Matahari sedang terik teriknya saat ini, cuaca panas menguapkan segala benda yang ada. Sinar matahari yang menusuk lurus memantul dengan kaca kaca rumah, pertokoan, ataupun gedung gedung tinggi mengakibatkan panas bertambah dua kali lipat.491Please respect copyright.PENANAyYI1wYd4sL
491Please respect copyright.PENANAXPaOHDq8l0
Kota Sillius menjadi gersang untuk sementara waktu. Karena matahari tengah bergembira merayakan takdir semesta yang sudah tersusun terencana.
Awalnya, ketika telah berhasil membuka plat tipis dan melihat isi dalam bola, dimana seorang manusia tak bergerak menempati hampir seluruh bagian dalamnya. Bill ingin segera lari saja dari sana, dan mengadukan perihal yang telah ia temui kepada ayahnya, atau temanya, atau siapapun yang ia rasa dapat membantu.
Tetapi, manusia didepan sana tiba tiba bergerak. Bill melihat itu, dan tak dapat merasa tidak lebih kaget lagi. Dia bahkan bisa merasa rohnya benar benar keluar, ketika seseorang didalam sana mengangkat telapak tangan pucat kearah mata untuk menghalau sinar matahari terik yang menusuk masuk, menorobos dengan berani kedalam benda bulat yang kini sudah terbuka sepenuhnya.
Bill belum dapat melihat orang itu dengan jelas karena dia yang masih menutupi sebagian wajahnya. Dia hanya melongokkan kepalanya takut takut ke arah orang yang- oh, seorang anak laki laki! Seru bill dalam hati setelah yakin dengan penglihatannya.
Beberapa menit berlalu, dan anak laki laki didalam sana masih terlalu kaget dengan sinar matahari membuat bill akhirnya berani untuk berdiri dan mencoba mendekati. Lagi pula, belum ada ancaman dari anak itu bukan?
Setidaknya dia terlihat normal. Tidak ada tentakel atau seekor buntut yang tumbuh. Kecuali jika dia memiliki taring dan cuping panjang yang belumku lihat. Lanjutnya sedikit curiga.
Masih dengan perasaan yang was was. Bill menepuk nepuk celana belakangnya yang basah seraya berdiri. kemudian berjalan kehadapan seseorang yang masih sibuk menghalau sinar yang menusuk tepat kearah wajahnya.
Sudah berapa lama dia didalam sini sampai sampai kaget sekali dengan sinar matahari? Fikir bill heran.
"Hallo?"
Bill memulai, dia tidak tahu kata yang tepat dan baik dalam situasi seperti ini. Otaknya yang kurang cerdas mengakibatkan kemampuan berfikirnya lamban.
Tidak ada respon. Bill masih belum bisa melihat rupa anak itu dengan jelas karena jari jarinya yang panjang menutup hampir seluruh wajahnya. Bill memberanikan diri berbuat lebih. Dia mengetuk bola besi berkarat tadi dengan pelan.
"Hallo? Umm.. kau baik baik saja?"
Masih tidak ada respon. 491Please respect copyright.PENANARwH1kAlErP
491Please respect copyright.PENANAK8QeX980GF
Bill memalingkan wajah kearah lain.
"Sepertinya dia tidak mengerti ucapanku. Atau jangan jangan dia bukan manusia?" Bill bergumam curiga.
Dia kemudian menoleh lagi kearah seseorang yang kini sudah tidak lagi 491Please respect copyright.PENANAqRycmtDvSH
491Please respect copyright.PENANAzFa9veX1yO
Menutupi wajahnya, dan bill malah lebih terkejut melihat seluruh wajah anak, larat. Seorang pemuda yang kini tengah mengerjap ngerjap.
Bill terpaku tak bisa berkata kata. Mulutnya terkunci dengan pandangan takjub kearah pemuda yang kini melihat bill dengan sorot aneh. Mungkin, jika bill adalah seorang anak perempuan yang maniak terhadap sekelompok laki laki bermata sipit yang senang berjoget dan memakai riasan riasan dari negri gingseng sana.
