itu. Setiap orang pasti punya kesalahan, tapi bagaimana menjadi benar setelah melakukan kesalahan menjadi titik balik untuk menghadapi hubungan berikutnya.

Kalau sebelumnya kurang perhatian, ngga ada salahnya mulai memperhatikan hal-hal detail ke pasangan. Cowok ataupun cewek pasti akan merasa senang kalau diperhatikan, tapi jangan juga menjadi berlebihan. Karena sesungguhnya perhatian berlebihan itu tidak menyenangkan buat beberapa orang.

Kalau sebelumnya sering menuntut, coba deh untuk lebih sabar dengan pasangan. Kebetulan 1 hari cuma 24 jam, kalau ternyata kita cuma dapat waktunya sepertiga aja ya bersyukurlah. Jangan selalu meminta lebih dari apa yang sudah biasa dijalankan, kalau pasangan kalian ternyata memang lebih sibuk artinya kita yng harus lebih bijaksana untuk menunggu.

Kalau pasangan kalian modis, dan kalian cuek bukan berarti harus egois tetap dengan penampilan yang sama. Diajak touring tapi kita tetap dengan feminimisme yang haqiqi, sudah pasti menjadi nilai minus buat pasanganmu. Cobalah untuk menyesuaikan situasi, bukan berarti tidak bersikap apa adanya, tapi juga tidak egois mempertahankan idealismemu sendiri tanpa memahami keinginan dari pasangan.

Terlalu merasa bijaksana padahal tidak pada tempatnya. Pasanganmu sudah lelah seharian dengan aktivitasnya, tapi kamu dengan alasan kepingin menghiburnya justru membuatnya semakin lelah dengan sikapmu. Percayalah ini sungguh bukan sikap yang bijaksana dalam berhubungan. Kalaupun pasanganmu butuh 'me time'nya sendiri, biarkan dia menikmati kesendiriannya. 

Peka terhadap pasangan. Kalau memang saatnya sedang bersama, ya jangan sibuk dengan pemenuhan kebutuhan sendiri. Saat jalan bareng ke tempat baru, mungkin saja pasanganmu lebih suka menghabiskan waktu untuk ngobrol, tapi kamu justru sibuk mengamati sekeliling demi kepentingan medsosmu. Buat beberapa cowok yang 'cool' hal ini sangat mengganggu, atau malah kita dianggap kudet (kurang update) dan norak. Belajarlah mengamati sikap pasanganmu, bukan mengamati apa yang tidak penting buat hubungan kalian.

Kalau kamu tipikal cewek manja, bermanjalah sewajarnya. Sesungguhnya cowok tidak pernah melepaskan sifat kekanakannya, meskipun buat mereka yang lebih dewasa dari usiamu. Adakalanya cowokmu juga kepingin bersikap manja ke kamu, jadi jangan melulu kamu yang menunjukkan sikap manja tanpa pernah memanjakan pasanganmu.

Kalau kamu tipe yang selalu langsung mengenalkan pasangan ke ortu, coba deh dikomunikasikan dulu ke pasangan. Cowok akan merasa tidak nyaman ketika dia belum siap berkenalan dengan orangtuamu, tapi kamu sudah memposisikan dia dalam situasi 'tidak nyaman'nya. Ada baiknya sebelum memutuskan dikomunikasikan  terlebih dahulu: apa yang akan disampaikan, apa yang ingin ditampilkan di hadapan orangtuamu.

Ketika semua hal yang kamu lakukan sudah benar, tapi tetap saja gagal. Berarti si dia yang memang tidak layak mendapatkanmu, dan kamu harus lebih bersabar menanti pasangan terbaik yang telah ditakdirkan. 

Berkali-kali gagal jauh lebih baik daripada tidak pernah mencoba. Tapi berkali-kali gagal tanpa pernah koreksi diri, sesungguhnya tidak akan membuatmu mendapatkan pasangan yang terbaik.


favorite
0 likes
Be the first to like this issue!

X