Prolog
Hidup adalah sebuah perjalanan, maka tugas kita hanya berjalan dan terus berjalan, hingga kita sampai di tempat tujuan. Tetapi mau dibawa kemana perjananan hidup ini? Bagaimanakah kita menjalani kehidupan kita? Siapa yang tahu? Aku tak tahu, kamu tak tahu,mereka juga tak tahu dan hanya Sang Pencipta yang tahu.
40146Please respect copyright.PENANAVDXA0FXSbh
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan. Apa pun yang kita alami, bagaimana pun kehidupan kita, yang harus kita lakukan adalah tetap berjalan, terus berjalan melangkah dalam kehidupan kita.
40146Please respect copyright.PENANA7LLjrG7sIC
Hidup dengan segala keterbatasan sudah biasa aku jalani. Semenjak usaha Ayahku bangkrut, kami sekeluarga terpaksa menjual rumah peninggalan kakekku yang hasilnya dibagi kepada ketiga anaknya. Ayahku memutuskan untuk pergi keluar pulau untuk memulai kehidupan yang baru. Hidup serba sederhana untuk memulai usaha yang baru dengan penuh keprihatinan.
40146Please respect copyright.PENANA8XNC23bbAX
Sekarang perjalananku dimulai disini dimana aku kembali ke kota kelahiranku, hidup jauh dari orang tua dan tinggal bersama Om dan Tanteku. Hidup jauh dari orang tua menuntut kita untuk lebih dewasa dan mandiri untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
40146Please respect copyright.PENANAYNOjCn8PGT
Perkenalkan namaku Riki Putra Sanjaya dan inilah kisahku.
40146Please respect copyright.PENANA0oiG9pbMtl
40146Please respect copyright.PENANAPycgekyGRt
Selamat Datang
40146Please respect copyright.PENANAbvF72rt4lH
“Rik.. Rik.. bangun..” terdengar seseorang memanggil sambil menggoyang – goyangkan badanku.
40146Please respect copyright.PENANA8FHGO6HlRN
“Rik.. udah pagi…” suara membangunkanku lagi.
40146Please respect copyright.PENANAl5TnniQSlA
Kemudian aku membuka mataku dan terlihat ternyata Tante Septi yang membangunkanku.
40146Please respect copyright.PENANA6rja6Q5Dgu

“iya Tan..” ucapku yang masih ngantuk
40146Please respect copyright.PENANAq0Speorc2m
“cepet bangun.. nanti telat kamu sekolah” ucap Tante Septi sambil berlalu pergi.
40146Please respect copyright.PENANAeI9C7z3BCh
Aku lekas bangun kemudian mandi. Setelah berganti seragam, aku kemudian keluar kamar dan terlihat Om Heri dan Tante Septi sudah menungguku untuk sarapan.
40146Please respect copyright.PENANA2g2TxcAtcI

“sini Rik.. sarapan dulu..” ucap Om Heri memanggilku.
40146Please respect copyright.PENANAaTOE4KJEPW
“iya Om..” jawabku yang kemudian ikut duduk mengambil sarapan.
40146Please respect copyright.PENANAh4o2fPud8D
Setelah ngobrol sebentar terlihat Om Heri sudah selesai sarapan kemudian berdiri.
40146Please respect copyright.PENANAtMM2UFZrgI
“aku manasin motor bentar ya.. kamu gak usah buru – buru Rik..” ucap Om Heri meninggalkan aku dan Tante Septi di meja makan.
40146Please respect copyright.PENANA6HiCQNTavj
“iya Om..” jawabku mengangguk.
40146Please respect copyright.PENANAvsoS829GXg
Aku yang baru datang semalam belum banyak ngobrol dengan Om dan Tanteku, karena semalam aku yang capek langsung tidur.
40146Please respect copyright.PENANAiugDuLw0MC
“udah berapa bulan Tan?” tanyaku pada Tante Septi yang terlihat perutnya sudah membesar.
40146Please respect copyright.PENANAZSoMkPKi4O
“udah 7 bulan Rik.. doain lancar ya..” balas Tanteku tersenyum sambil mengelus – elus perutnya.
40146Please respect copyright.PENANAZBTRC6Llxg
“wah bentar lagi donk Tan.. USG nya cowok apa cewek Tan?” tanyaku yang sedang menghabiskan sarapan.
40146Please respect copyright.PENANAR60jV3Gvdy
“kalau kata dokter dilihat dari USG nya cowok Rik..” balas Tanteku yang terlihat bahagia menanti anak pertamanya.
40146Please respect copyright.PENANA8taCNqjqBC
“wah.. jadi jagoan donk nanti Tan.. hehehe..” ucapku terkekeh
40146Please respect copyright.PENANATia7MHBb5L
“jagoan apa dulu nih..? Kalau suka berantem kayak kamu, tar aku jewer..” ucap Tanteku yang terlihat geram.