Bill mungkin sudah berteriak histeris memanggil pemuda itu dengan sebutan "oppa" sembari memberikan simbol hati yang dibuat dengan menempelkan jari telunjuk dan jempol saat ini. Dan akan meloncat loncat kecil dengan muka menahan tangis bahagia ketika pemuda tersebut, yang sialnya kini mencoba kelaur dari dalam bola berkaratnya.
Bill tidak bereaksi berlebihan. Kalian mungkin tidak percaya. tapi pemuda yang kini tengah berdiri dihadapan bill sembari meregangkan tubuhnya lelah adalah seseorang manusia berjenis kelamin laki laki yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna dengan wajah rupawan. Bahkan lebih rupawan dari raja gresson yang merupakan orang tertampan di sepanjang catatan sejarah kota Sillius.
Pemuda ini bermata biru dengan kelopak mata lebar teduh dan berbulu mata panjang. Sepasang alis mata yang tidak terlalu tebal memanjang dengan garis melengkung runcing pada ujungnya menaungi matanya sempurna. Hidungnya menacung namun tidak besar, Tulang pipinya tinggi dengan pipi berisi serta bentuk wajah oval dengan dagu belah membuat seluruh yang ada diwajahnya terlihat sempurna. Dan jangan lupakan sepasang tahi lalat dipelipis kanan, dimana ini menambah kadar ketampanan yang ia miliki semakin bertambah. Tahi lalat disana bahkan terlihat seperti hiasan yang mempermanis meja meja pertemuan pada jamuan makan malam istana.
"Hai.." sapa bill gugup. Wajah rupawannya membuat bill merasa sungkan.
"Umm.. aku bill" lanjutnya mengulur tangan mengajak bersalaman. Namun pemuda tersebut diam saja. Dia hanya melihat sekelilingnya dengan pandangan yang tak bill mengerti.
"Kau manusia kan?," bill berujar lebih kepada dirinya sendiri. "Ahh ya, kau pasti manusia. Aku bicara apasih? Hahaha.. Lupakan" bill gelagapan saat pemuda tersebut tiba tiba menoleh cepat kearahnya saat bill menanyakan perihal apa sebenarnya si pemuda.
"Kau tidak mengerti ucapan ku ya?," bill bertanya lagi. Dan tak dijawab sama sekali. "K..aauu tiidaa..kk meenge..rrtii uu..caappaa..nnkuu??" Tak putus asa, Bill bertanya mengeja 491Please respect copyright.PENANAzF41LCaIxM
491Please respect copyright.PENANAxrujYVTawl
Dengan gerakan tubuh yang ia buat agar pemuda dihadapanya ini mengerti.
Namun bill gagal lagi. Pemuda itu tetap diam, bahkan memandang bill dengan tatapan geli bercampur aneh.
Bill menghela nafas. Ditatapnya pemuda yang tengah menengadah, melihat langit yang terang disinari matahari terik. Dia belum kenal dengan pemuda yang kini sedang memperhatikan bill pula.
Aku merasa dia orang baik. Apa dia punya nama? Dari mana dia berasal? Sudah berapa lama dia dalam bola besi itu? Pakaiannya aneh, aku yakin dia bukan dari sini, pikirnya.
Bill yang tidak tahu harus apa dengan pemuda itu memanggilnya dengan tepukan. Dia menoleh, menunggu tindakan bil selanjutnya.
"Kau lapar?," dia memeragakan gerakan memasukkan makanan dan menggosok perut. "Aku ada makanan didalam"
Pemuda tersebut sepertinya mengerti. Dia mengikuti bill berjalan kedalam rumah. Pemuda tersebut sepertinya benar benar bukan dari sini. Bill melihat gerak gerik aneh nya saat memasuki rumah. Dia seperti tidak pernah melihat benda benda itu sebab dia selalu menampilkan wajah kaget dan tidak percaya pada apa yang dia lihat.
