x
Aku bangun dengan tubuh penuh memar, dan bermandikan sperma. Kulihat tak ada orang lain lagi di tempat itu, mereka bertiga sudah pergi dan meninggalkanku sendirian di gubuk kosong yang gelap dan mengerikan itu. Kucoba untuk mencari pakaianku dengan meraba-raba lantai tanah yang kotor, saat aku menemukannya-ternyata hanya tersisa kaos ketat serta rok pensilku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZjJFtfObe
"Mana dalemannya!? Apa mereka mengambilnya!?" gumamku yang berusaha mati-matian berdiri dan duduk di kursi rotan tempat aku diperkosa tadi.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtaHIPXrVD
Kurogoh saku celana panjangku dan kukeluarkan HP-ku yang Alhamdulillah tidak diambil oleh mereka, kulihat puluhan panggilan tak terjawab serta pesan WhatsApp bermunculan saat aku membukanya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEelauCf6bn
"Jefri... Maafin Umi Nak, Umi buat kamu khawatir," ucapku sembari menangis, dan membalas pesan Jefri dan mengatakan aku baik-baik saja.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0n29Vk7Kw
Tak menunggu waktu lama Jefri langsung membalas pesanku, dan menanyakan alasanku tak bisa dihubungi. Aku pun berbohong padanya, kalau aku tiba-tiba ketemu teman lamaku dan diajak main bersamanya. Jefri mencoba meneleponku, namun aku tolak karena aku tak mau dia melihat penampilan Ibunya yang menyedihkan ini.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ921w3ysZJY
"Aduh... Memekku sakit banget, Peju mereka terus lumer, aduhh...." kataku sambil melihat vaginaku yang menganggap dengan cairan putih meleleh dari dalam.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3fqaG6HrP
Aku pun beristirahat di kursi rotan itu untuk memulihkan tenagaku, aku ragu-ragu untuk menelpon polisi atau pun keluargaku karena aku takut hal ini akan mencemari reputasi suamiku. Lebih buruk jika suamiku tahu, mungkin aku akan diceraikan, dan aku akan diusir.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DWz8yYu4q
"Siapa yang harus aku hubungi...." kataku sambil menyeka lelehan peju yang mengering di sekujur tubuhku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzm59sEn6O
"Gus Akira!? Tidak. Jika dia tahu hal ini, dia pasti akan ngelapor pada Nyai Hanifa."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQovBmOM6ti
Kucoba meng scroll layar HP-ku sambil menimbang-nimbang orang yang harus aku hubungi, saat aku sedang kebingungan tiba-tiba sebuah telepon masuk, aku yang kaget langsung mengangkatnya secara reflek.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMsKAhIUY7
'Halo! Ustadzah Farah....'
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnwvEMOUBn
Suaranya yang familiar bagiku, dia adalah Pak David guru anakku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkObdXs9Rqh
"Pak David, tolong saya, Pak...."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpLMtXhjzQ
'Hah!? Ada apa Bu...'
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyokRuYc8ox
Aku pun menceritakan tragedi yang kualami pada Pak David yang kurasa bisa aku percaya itu, setelah mendengar ceritaku Pak David langsung murka, dan mengutuk para bajingan itu, dan meminta Sharelok untuk menjemputku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOTTCB3pcJ
Aku tak punya pilihan lain, kuberikan lokasiku padanya, dan berharap pada janjinya untuk merahasiakan yang telah kualami pada keluargaku. Sambil menunggunya, aku pakai pakaianku tanpa daleman-rasanya sangat dingin di bagian bawah saat tak ada celana dalam yang menutup vaginaku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinB5wQBgMy
Tak berapa lama, Pak David datang menjemputku, ia tampak khawatir dan cepat-cepat memberikanku jaket miliknya untuk menutupi tubuhku yang berbau menyengat, dan tercetak menampilkan lekukku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWk1J09VZzT
"Bu Farah, mau langsung kuantar pulang atau mau ke rumahku dulu buat bersihin tubuh?" tanyanya saat aku hendak naik ke montornya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIAt8lnvPS
"Ke rumah Pak David aja dulu, aku gak mau Jefri melihatku seperti ini."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPAuzVgkE4
Pak David pun mengangguk, aku dan dia pun berboncengan untuk menuju ke rumahnya guna membersihkan diri.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2CHB1QPbI
*****
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpWPUYhrCE
Aku berjalan malu-malu, dan dibantu Pak David untuk pergi ke kamar mandi. Rumah Pak David tidak terlalu besar, dengan dua kamar dan satu kamar mandi yang terletak di paling belakang.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4oj6fCdiK
"Makasih Pak David, udah membantuku," ucapku tulus berterima kasih padanya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCpB5b2Xkg
Pak David terlihat tak fokus, entah perasaanku atau tidak aku merasa sejak tadi matanya itu terus menatap ke arah payudara besarku yang hanya tertutup jaketnya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmhwPtdjxq
"Ah, gak papa Ustadzah Farah. Gak perlu berterima kasih. Oh iya, aku sediain pakaian ya ... Tapi maaf gak ada baju perempuan. Kalau gamis mau?"