40146Please respect copyright.PENANASEafHe5d96
“hehe.. enggak Tan.. becanda kok..” balasku nyengir. Duh serem juga Tanteku kalau marah gitu.
40146Please respect copyright.PENANAohbcFiNbZ4
“udah belom Rik.. makan nasi apa makan piring lama amat!!” teriak Om Heri dari depan rumah.
40146Please respect copyright.PENANAwV1ZRANCSt
“udah Om..” balasku yang kemudian berdiri.
40146Please respect copyright.PENANAQhdHD1hRiY
“udah apa.. cepet keburu telat… udah siang ini..” teriak Om lagi
40146Please respect copyright.PENANAR7Nbt29AbE
“iya.. iya..” jawabku sedikit jengkel. Gak sabaran amat ini Om ku. Tadi nyuruh gak usah buru – buru, sekarang nyuruh cepet – cepet.
40146Please respect copyright.PENANA57d4IjXvx6
“Rik..” panggil Tante Septi
40146Please respect copyright.PENANA7tbzRPWXCV
“jaga emosimu ya.. jangan buat Ayah Bundamu sedih..” ucap Tante Septi tersenyum menasehatiku.
40146Please respect copyright.PENANAybztkVjc8G
“iya Tan..” jawabku yang kemudian pamit bersalaman sambil mencium tangannya.
40146Please respect copyright.PENANA6ZCO54aT8A
Setelah berjalan kedepan kulihat Om Heri sudah duduk di atas motor. Aku kemudian menghampirinya dan naik memboncengnya.
40146Please respect copyright.PENANAgOqH19MvkT
“udah belom..?” tanya Om Heri.
40146Please respect copyright.PENANAGA55WdLXNa
“udah..” jawabku yang sudah duduk memboncengnya.
40146Please respect copyright.PENANApjPwxbj2wk
“kenapa gak turun..?” ucap Om ku yang membuatku heran.
40146Please respect copyright.PENANAXpcL6GYJS7
“maksudnya..?” tanyaku heran.
40146Please respect copyright.PENANAVdVGsI5AuU
“kalau udah kenapa kamu masih naik…” ucap Om ku seperti tanpa dosa.
40146Please respect copyright.PENANAd7Aac0WOBH
Aku yang tersadar kalau dikerjain jadi geram. Kalau bukan adik Ayahku udah kujitak ini orang. Udah tua masih aja suka ngerjain.
40146Please respect copyright.PENANAxtuDMyiqFI
“Yah.. udah buruan…” ucap Tante Septi di depan pintu yang terlihat gemas pada suaminya yang jahil.
40146Please respect copyright.PENANAy5fFGgrREW
“hehehe… iya Bun..” balas Om ku terkekeh.
40146Please respect copyright.PENANApuXbl3yFZ6
Kemudian Om ku memacu motornya menuju sekolah baruku. Aku yang belum tau mau sekolah dimana hanya bisa mengikuti. Karena yang mengurus kepindahanku Om ku semua.
40146Please respect copyright.PENANAKKgMTll39E
“Om.. emang sekolahku SMA mana?” tanyaku diperjalanan.
40146Please respect copyright.PENANA9BmKwsljCK
“di SMA 21..” jawab Omku singkat.
40146Please respect copyright.PENANAdXyVgQLR9o
“kenapa disana Om..?” tanyaku lagi.
40146Please respect copyright.PENANAACbmmuwo37
“yang paling deket..” jawab Omku. Lagi – lagi dengan jawaban yang singkat, padat dan menggatelkan.
40146Please respect copyright.PENANAZNwOrZUoPy
Aku akhirnya memilih diam sepanjang perjalanan sampai akhirnya aku sampai disekolah baruku. Setelah meminta ijin kepada satpam, kemudian kami masuk menuju arah parkiran. Tiba – tiba Om ku menghentikan motornya.
40146Please respect copyright.PENANAcuKEy0yIRT
“turun Rik..!!” ucap Om ku
40146Please respect copyright.PENANASIzscRO4aY
“loh Om kan parkirannya masih disana..” ucapku sambil menunjuk ke arah parkiran motor.
40146Please respect copyright.PENANAnW2szdaSaL
“ya kamu tunggu sini aja aku markirin motor kesana.. atau aku tunggu sini kamu parkirin ni motor kesana..” balas Om ku.
40146Please respect copyright.PENANA6DqaWiJsVK
“oh iya Om.. aku tunggu sini aja..” balasku nyengir sambil turun dari motor. Bener juga nih Om ku, daripada jalan bolak balik.
