Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.11314Please respect copyright.PENANAF9pf3AZAa6
11314Please respect copyright.PENANA9qD3VXbkpK
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.11314Please respect copyright.PENANASclILACfTq
11314Please respect copyright.PENANAUJhGpPTKtp
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.11314Please respect copyright.PENANASyNY0C2NSZ
11314Please respect copyright.PENANAUGIOS14jgR
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.11314Please respect copyright.PENANAOuVNkGB3At
11314Please respect copyright.PENANApz4KUikYPg
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”11314Please respect copyright.PENANAzKk92kWAA4
11314Please respect copyright.PENANAvRye6EhQDC
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”11314Please respect copyright.PENANAhsveiBdrJC
11314Please respect copyright.PENANAvZnsNlv3Lt
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”11314Please respect copyright.PENANAn9slHAGSOf
11314Please respect copyright.PENANA2cHaHxtNFi
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”11314Please respect copyright.PENANAF3RwLt09z2
11314Please respect copyright.PENANAYxooRd40DH
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.11314Please respect copyright.PENANAfMe91Yc2cX
11314Please respect copyright.PENANAOfgvHf0SRy
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...11314Please respect copyright.PENANAGBA43f6s9K
11314Please respect copyright.PENANAvv8lbWvZW3
11314Please respect copyright.PENANA2d7ZYPLs8B
11314Please respect copyright.PENANAO2nM5sXn1R
11314Please respect copyright.PENANAC2IOMr26hF
11314Please respect copyright.PENANAwVSN0gYMF9
11314Please respect copyright.PENANAIlUKRLgTtF
11314Please respect copyright.PENANAv9oJKNJmGr
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.11314Please respect copyright.PENANABJsuTxx9OO
11314Please respect copyright.PENANAVH0206RiHA
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.11314Please respect copyright.PENANAcXlqgzIgVp
11314Please respect copyright.PENANAY9w8Th4j0i
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.11314Please respect copyright.PENANAaGowWFZ63o
11314Please respect copyright.PENANAtBF0PhUwaj
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!11314Please respect copyright.PENANAV7RWwVfGXV
11314Please respect copyright.PENANAltmURZAcB9
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.11314Please respect copyright.PENANAB5mo0FXaEm
11314Please respect copyright.PENANAUb24H6pnrt
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.11314Please respect copyright.PENANAioRZeHt3MG
11314Please respect copyright.PENANAi9k8qm78S7
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.11314Please respect copyright.PENANAVt7XO8Psu7
11314Please respect copyright.PENANA082KY1AC2a
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.11314Please respect copyright.PENANApJLdoH4Vo3
11314Please respect copyright.PENANAr8wQKtDsSB
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.11314Please respect copyright.PENANAxjd0SqqNW3
11314Please respect copyright.PENANAIBJJE58Rh2
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”11314Please respect copyright.PENANAIwLqPYEqRk
11314Please respect copyright.PENANAStUhkpuUPu
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.11314Please respect copyright.PENANAGcZHJZDXCh
11314Please respect copyright.PENANA2o5qMhCWqx
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.11314Please respect copyright.PENANAtHWznEhRHG
11314Please respect copyright.PENANAScmNUcuPkw
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”11314Please respect copyright.PENANAH5UPINO82Q
11314Please respect copyright.PENANA9iiUtMsMdg
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”11314Please respect copyright.PENANAlmV41QuK17
11314Please respect copyright.PENANAe6sPKAMBCh
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”11314Please respect copyright.PENANAbrnkPXclr8
11314Please respect copyright.PENANACUk785d2IO
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”11314Please respect copyright.PENANAYPWNyZpYQS
11314Please respect copyright.PENANA8Bvr5IoRy2
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.11314Please respect copyright.PENANAlxkkkaaGO2
11314Please respect copyright.PENANA4ezF5wUyiw
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.11314Please respect copyright.PENANATvLQ3idiu7
11314Please respect copyright.PENANAlrJ4TN9gFb
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.11314Please respect copyright.PENANA18tKmDpBFx
11314Please respect copyright.PENANAQiEeQZag3I
