Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
1145Please respect copyright.PENANAJayDVUnlyb
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
1145Please respect copyright.PENANAMGTxTup3sU
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
1145Please respect copyright.PENANAlyXmI991e3
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
1145Please respect copyright.PENANABVGChQ25kG
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
1145Please respect copyright.PENANAhbSGIq2UGv
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
1145Please respect copyright.PENANA3TXjzhLeNW
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
1145Please respect copyright.PENANAgUJIQoas4E
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
1145Please respect copyright.PENANADjbnZpwtYi
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
1145Please respect copyright.PENANARuR43TNu7F
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
1145Please respect copyright.PENANA2B4NfRkI7S
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
1145Please respect copyright.PENANAzzXpY2ZOul
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
1145Please respect copyright.PENANATH79TaTv9X
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
1145Please respect copyright.PENANA5USN9TohGA
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
1145Please respect copyright.PENANA3EzMtQf3H1
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
1145Please respect copyright.PENANAyks3NtjV92
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
1145Please respect copyright.PENANAgZanpydomq
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
1145Please respect copyright.PENANAKRJPLbexSI
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
1145Please respect copyright.PENANA534OmUjdgR
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
1145Please respect copyright.PENANALcmWIdGUds
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
1145Please respect copyright.PENANAYOYx2KKiX6
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
1145Please respect copyright.PENANABFJoV5cSOw
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
1145Please respect copyright.PENANAj907P85ldk
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
1145Please respect copyright.PENANASNejK7ptjm
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
1145Please respect copyright.PENANAD7TXlrb1ga
***
1145Please respect copyright.PENANA1zqTA1wQQS
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
1145Please respect copyright.PENANAREnRYlQSTh
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
1145Please respect copyright.PENANAwQxb7DXXmG
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
1145Please respect copyright.PENANAF2U2neekhw
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
1145Please respect copyright.PENANA9zpcZY7ceA
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
1145Please respect copyright.PENANAwxR7yUwMbq
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
1145Please respect copyright.PENANAJxp2gsuy4s
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
1145Please respect copyright.PENANAqKR6laStlN
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
1145Please respect copyright.PENANABZVDJObqar
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
1145Please respect copyright.PENANAsJ5Pe0h9d7
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
1145Please respect copyright.PENANAzWEkTnNqaX
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
1145Please respect copyright.PENANAoGN5HoDfSN
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
1145Please respect copyright.PENANAM4sXvAahmM
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
1145Please respect copyright.PENANAHwyqxjiInV
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
1145Please respect copyright.PENANAoHt0CRi2Tf
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
1145Please respect copyright.PENANAgPbsY0HGoN
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
1145Please respect copyright.PENANAx7OhT5C2wE
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
1145Please respect copyright.PENANAQ31eGeX8Cf
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
1145Please respect copyright.PENANAFNl8jktH3r
***
1145Please respect copyright.PENANAYoqo6dRztU
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
1145Please respect copyright.PENANAZEIsmw97ct
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
1145Please respect copyright.PENANA5dD5nzfBOD
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
1145Please respect copyright.PENANAFhvw1IM0Qu
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
1145Please respect copyright.PENANAdj29rn2Rmk
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
1145Please respect copyright.PENANAXEFVdN0Uj6
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
1145Please respect copyright.PENANAsF4Ut5tFcR
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
1145Please respect copyright.PENANAN6hjZ95r6R
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
1145Please respect copyright.PENANAf1Yu80nTzj
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
1145Please respect copyright.PENANA6xMB7wiONj
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
1145Please respect copyright.PENANAjXaUEHTftB
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
1145Please respect copyright.PENANAp6GogJm3UR
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
1145Please respect copyright.PENANAgQGQz8oybA
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
1145Please respect copyright.PENANAh5uwhhqTk2
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
1145Please respect copyright.PENANA1vi4TS9XtF
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
1145Please respect copyright.PENANAAc8LAIY188
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
1145Please respect copyright.PENANAWaJejZZwC1
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
1145Please respect copyright.PENANAmPDqJxlDxj
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
1145Please respect copyright.PENANAuLhl7j6XxV
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
1145Please respect copyright.PENANAS1WhxD307d
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
1145Please respect copyright.PENANAvJo5gWTqTX
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
1145Please respect copyright.PENANACb5DEwBorq
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
1145Please respect copyright.PENANAYL0hqa1Ewk
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
1145Please respect copyright.PENANAsdSQr3ZJQB
*****
1145Please respect copyright.PENANAzWcyLFYKO7
1145Please respect copyright.PENANA1ecX9aZ8gD