40146Please respect copyright.PENANAGxHrUJLYKH
Setelah Om ku memarkirkan motornya kemudian menghampiriku dan kami bersama – sama masuk kedalam. Setelah memasuki lorong – lorong kelas dan ruang guru kemudian kami berhenti di depan ruangan. Kemudian aku melihat di atas pintu terlihat tulisan “KEPALA SEKOLAH”. Setelah mengetuk pintu, kami kemudian dipersilahkan masuk. Terlihat didalam menunggu seorang laki-laki setengah baya yang kemudian menyalami kami dengan ramah. Om Heri terlihat sangat akrab dengan kepala sekolahku yang kuketahui bernama Pak Saiman.
40146Please respect copyright.PENANAvc49PWbC8b

Ternyata alasan Om ku memasukkanku ke sekolah ini selain lebih dekat juga karena Om Heri kenal dengan kepala sekolahnya. Wajar sih karena agak susah pindah sekolah di tengah – tengah semester seperti ini.
40146Please respect copyright.PENANAyGByiD9OsR
Setelah mengobrol beberapa saat kemudian Pak Saiman terlihat menelpon seseorang. Tak berapa lama muncul ibu – ibu berbadan gemuk dengan wajah galak yang menghampiri Pak Saiman dengan senyum yang dipaksakan. Kemudian kami diperkenalkan oleh Pak Saiman bahwa ibu guru tersebut adalah wali kelasku yang bernama Ibu Suhartilah, biasa dipanggil Bu Harti. Aku yang menyalaminya sempet keder bro lihat mukanya serem gak ada senyum – senyumnya dan Om ku yang melihat ekspresiku hanya tersenyum mengejek. Tak berapa lama kemudian Bu Harti berpamitan kepada kepala sekolah untuk mengajakku masuk ke kelas.
40146Please respect copyright.PENANA19mzjtCzV2

Sepanjang perjalanan menuju kelas hanya perasaan horor yang aku rasakan mendapati wali kelasku yang serem seperti ini. Dan benar saja saat memasuki kelas yang kulihat di atas pintu bertuliskan “KELAS 2 S3”, kelas yang tadi terlihat ramai mendadak menjadi hening saat aku dan Bu Harti memasuki kelas.
40146Please respect copyright.PENANAqXCnpwF98X
Saat di dalam kelas kulihat murid – murid tersebut diam memucat dengan tangan bersedekap diletakkan di atas meja. Aku yang berdiri disamping Bu Harti tak kalah ngeri hanya bisa diam mematung di depan kelas.
40146Please respect copyright.PENANAo4tIh5LO0F
“anak – anak, kita kedatangan murid baru.. sekarang perkenalkan dirimu” ucap Bu Harti memecah keheningan.
40146Please respect copyright.PENANA08PRFbnfMv
“eh.. iya Bu..” jawabku kaget.
40146Please respect copyright.PENANAYq3qshXQar
“selamat pagi..” ucapku.
40146Please respect copyright.PENANADgTGMs0UEI
Tak ada jawaban dari murid – murid di kelas. Mereka hanya diam melihat ke arahku. Beuh.. ini kelas apa kuburan sih, muka mereka udah kayak zombi semua. Anjir.
40146Please respect copyright.PENANA3Ff88hunZW
“perkenalkan nama saya Riki Putra Sanjaya.. biasa dipanggil Riki..” ucapku kemudian dan murid – murid masih diam melihatku.
40146Please respect copyright.PENANAQ4UNeZb3dG

“saya pindahan dari kota X. Salam kenal semua..” ucapku yang lagi – lagi tidak ada tanggapan.
40146Please respect copyright.PENANAvK6OZ0eWkD
Aku yang bingung mau ngomong apa lagi hanya diam sambil garuk – garuk kepala walau tidak gatal.
40146Please respect copyright.PENANAlp8my0tjK5
“sudah belum..?” ucap Bu Harti tiba – tiba.
40146Please respect copyright.PENANAKcJ0TVDN3L
“su.. sudah Bu..” balasku tergagap.
40146Please respect copyright.PENANAAQ1dvIOKeS
“ya sudah sana duduk..!” ucap Bu Harti datar.
40146Please respect copyright.PENANAayRESC2Tpg
Buset.. galak amat ini guru. Aku yang kemudian melihat – lihat mencari bangku mana yang kosong. Kulihat dibelakang sebelah kiri ada 1 bangku yang kosong disebelah laki – laki berambut kribo. Aku kemudian menuju ke bangku tersebut kemudian duduk.
40146Please respect copyright.PENANAzO3WBMdVLi
“sekarang pelajaran dilanjutkan..” ucap Bu Harti yang kemudian memberikan penjelasan.
40146Please respect copyright.PENANAxxFn0XzXac
Aku yang tidak begitu paham tentang yang dijelaskan oleh Bu Harti hanya menoleh ke kanan – kiri melihat murid – murid di kelas sambil mencari – cari berharap ada yang aku kenal. Dan ternyata tak satupun yang aku kenal, disamping wajah mereka tidak terlihat jelas karena aku duduknya dibelakang, juga tak sedikit yang tidak terlihat karena pandanganku tertutup teman yang lain. Aku kemudian melihat teman sebelahku yang terlihat diam memperhatikan kedepan.
