Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.28046Please respect copyright.PENANARxL88sDQuh
28046Please respect copyright.PENANAIfvy8babFQ
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,28046Please respect copyright.PENANAll6SlnqfhC
28046Please respect copyright.PENANAcX8Rn1Pwh4
28046Please respect copyright.PENANAFzdbc2BDQL
28046Please respect copyright.PENANAy2MD4zuJnH
Den Toni yang baik,28046Please respect copyright.PENANAvdxcXdy1yF
28046Please respect copyright.PENANA5OFp3aM9Yd
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.28046Please respect copyright.PENANAukOKpvQuvB
28046Please respect copyright.PENANAu0aqh1KPV9
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.28046Please respect copyright.PENANAc8xjnUf3QI
28046Please respect copyright.PENANAMnqvT4ykKR
Hormat saya,28046Please respect copyright.PENANA5Lei3r5bwG
28046Please respect copyright.PENANAdEzqImewiQ
Nining28046Please respect copyright.PENANAiu66z4vIRT
28046Please respect copyright.PENANAyHkeY4qI4S
28046Please respect copyright.PENANAC3Mx38pxFK
28046Please respect copyright.PENANAEUhLVq3CfV
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.28046Please respect copyright.PENANAPGbqZ3taqa
28046Please respect copyright.PENANADfoaiFcJqq
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.28046Please respect copyright.PENANAiWshDDy7Oo
28046Please respect copyright.PENANA0U8BpdsVhT
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.28046Please respect copyright.PENANAovkOlCnzOF
28046Please respect copyright.PENANAQugUwMyO4K
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.28046Please respect copyright.PENANAxNfxfnzjVJ
28046Please respect copyright.PENANAI1LIgvwptQ
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.28046Please respect copyright.PENANASdVJJeeWKP
28046Please respect copyright.PENANA9reJkitcJ4
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?28046Please respect copyright.PENANABg7AepJXIR
28046Please respect copyright.PENANAarnE85T5jm
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.28046Please respect copyright.PENANAQu8MtGgNJ6
28046Please respect copyright.PENANAVF1lwJ7TTs
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.28046Please respect copyright.PENANABLA8Xavcle
28046Please respect copyright.PENANA80ZK6dGHBv
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”28046Please respect copyright.PENANAt4Z7tL7bBY
28046Please respect copyright.PENANAl9EzwibHdX
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”28046Please respect copyright.PENANAcEC3ncy3L9
28046Please respect copyright.PENANA0OYQV93Bs0
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?28046Please respect copyright.PENANAVk1O3veFIm
28046Please respect copyright.PENANA4ofIkCQZzG
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !28046Please respect copyright.PENANAtrjaIrOsR5
28046Please respect copyright.PENANAAdefcOnsoT
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.28046Please respect copyright.PENANAnEqDwuu8W7
28046Please respect copyright.PENANAETurScDKjx
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.28046Please respect copyright.PENANA3tNhsJfU6q
28046Please respect copyright.PENANAwe5sPz8m0A
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?28046Please respect copyright.PENANAZ8PpLgXgOq
28046Please respect copyright.PENANAR3U6v0jL8L
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.28046Please respect copyright.PENANA1ylUeCVGyl
28046Please respect copyright.PENANA8aNtLBcV7T
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?28046Please respect copyright.PENANAykLZFfukFD
28046Please respect copyright.PENANAexGv7rhOQY
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.28046Please respect copyright.PENANAxJXpAybX4f
28046Please respect copyright.PENANARxL4aHXHF2
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!28046Please respect copyright.PENANAC7GvTxQBcT
28046Please respect copyright.PENANArmI3udkpi8
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.28046Please respect copyright.PENANAFicn0gGXxq
28046Please respect copyright.PENANAqUgcepdur7
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.28046Please respect copyright.PENANAn7ZRSvhcwl
28046Please respect copyright.PENANAFVTvbzVDAX
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.28046Please respect copyright.PENANAvQsUKWDeNl
28046Please respect copyright.PENANAYaqgTre9DJ
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.28046Please respect copyright.PENANAjlVA7wogrj
28046Please respect copyright.PENANAkipJ2ALlJG
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.28046Please respect copyright.PENANAQ9gHypzZzt
28046Please respect copyright.PENANAtP2SK08262
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.28046Please respect copyright.PENANAOqgE40f9Ld
28046Please respect copyright.PENANAZhvKYcCJBr
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”28046Please respect copyright.PENANAkqx5rdZNU9
28046Please respect copyright.PENANANJhdLxg7Vj
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”28046Please respect copyright.PENANAuDTDMcbGsF
28046Please respect copyright.PENANAmgS8Gc2X3m
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.28046Please respect copyright.PENANAdMGfLxK8tT
28046Please respect copyright.PENANARO1wRFQ2Tv
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.28046Please respect copyright.PENANAtnruDTC21h
