Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.18172Please respect copyright.PENANAUB0bH05jtl
18172Please respect copyright.PENANAyqpwcIXCUP
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.18172Please respect copyright.PENANAJfsK9ApIch
18172Please respect copyright.PENANAdQZ3IbIhKN
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.18172Please respect copyright.PENANA7MRhCdrUiV
18172Please respect copyright.PENANASDQGR1FFac
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.18172Please respect copyright.PENANAIUVFCnCAXO
18172Please respect copyright.PENANAGnqnu89vjV
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”18172Please respect copyright.PENANA4qOo8OCjA4
18172Please respect copyright.PENANA3H6A0YZDEk
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”18172Please respect copyright.PENANADSItuPw8yb
18172Please respect copyright.PENANAt0ZcuCxhFe
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”18172Please respect copyright.PENANASCBqESUr0m
18172Please respect copyright.PENANAxuIMkt18Zt
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”18172Please respect copyright.PENANANjrslPtca4
18172Please respect copyright.PENANAGGQFRkXFWn
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.18172Please respect copyright.PENANA8jKBbTsqEa
18172Please respect copyright.PENANAV8qPbyRXhH
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...18172Please respect copyright.PENANACJ3dIf9tiG
18172Please respect copyright.PENANA9y5ZanxoFa
18172Please respect copyright.PENANAdYljgBe1uO
18172Please respect copyright.PENANA4IAOMQ7CLy
18172Please respect copyright.PENANA6agiQP4sRS
18172Please respect copyright.PENANAiIRh1zdlRE
18172Please respect copyright.PENANAPwk385JZJJ
18172Please respect copyright.PENANAEz17Rr0Ctw
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.18172Please respect copyright.PENANA8kIxtTt0YA
18172Please respect copyright.PENANAT63CjbeHHt
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.18172Please respect copyright.PENANAzMUbp12n4c
18172Please respect copyright.PENANAH5MHmnIGpK
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.18172Please respect copyright.PENANA0b7jPk4vdD
18172Please respect copyright.PENANA1G0gyxQwGf
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!18172Please respect copyright.PENANATXpYg1VqNf
18172Please respect copyright.PENANAajjJukgZ7Y
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.18172Please respect copyright.PENANAeACPXOOGb8
18172Please respect copyright.PENANAefj8dwe5Df
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.18172Please respect copyright.PENANA0qCcQ5verP
18172Please respect copyright.PENANAsSkVThiG5V
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.18172Please respect copyright.PENANA746p8zhmFv
18172Please respect copyright.PENANAt6pLUdEIda
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.18172Please respect copyright.PENANAdJUyIzqAEl
18172Please respect copyright.PENANAgzs0zn9sbY
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.18172Please respect copyright.PENANAOTDBZTeP0M
18172Please respect copyright.PENANArTjCg0fojK
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”18172Please respect copyright.PENANAu5XvnHe75z
18172Please respect copyright.PENANAI3U59LNqA6
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.18172Please respect copyright.PENANAumI35tbaXF
18172Please respect copyright.PENANAKaMSZz5OTS
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.18172Please respect copyright.PENANAWVOMAzYLVJ
18172Please respect copyright.PENANA25Wos5oYXg
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”18172Please respect copyright.PENANAvdDewmeHPl
18172Please respect copyright.PENANAEd2K3vngGu
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”18172Please respect copyright.PENANA7BK5qEYsgR
18172Please respect copyright.PENANAEyOR2RMfaW
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”18172Please respect copyright.PENANAmA3uo7y2Ig
18172Please respect copyright.PENANAH9UUmFWgqZ
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”18172Please respect copyright.PENANAg7vpKhHWLK
18172Please respect copyright.PENANAjXMcYYCzIm
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.18172Please respect copyright.PENANAsoCvYofwEy
18172Please respect copyright.PENANA4l5XeH4YnW
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.18172Please respect copyright.PENANAf5VBgHZS8C
18172Please respect copyright.PENANAyHn8xQi19e
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.18172Please respect copyright.PENANAtggyF0rYMj