40146Please respect copyright.PENANAV30ZBHL9MQ
“bro.. namamu sapa..?” tanyaku berbisik.
40146Please respect copyright.PENANA5FwEgNRK9k
“ssttt…” balasnya menyuruhku diam tanpa melihatku.
40146Please respect copyright.PENANAcqn2EwcUI9
“kenapa bro..?” tanyaku lagi. Dia masih diam dan memandang kedepan.
40146Please respect copyright.PENANAYSy3WTq5iE
BEGGHH…
40146Please respect copyright.PENANAiRoBUTu1S2
“aawww…” teriakku kaget. Dan ternyata sebuah penghapus tepat mengenai pipi kiriku.
40146Please respect copyright.PENANAWhduXltw53
“KAMU ANAK BARU KALAU GAK MAU IKUT PELAJARAN SAYA SILAHKAN KELUAR!!!” teriak Bu Harti sambil melotot ke arahku.
40146Please respect copyright.PENANAJhHWNBtuEa
“ma.. maaf Bu..” ucapku sambil mengelus pipiku yang terkena lemparan penghapus.
40146Please respect copyright.PENANAGNvvfQvEQM
“SEKALI LAGI KAMU BERULAH.. KAMU KELUAR DARI KELAS SAYA..!! teriak Bu Harti kemudian.
40146Please respect copyright.PENANA4AfIDHvxGA
“i.. iyaa.. Bu..” balasku ketakutan.
40146Please respect copyright.PENANA8BnBUMr5s6
Aku lihat teman – teman kelasku hanya melihatku datar dan tak sedikit yang terlihat menahan tawa, termasuk si kribo sebelahku. Akhirnya pelajaran pun dilanjutkan. Saat pelajaran berlangsung, terasa menyiksa dan terasa waktu berjalan sangat lambat. Sampai akhirnya pelajaran selesai, terlihat kelegaan diwajah mereka.
40146Please respect copyright.PENANAKgOomJNakE
“Akbar..” ucap laki – laki kribo yang duduk disebelahku menyodorkan tangan.
40146Please respect copyright.PENANADynNzcylG3

“Riki..” balasku sambil menjabat tangannya.
40146Please respect copyright.PENANA8gxHN8gOaR
“gimana rasanya di cium penghapus..? Hahaha..” ucap Akbar yang kemudian tertawa.
40146Please respect copyright.PENANASthB8lT2fH
Kulihat teman – temanku yang mendengar ucapan Akbar juga ikut tertawa.
40146Please respect copyright.PENANAZRK6Z8Crz7
“sakit bro..” jawabku yang hanya bisa nyengir karena ditertawakan.
40146Please respect copyright.PENANACBZiyuokY0
“itu ucapan selamat datang di SMA 21.. hahaha..” balas Akbar tertawa.
40146Please respect copyright.PENANAM0jCeBhG2U
“santai bro.. kalau sama Bu Harti, yang penting kita diem pura – pura memperhatikan aja, dijamin ente gak kena marah bro..” ucap Akbar menjelaskan sambil menepuk pundakku.
40146Please respect copyright.PENANAIQHX4ZZiwy
“oo.. gitu..” balasku manggut – manggut mendengar penjelasan Akbar.
40146Please respect copyright.PENANAp00BZnlsnd
“terus ente paham gak yang dijelasin tadi..?” tanyaku kemudian.
40146Please respect copyright.PENANASz0UzzIL3X
“ya jelass…. enggak lah… hahaha…” balas Akbar sambil tertawa.
40146Please respect copyright.PENANAeOpBVK1nYN
Aku kemudian mulai akrab dengan teman baruku yang namanya Akbar ini, selain orangnya yang banyak omong, Akbar ini orangnya juga selengekan. Aku juga sempat berkenalan dengan teman yang lain namanya Sadad Mochtar, tapi dia lebih sering dipanggil Samo.
40146Please respect copyright.PENANA8rhWvqfZ0D

Saat jam istirahat pun Akbar mengajakku pergi ke kantin bersama Samo juga.
40146Please respect copyright.PENANA8IPQvSBNja
Saat sedang duduk di kantin, tiba – tiba datang 2 orang yang langsung duduk bergabung dengan kami dan salah satunya tersenyum padaku.
40146Please respect copyright.PENANAwSrkI4gbsw
“ngapain ente senyum – senyum Fer..?” tanya Akbar pada orang yang duduk di depanku.
40146Please respect copyright.PENANA5fmTERtmYN
“diam kau kribo..!!” balasnya yang kemudian menyodorkan tangannya ke arahku.
40146Please respect copyright.PENANAu8AJczxLFe
“gimana kabar Rik..?” tanyanya menyalamiku.