28046Please respect copyright.PENANAp5Hg9J8N3f
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!28046Please respect copyright.PENANAYmj6NcvOeQ
28046Please respect copyright.PENANAZlZy7SbGv7
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”28046Please respect copyright.PENANAiwsJ727d4V
28046Please respect copyright.PENANA84uJIVzmj9
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).28046Please respect copyright.PENANAxPcw6lwO15
28046Please respect copyright.PENANArs185p0f3M
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.28046Please respect copyright.PENANAVLldEYEOG0
28046Please respect copyright.PENANAWo99agJL6S
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.28046Please respect copyright.PENANAa52LAhVky0
28046Please respect copyright.PENANA8hddzEYtjS
“Iya Mam?”28046Please respect copyright.PENANAW7eSb4NAQr
28046Please respect copyright.PENANAEs9iIdiHDr
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”28046Please respect copyright.PENANABqdRUmZoAh
28046Please respect copyright.PENANAJPNPw8go5K
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.28046Please respect copyright.PENANAjF3YwFZtYo
28046Please respect copyright.PENANAgz06SDiyrl
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !28046Please respect copyright.PENANAiuLAyPejnw
28046Please respect copyright.PENANAZyy6vdB999
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”28046Please respect copyright.PENANAQpvqgWyAbf
28046Please respect copyright.PENANAZt18g5q7vI
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.28046Please respect copyright.PENANAef1gZ1ntp2
28046Please respect copyright.PENANASDzmO9FNoR
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.28046Please respect copyright.PENANAl8iBAqpNUX
28046Please respect copyright.PENANA7SkGfZi84b
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.28046Please respect copyright.PENANAL3giY639jL
28046Please respect copyright.PENANAeqLNvH8dgO
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.28046Please respect copyright.PENANAOlNyxeyJWg
28046Please respect copyright.PENANA92baovcx7Y
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.28046Please respect copyright.PENANAZYDmdhLG45
28046Please respect copyright.PENANAidQ42A2Wjj
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?28046Please respect copyright.PENANAiwx5q9LmKg
28046Please respect copyright.PENANAU9901nV7TR
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.28046Please respect copyright.PENANAjuD7oloc7H
28046Please respect copyright.PENANAzj91xL1UCe
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.28046Please respect copyright.PENANAoKBtICwDsR
28046Please respect copyright.PENANAsNODnHKVZi
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.28046Please respect copyright.PENANAXFyHR0HKg6
28046Please respect copyright.PENANARo9loIPFGY
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.28046Please respect copyright.PENANABmFNaM6Bfi
28046Please respect copyright.PENANALTsLGWHpg9
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!28046Please respect copyright.PENANAiFbEPTGGd5
28046Please respect copyright.PENANAQcKoJeYUfd
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.28046Please respect copyright.PENANAe3jyAA5dRx
28046Please respect copyright.PENANAaSb1jB4cHh
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.28046Please respect copyright.PENANAqz0duzhhU9
28046Please respect copyright.PENANAE46XBVPYyK
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.28046Please respect copyright.PENANA2KnEahlZPk
28046Please respect copyright.PENANAykyv2QYiiu
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”28046Please respect copyright.PENANAMDwoWxNnHU
28046Please respect copyright.PENANA9TyB55YWCK
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.28046Please respect copyright.PENANAGPnmq347Jq
28046Please respect copyright.PENANAAJTzP70ovR
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”28046Please respect copyright.PENANACErUkvQUHr
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.28046Please respect copyright.PENANA93I6aJajTN
28046Please respect copyright.PENANAZAp5KXdQYu
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.28046Please respect copyright.PENANALlpHpMGXv3
28046Please respect copyright.PENANAOBPYnyiBVH
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.28046Please respect copyright.PENANARKe57d60fT
28046Please respect copyright.PENANAjfmnINkTg9
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”28046Please respect copyright.PENANAjUFHyyzJS5
28046Please respect copyright.PENANASGPuyU7uFP
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.28046Please respect copyright.PENANAyEVIheiM97
28046Please respect copyright.PENANAFBLTasCNdr
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.28046Please respect copyright.PENANA8bdoIireGp
28046Please respect copyright.PENANAsSEuPIbgcJ
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.28046Please respect copyright.PENANAxYNvCU6jBp
28046Please respect copyright.PENANAdxe5aYw337
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.28046Please respect copyright.PENANAnnQ7bsOteG
28046Please respect copyright.PENANAPrURK4Qo0Z
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.28046Please respect copyright.PENANAGjQuoYgVoK
28046Please respect copyright.PENANAUjlWkcCCt2
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.28046Please respect copyright.PENANA0rLy2ovE52