18172Please respect copyright.PENANANKfvCL0gEW
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.18172Please respect copyright.PENANAiq09mnMf8Q
18172Please respect copyright.PENANA3pbENEhMcV
“Oya? Masukin lagi?”18172Please respect copyright.PENANAYPGReta653
18172Please respect copyright.PENANAhp9kGDVNzH
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”18172Please respect copyright.PENANAiiruJCjvSU
18172Please respect copyright.PENANA0coiOEYND7
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.18172Please respect copyright.PENANALFu7gFqTCU
18172Please respect copyright.PENANAU0UGvNteGN
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.18172Please respect copyright.PENANAU7X3OrYHnd
18172Please respect copyright.PENANAbx6cQr5kVl
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.18172Please respect copyright.PENANAzKIXVSRjaw
18172Please respect copyright.PENANAQw7U40teSL
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.18172Please respect copyright.PENANAsdlK0gHIt2
18172Please respect copyright.PENANAjJFYptXIpM
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.18172Please respect copyright.PENANAhM93uiKi9i
18172Please respect copyright.PENANArMyZ9OtMHz
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.18172Please respect copyright.PENANAY1EKVPkoZl
18172Please respect copyright.PENANAAHfDV1mf9r
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.18172Please respect copyright.PENANAqbqCRYKdIV
18172Please respect copyright.PENANAJAMmUiRfjB
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.18172Please respect copyright.PENANAqTndGicmlN
18172Please respect copyright.PENANANNtAQsRnJ8
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.18172Please respect copyright.PENANANfwBoK0Pxl
18172Please respect copyright.PENANAp2J5ey4SAC
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.18172Please respect copyright.PENANAQUQP71CwUL
18172Please respect copyright.PENANAScdbzlDdeZ
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”18172Please respect copyright.PENANAaOOmtfrXkY
18172Please respect copyright.PENANAA7NWD4lLhk
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”18172Please respect copyright.PENANAxlWvwCVCVX
18172Please respect copyright.PENANA6nTkUPgQvW
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”18172Please respect copyright.PENANAdIChlVJ9Hx
18172Please respect copyright.PENANAvBH7lP0kRk
“Iya Mam.”18172Please respect copyright.PENANAoo6IZ2f5kS
18172Please respect copyright.PENANAAPMUXx9jQ2
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”18172Please respect copyright.PENANA6boCkW8iqy
18172Please respect copyright.PENANAOuugZLYfma
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”18172Please respect copyright.PENANAiiCpdhE47X
18172Please respect copyright.PENANAbpW0t2ATUH
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”18172Please respect copyright.PENANA68A7rF0dRx
18172Please respect copyright.PENANAyzuHKmMZqy
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.18172Please respect copyright.PENANAvMf46TVTvm
18172Please respect copyright.PENANAvxajYJMS0u
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.18172Please respect copyright.PENANAnk7OHhbzoH
18172Please respect copyright.PENANAESDyt0zsGN
18172Please respect copyright.PENANAoaOX1AkFVo
18172Please respect copyright.PENANAkA7ITYWxH1
18172Please respect copyright.PENANAl5sEXO71rU
18172Please respect copyright.PENANApz1venK9mz
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.18172Please respect copyright.PENANA143i9c52Up
18172Please respect copyright.PENANAxt4AUBLGqT
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.18172Please respect copyright.PENANARkWaeixDST
18172Please respect copyright.PENANAS2YIe2bXlZ
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.18172Please respect copyright.PENANAzqSyEpmidx
18172Please respect copyright.PENANAGCF2x27LEU
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.18172Please respect copyright.PENANAVuwTIQX47U
18172Please respect copyright.PENANAIwGKjgHxzI
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?18172Please respect copyright.PENANAMjEGgX45cI
18172Please respect copyright.PENANATs00NieO8i
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.18172Please respect copyright.PENANAzNQ0wyxktd
18172Please respect copyright.PENANA610CLjcALw
18172Please respect copyright.PENANArZ2l1Q9qf0
18172Please respect copyright.PENANAVzlExLUQWG
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.18172Please respect copyright.PENANAGUwJOtFPEO
18172Please respect copyright.PENANAC1x55zlANy