40146Please respect copyright.PENANAlz5B8z4b49
“baik Fer..” balasku menjabat tangannya. Dia adalah Ferdi temanku waktu SMP dulu sebelum aku pindah.
40146Please respect copyright.PENANA62KYeM9FC7

“lho.. kau kenal sama anak baru ini Fer..?” tanya Samo yang duduk disebelahku.
40146Please respect copyright.PENANAsKTg1nDlZg
“temanku SMP dulu Sam..” balas Ferdi pada Samo.
40146Please respect copyright.PENANATsSwXMmTzj
“Riki..” ucapku memperkenalkan diri pada orang yang duduk disebelah Ferdi.
40146Please respect copyright.PENANAzpB540nQ62
“Yudha..” balasnya menjabat tanganku.
40146Please respect copyright.PENANABiB5XrFXYd

Kami kemudian mengobrol ringan sampai akhirnya bel berbunyi tanda masuk. Aku kemudian balik ke kelas bersama Akbar dan Samo, sedangkan Ferdi dan Yudha balik ke kelasnya yang aku ketahui mereka di kelas 2 A2.
40146Please respect copyright.PENANA9k5jE0yGIU
Setelah pelajaran selesai, kami kemudian bergegas keluar kelas. Aku yang kemudian jalan kedepan sudah melihat Om Heri yang menjemputku. Setelah menghampirinya kemudian kami pergi meninggalkan sekolahku.
40146Please respect copyright.PENANA9nILsRs5jd
“Om kalau dari sekolah ke rumah naik angkutan jalur berapa?” tanyaku saat membonceng Om Heri.
40146Please respect copyright.PENANAeROMEUadaQ
“kalau dari sekolah naik angkutan jalur 2, terus nanti kamu jalan sampai perempatan X naik jalur 9..” balas Om Heri menjelaskan.
40146Please respect copyright.PENANAYTiguu9zSH
“kalau berangkatnya Om..?” tanyaku kemudian.
40146Please respect copyright.PENANATLoXt9LCOr
“ya tinggal dibalik lah.. naik jalur 9 trus nanti pindah jalur 2.. gitu aja gak ngerti..” balas Om ku yang terlihat jengkel.
40146Please respect copyright.PENANA5yC7lzirqU
“ya kali aja beda Om jalurnya.. hehe..” balasku.
40146Please respect copyright.PENANAi0hh2MI4pF
“makanya sabun mandi jangan buat sampoan..” ucap Om Heri.
40146Please respect copyright.PENANAqyCzUxU3NR
“maksudnya..?” tanyaku heran.
40146Please respect copyright.PENANABqD0pLBbwW
“bikin bego.. hahaha..” balasnya cuek tanpa berdosa.
40146Please respect copyright.PENANAVLvyperAkG
“taik..” gerutuku.
40146Please respect copyright.PENANAUsD729OqTH
Setelah menempuh perjalanan akhirnya sampai dirumah Om Heri. Setelah masuk membersihkan diri dan berganti pakaian, kemudian kami makan siang bersama.
40146Please respect copyright.PENANA2lG0BOIOQt
“gimana Rik hari pertama sekolahmu..?” tanya Tante Septi saat kami sedang makan siang.
40146Please respect copyright.PENANAHNLaVvXMGq
“baik – baik aja Tan.. gak ada masalah..” jawabku.
40146Please respect copyright.PENANADg8uhawOfh
“syukurlah kalau gitu…” balas Tanteku yang merasa lega.
40146Please respect copyright.PENANAPCnAk2V5ln
“pokoknya belajar yang bener gak usah macem – macem..” ucap Tenteku kemudian.
40146Please respect copyright.PENANAL4uIBZ4xG8
“iya Tan..” balasku mengiyakan.
40146Please respect copyright.PENANA3ESVc4LiiK
“denger tuh kata Tantemu… kalau berantem diluar jangan di dalam kelas..” sahut Om Heri menyindirku.
40146Please respect copyright.PENANA2tFTg43CII
“Ayah apaan sih malah ngajarin gak bener..!!” ucap Tanteku mengomel.
40146Please respect copyright.PENANAviAzEZNl5A
“hehehe…” balas Om Heri terkekeh dan aku hanya tersenyum kecut.
40146Please respect copyright.PENANAGIJ8mdAgiX
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri merokok di halaman belakang rumah. Tak berapa lama kemudian Om Heri pamit kedalam untuk tidur siang dan tak beselang lama aku juga ikut masuk ke kamar untuk istirahat.
40146Please respect copyright.PENANAtw6xFLtazj
Saat sedang tidur aku terbangun mendengar orang yang sedang berbincang di halaman samping dekat kamarku. Aku kemudian bangun dan melihat keluar. Diluar kulihat ada orang yang mengantarkan sayuran. Dan di atas mobil pick up milik Om ku terlihat sudah ada beberapa macam sayuran mentah tersusun rapi. Setelah orang tersebut pergi, aku kemudian mendatangi Om ku.
