“Abang Kamal…” 11165Please respect copyright.PENANA4n3zNwYJvu
Namanya aku sebut tanpaku sedari. 11165Please respect copyright.PENANAvpFntltJGm
“Lia, maafkan abang. Biarlah abang jadi lelaki pertama untuk Lia.” Ujar Abang Kamal sambil menurunkan badannya pada badanku. 11165Please respect copyright.PENANA4kIlo7GBf9
Aku tak sedar yang kepala zakarnya meneroka bahagian bawah kelentitku. 11165Please respect copyright.PENANAPQXlP4htlA
Tidak aku tahu zakarnya geram ingin menujah lubang nikmatku. 11165Please respect copyright.PENANA2ZPllucB4j
Dan… benda asing itu mula menerjah ke dalam. Basah dan becak lubang nikmatku memudahkan kepala zakarnya yang besar itu masuk. 11165Please respect copyright.PENANAiwLzOerMlF
Masuknya inci demi seinci. Sempit lubang nikmatku dimasuk secara paksa oleh zakar asing itu. Urat zakarnya yang aku telah lihat tadi dapat ku rasakan mengurut dinding kemaluanku. 11165Please respect copyright.PENANA75DNDVT5n6
Bibirku gigit menahan rasa asing itu. 11165Please respect copyright.PENANATa7GjIMLdz
Padat dan sempit, rasa asing diceroboh oleh benda tumpul dan besar itu. 11165Please respect copyright.PENANA9XBJ1N66Qn
Abang Kamal memegang dahiku membuatku mendongak untuk memandang tepat pada wajahku. 11165Please respect copyright.PENANAMXgMlyOuBo
“Lia, biar abang tatap wajah kau.” 11165Please respect copyright.PENANAIpMWvCRQEn
Maka terpakulah pandangannya pada wajah cerahku yang sudah pastinya memerah. Bibirnya mencium mulutku semula. Nafsuku mula terjana. Terbuai...11165Please respect copyright.PENANA60IxY673T2
Namun begitu, saat Abang Kamal menghenyak inci yang terakhir ke dasar farajku, keningku mengeriut menanda sakitku. Terasa koyakkan yang pedih dari dalam. Lututku kuat memeluk pinggangnya. 11165Please respect copyright.PENANAj63jKM1PqK
“Ah…! Abang! Hmmph…” 11165Please respect copyright.PENANANCqlkEmv3h
Desahan ku terdesak keluar menandakan sakitku. Sakit yang datang secara tiba- tiba itu amat mengejutkan aku. 11165Please respect copyright.PENANAgW7INuHXfZ
Ah dalamnya~
Terasa kepala zakarnya mencecah dasarku, mencium- cium pintu rahimku. Abang Kamal memelukku seakan meresapi sakitku. Tangannya memaut tanganku ke atas lehernya untuk berpaut padanya. 11165Please respect copyright.PENANAcQz8YXF0y4
Jiwaku menghangat dengan tindakannya.
Aku sambut simpatinya, memeluk lehernya dan merasakan pedih itu semakin hilang. 11165Please respect copyright.PENANAS2SxZKsb6C
Lama juga dia merendam zakarnya di dalam sehingga aku lebih selesa dan hilang sakit. Dadanya kemudian angkat, dengan tangannya memaut kedua- dua pahaku tepi dan menindihkan tangannya ke bawah membuatkan pahaku hampir ke katil. Dia mengangkat punggungnya dan zakarnya ikut sama. Aku perhatikan ada darah melumuri batangnya. Hatiku berasa ngilu melihatnya. 11165Please respect copyright.PENANAy7cOVKsfwB
Itu darah dara aku. 11165Please respect copyright.PENANAiHFW4YOvCS
Hatiku sayu, terdetik sedikit sedih, merasa kehilangan.
ns216.73.216.176da2