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.18172Please respect copyright.PENANAsg4GAF1Gjv
18172Please respect copyright.PENANAbaUppRCW2z
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.18172Please respect copyright.PENANATmJ8Vra0XL
18172Please respect copyright.PENANAZWojwErfJS
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.18172Please respect copyright.PENANAPgPibyVm04
18172Please respect copyright.PENANArDc1O5HD15
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.18172Please respect copyright.PENANA0FeuYWu03A
18172Please respect copyright.PENANA7J21w1mXqL
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.18172Please respect copyright.PENANAdTHUj0CAZu
18172Please respect copyright.PENANAAPIRw7RuIL
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.18172Please respect copyright.PENANAfMZmkOZLt1
18172Please respect copyright.PENANAitQUmposDX
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.18172Please respect copyright.PENANAzQ6C9sSGt0
18172Please respect copyright.PENANALkrOp5fwlz
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”18172Please respect copyright.PENANAotz3kcam8D
18172Please respect copyright.PENANAKsOnQcJIku
18172Please respect copyright.PENANAd8V1d49S34
18172Please respect copyright.PENANAiVyLFV1wZE
Sampai pada suatu pagi....18172Please respect copyright.PENANAgTDiMAdyki
18172Please respect copyright.PENANATIEFy8aY4F
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?18172Please respect copyright.PENANAP7JxrEsm9F
18172Please respect copyright.PENANACB8IeXGWGl
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”18172Please respect copyright.PENANA2hom71Gu4s
18172Please respect copyright.PENANApL6fnNi9Pn
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.18172Please respect copyright.PENANAqVncm4i9L7
18172Please respect copyright.PENANATJszvDyaAk
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.18172Please respect copyright.PENANACrsCvm8J2M
18172Please respect copyright.PENANAZsQuyUT9VW
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !18172Please respect copyright.PENANAOYc9rxS03R
18172Please respect copyright.PENANAwFpfMrfkvD
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?18172Please respect copyright.PENANAYR7s4oyrSn
18172Please respect copyright.PENANAAs0QFrYTon
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.18172Please respect copyright.PENANA6Pnjlya8oZ
18172Please respect copyright.PENANAlEUzRBRWN7
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !18172Please respect copyright.PENANAoKbZ2MbOEi
18172Please respect copyright.PENANAsBPa8gFCSM
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”18172Please respect copyright.PENANAFqyPRpxGoh
18172Please respect copyright.PENANA2oSLftlVII
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.18172Please respect copyright.PENANAEfYV2YOQfq
18172Please respect copyright.PENANAaStJ6Z295Y
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....18172Please respect copyright.PENANA7YRDIkNbo8
18172Please respect copyright.PENANALNAkzDGuvG
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.18172Please respect copyright.PENANA32vUGCwBew
18172Please respect copyright.PENANAwrtKbhKs9e
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.18172Please respect copyright.PENANAHYGYuLM4f6
18172Please respect copyright.PENANA5A8PHHENMf
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.18172Please respect copyright.PENANAV27FV4EGRj
18172Please respect copyright.PENANAesOrUNl2sA
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.18172Please respect copyright.PENANAh7UcuCP5Zz
18172Please respect copyright.PENANAWxxJptxPkX
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”18172Please respect copyright.PENANAw0ciRebhPM
18172Please respect copyright.PENANAMFUvO9chhC
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.18172Please respect copyright.PENANA0N2MeFNmrN
18172Please respect copyright.PENANA5WAR0BQxlM
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.18172Please respect copyright.PENANADN8xwdQg3S
18172Please respect copyright.PENANANihCGiyCsh
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”18172Please respect copyright.PENANAV8NMwBPFI8
18172Please respect copyright.PENANAlyiciZp28p
“I...iya Tante.”18172Please respect copyright.PENANA0jx3gwSY8y
18172Please respect copyright.PENANAv4Ybs8DhGR
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.18172Please respect copyright.PENANA93cz0fzQoz
18172Please respect copyright.PENANALV2FPVPPb7
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.18172Please respect copyright.PENANA5NWT5k4ZKj
