x
Aku terus merasa bersalah sejak hari itu, setiap aku ingin Sholat dan mengaji aku teringat perzinahanku dengan Gus Akira. Saat aku tidur, bayangan Gus Akira selalu muncul dalam setiap mimpiku—menghantuiku setiap saat.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRD1LjjZfum
"Mi... Kok ngak dimakan? Umi sakit ya?" tanya Jefri melihatku yang melamun.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TDD3esg4z
"Gak papa kok Jef, Umi sehat wal Afiat. Jefri gimana sekolahnya? Lancar?"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIaIRK9dlA
"Em sebenarnya Jefri lagi bertengkar ama teman Jefri, Mi."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnXfzuSaHN
"Hah!? Bertengkar!? Kenapa?"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9vb3EB9Uq
"Dia ngehina Umi! Dia bilang Umi pelakor! Padahal kan enggak! Jadi Jefri pukul wajahnya ... Terus dia nangis, dan manggil Pak David."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoSlqvCNcs
"Eh!? Umi gak tau semua itu!? Kenapa kamu gak beritahu Umi sebelumnya!?"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFWXzuF9dN
"Yah, habis Umi keliatannya kek lagi sakit. Jefri jadi gak tega."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0Wq1p7rlv
"Gak boleh gitu Jefri, kamu udah minta maaf ama dia? Kalian udah baikan?"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcd28wUTB86
"Belum Umi, kami masih musuhan. Dan Jefri gak mau baikan ama dia sebelum dia minta maaf ama Umi!" tegas Jefri.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMw1M8eVadF
Kuelus rambut Jefri yang hitam bergelombang itu sambil tersenyum, "Makasih ya Jefri udah belain Umi. Tapi berantem itu gak baik, ntar Umi temenin kamu deh minta maaf ama temenmu itu."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWNHR4BV7l
"Kalo dia gak minta maaf duluan, Jefri gak mau minta maaf. Titik."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22VQatoeSu
Jefri merajuk, lalu bergegas pergi setelah menghabiskan makan malamnya meninggalkanku yang khawatir padanya.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVTDq0b219
*****
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtqYrbUoys
Keesokan harinya, aku bertemu pak David untuk membahas tentang perkelahian Jefri. Pak Jefri pun menjelaskan, kalau sekarang teman Jefri itu sangat takut padanya hingga gak mau berangkat sekolah lagi.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8gl1Pt06F
"Beneran, Bu Farah. Anton gak mau sekolah lagi, katanya takut ama Jefri," jelas Pak David.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XBQmf3GiF
"Astaghfirullah hal azim, begitu ya, Pak. Makasih udah ngasih tau, oh iya Pak, punya alamatnya si Anton gak? Saya mau minta maaf secara pribadi ama dia."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8erWU2VS6w
"Ada Bu Farah, tapi sebaiknya Bu Farah jangan pergi ke sana sendirian. Bapaknya Jefri itu anggota ormas yang sering malakin pedagang di pasar. Takutnya terjadi sesuatu yang gak diinginkan kalau Bu Farah pergi sendiri, kalau mau bisa saya temenin Bu Farah."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SfuBxv24u
Aku mengangguk setuju, lalu kami pun janjian untuk menemui Anton di rumahnya setelah sekolah selesai. Kuajak Jefri ikut bersamaku untuk minta maaf, dan kuikuti Pak David dari belakang menaiki PCX putihku.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwU2F4LPDO0
Rumah Anton terletak di belakang pasar, jalannya berbatu dan berlubang hingga membuatku harus berhati-hati mengendarai PCX-ku. Setelah sampai terlihat Anton tengah membantu Ibunya memotong kain mori untuk bahan pakaian batik.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIgDHgwjwj
Saat kami tiba, Anton langsung panik dan bersembunyi di belakang Ibunya yang lumayan cantik dengan rambut pendek sebahu dan sebuah tato di lehernya.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXA58Z1Ke8
"Eh, pak Guru. Ada perlu apa kemari?" tanya Ibu Anton.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOrXLh4TXo
"Ini, jadi sebenarnya...."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJI1n9UQd8
Pak David pun menjelaskan alasan kami bertiga datang kemari, dan melihat ketulusan kami—Ibu Anton pun membujuk Anton untuk lebih dulu minta maaf padaku.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QOG054QrV
"Ma-maad Tante... Ucapanku ku... Kurang ajar," kata Anton sembari menunduk tak berani menatap wajahnya.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0RcJfCl7a
"Gak pada, Ton. Jadikan ini pelajaran ya..." balasku sambil tersenyum ramah.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPs4vHPYXz
Anton mendongak, dan wajahnya langsung memerah tersipu melihatku. Aku mengernyit sebentar, saat kulihat Anton mulai celingak-celinguk merasa nyaman saat ada di sampingku.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQymje23PW
"Kenapa Ton, kok kayak orang bingung?"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RTqgNLvQF
"Gak papa, Tante. Gak papa, kok," jawab Anton sembari menunduk, dan sedikit melirik ke arah dua payudara besarku yang tertutup oleh hijab coklat.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkGELKvThq
Aku tersenyum simpul, yah namanya juga laki-laki wajarlah dia punya ketertarikan pada asetku yang besar dan sangat kubanggakan ini.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAo1I8w67Y
"Nah, Jefri. Ayo sekarang minta maaf ... Antonnya kan udah minta maaf," kataku pada Jefri yang memalingkan pandangannya dari Anton.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckx8HyMkla
"Iya, Mi."