40146Please respect copyright.PENANAIYzCbNhI7P

“Om ini sayuran mau dibawa kemana..?” tanyaku pada Om Heri yang sedang menyusun sayuran di atas mobil pick upnya.
40146Please respect copyright.PENANAU0rD9c2Kdf
“Rumah sakit..” jawabnya singkat.
40146Please respect copyright.PENANAATMZS5fgtf
“hah..?” balasku heran.
40146Please respect copyright.PENANAB62lWTk3Wc
“mau di infus..” sambungnya.
40146Please respect copyright.PENANAIzDG17ebhB
“siapa yang di infus..?” tanyaku tambah bingung.
40146Please respect copyright.PENANAAi9rxPsqmd
“kamulah… tar obat yang dimasukkan obat anti bego.. hahaha” balas Om ku sambil tertawa.
40146Please respect copyright.PENANABlf8N8zlJ0
“assuu..” gumamku. Taik ini orang gak ada serius – seriusnya kalau ngomong.
40146Please respect copyright.PENANAtQ4hJrb7d3
“hahaha…” terlihat Om ku tertawa puas yang berhasil mengerjaiku.
40146Please respect copyright.PENANA1HhxwrVrJT
“Ayah kenapa sih ribut – ribut..” ucap Tante Septi yang muncul disebelahku.
40146Please respect copyright.PENANA7LnsbDStxV
“gak papa Bun.. hehehe..” balas Om Heri yang masih terkekeh.
40146Please respect copyright.PENANAnAMZiF0Z2g
“kenapa Rik..?” tanya Tante Septi padaku.
40146Please respect copyright.PENANAIcPz89FC5Q
“enggak Tan.. cuma tanya itu sayuran dibawa kemana..” balasku pada Tante Septi.
40146Please respect copyright.PENANAkaPdWIl3I7
“oohh… dibawa ke kuburan..” balasnya cuek.
40146Please respect copyright.PENANAb0mKrmO5EZ
“hah..?” balasku yang terkejut.
40146Please respect copyright.PENANAbrLIIVTJH7
“hahaha…” tawa Om Heri yang mendengar ucapan istrinya.
40146Please respect copyright.PENANAY3LUzquGzO
“hihihi… Riki.. Riki.. kamu itu aneh banget.. namanya sayuran mentah ya dibawa ke pasar toh ya..” ucap Tante Septi yang ikut tertawa.
40146Please respect copyright.PENANAgkrGTTQpAT
Ah sialan… gak Om gak Tante sama – sama selengekan. Walaupun suka bercanda, tapi mereka terlihat bahagia walau hidup serba sederhana. Ini yang aku suka dari Om dan Tanteku, mereka terlihat seperti tidak ada beban menjalani hidup dengan canda tawa dan kasih sayang.
40146Please respect copyright.PENANAF7ohZDhY7e
“terus kapan bawanya ke pasar Tan..?” tanyaku kemudian.
40146Please respect copyright.PENANA0N6CWgvKtP
“pagi buta.. jam 3 berangkat, nanti jam 6 biasanya udah sampai rumah..” balas Tante Septi menjelaskan.
40146Please respect copyright.PENANAil3IxrnM2G
“ohh..” jawabku manggut – manggut.
40146Please respect copyright.PENANAdgRaaK7PlW
“dah sana mandi dulu.. dah sore ini..” ucap Tante Septi menyuruhku.
40146Please respect copyright.PENANAb940RuWXPr
“iya Tan..” balasku yang kemudian aku masuk kedalam untuk mandi.
40146Please respect copyright.PENANAmP9L8NreAD
Setelah mandi kami hanya berkumpul dan ngobrol ringan. Kemudian setelah makan malam, kami memutuskan untuk tidur.
40146Please respect copyright.PENANAkfgRuFecR1
***
40146Please respect copyright.PENANAYwX9ScWuc3
Pagi harinya aku seperti biasa berangkat sekolah diantar dan pulangnya di jemput Om ku. Hal itu berlangsung sampai beberapa hari kemudian. Tak ada yang menarik selama beberapa hari mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena aku yang masih tergolong murid baru, masih perlu banyak penyesuaian.
40146Please respect copyright.PENANAMAf8R6PHDz
Sampai tibalah pada hari sabtu, setelah pulang sampai rumah kemudian makan dan istirahat. Sore harinya seperti biasa beberapa orang berdatangan mengantar sayuran mentah yang keesokan harinya diantar oleh Om ku ke pasar.
40146Please respect copyright.PENANAd8hu6k7FFq
Om Heri ini adalah salah satu pemasok sayuran mentah di pasar, sayuran – sayuran yang dibawanya kebanyakan dibeli dari petani – petani sekitar. Karena jarak ke pasar yang lumayan jauh, makanya petani – petani sayur lebih memilih menjual ke Om ku daripada langsung ke pasar.
