Ibu Gila
29938Please respect copyright.PENANAiL7N6JuziR
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
29938Please respect copyright.PENANAMIhm3l3zPb
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
29938Please respect copyright.PENANAWkFRZuV3ok
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
29938Please respect copyright.PENANAlVrp7NcFfY
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
29938Please respect copyright.PENANAfmIZRB83eZ
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
29938Please respect copyright.PENANAKahwmveT6x
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
29938Please respect copyright.PENANAOLZg8mPK7u
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
29938Please respect copyright.PENANAVL6VS4uAkd
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
29938Please respect copyright.PENANAt1xoiWw8Ox
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
29938Please respect copyright.PENANAhWT7RWILCf
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
29938Please respect copyright.PENANANxS3hCQ8u9
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
29938Please respect copyright.PENANAdV238eHGLV
“Iya, sama – sama kek.”
29938Please respect copyright.PENANA8WMV401i0o
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
29938Please respect copyright.PENANArouUl8WJuv
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
29938Please respect copyright.PENANAxcZkQL4TuB
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
29938Please respect copyright.PENANADSRR3rwN7O
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
29938Please respect copyright.PENANABzn7H7OUDr
“Assalamualaikum.”
29938Please respect copyright.PENANANMe83sCd51
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
29938Please respect copyright.PENANAT12QCC0uRF
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
29938Please respect copyright.PENANAqeMIw4NHaj
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
29938Please respect copyright.PENANAvAoLa52Vcs
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
29938Please respect copyright.PENANASBmaVS5mqj
“Gimana sekolahnya sayang?”
29938Please respect copyright.PENANAlfLC1alOhE
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
29938Please respect copyright.PENANAv1sN2wk8Ea
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
29938Please respect copyright.PENANAY1L9ZKhLvY
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
29938Please respect copyright.PENANAxHdRpAEE25
29938Please respect copyright.PENANAR3GyK4lcZs
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
29938Please respect copyright.PENANASzZSngwazC
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
29938Please respect copyright.PENANAGxLc9PY1Kn
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
29938Please respect copyright.PENANAY4P4HtzzlQ
“Diapa – apain bagaimana?”
29938Please respect copyright.PENANAqpWIsKremV
“Mama takut kamu diculik sayang.”
29938Please respect copyright.PENANAFho2d5phC1
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
29938Please respect copyright.PENANAuxAKzRXftH
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
29938Please respect copyright.PENANAK4kerHMRle
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
29938Please respect copyright.PENANALSutENKZFD
“Pokoknya gak boleh.”
29938Please respect copyright.PENANAby3klZdPKW
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
29938Please respect copyright.PENANAF1jqr1LEiW
“Temen siapa?”
29938Please respect copyright.PENANAATtR89c5yx
“Sukma mah.”
29938Please respect copyright.PENANAjerUJoOHxh
“Ganti dulu pakaiannya.”
29938Please respect copyright.PENANA0KE6dBkumd
“Iya dong mah.”
29938Please respect copyright.PENANALH7dsLg5tu
@@@
29938Please respect copyright.PENANA8pFWDeXpzV
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
29938Please respect copyright.PENANAORvaqZWnXf
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
29938Please respect copyright.PENANAN7Cn15xgQC
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
29938Please respect copyright.PENANAVgOuNbucoG
“Waalaikum salam.”
29938Please respect copyright.PENANAye7oMUzM2q
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
29938Please respect copyright.PENANA8w1CJEHeVt
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
29938Please respect copyright.PENANAwPhCiDqIqj
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
29938Please respect copyright.PENANAArVatT3rQ0
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
29938Please respect copyright.PENANAQMPFXQVvQ6
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
29938Please respect copyright.PENANAUy1pP1wXxZ
* * *
29938Please respect copyright.PENANAXG3iUO1j2w
“Vina mana mah?”
29938Please respect copyright.PENANAg2ahKDC4Pb
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
29938Please respect copyright.PENANAJXY2yib2Xr
“Sampai jam segini?”
29938Please respect copyright.PENANAue5jbAvzO9
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
29938Please respect copyright.PENANAFOIEdKxG57
“Tumben mama izinin.”
29938Please respect copyright.PENANAVdWMeA4yQI
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
29938Please respect copyright.PENANAFW9TNnezwk
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
29938Please respect copyright.PENANAk01QzKLDEG
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
29938Please respect copyright.PENANAZSXV1Ntnag
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
29938Please respect copyright.PENANASEIdovY5w3
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
29938Please respect copyright.PENANAcjJKvuXOjz
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
29938Please respect copyright.PENANA4Oj41iKrsX
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
29938Please respect copyright.PENANAR6ErMYE9rE
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
29938Please respect copyright.PENANAgpiSDUZVYG
***
29938Please respect copyright.PENANAqwCV7Ogfgp
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
29938Please respect copyright.PENANA4TVK9UZU0W
***
29938Please respect copyright.PENANA4sIVdMhdqU
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
29938Please respect copyright.PENANAs4nJxTya7Q
“Cukup satu kata, kenapa?”
29938Please respect copyright.PENANAcf42DM3bFf
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
29938Please respect copyright.PENANA5WleIPVWoF
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
29938Please respect copyright.PENANAxxOtK21riX
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
29938Please respect copyright.PENANAJYPC4wn76d
Hening.
29938Please respect copyright.PENANAhJ7IXjRS8X
Hening..
29938Please respect copyright.PENANALLVUaJ47lv
Hening…
29938Please respect copyright.PENANAV7QW5kS1N3
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
29938Please respect copyright.PENANAVlZz4JEhij
“Maksudmu apa?”
29938Please respect copyright.PENANArEkxJ9dySh
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
29938Please respect copyright.PENANA0CKDPcbPO5
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
29938Please respect copyright.PENANAnf1Z1PTr7e
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
29938Please respect copyright.PENANApagF5BzaA3
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
29938Please respect copyright.PENANA0x9W4jvyiF
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
29938Please respect copyright.PENANAuTyW0x0pCK
“Bersihin dong mah”
29938Please respect copyright.PENANAT5x3AtCLIj
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
29938Please respect copyright.PENANATNaw2OJ5Ea
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
29938Please respect copyright.PENANAlNmmeF7NiL
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
29938Please respect copyright.PENANAA3HUNysYjt
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
29938Please respect copyright.PENANAFDwYgCcgtG
“Iya nak.”
29938Please respect copyright.PENANAXkf3qTonbC
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
29938Please respect copyright.PENANAJQKYFM6ObV
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
29938Please respect copyright.PENANAI41bWVL25n