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JdFSHIYxz
Jefri menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Anton secara terpaksa, Anton menyambut tangan Jefri, dan mulai meminta maaf padanya.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXxnb7HtdG
"Maafin aku Jefri, Ibumu itu cantik banget, mana mungkin dia pelakor," kata Anton polos.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Rx0tyyLoL
Jujur saja mendengar kata itu keluar dari seorang bocah, aku rada kesal. Untung Jefri menerima permintaan maaf Anton, dan mereka pun kini telah berbaikan.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagIlYRdNj7
Saat kupikir semua sudah selesai, sebuah tangan kasar tiba-tiba meremas pantatku dari belakang. Aku reflek beranjak dan menampar pemilik tangan itu dengan sigap, dan mulai memasang wajah garang.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnPNBxNsnE
"APAAN SIH!? KOK PEGANG-PEGANG!" seruku marah.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrbSdGN3hh
"Bapak!"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5U5LnAwg0f
Anton tiba-tiba memanggil pria kurang ajar itu dengan sebutan Bapak, kulihat perawakan pria itu yang acak-acakan dengan tato di tangan kanan dan kirinya. Matanya sayu, dan bau alkohol tercium dari mulutnya yang bergigi maju.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvU0cHo4DQ
"Ahh! Maaf! Maafin Suami saya Bu Farah! Maaf," kata Ibu Anton yang dengan sigap menyeret suaminya menjauh.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriIrsBjTqs
"Siapa tu, Nduk! Bening bener! Temenmu?" kata Ayah Anton sambil cegukan dengan wajah memerah karena mabuk.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxPxpcg3vU
"Bukan siapa-siapa, Anton bawa Bapak kamu masuk!"
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqd6eovrkJ
Dengan sigap, Anton pun membawa Bapaknya masuk ke rumahnya, sambil merasa tak enak padaku, dan Jefri. Setelah masuk, Anton langsung menutup pintu seakan tak ingin Bapaknya keluar lagi.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wxkXiMqR7
"Maafin Suami saya ya Bu Farah, dia emang gitu. Kalo mabuk sering kurang ajar," kata Ibu Anton dengan raut sedih.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx9PgZlWYP
Aku benar-benar kesal pada laki-laki itu, namun untuk menghormati Ibunya Anton aku menahan emosiku, dan meminta pamit padanya, sambil menitip salam pada Anton.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8CXsvZ4AK
Setelah kami bertiga pun pulang ke rumah masing-masing, sebelum berpisah Pak David meminta maaf padaku karena hal tak terduga itu sebelum kami berpisah. Setelah pulang, aku langsung mandi dan bersiap berangkat untuk mengajar di TPQ dengan perasaan dongkol pada Bapaknya Anton.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyqOCbJTym
"Pria kurang ajar itu! Berani banget dia ngeremas pantatku!" umpatku sambil berkendara menuju TPQ tempat aku mengajar.
14005Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkuqajAWLU
Tanpa aku tahu, tindakanku hari itu akan membuatku menyesal sepanjang hidupku. Bapaknya Anton, Bagas itu ternyata lebih berbahaya dari yang aku duga, tanpa aku sadari ... Dia diam-diam menguntitku sejak saat itu, dan mulai mengumpulkan informasi tentangku untuk memulai rencana jahatnya.