Saat sampai diruang tengah yang hanya terdapat tiga kursi kayu dan sebuah meja berukuran sedang. Bill menyuruhnya duduk, namun yang dia lakukan adalah mengernyit dan mencari cari sesuatu disepanjang sisi lengan kursi. Dia, bertingkah seolah benda benda tersebut bisa mengerti apa yang ia maksud.
"Itu kursi biasa. Kau hanya tinggal duduk. Kau tidak mungkin tidak tahu benda itukan? Aku kekamar dulu untuk berganti pakaian. Pakaian ku basah. Sebentar ya" 491Please respect copyright.PENANAaSJCil7fo4
491Please respect copyright.PENANA4cjID6iBuS
Bill masuk kebiliknya ragu ragu. Dia takut jika pemuda tersebut akan kabur entah dengan alasan apa.
Bill kembali setelah lima menit bertukar pakaian. Ia melihat, pemuda itu disana. Tengah mengelus hewan berbulu abu abu yang amat sangat bill benci. Poud, tidur dengan manja dipangkuan pemuda bermata biru dimana hal itu sangat tidak mungkin terjadi mengingat betapa menyebalkan dan agresifnya poud terhadap orang baru.
Bill berdecih seraya berjalan hendak memukul poud, membalas dendam nya yang sudah menumpuk bertahun tahu. Tetapi si pemuda menghalangi tindakan bill dengan melindungi poud dibalik lengannya.
"Kau tidak tahu saja betapa menyebalkannya dia" tunjuk bill dengan dendam.
Bill membiarkan si pemuda bersama poud diruang tengah. Ia menuju dapur kecil yang tersambung dengan kamar kecil tempat nya biasa membersihkan diri. Dia mengeluarkan dua buah piring kaca kusam dan menaruh roti jellum dingin yang sudah tidak garing lagi. Dia meringis malu, melihat satu satunya makanan yang ia punya tidak layak ia suguhkan pada pemuda yang kini menjadi tamu.
Bill berjalan dan berdeham canggung, lalu menyerahkan roti jellum tadi kepadanya. Bill berfikir bahwa pasti pemuda tersebut tidak akan mau memakan pemberianya karena bentuk yang sudah tidak enak dipandang. Namun, pemuda itu dengan tenang melahap habis semua kue yang diberi oleh bill.
Sekitar pukul empat, bill yang gelisah menunggu ayahnya pulang berseru senang ketika ketukan pintu dari luar terdengar. Itu pastilah memang ayahnya. Dia merasa lega karna kini dia bisa menceritakan semua yang ia alami tentang penemuanya mengenai si pemuda yang tengah duduk tetidur ditas kursi kayu.
"Ayah-"
"Siapa anak itu?!" Ayahnya memotong ketika melihat pemuda yang tengah tertidur.
"Ayah duduklah dulu. Aku akan ceritakan siapa dia. Ayah pasti tidak percaya" ujar bill cepat antusias.
Dan mengalir lah cerita bill saat dia pertama kali sadar tentang huruf huruf, dia yang susah payah membuka plat tipis, sampai pertemuannya dengan si pemuda yang saat ini sudah terbangun kaget akibat suara bill yang besar saat bercerita. Dia memandang keduanya dengan raut wajah yang lagi lagi tidak bill mengerti.
"Jadi bagaimana yah? Apa yang harus kita lakukan dengan dia. Apa kita lapor ke pihak yang berwajib saja karna-"
"Jangan!," ayah bill memandang si pemuda serius. "Ayah merasa bahwa kita perlu menyembunyikan anak ini. Bahaya justru kalau dia kita serahkan ke pihak yang berwajib" ayahnya berpaling lagi kearah bill.
"dimana bola besinya sekarang?"
"Masih dibelakang. Belum aku apa apakan sejak aku terkejut mendapati dia didalam"
"Kau sudah mengajaknya bicara? Sudah tahu namanya?" Ayahnya bertanya lagi.
"Belum. Sepertinya dia tidak mengerti bahasa kita. Dia tidak menjawab apapun sejak-"
Kalimat bill berhenti. dan kini keduanya memandang pemuda tersebut dengan wajah yang lagi lagi tekejut karena tiba-tiba saja, untuk pertama kalinya. Dia berbicara.