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.11314Please respect copyright.PENANAIRmnxNuD76
11314Please respect copyright.PENANAQbNVg0xCfv
“Oya? Masukin lagi?”11314Please respect copyright.PENANAFCTHgeRG9W
11314Please respect copyright.PENANAo2a1mG3Mal
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”11314Please respect copyright.PENANAAGn4ZsGYI8
11314Please respect copyright.PENANAI5onHepvNp
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.11314Please respect copyright.PENANAqrGBdLEgU4
11314Please respect copyright.PENANALUHZE7TIwj
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.11314Please respect copyright.PENANAbfrDbXuco3
11314Please respect copyright.PENANARO73vLqWmq
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.11314Please respect copyright.PENANAxInQm11qiA
11314Please respect copyright.PENANAcSy7aHj5He
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.11314Please respect copyright.PENANA6ClLchS7qT
11314Please respect copyright.PENANAu0WbMwaY2X
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.11314Please respect copyright.PENANAwFAzgGhmVI
11314Please respect copyright.PENANAVHRGHNkEK5
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.11314Please respect copyright.PENANAXzJpVPiJyx
11314Please respect copyright.PENANAWDSjV1kSYD
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.11314Please respect copyright.PENANAj5rgzxHM2z
11314Please respect copyright.PENANA5htgDY5R25
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.11314Please respect copyright.PENANAnrmu8Ewbi6
11314Please respect copyright.PENANApcge7oFRmY
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.11314Please respect copyright.PENANADYmdYGqhhi
11314Please respect copyright.PENANAZMaYJLpbjm
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.11314Please respect copyright.PENANAqkiIsfGUcI
11314Please respect copyright.PENANATSnWecff8s
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”11314Please respect copyright.PENANAR69wjmJSri
11314Please respect copyright.PENANABzs7yaw5AE
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”11314Please respect copyright.PENANAKp2xaidU2X
11314Please respect copyright.PENANAvSdbn4OE9q
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”11314Please respect copyright.PENANAVIVqMHsvJT
11314Please respect copyright.PENANAZS4mwZKNy3
“Iya Mam.”11314Please respect copyright.PENANAcCs1KN0Jcx
11314Please respect copyright.PENANARwuImcGtdU
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”11314Please respect copyright.PENANAnynBrHaSJm
11314Please respect copyright.PENANANu9oz4TScE
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”11314Please respect copyright.PENANArQ5z1KjkEk
11314Please respect copyright.PENANAxYktdG2A3y
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”11314Please respect copyright.PENANAPAiWFDJI0P
11314Please respect copyright.PENANAwKmijcNBSc
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.11314Please respect copyright.PENANAlHBsTXOIz3
11314Please respect copyright.PENANApRMka9gaJa
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.11314Please respect copyright.PENANACEHCFmEc3e
11314Please respect copyright.PENANAFt92WGY2lw
11314Please respect copyright.PENANAaIGtS1JnYL
11314Please respect copyright.PENANAZ3cAVv4fHW
11314Please respect copyright.PENANAORIyFYgjUN
11314Please respect copyright.PENANAruEqnAoG2h
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.11314Please respect copyright.PENANA6i3CFcKvBg
11314Please respect copyright.PENANAcDdURI9JBn
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.11314Please respect copyright.PENANAZgxore7I3q
11314Please respect copyright.PENANArNS2TWGyJS
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.11314Please respect copyright.PENANAIQxWWV9256
11314Please respect copyright.PENANAnOx3xdtMmM
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.11314Please respect copyright.PENANAjVHcwoFwGa
11314Please respect copyright.PENANAJtwTMIeL0q
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?11314Please respect copyright.PENANAtfmEh39hTO
11314Please respect copyright.PENANAHdukXVS7eL
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.11314Please respect copyright.PENANAGf85jIDvoC
11314Please respect copyright.PENANAap6Gro13Ku
11314Please respect copyright.PENANAGS9gbBWmJS
11314Please respect copyright.PENANAZNMzmFZgCN
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.11314Please respect copyright.PENANA2AAFt5WQnr
11314Please respect copyright.PENANAYjVHYvkdSG
