Ibu Gila
28950Please respect copyright.PENANAtMUaMDcnsz
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
28950Please respect copyright.PENANAIn8NOKsXj6
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
28950Please respect copyright.PENANApczEtWDPim
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
28950Please respect copyright.PENANAVywSaKYoKI
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
28950Please respect copyright.PENANAhmmQlF7Na2
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
28950Please respect copyright.PENANAVYiBToRhhb
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
28950Please respect copyright.PENANAhcnwMUlV57
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
28950Please respect copyright.PENANAK5TtndZ1pz
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
28950Please respect copyright.PENANArmRAWRYoKg
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
28950Please respect copyright.PENANADhx1MG688b
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
28950Please respect copyright.PENANAqanNxoPBGG
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
28950Please respect copyright.PENANAgnts8F96g8
“Iya, sama – sama kek.”
28950Please respect copyright.PENANANae0zby91X
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
28950Please respect copyright.PENANAdNkmlupXOU
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
28950Please respect copyright.PENANA4DTR9prLih
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
28950Please respect copyright.PENANA02fBXhDFzx
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
28950Please respect copyright.PENANA25BfQfHDCE
“Assalamualaikum.”
28950Please respect copyright.PENANANXkFCYAtEJ
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
28950Please respect copyright.PENANAEdiO45kqUr
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
28950Please respect copyright.PENANA2rjPPNgMEg
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
28950Please respect copyright.PENANAmGapxDnJjF
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
28950Please respect copyright.PENANAH4iTTJ5adY
“Gimana sekolahnya sayang?”
28950Please respect copyright.PENANAQdAny6rIcF
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
28950Please respect copyright.PENANAMktpp7hmpQ
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
28950Please respect copyright.PENANAsYUsTmcV2W
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
28950Please respect copyright.PENANA3e8whwmFZP
28950Please respect copyright.PENANANvJeMaqTCp
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
28950Please respect copyright.PENANABZrp7QXTrN
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
28950Please respect copyright.PENANAywtobjI0ZR
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
28950Please respect copyright.PENANAyzihfLmUuq
“Diapa – apain bagaimana?”
28950Please respect copyright.PENANAWVYLSO38OZ
“Mama takut kamu diculik sayang.”
28950Please respect copyright.PENANAlkSgKd0tPw
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
28950Please respect copyright.PENANAp9yEcMAp7S
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
28950Please respect copyright.PENANAPzHTF31cb8
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
28950Please respect copyright.PENANAK6IdGm5icP
“Pokoknya gak boleh.”
28950Please respect copyright.PENANAoncOSOWj0Z
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
28950Please respect copyright.PENANAHRMROyIjdV
“Temen siapa?”
28950Please respect copyright.PENANAvzzozg9FYL
“Sukma mah.”
28950Please respect copyright.PENANAaSieConmnO
“Ganti dulu pakaiannya.”
28950Please respect copyright.PENANAXVQYp8xhMP
“Iya dong mah.”
28950Please respect copyright.PENANAhi0AL2m5jj
@@@
28950Please respect copyright.PENANAT1r9UucJ82
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
28950Please respect copyright.PENANA22KjiJlaDt
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
28950Please respect copyright.PENANA6SrgkMcGpk
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
28950Please respect copyright.PENANAOLWe7Gpov9
“Waalaikum salam.”
28950Please respect copyright.PENANA3UWIyWQKqU
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
28950Please respect copyright.PENANAOvUqekb8hg
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
28950Please respect copyright.PENANAdnEZoGGIXk
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
28950Please respect copyright.PENANAVLz3ACp4dz
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
28950Please respect copyright.PENANAnD3Tdn25m2
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
28950Please respect copyright.PENANA0bcUXWEBiD
* * *
28950Please respect copyright.PENANA6fb0tfXcZg
“Vina mana mah?”
28950Please respect copyright.PENANAParzR2Nq0v
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
28950Please respect copyright.PENANAYjkxFYavAV
“Sampai jam segini?”
28950Please respect copyright.PENANAAMCSdN4oXw
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
28950Please respect copyright.PENANA5l5WLlhaAq
“Tumben mama izinin.”
28950Please respect copyright.PENANAJCmDPt6Wtu
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
28950Please respect copyright.PENANASClwPJNNhh
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
28950Please respect copyright.PENANAWhfoVzrEw4
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
28950Please respect copyright.PENANAF9wq7gK1SE
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
28950Please respect copyright.PENANASbsaz9uUek
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
28950Please respect copyright.PENANAp4S46wCo3v
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
28950Please respect copyright.PENANA72n5YlOadr
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
28950Please respect copyright.PENANAwWkIJRMXYk
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
28950Please respect copyright.PENANA9nT0PAFC3p
***
28950Please respect copyright.PENANAqEp8UhL5vs
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
28950Please respect copyright.PENANAmEBbAjKTu9
***
28950Please respect copyright.PENANAZat8Xbn3nW
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
28950Please respect copyright.PENANAa9ftWO6Sls
“Cukup satu kata, kenapa?”
28950Please respect copyright.PENANA6GQ99WZSm4
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
28950Please respect copyright.PENANADBKZcvr3AB
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
28950Please respect copyright.PENANAPCgWaZvPSO
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
28950Please respect copyright.PENANAFw3VdXRgnc
Hening.
28950Please respect copyright.PENANATglPgIFoNx
Hening..
28950Please respect copyright.PENANA4FS1qpuBIB
Hening…
28950Please respect copyright.PENANAtFDXwJAiFv
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
28950Please respect copyright.PENANAXonPO6xgPm
“Maksudmu apa?”
28950Please respect copyright.PENANASiDHGZvZ1D
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
28950Please respect copyright.PENANAwtVgc63QS5
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
28950Please respect copyright.PENANAaSsoBDXIHt
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
28950Please respect copyright.PENANANVgT2ssWYk
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
28950Please respect copyright.PENANA7tepZCE68T
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
28950Please respect copyright.PENANAr9TGedGIWN
“Bersihin dong mah”
28950Please respect copyright.PENANAasCunJ4W02
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
28950Please respect copyright.PENANApKIIZYaQSq
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
28950Please respect copyright.PENANAR3u7DYLpwe
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
28950Please respect copyright.PENANAMesKtrWytm
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
28950Please respect copyright.PENANAYLpB6RMxnT
“Iya nak.”
28950Please respect copyright.PENANA2pKweRusTD
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
28950Please respect copyright.PENANAdrWoavwCeF
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
28950Please respect copyright.PENANAUlAHX8Hnks