Kompleks apartemen.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRPB26pGIA
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUoR7MTkCU
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX65C15mKxI
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyf6kgyiwL
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vk9KMcxhJ
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnx7DtYfq4T
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHhz5PEBN2
.....
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQAhUfgeaV
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7EAht7OEf
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡei1bBzMzPF
Ding!
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmMRiQFltP
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtMyBx2Cbr
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80ikyVZayK
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8vpfx2feB
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87qahOVtvA
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUWuvvasEh
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5wEv9q25e
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDX0GoLPVty
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorhbAORCUg
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgB3lO4oeVe
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ4tMAPCiM
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrjaHRLpSg
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1FMUWZsnf
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJ66c2Z8Ke
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfAYus8OLz
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOaeU4Vq5g
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEq8UUAW1u
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODVQuDcZVx
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4tsRCaewx
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxK5XI2XmC
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3NW0aeuGE
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YQZMgloMV
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpKMnlLqiV
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzIThEdCKQ
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdH6rwup8Yc
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyoE8U59JK
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hgqjRtpGS
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcyUDRUv5s
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGlfYqn6Lo
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRYl6frseO
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJCJrA2jha
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVcWUDqjBp
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDms7uDWzA
Sendawaa...
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjapvFXiSOH
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrCybvHQmG
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3pSbwyeBe
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaSOll2Tz4
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYNKG2y4RQ
"..."
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKV1OuzlDes
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZV1xkPsTa9
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nggMaHcBI
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx749fSLSF
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyuaRjv93F
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgu3NzUOxYd
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6g4tMwN4jy
Klunting, klunting...
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcA7pLdwQts
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyRx9D2LVv
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnbYsbARMH
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWtFa2EL0u
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8ixehS8Pi
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWrO8qKug0
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3OKrT7Tu2
"...." Jeni Yan terdiam.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrcjwxarHM
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfyP4s3Pln
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7Eue5rMYP
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9ummYWlOl
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dusAWK2yP
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLupEg9PLo
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfg31AQfuKW
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtFS66H7lb
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH28bEssvVj
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wvGBg50Q1
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamLK6SYfHj
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPX4zkQTjEB
"..." Jeni Yan terdiam.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8r4l1zd61C
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBr0M79Q2yz
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyiU2krM9E
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfCnUaaLdk
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
352Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4Trrqd3SG
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns216.73.216.176da2
