Bruak!
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9FhPQAg56
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9IRnZtXhL
"..."
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePrhz79Pdb
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbg1XPNm1Y
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5h7SGW0KBq
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViTOJsmP1Q
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkhuksSyzI
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmaF7XB79A
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyyVaRDfhB
Krak!
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Cdhzpwn8U
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfoblWvUxP
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3qphyFk45
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQz2bhHgog
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDUJD4zz6I
Bruak!
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElZUn0pOPa
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡci69FBJIO3
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbTnhBJffg
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJhtNyk3ta
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdv2CK1joW
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2inI4B0HV
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97wu8oi8A8
......
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGIyWVn1Vh
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeW3fkHtjD
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RnzGper1G
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCCNJizRkM
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjq2UysztV
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFP3OfCp0q
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7I0IKrIem
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4E3droVqG
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVpB1D4fKF
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GemGaLSwO
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSoega90EM
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTVs1jlHfe
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIZuJZOFej
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVqmJ4zgLR
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEzJuHH7VW
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMqQs449mj
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHDCbqEmDV
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe6I9WPemF
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjKZAdDGWn
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscUUmqw7qN
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3h5qAemmyx
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR831WKmD76
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubNjqUJzSH
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7R6zqJLJ2j
Brian Won terdiam.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nuTGTrEV0
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAwomSSlzJ
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnua2tW63u
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWdTDBLywQ
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7bgh91EIu
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytNDACfU9q
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLtSxro5vK
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFh4ttTqcyl
Bruk!
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGfRoFe9yN
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE69KVMD4m0
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxwMLYFvMS
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwBQ3IcBcW
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhi2GcpaQz3
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1vnb0ZNti
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD48yqSVHyG
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQp6wuj0Gyo
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLQl6jHZ5i
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqDEfbZDyB
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObLZ9YzLTm
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvUZ1hntYv
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhSTUEujTr
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6AZvHXUrH
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaiSTds5Nx7
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPx8PCTd2a
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBn8dx4TOnS
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHO5UpiI6RW
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDJuPyBgAS
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkYkPLwC2q
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQldqrdfsw9
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
505Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nr6yu4Gxi
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns216.73.216.97da2
