Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.27250Please respect copyright.PENANA5632Nrgqat
27250Please respect copyright.PENANAE1xBIL4nSB
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,27250Please respect copyright.PENANAGM2PtN2RwF
27250Please respect copyright.PENANARArL4TQUlw
27250Please respect copyright.PENANA1679bPqaGu
27250Please respect copyright.PENANAaIl5dlk2Mk
Den Toni yang baik,27250Please respect copyright.PENANAvF7QB6mfX2
27250Please respect copyright.PENANAQTd58ISHQb
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.27250Please respect copyright.PENANAtF8ExsOnGA
27250Please respect copyright.PENANAjxJPegNZVU
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.27250Please respect copyright.PENANATR7tyBBvy4
27250Please respect copyright.PENANAIn1e34ngST
Hormat saya,27250Please respect copyright.PENANAUeVlk2hoDQ
27250Please respect copyright.PENANARbamP4RAep
Nining27250Please respect copyright.PENANAnoJOQIXJOv
27250Please respect copyright.PENANAzeD1tEtr29
27250Please respect copyright.PENANAVPyurUvlwv
27250Please respect copyright.PENANAuVflOtxMtf
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.27250Please respect copyright.PENANAzZgIyIG7e1
27250Please respect copyright.PENANA8BHweRGjt9
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.27250Please respect copyright.PENANAURL1b4utdP
27250Please respect copyright.PENANAMeHFeVj0Ud
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.27250Please respect copyright.PENANAdqhxxu3f1f
27250Please respect copyright.PENANANyHCpOKnto
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.27250Please respect copyright.PENANAMHhDnp7Zyy
27250Please respect copyright.PENANAhWZ26mx8lO
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.27250Please respect copyright.PENANAfhP8FItUeK
27250Please respect copyright.PENANA2BgWSFCIeC
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?27250Please respect copyright.PENANANncFlEIEEu
27250Please respect copyright.PENANA2Uo9qwY84G
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.27250Please respect copyright.PENANAeCo4XnLJTl
27250Please respect copyright.PENANAZbBvccFT0j
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.27250Please respect copyright.PENANAnrwSfFKj6x
27250Please respect copyright.PENANAfOVWDTCSSS
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”27250Please respect copyright.PENANAX2J0kgKkn6
27250Please respect copyright.PENANAYPmtmJGUFz
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”27250Please respect copyright.PENANAYVpJpDZjZ7
27250Please respect copyright.PENANA46j1JVvSsx
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?27250Please respect copyright.PENANAMdEaQ71iEQ
27250Please respect copyright.PENANAP4Rih8XNk4
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !27250Please respect copyright.PENANAJ5bb8AFcyJ
27250Please respect copyright.PENANAEjV8CJes3k
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.27250Please respect copyright.PENANA0QQH1HTMhF
27250Please respect copyright.PENANABJeUk8etD3
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.27250Please respect copyright.PENANAb0JFbyOq4G
27250Please respect copyright.PENANA7pGwHjJ5wA
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?27250Please respect copyright.PENANApwSah6r0Sf
27250Please respect copyright.PENANABBAXL2Sots
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.27250Please respect copyright.PENANANpr5Np1NWu
27250Please respect copyright.PENANA3B9ZSPa7F9
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?27250Please respect copyright.PENANAzCoXJxdFTb
27250Please respect copyright.PENANA623lujx5XH
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.27250Please respect copyright.PENANA1erQQtaNcL
27250Please respect copyright.PENANATe3TNooKx3
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!27250Please respect copyright.PENANAryE3X0B9Gi
27250Please respect copyright.PENANAQSeaTJRpHH
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.27250Please respect copyright.PENANAvzCmEgxSJm
27250Please respect copyright.PENANAPKCDD6X8sM
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.27250Please respect copyright.PENANAOU2byfnT1K
27250Please respect copyright.PENANA93nHB5lxW2
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.27250Please respect copyright.PENANABuxJsHqPt6
27250Please respect copyright.PENANA7OnUcfsls2
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.27250Please respect copyright.PENANAl4iwNUF6VD
27250Please respect copyright.PENANAJbnr4Vrqsi
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.27250Please respect copyright.PENANAOYUKp84CAX
27250Please respect copyright.PENANAcrE1GWNycE
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.27250Please respect copyright.PENANAwIfYQ3sDW9
27250Please respect copyright.PENANAK2EaF17d7Q
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”27250Please respect copyright.PENANAbkAnZFR3qK
27250Please respect copyright.PENANAGNwQJdYgZk
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”27250Please respect copyright.PENANA8Dc9vITaz2
27250Please respect copyright.PENANAF22aSfz18Z
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.27250Please respect copyright.PENANAc39KbpaxtI
27250Please respect copyright.PENANA8sDq0BEUl5
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.27250Please respect copyright.PENANAw1fdkJwnTN
