x
Ibu, Sebuah Paksaan
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQveWYFqvrW
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNLktxg0fp
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rMGyIxq6q
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRdHjgT8aE
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz5ADP0mDX
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVe9tVNTDm5
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KPzLyZQO1
***
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI34LngDQwW
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrigFUom1Li
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoIhUf46Ac
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6m6kwCO6yf
***
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡop1hy7kuMC
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sZo1WWzaY
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmDRc61c2e
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j7PF76aAV
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTLNimNmT3
“Iya Mah, maaf.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTALZHYMts
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQJyL3qJUs
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyt9SydfHB
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYJnMwGxKS
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbulH4vH0Q1
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJMF9QRa5z
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHQ9HUUbZt
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82VLfkazXt
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzdnKxUKvg
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhYGCU9In1
***
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ESsMVNNFZ
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWuTNsIpY4
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6B6n7f2BtJ
***
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dtOx6kad2
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvt0Cl8Sns
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxQDW3hqch
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUCILfpBlI
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmu71OHRw82
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa25tkXyaXA
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVTcjUnQn1
“Ngapain kamu Nak?”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmrLfTLURE
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LPRAh7iha
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6mUODlU8v
“Bagus Mah.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRavyfAaZGF
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqfbHeZey8
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEq5vaxtbM
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHY7a29KnS9
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFH5fgJ95k
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbdDIgOsG5
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kOLB6lohp
“Sama, mama juga.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgk90zFCsxe
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIMq6DBQa7
“Tubuh mama gerak sendiri.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUx93RsICG
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodOxT0lNFy
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcNZG4oFg2
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgOV15McIC
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmIDY1uCFs
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSh2xI0O0v
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoNhx6UI9S
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4miZ9oYDL8
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHKrkEQHJo
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlEmLxW9UA
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2td9c2mP8
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGInkbK6Xj5
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOLRAwCSF3
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQS01W14D1
“Hentikan!” protes ayah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFBM2TBrFa
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2y2bBjv6Xr
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSlYHz88ds
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3G8Q5IGAGC
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkrLYDShff
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYosbKxrM9O
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75tnxQc1FF
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAtRsD2oGQ
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ohsh3faZu
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfseTikMm5h
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU153gJRICJ
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTyvcNOqfQ
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQWSBXgBUS
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0TxFc0htD
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfo1F2rlS1
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNTWU0CVbu
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94jhtB9Wg8
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3FE4PWZpG
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfQMvfderK
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4KNUR5NFj
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC62Ts9IefG
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzAllEOIRb
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGzKktpIE6
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0APEgdBNY
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8qlFKlG4j
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyebeJWDr75
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXn12xi3iO
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqt41AEmkdK
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsPPHkdM0k
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbeEURou6R
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpF4WVlkg9c
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OZS1cU72T
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aMZyYjUV3
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG34WP3KUZI
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllbXAWhKRn
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5W7RXdwqix
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GXNGFWYcA
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHydP9UVVgx
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNU5yenPbF2
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIXW9glu8U
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu7kQhiN8n
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIQYaX5CIj
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fr2Dr76j0
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81hyqHRimp
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigVT2BOuiY
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVVLPYNS14
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7C2W7jAHp
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngYTxcVMGD
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23j4ZctIWD
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSe8YrIlwU
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVGvg0vlzg
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0bMod7bok
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdV9CeCMN3
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVFG5MJBZy
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkWIhktr8B
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWuc3Cs4pG
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAxYbZYPfI
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ePIKQHwRf
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFw2QrL2skC
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
4268Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9QvfYWTAO
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns216.73.216.231da2
