Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
14443Please respect copyright.PENANARQ4sAP5QdN
“Assalamualaikum.”
14443Please respect copyright.PENANAuDETQq5J3l
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
14443Please respect copyright.PENANAQSCTYO8FWs
“Iya. Aduh…”
14443Please respect copyright.PENANAYDCqswXPle
“Kenapa sayang?”
14443Please respect copyright.PENANANqzOngQKI1
“Cepet berlutut mah?”
14443Please respect copyright.PENANAbv9nGJwGEo
“Berlutut?”
14443Please respect copyright.PENANAxnNsNwiFOB
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
14443Please respect copyright.PENANAQKCgdMdQzS
Saat Fania berlutut, Vina melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Vina berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Vina ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
14443Please respect copyright.PENANAmjBXUINqI5
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Vina bilang.”
14443Please respect copyright.PENANAZnuq8QnriT
“Iya sayang.”
14443Please respect copyright.PENANAAGOFAfsNtM
Hidung Fania begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
14443Please respect copyright.PENANAXkPa9CcNGK
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
14443Please respect copyright.PENANAQSBGrqCLag
Fania menurut. Fania menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
14443Please respect copyright.PENANAZCGgN8JxEX
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
14443Please respect copyright.PENANAzpaAnILhz7
Fania menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Fania tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
14443Please respect copyright.PENANAeQOcNf93SN
“Masih ingin mah?”
14443Please respect copyright.PENANAs594J85yrE
“Iya sayang.”
14443Please respect copyright.PENANAMjKZ3vPEwP
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Vina.”
14443Please respect copyright.PENANAceZM7qSI8D
Tanpa menjawab, Fania langsung menjilati kaki putrinya.
14443Please respect copyright.PENANA22HXlK51tG
“Geli mah…” namun Vina tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Vina gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Vina sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Vina merasa mama akan berdiri.
14443Please respect copyright.PENANA0fwuURw6Ej
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Vina pandu ini pake rambut mama.”
14443Please respect copyright.PENANAs7ohdw5Rk1
Fania hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
14443Please respect copyright.PENANAC1KHkAK7GD
“Lepasin dong celana Vina mah.”
14443Please respect copyright.PENANAYrCihf87Cx
Vina memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
14443Please respect copyright.PENANAFNSeLKCI5p
14443Please respect copyright.PENANAuAMjCzUcPB
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
14443Please respect copyright.PENANAJC5AZsV0ja
Vina menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
14443Please respect copyright.PENANApJR2UmO113
“Jilatin lagi mah!”
14443Please respect copyright.PENANA327hwBTYrK
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Vina.
14443Please respect copyright.PENANAmFtNCsePMJ
“Enghh… terus…” rintih Fania sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
14443Please respect copyright.PENANAZ7I6fmQHWD
“Enak mah,” ritih Fania sambil terengah – engah.
14443Please respect copyright.PENANAd9LeYqjijo
***
14443Please respect copyright.PENANAJR7lxHSJIk
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
14443Please respect copyright.PENANA57chSaqN9E
Aktifitas Vina dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Vina, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bVinafsu.
14443Please respect copyright.PENANALDqMWrr1gy
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
14443Please respect copyright.PENANAxCfKb93bOm
Vina pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Vina melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
14443Please respect copyright.PENANAKIouuVSDTP
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
14443Please respect copyright.PENANAK7KEOyNChW
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
14443Please respect copyright.PENANAXwiBdJMhkt
“Sengaja?”
14443Please respect copyright.PENANAGjM111MnhU
Vina melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
14443Please respect copyright.PENANAliTKMO7cuS
“Sini mah, bukain celana Fania!”
14443Please respect copyright.PENANAwyGXpbOFtW
“Hah, digigit lagi?”
14443Please respect copyright.PENANAxQFFdnyXdd
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
14443Please respect copyright.PENANASWskv85yG9
Vina menurut. Vina mendekat. Vina melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Fania diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
14443Please respect copyright.PENANA4ICQnr4AXb
Vina mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
14443Please respect copyright.PENANAf5eDLCqVGt
“Cantiknya…” Vina menghirupnya “hm… segar…”
14443Please respect copyright.PENANA2ion282O54
“Masa sih mah?”
14443Please respect copyright.PENANA0Gf4KNd1mC
“Iya sayang.”
14443Please respect copyright.PENANAU04p6bD2Om
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
14443Please respect copyright.PENANAmCkZmCYeLQ
Vina menganggukan kepala?
14443Please respect copyright.PENANAoM4LFGaSPJ
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
14443Please respect copyright.PENANA6WxjXYG3Wl
“Iya.”
14443Please respect copyright.PENANAKT7Sm0ji3H
“Iya apa?”
14443Please respect copyright.PENANALHINduJwCc
“Iya mau.”
14443Please respect copyright.PENANAe6B9yVqEGP
“Iya mau apa?”
14443Please respect copyright.PENANAVXouBGt8nm
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
14443Please respect copyright.PENANAzOigxio6Je
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Fania!”
14443Please respect copyright.PENANASUDWECDHT4
Vina melakukan apa kata putrinya. Vina berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
14443Please respect copyright.PENANA25a2pqLsKS
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
14443Please respect copyright.PENANAQOM98zcuJP
Vina merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
14443Please respect copyright.PENANA2J5Y2wPnT3
Setelah selesai kencing, Fania melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Fania lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
14443Please respect copyright.PENANAobCDpwbavL
Vina bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
14443Please respect copyright.PENANAdxbBjtHSEA
“Kalau Fania tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Fania.”
14443Please respect copyright.PENANAzSH4mvdwQe
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Vina lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
14443Please respect copyright.PENANAFgsU51QY8L
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Fania hingga bersih ya mah?”
