"Kakak lagi ngapain?"
Keyla terdiam sejenak meresapi lembutnya suara mama di telepon. Mendadak matanya terasa panas dan basah. Ah, lima tahun sudah tak bersua mama dan adiknya. Keyla rindu setengah mati.
"Baru selesai mandi ma. Mama baik-baik aja kan?" Kesibukan Keyla berangkat pagi dan selalu tiba di rumah pukul 9 malam membuatnya jarang menelepon mama. Karena perbedaan zona waktu, Keyla tak mau mengganggu waktu tidur mama. Mereka hanya berkomunikasi intens di akhir pekan, terkadang pula di Jumat malam seperti ini.
"Mama baik-baik saja. Kamu kenapa mandi malam, kan mama udah bilang ga baik mandi malam."
"Keyla gerah ma naik kereta kan desak-desakan. Ga bisa tidur kalo keringat nempel di badan sampai kering gitu," Keyla membela diri.
"Ya sudah tapi jangan sering-sering ya. Pakai air hangat. Jangan keramas kalau udah larut. Jangan lupa pakai minyak kayu putih setelah mandi biar ga masuk angin."
"Iya ma. Mama jangan khawatir, Keyla sehat-sehat kok di sini. Mama tahu kan, sejak tinggal di sini Keyla ga pernah lagi sakit berat sampai masuk rumah sakit. Paling ya flu batuk demam ringan kalau kecapaian."
"Mama tahu, kamu berusaha keras ga sakit, karena ga mau ngerepotin om tante kamu. Pokoknya jaga makan minum dan istirahat kamu."
"Pasti ma. Mama tenang aja."
"Key....." Suara mama kedengaran meragu.
Keyla menunggu. Ia yakin pasti ada hal penting yang mau disampaikan mama.
"Bisa nggak, kamu kerja sampai tahun ini aja? Akhir tahun ini pulang aja Key. Mama khawatir sama kamu. Kamu selalu bilang baik-baik aja, tapi mama tahu kamu bohong sama mama."
"Aku beneran baik-baik aja ma. Kan mama selalu doain aku. Masa mama ga percaya sama doa mama sendiri? Doa seorang mama kan ampuh banget. Lagian kalau aku pulang, kerja apa aku di sana ma? Bukannya aku nggak kangen mama dan adik, tapi realitanya kita masih butuh biaya untuk bayar utang papa, persiapan bangun rumah dan biaya kuliah adik ma," Keyla berusaha meyakinkan mamanya.
Gantian mama yang terdiam. Dilema antara tetap meminta Keyla pulang atau meneruskan bekerja di sana.
"Terserah kamu. Tapi kalau sampai ada apa-apa sama kamu, nggak ada toleransi lagi. Kamu harus pulang."
"Iya mama sayang. Aku juga nggak selamanya mau di sini. Kalau saatnya pasti aku akan pulang."
"Mama pegang janji kamu. Okelah, udah larut nih. Yuk mama doain kamu dulu sebelum tutup telepon."
194Please respect copyright.PENANAlZs5kkfFaq
194Please respect copyright.PENANAW79sVAhGJE