"Aku wrez," disapunya pandangan kewajah wajah terkejut yang ada dihadapanya.
"Namaku wrez"
****
Selamat datang kembali ke dunia wrez!491Please respect copyright.PENANAZwlr8XPInu
491Please respect copyright.PENANAQ7Ck1c1Xah
Selamat melihat indahnya kota sillius!
jangan lupa vote dan comment ;)491Please respect copyright.PENANAZGXbqNB362
491Please respect copyright.PENANA9kZR6qfAvZ
Selamat membaca!
Salam, Alfa
491Please respect copyright.PENANAxAJkpWwt6Z
491Please respect copyright.PENANA8GHHcrBqSC
491Please respect copyright.PENANAM4psqBRQRP
491Please respect copyright.PENANAJrUiFpGidL
491Please respect copyright.PENANADb6a9mfI7c
491Please respect copyright.PENANAxbkCytdpQl
491Please respect copyright.PENANAlWaerKNaOV
491Please respect copyright.PENANAmSKOthTJXg
491Please respect copyright.PENANAPYPIdTFjaF
491Please respect copyright.PENANATHtjAAMIyR
491Please respect copyright.PENANAkJCEaLuhU6
491Please respect copyright.PENANAo0rzbfnj3z
491Please respect copyright.PENANAGruIkXfNTw
491Please respect copyright.PENANAZaaDid521s
491Please respect copyright.PENANArERy9iKijO
491Please respect copyright.PENANA8AaER4s20U
491Please respect copyright.PENANAyZbKI4RlLQ
491Please respect copyright.PENANAisJExCgssU
491Please respect copyright.PENANALZa2w2tjbZ
491Please respect copyright.PENANAAM3FgsRVg6
491Please respect copyright.PENANA3QB8ulaSHA
491Please respect copyright.PENANAotZNteqak3
491Please respect copyright.PENANAcFXwfVsr5V
491Please respect copyright.PENANAQHbLmjK7z0
491Please respect copyright.PENANAdrn1acCdDQ
491Please respect copyright.PENANAwhi6Y9GjDF
491Please respect copyright.PENANA466rWLY88Z
491Please respect copyright.PENANAucp4Cf3HZL
491Please respect copyright.PENANAmwk4jnibrf
491Please respect copyright.PENANAP3WeD9WJ74
491Please respect copyright.PENANAxqWNpKKmjV
491Please respect copyright.PENANAW8C1JlMqkd
491Please respect copyright.PENANAKAje3Aw3ru
491Please respect copyright.PENANAMKYKJ4N9a7
491Please respect copyright.PENANA6emJtVQ7wV
491Please respect copyright.PENANApZozLQXB2j
491Please respect copyright.PENANAoWSDGJL0kV
491Please respect copyright.PENANA2q4AvgDT9j
491Please respect copyright.PENANAYfuuUN0GXu
491Please respect copyright.PENANA4ktPyIBUdc
491Please respect copyright.PENANAt4HqpeoCyA
491Please respect copyright.PENANASwvVGuBoiC
491Please respect copyright.PENANAqfB5M7OwYe
491Please respect copyright.PENANAgQa4tW0dRF
491Please respect copyright.PENANAkDQdwCcnNf
491Please respect copyright.PENANAR24rnpZZvO
491Please respect copyright.PENANAbUue98qF6I
491Please respect copyright.PENANAJMI0rIMzfW
491Please respect copyright.PENANApi5p4cJpxh
491Please respect copyright.PENANAo21z3CpHYR
491Please respect copyright.PENANA9ZGdsFWjp8
491Please respect copyright.PENANAnvWBy1J6Jj
491Please respect copyright.PENANAcG2Fu4dRb7
491Please respect copyright.PENANArkmV2lq0Su
Follow me on instagram491Please respect copyright.PENANAMQ3aKqlukX
491Please respect copyright.PENANAiPDtfXWCFT
@alfaamerta