40146Please respect copyright.PENANAWPBvY5rbl0
“Om besok aku ikut ke pasar ya..” ucapku pada Om ku yang sedang menata sayuran.
40146Please respect copyright.PENANAI4dd0JWEwj
“ayolah… besok aku kenalin sama ciwi – ciwi cantik disana Rik..” balas Om ku.
40146Please respect copyright.PENANAnAue5pkMmF
“siiapppp Om..” balasku bersemangat.
40146Please respect copyright.PENANA5RSJy4F1Lz
“aku dikenalin juga gak Yah..” sahut Tante Septi tiba – tiba dari belakang yang tanpa kami sadari kehadirannya.
40146Please respect copyright.PENANAPty3QQmxen
“eh.. anu Bun..” ucap Om Heri tergagap karena ke gep istrinya.
40146Please respect copyright.PENANAi9vsM7adzR
“anunya kenapa Yah..?” ucap Tante Septi sambil berkacak pinggal berdiri didekatku.
40146Please respect copyright.PENANA4DCnkcUqY5
Kulihat Om Heri hanya nyengir salah tingkah tak bisa lagi berkata – kata.
40146Please respect copyright.PENANA6XXVINfpE5
“awas ya kalau Ayah macem – macem.. kusunat lagi nanti anunya..!!” ancam Tante Septi yang kemudian masuk ke dalam rumah.
40146Please respect copyright.PENANABsMxgL8R0q
Aku yang melihat Om ku tak berkutik dimarahi istrinya hanya bisa menahan tawa dan kulihat Om Heri hanya tersenyum kecut.
40146Please respect copyright.PENANAG8ozJX4gra
Malamnya setelah makan malam, aku memutuskan untuk tidur lebih awal biar nanti tidak telat ikut ke pasarnya karena ini baru pertama kalinya.
40146Please respect copyright.PENANANODkjpWU6p
Seperti yang dibilang Tante Septi tempo hari, sekitar jam 3 aku dan Om Heri sudah berangkat menuju pasar. Aku yang belum terbiasa bangun jam segini hanya menguap berkali – kali menahan kantuk.
40146Please respect copyright.PENANAe0QTAXtxnR
Sesampainya dipasar, kemudian Om Heri menurunkan barang bawaannya dan mengantarkan ke penjual – penjual di pasar. Aku ikut membantu Om Heri membawakan sayuran untuk diantarkan ke penjual – penjual.
40146Please respect copyright.PENANAUgyWMeYtha
Selama berpapasan dengan para penjual, terlihat mereka menyapa Om Heri dan ada yang cuma tersenyum mengangguk. Kulihat dari caranya bertegur sapa dengan Om ku, mereka seperti terlihat segan. Entah segan karena apa sih aku juga gak tau, yang jelas sih kalau aku melihat Om ku orangnya biasa – biasa aja.
40146Please respect copyright.PENANAua1az4UTUi
“Om ciwinya mana..?” tanyaku saat berjalan mengantarkan sayuran.
40146Please respect copyright.PENANAQojC9jmCGX
“itu daritadi kan dah ketemu..” jawabnya melirikku.
40146Please respect copyright.PENANAIDaVeeUxPo
Aku kemudian tolah – toleh melihat sekitar dan kulihat tak ada satu pun ciwi, yang ada ibu – ibu tua penjual – penjual di pasar. Oalah bangke, dikerjain lagi nih sama orang satu ini.
40146Please respect copyright.PENANAH6EY2TPXvJ
“taik..” gerutuku. Dan kulihat Om ku seperti menahan tawa.
40146Please respect copyright.PENANAKchITggvVC
Tak terasa sudah 1 jam kami bolak – balik mengantar sayuran mentah ke penjual – penjual eceran. Kulihat Om ku biasa – biasa saja tidak terlihat capek sedikit pun, berbeda denganku yang tangan terasa pegal dan keringat mengucur deras di pagi yang masih dingin ini. Mungkin aku harus sering – sering ikut Om ku ke pasar biar lebih terbiasa. Masa staminaku kalah sama Om ku yang umurnya jauh di atasku. Bisa – bisa diejek aku sama Om ku.
40146Please respect copyright.PENANA3bpr4RSTom
“pulang yuk.. kasian lihat kamu dah mau pingsan..” ucap Om Heri menyindirku saat kami berjalan ke mobil.
40146Please respect copyright.PENANA57xeSrb0cA
“udahlah Om gak usah ngejek..” jawabku sinis.
40146Please respect copyright.PENANAU7KC6lPrfz
“dasar lemah..” ucap Om ku tanpa merasa berdosa.
40146Please respect copyright.PENANAFLmPGmYpZT
Aku tak menjawab hanya meliriknya. Tenagaku udah habis mau menanggapi Om ku yang super jengkelin.