27250Please respect copyright.PENANA2bLk0cZPkp
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!27250Please respect copyright.PENANAxzR1pSiJ8i
27250Please respect copyright.PENANAFsdzkI0jd9
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”27250Please respect copyright.PENANA1WeBnp7tDx
27250Please respect copyright.PENANABuRabUmhWS
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).27250Please respect copyright.PENANALq5cvOo7RY
27250Please respect copyright.PENANAeub8mrkjYZ
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.27250Please respect copyright.PENANAZLJVVcNV4r
27250Please respect copyright.PENANAFNoSZPVKfi
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.27250Please respect copyright.PENANAvBhofTAti4
27250Please respect copyright.PENANASipdF1sFGg
“Iya Mam?”27250Please respect copyright.PENANAUKCJ1lYBIb
27250Please respect copyright.PENANArJ9bX3JbVl
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”27250Please respect copyright.PENANAhIm7sSofw1
27250Please respect copyright.PENANASCnJy6nsf9
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.27250Please respect copyright.PENANAk8uv1uRr3N
27250Please respect copyright.PENANAjCljulRC1v
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !27250Please respect copyright.PENANAFc3hcwuyim
27250Please respect copyright.PENANAhLe0913VZA
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”27250Please respect copyright.PENANAAh9HUZtN6k
27250Please respect copyright.PENANAOxZ0iyJVqY
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.27250Please respect copyright.PENANARW7tSK1XUV
27250Please respect copyright.PENANAjOtfOf1wPD
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.27250Please respect copyright.PENANAGtfaLZ2K8v
27250Please respect copyright.PENANAdDn1ZPbgFi
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.27250Please respect copyright.PENANAfwSKTkOoBp
27250Please respect copyright.PENANAstOUYvij83
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.27250Please respect copyright.PENANANEvP7bGwiR
27250Please respect copyright.PENANAvSYFZWj6GK
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.27250Please respect copyright.PENANACEyLJJPCYL
27250Please respect copyright.PENANA6cwSl07B48
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?27250Please respect copyright.PENANAVzA5wNjoRQ
27250Please respect copyright.PENANAIUOF2MMaOa
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.27250Please respect copyright.PENANA4uLawnm92K
27250Please respect copyright.PENANAJFupELOPBU
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.27250Please respect copyright.PENANAEFOCAJjZ7t
27250Please respect copyright.PENANAQVqfl2FqO1
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.27250Please respect copyright.PENANAkYGWJdqeSC
27250Please respect copyright.PENANAYHY3U1BPfA
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.27250Please respect copyright.PENANAXI8URIWL0I
27250Please respect copyright.PENANAGeI7XVFa0h
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!27250Please respect copyright.PENANAnPHeagDkuM
27250Please respect copyright.PENANAl2WmPyRSX2
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.27250Please respect copyright.PENANAXBBjFdIE7J
27250Please respect copyright.PENANAUXA6HCO1g0
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.27250Please respect copyright.PENANAT0rJKE8KIH
27250Please respect copyright.PENANAcfuaJATRMW
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.27250Please respect copyright.PENANA5fJASRJPLo
27250Please respect copyright.PENANAyqU4evlhy8
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”27250Please respect copyright.PENANA0p65NQlZBJ
27250Please respect copyright.PENANAULXpgZZk7E
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.27250Please respect copyright.PENANAb3VOgzx4AA
27250Please respect copyright.PENANAP7k4MXVi8J
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”27250Please respect copyright.PENANA0H47nCFf4i
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.27250Please respect copyright.PENANAkeRtxJ6caB
27250Please respect copyright.PENANAAVVl6rzJcZ
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.27250Please respect copyright.PENANAHnxNme6bAq
27250Please respect copyright.PENANAqsrl4zZpPY
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.27250Please respect copyright.PENANAP5Lwfm11gU
27250Please respect copyright.PENANAPu33Jqlqfz
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”27250Please respect copyright.PENANAtpG9prpScZ
27250Please respect copyright.PENANADSDHTAppLi
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.27250Please respect copyright.PENANAb5eWFahnfu
27250Please respect copyright.PENANA3M9KuKc0Mt
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.27250Please respect copyright.PENANAPG7xl88SQE
27250Please respect copyright.PENANA3YhpRYtwGu
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.27250Please respect copyright.PENANAh5kEl48JLX
27250Please respect copyright.PENANAttO8R1ZHHR
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.27250Please respect copyright.PENANAbYxUo6WNPP
27250Please respect copyright.PENANAUmjKeQiTqv
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.27250Please respect copyright.PENANAizjBk1kiBX
27250Please respect copyright.PENANAXJCpljoSGC
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.27250Please respect copyright.PENANAcN8JzDgjMa