14443Please respect copyright.PENANAVduvGK1Z4C
Tanpa menunggu jawaban, Fania menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
14443Please respect copyright.PENANAKTThnbmLYU
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Fania jadi punya toilet pribadi.”
14443Please respect copyright.PENANAnNzYu5SMad
Vina menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
14443Please respect copyright.PENANAfODE5fiwWE
Setelah merasa cukup, Fania berdiri dan duduk di kursi.
14443Please respect copyright.PENANAassfGpmSyM
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
14443Please respect copyright.PENANAFRuD9GTPqJ
Vina menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
14443Please respect copyright.PENANAxvWw5L6oif
***
14443Please respect copyright.PENANAkvAkZ6X34e
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
14443Please respect copyright.PENANANohXszwZlB
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
14443Please respect copyright.PENANAWm8fnrKtGe
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
14443Please respect copyright.PENANAcevcdgFmxX
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Vina enak dulu,” kata Vina sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Vina lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Vina orgasme.
14443Please respect copyright.PENANA08tOGMxbwz
“Nanti mama main aja sama papa!”
14443Please respect copyright.PENANA9Q4VezuVUR
“Iya deh.”
14443Please respect copyright.PENANArBR1p3WcEJ
Fania hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
14443Please respect copyright.PENANAGURcO2a12S
***
14443Please respect copyright.PENANAP2Ye7QnNhG
Kejadian terus berulang. Fania dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Fania otomatis hanya dengan suaminya.
14443Please respect copyright.PENANABGLDHykuk1
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
14443Please respect copyright.PENANAWw8icqCNfn
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Fania cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Fania mulai jarang di rumah.
14443Please respect copyright.PENANAuXizQoxL29
***
14443Please respect copyright.PENANAYTT9Ov8bFQ
“Papamu mulai jarang belai mama.”
14443Please respect copyright.PENANAbLrz7qfxqq
“Lho, emang kenapa Mah?”
14443Please respect copyright.PENANA2xog9eh8Zi
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
14443Please respect copyright.PENANAQIomwIAJAR
“Ntar deh Vina bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
14443Please respect copyright.PENANAOtO1TTELce
“Oke deh.”
14443Please respect copyright.PENANA7QF4arNmb9
Setelah percakapan itu, Vina mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
14443Please respect copyright.PENANAKcdTABlAh5
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
14443Please respect copyright.PENANAGjhuyD12P1
“Gerah sih pah.”
14443Please respect copyright.PENANAmFnPYnGe4P
“Kan malu kalau dilihat orang.”
14443Please respect copyright.PENANAbxIR1xYUfs
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Vina ganti deh.”
14443Please respect copyright.PENANAA4tCvslPQr
“Ya, terserah kamu saja.”
14443Please respect copyright.PENANA3WxQvqqyH8
Awalnya biasa, namun lama – lama Fania mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
14443Please respect copyright.PENANAdR1d5vPmdx
Fania menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Fania bahkan tidak memakai BH.
14443Please respect copyright.PENANARbneRhUF6E
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Fania. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
14443Please respect copyright.PENANA8LHZ01vS3E
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Vina mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Vina sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum.
14443Please respect copyright.PENANA7LGmABDpr3
Setelah minum, duduk di tempat lain. Vina biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Vina kembali melancarkan aksinya. Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu.
14443Please respect copyright.PENANAgcz6oCrNzz
Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu. Vina membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
14443Please respect copyright.PENANA0citupuYjr
***
14443Please respect copyright.PENANA7gNkVXMe7A
Suatu sore, Vina sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Vina menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Vina sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Vina orgasme.
14443Please respect copyright.PENANADWA50Lih7h
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
14443Please respect copyright.PENANAJSQmFOusTp
“Emang kenapa?”
14443Please respect copyright.PENANAYsHL1mAckQ
“Pokoknya, Vina punya rencana.”
14443Please respect copyright.PENANAH7W1l9bvhV
***
14443Please respect copyright.PENANAdRyqg9hR4d
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi.
14443Please respect copyright.PENANAsbfB7I1FBj
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
14443Please respect copyright.PENANABBJNPG13IN
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
14443Please respect copyright.PENANAjjLAFxAGhI
***
14443Please respect copyright.PENANAnaXSerBsfS
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
14443Please respect copyright.PENANAReljdr72Hn
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Vina sadar. Vina tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Vina mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
14443Please respect copyright.PENANAPhSffWio6X
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
14443Please respect copyright.PENANA43mZMtX5lg
***
14443Please respect copyright.PENANAaOedB6uSUc
Fania terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Vina yang bereaksi menenangkannya.
14443Please respect copyright.PENANAox86Md6hN5
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Vina sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
14443Please respect copyright.PENANAUENZInaNde
“Seperti ini bagaimana?”
14443Please respect copyright.PENANATV2bgHPog0
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Vina.”
14443Please respect copyright.PENANAhdpo2lPB5T
***
14443Please respect copyright.PENANAj7xpl0PP22
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Vina menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
14443Please respect copyright.PENANA2pLXYSqIxv
***
14443Please respect copyright.PENANAS7uTqkyQ66
Karena memiliki niat, maka Vina mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
14443Please respect copyright.PENANA1iLTDgquv8
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
14443Please respect copyright.PENANAmm6MqnylPq
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Vina, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
14443Please respect copyright.PENANA4gaVN9W0ER
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
14443Please respect copyright.PENANARtRQFpEAE7
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Vina. Bilang dulu kalau mau, ntar Vina kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
14443Please respect copyright.PENANAp1ppdFUbIq
“Iya.”
14443Please respect copyright.PENANAe3H1dY9AwX
***
14443Please respect copyright.PENANAxw5BwnX8UT
Vina merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
14443Please respect copyright.PENANAzpUjLnaMMi