40146Please respect copyright.PENANA9zjuSWA5Sm
Saat perjalanan pulang, aku sempat tertidur bentar yang akhirnya aku dibangunkan Om ku karena sudah sampai rumah.
40146Please respect copyright.PENANAX0O2AmnjjJ
Aku sedang duduk di teras sambil merokok, kulihat sekarang masih pukul 6 pagi dan sekarang hari minggu, daripada gak ngapa – ngapain habis dari pasar, akhirnya aku memutuskan untuk jalan – jalan aja.
40146Please respect copyright.PENANAJjpGSOGLnG
Setelah berpamitan dengan Om dan Tanteku, kemudian aku naik angkutan yang menuju alun – alun tengah kota. Aku ingin menikmati hari libur dengan jalan – jalan santai.
40146Please respect copyright.PENANAVFmDuAUw7c
Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu, akhirnya sampai juga di alun – alun. Terlihat ramai sekali pengunjungnya, ada yang olah raga, ada yang jalan – jalan dan ada juga yang ngobrol sambil sarapan di warung – warung pinggiran.
40146Please respect copyright.PENANAN9P0NmOtje
Aku yang tadi niatnya cuma mau jalan – jalan, jadi tergoda ingin olah raga santai melihat situasi dan kondisi yang sangat mendukung.
40146Please respect copyright.PENANAocYBUQwD5G
Aku sempat melakukan pemanasan sebentar kemudian lari jogging mengelilingi alun – alun. Setelah dapat 2 putaran, aku kemudian duduk istirahat di dekat pohon disekitaran alun – alun.
40146Please respect copyright.PENANAkNV5v3H691
“duh.. baru 2 putaran aja udah ngos – ngosan.. pantes di ejek sama Om ku.. dikatain lemah pula” gumamku yang sedang mengatur nafas.
40146Please respect copyright.PENANAU3aCHDMpHm
Karena tadi gak sempet bawa bekal dan terasa haus, akhirnya aku mencari – cari penjual yang jual air mineral.
40146Please respect copyright.PENANAdEMm6U7jb0
Saat menemukannya aku kemudian berniat untuk menghampirinya dan disaat yang bersamaan terlihat ada 3 cewek cantik – cantik yang kutaksir seumuran denganku dan salah satunya diantaranya memakai jilbab. Saat aku sedang mengamatinya, ternyata mereka sedang menuju ke penjual minuman tersebut. Hal itu membuatku mengurungkan niatku untuk membeli air mineral dan tetap duduk sambil mengamati cewek – cewek cantik tersebut. Aku menduga mereka juga habis berolah raga karena terlihat dari pakaian yang digunakan dan kulihat sesekali mereka menyeka keringat di dahinya.
40146Please respect copyright.PENANAXyCX1pExqg
Saat sedang fokus mengamati mereka dari kejauhan, tiba – tiba salah satu dari cewek tersebut melihat ke arahku. Aku dan cewek cantik tersebut sempat beradu pandang saling melihat beberapa saat sampai kemudian dia memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian dia melihat ke arahku lagi. Aku yang dari tadi masih melihat ke arahnya tetap tidak nengalihkan pandanganku sampai kemudian cewek itu pun menunduk.
40146Please respect copyright.PENANAaGB7jj5x9O
Beberapa saat kemudian, kulihat mereka kemudian pergi setelah membeli air mineral. Takutnya aku yang cuma ke geeran, aku sempat melihat sekelilingku apakah ada orang lain selain aku, hanya untuk memastikan kalau yang dilihatnya tadi itu aku.
40146Please respect copyright.PENANAXynOrHU9Uj
Setelah itu gantian aku yang membeli air mineral dan kembali lagi menuju ke tempatku tadi untuk istirahat sambil minum.
40146Please respect copyright.PENANAmY7KcwHn9v
Tak berapa lama kemudian melintas sebuah mobil didepanku yang berjalan dengan pelan yang kemudian berhenti dipinggir jalan. Kemudian terlihat 3 cewek – cewek cantik yang kulihat tadi menghampiri mobil tersebut dan memasukinya. Cewek yang sempat beradu pandang denganku tadi sempat melihat ke arahku sesaat sebelum masuk ke dalam mobil.
40146Please respect copyright.PENANAbNXuk8B9i0
“cantik.. seandainya aku bisa kenal sama cewek itu..” gumamku yang masih teringat wajah cantiknya.
40146Please respect copyright.PENANApYQSZYWg6Z
Aku melamun sambil senyum – senyum sendiri dan tiba – tiba aku tersadar.
40146Please respect copyright.PENANA4f9EqyoOGc
“oalah Rik.. Rik.. mimpimu ketinggian… mana mungkin dia mau kenal sama cowok kampung macam aku” gumamku yang tersadar kemudian bergegas pergi untuk pulang.
ns216.73.216.176da2