18172Please respect copyright.PENANAShZEOQgx4O
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”18172Please respect copyright.PENANAMe27AZ9phH
18172Please respect copyright.PENANA0ZSGaSs65k
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!18172Please respect copyright.PENANAODbdF34Vr7
18172Please respect copyright.PENANACczcVVa4aQ
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.18172Please respect copyright.PENANAMs3iH4SUOV
18172Please respect copyright.PENANAaNwjKbPs6H
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.18172Please respect copyright.PENANAguVz88F7cI
18172Please respect copyright.PENANAKqMo9x1Avv
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.18172Please respect copyright.PENANAF4wi6pOJfV
18172Please respect copyright.PENANAATRkeo2ZlD
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.18172Please respect copyright.PENANACttFKPmcvC
18172Please respect copyright.PENANAqlLb9UGy5F
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”18172Please respect copyright.PENANAYoVk8FPSkU
18172Please respect copyright.PENANAeDBUMM1tEj
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”18172Please respect copyright.PENANAcBh5Wjv6oL
18172Please respect copyright.PENANAyRAKKyDPHF
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...18172Please respect copyright.PENANABlqbUfZAxT
18172Please respect copyright.PENANAClMQFet3MH
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !18172Please respect copyright.PENANAOrdT5xZtUV
18172Please respect copyright.PENANAxlcul1mXww
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”18172Please respect copyright.PENANAHGZNKfZQfV
18172Please respect copyright.PENANA5E1gkmdATt
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !18172Please respect copyright.PENANAH0uAf6ojp5
18172Please respect copyright.PENANAUWTHbl8NYn
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.18172Please respect copyright.PENANAWLELzqAHRh
18172Please respect copyright.PENANA5Jl8DSGNlt
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”18172Please respect copyright.PENANAXbV71QVMqY
18172Please respect copyright.PENANAqzRHHmTBH2
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “18172Please respect copyright.PENANAlF247yAmJv
18172Please respect copyright.PENANAnsEQruqkYa
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.18172Please respect copyright.PENANA8GBuOjCfl9
18172Please respect copyright.PENANAVAOGTZoSZN
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.18172Please respect copyright.PENANAvLcoHlc8BZ
18172Please respect copyright.PENANAsX8Rp0UZKq
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.18172Please respect copyright.PENANAmfdHKTRlSR
18172Please respect copyright.PENANAjAWrmEYNUg
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.18172Please respect copyright.PENANAKDh32zZdyf
18172Please respect copyright.PENANAYQR3GQgBzA
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.18172Please respect copyright.PENANAmsDIJSi8z4
18172Please respect copyright.PENANAstUUS4Bor5
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.18172Please respect copyright.PENANAThw2bXcIfo
18172Please respect copyright.PENANAg10tbnea7x
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”18172Please respect copyright.PENANAWEWmVxjrkH
18172Please respect copyright.PENANA9AD1Lwtbqk
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....18172Please respect copyright.PENANAoKhE4AIxg5
18172Please respect copyright.PENANAJDxTmTz1yu
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.18172Please respect copyright.PENANAVRugSdZAlC
18172Please respect copyright.PENANABlBd3iXBkc
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.18172Please respect copyright.PENANAfTKqNdNuU7
18172Please respect copyright.PENANADtJKELnGem
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.18172Please respect copyright.PENANAGCEwpEA1gv
18172Please respect copyright.PENANA8Fr0ndEJwt
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !18172Please respect copyright.PENANA0KHUer1PqC
18172Please respect copyright.PENANA24Hb5qDjU9
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”18172Please respect copyright.PENANASMMYq1df7K
18172Please respect copyright.PENANAOkuBrj4Vim
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.18172Please respect copyright.PENANA6HPDttRvSs
18172Please respect copyright.PENANAstjMRD26v5
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”18172Please respect copyright.PENANAm0w3e72SQW
18172Please respect copyright.PENANAi781ERWHOV