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ftV8y6j1e
"Gak Papa, gamis aja. Pak David."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB4fx5cZPd
Aku mengangguk setuju, lalu Pak David pun meninggalkanku sendiri untuk membersihkan diriku. Rasanya sangat menyegarkan, seolah seluruh masalahku hanyut terbawa air yang membasuh tubuhku yang penuh bekas peju.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZIrbeix5e
Kulihat kulitku yang kemerahan dan beberapa bekas cupangan di dada dan leherku dari cermin yang ada di kamar mandi. Aku masih mengingat, rasa batang mereka dalam vaginaku yang aku colok keluar-masuk dengan tanganku untuk membersihkan sisa sperma mereka di dalam tubuhku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqOwAC8556
"Maafin, Farah Abi. Farah sangat kotor," gumamku sehabis kencing bersamaan dengan sisa-sisa peju kotor yang mengisi tubuhku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOGgaxQvFj
Aku membersihkan diri sangat lama, sekalian mandi wajib yang aku tak tahu akan diterima Allah atau tidak. Setelah mandi, aku membasuh tubuhku dengan handuk yang Pak David berikan, dan memakai gamis putih tipis yang disediakan Pak David untukku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlYcGWK8VS
"Astaghfirullah, tipis sekali...." keluhku melihat puting kecoklatanku yang terlihat transparan di cermin.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GdQZdjCxq
Saat aku tengah mengeluh tiba-tiba, Pak David muncul dibelakangku membawakan kain putih tipis untuk digunakan sebagai hijab untukku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQASGLHdjN
"Ustadzah Farah, maaf. Cuma itu aja yang kupunya yang mungkin ukurannya pas buat Ustadzah," kata Pak David memberi alasan saat melihatku malu-malu menutupi tubuhku yang transparan.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpAFgpICA3
"Pak David ada jaket lagi gak? Kalau ada bisa tolong berikan padaku?" balasku sambil tetap menutupi bagian dada dan vaginaku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwpRFNTLX0
"Ada sih, tapi aku gak tahu ukurannya cocok atau gak buat Ustadzah. Kalau mau Ustadzah bisa pilih sendiri di kamarku."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8JWnoRF5H
"Kalau gak keberatan, boleh sih."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wu8azHBzL
Akhirnya, Pak David pun membawaku ke kamarnya yang terletak di samping ruang tamu. Kamar Pak David lebih lebar dan besar di banding ruang tamu yang ukurannya tak cukup untuk duduk 10 orang, di kamar itu terdapat pakaian kotornya yang berserakan di keranjang, dan meja kerjanya yang penuh kertas dan tumpukan buku-buku tebal.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfcYiDJTCs
"Di sana Ustadzah, bisa pilih sendiri," kata Pak David sembari menunjuk lemarinya yang berada tepat di samping kasurnya yang berada di lantai.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDefx42ipTC
"Permisi...."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RIYETJi2W
Aku pelan-pelan berjalan membelakangi Pak David menuju lemarinya, dari belakang Pak David bisa melihat lekukan tubuh bugilku dengan jelas melalui gamis transparan yang aku kenakan.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2FLVWObmd
Aku langsung membuka lemari yang Pak David beritahu dan memilih jaket untuk aku pakai, seperti yang Pak David bilang jaket di lemari itu cukup kecil untuk ukuran tubuhku—karena dadaku yang besar membuatku kesulitan untuk memilih jaket yang sesuai dengan ukuran tubuhku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8B0MeSogW
"Pak David, apa gak ada jaket la—"
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZKxPvEeVB
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku kurasakan dua buah tangan meremas payudaraku dari belakang. Bulu kudukku langsung berdiri, saat aku merasakan tangan-tangan kasar itu meremas susuku dari balik gamis transparanku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYt8csT3lp6
"Pa-Pak David.... Kenapa...."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAIrxXVf9p
Aku tak bisa berkata-kata, aku tak akan pernah mengira Pak David yang kukira sebagai penolongku juga akan melecehkanku seperti ini.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EVTcjQHxl
"Ustadzah Farah, maaf. Tapi aku gak tahan lagi, Ustadzah," bisiknya di telingaku.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wZ14kADR7
"Kenapa Pak David, Kenapa... Apa kau hanya melihatku sebagai objek pemuas nafsumu?"
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yNZfsUh5b
Aku ingin menangis saat itu, kepercayaanku seakan diinjak-injak olehnya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEJXjDo35p
"Ustadzah Farah, maaf. Selama ini aku suka sama Ustadzah Farah. Aku benar-benar berharap ini bakalan terjadi suatu hari nanti, aku ingin menghamili Ustadzah."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFimoyRlfm
"Jangan. Kumohon jangan Pak... Jangan..."
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2AX50KuKo
Aku tak bisa melakukan apapun saat Pak David mulai menarik tubuhku ke belakang dan menindihku di atas kasurnya.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiaAPk2qsZ
"Ustadzah Farah, boleh aku bercinta denganmu?"
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJZKNPBvkS
Mataku berkaca-kaca, aku menggeleng—tanda menolak, namun Pak David langsung menyosor mulutku untuk berciuman.
4120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaanKSFpm7F