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.18172Please respect copyright.PENANALh3lY3wGWm
18172Please respect copyright.PENANA3n8MLx7tua
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”18172Please respect copyright.PENANAJwMz3rNLVv
18172Please respect copyright.PENANASS6SrMC0Hq
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.18172Please respect copyright.PENANAnyiWP2eAxu
18172Please respect copyright.PENANAsmxWDoRWu1
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.18172Please respect copyright.PENANACGLeiHwTrK
18172Please respect copyright.PENANAySFDwIEVGt
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!18172Please respect copyright.PENANAVY1gzzwrVH
18172Please respect copyright.PENANAaBBQhC07ET
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”18172Please respect copyright.PENANAKREzJJ48VP
18172Please respect copyright.PENANAI66HOhva6o
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.18172Please respect copyright.PENANA4nAgL9JsGJ
18172Please respect copyright.PENANAHgBxeel45N
Sampai pada suatu saat :18172Please respect copyright.PENANAIGpGmtAn6N
18172Please respect copyright.PENANAI8Cq76BL3j
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.18172Please respect copyright.PENANAvF52WUc5mw
18172Please respect copyright.PENANASyIP2SMBvv
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.18172Please respect copyright.PENANA5W4q0BXYeG
18172Please respect copyright.PENANATWvvqVxJwr
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”18172Please respect copyright.PENANAd1iEMoT0f7
18172Please respect copyright.PENANAB6JnM5hH0i
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.18172Please respect copyright.PENANAD9UgjHjEjc
18172Please respect copyright.PENANAo0a1UKwc3e
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.18172Please respect copyright.PENANAdRZ7oiyQhK
18172Please respect copyright.PENANArrcYtY6Mae
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”18172Please respect copyright.PENANAGWUdH94F5c
18172Please respect copyright.PENANAE304SJ9Q3V
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.18172Please respect copyright.PENANAP2KibBeH8G
18172Please respect copyright.PENANA49kOwahwgZ
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.18172Please respect copyright.PENANAMPCtyN5EUt
18172Please respect copyright.PENANA57hA2b2FG2
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”18172Please respect copyright.PENANAONxFTC5D68
18172Please respect copyright.PENANAVM7cgQqhYE
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !18172Please respect copyright.PENANAyotpaz9CJO
18172Please respect copyright.PENANAdwnxSRbQXD
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.18172Please respect copyright.PENANAtsy086FB8G
18172Please respect copyright.PENANAjaxS0h19E1
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”18172Please respect copyright.PENANAKJsucLEQnk
18172Please respect copyright.PENANAfN6683MBSj
Aku cuma tersenyum.18172Please respect copyright.PENANAgGRVel79V3
18172Please respect copyright.PENANAdY7deKsAE3
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.18172Please respect copyright.PENANAsVNPjbpht8
18172Please respect copyright.PENANAVk4UfrXo4G
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”18172Please respect copyright.PENANA4pbJFHekNP
18172Please respect copyright.PENANAvaLen4m6TW
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.18172Please respect copyright.PENANAIQMnNRWidb
18172Please respect copyright.PENANAUibt1XKV27
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.18172Please respect copyright.PENANAsO9tViM0yP
18172Please respect copyright.PENANA8f1I8eyepM
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”18172Please respect copyright.PENANAtrwGSiVyQj
18172Please respect copyright.PENANAK7HkUB9DQe
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”18172Please respect copyright.PENANAONw3Kx39sS
18172Please respect copyright.PENANAkBgxgsryP3
“Janji ya.”18172Please respect copyright.PENANA1khDfiLGyN
18172Please respect copyright.PENANAvGgtexWb63
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”18172Please respect copyright.PENANAHwTyXbgZOM
18172Please respect copyright.PENANA1wkileW4Pv
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”18172Please respect copyright.PENANAJftdckdk6W
18172Please respect copyright.PENANAkx5RPUGK5D
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”18172Please respect copyright.PENANAlH4EV700fU
18172Please respect copyright.PENANArPFYJJ97GG
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 18172Please respect copyright.PENANAeEo0tRtILl