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.11314Please respect copyright.PENANAgh5bhKMKuc
11314Please respect copyright.PENANAb9O92CpEix
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.11314Please respect copyright.PENANAcG1vnwYKac
11314Please respect copyright.PENANAMU3By975DI
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.11314Please respect copyright.PENANA5JgV4KniOT
11314Please respect copyright.PENANAtuAKar2JNb
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.11314Please respect copyright.PENANAUWTnKWmIfc
11314Please respect copyright.PENANA76HTgSM8jQ
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.11314Please respect copyright.PENANA0itkrcShVA
11314Please respect copyright.PENANA7mzrQJ6kAY
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.11314Please respect copyright.PENANAi7EvvM9CzS
11314Please respect copyright.PENANAlwfOCffOaR
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.11314Please respect copyright.PENANA9T5daEh08t
11314Please respect copyright.PENANAxI8OV1I0b3
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”11314Please respect copyright.PENANAraQGklQa0e
11314Please respect copyright.PENANAO89uZSll9i
11314Please respect copyright.PENANATeg9QGx8nh
11314Please respect copyright.PENANAA9iECYvGsX
Sampai pada suatu pagi....11314Please respect copyright.PENANArmQxErACxV
11314Please respect copyright.PENANA5haPuUzUF9
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?11314Please respect copyright.PENANAI1ZMy1iKnm
11314Please respect copyright.PENANA443Ripi47l
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”11314Please respect copyright.PENANAR2G7Wk0Upq
11314Please respect copyright.PENANAC9ehqbwLme
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.11314Please respect copyright.PENANAfIPCOJFFRV
11314Please respect copyright.PENANAdEMh3caXcy
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.11314Please respect copyright.PENANAP3bEuvY6Ou
11314Please respect copyright.PENANAghPWN00gKH
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !11314Please respect copyright.PENANA6i42tth9MV
11314Please respect copyright.PENANAucU2kAWcbP
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?11314Please respect copyright.PENANAJA5M06Rvns
11314Please respect copyright.PENANAwTh6B5hLDs
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.11314Please respect copyright.PENANAh0d0ejGazR
11314Please respect copyright.PENANAnYulF5ihsK
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !11314Please respect copyright.PENANA0Zgg7smX4q
11314Please respect copyright.PENANAUalEKMOJ4C
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”11314Please respect copyright.PENANAMRxaUmcOFs
11314Please respect copyright.PENANAN3GfEsOOfn
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.11314Please respect copyright.PENANAVmwWkUPBUz
11314Please respect copyright.PENANAor0Jft9FPn
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....11314Please respect copyright.PENANAUSJJ8NzGwK
11314Please respect copyright.PENANALZKExFz8mv
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.11314Please respect copyright.PENANAdFyXpuktIN
11314Please respect copyright.PENANAkNkMdPFfAz
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.11314Please respect copyright.PENANAkHNsAGZgca
11314Please respect copyright.PENANAEIpVhhUXfv
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.11314Please respect copyright.PENANAX5KIHILMJO
11314Please respect copyright.PENANAmlrDVdIChc
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.11314Please respect copyright.PENANAzK4PHee572
11314Please respect copyright.PENANALxxvAxPRiE
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”11314Please respect copyright.PENANA5E7dcMdiUu
11314Please respect copyright.PENANA7nYwDtQc6T
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.11314Please respect copyright.PENANAfjCY8r4ZjN
11314Please respect copyright.PENANAXgcGXjKeFd
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.11314Please respect copyright.PENANAe4mUY9AUx1
11314Please respect copyright.PENANALUiEDFpP7u
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”11314Please respect copyright.PENANAwbsHvWWCFx
11314Please respect copyright.PENANAxp5vkzYiya
“I...iya Tante.”11314Please respect copyright.PENANA9WKF81OqGq
11314Please respect copyright.PENANAq2BaFi2zMJ
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.11314Please respect copyright.PENANAZAQ8JDDHfN
11314Please respect copyright.PENANAvElMZ2Xemi
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.11314Please respect copyright.PENANAEN86UD9ha4
11314Please respect copyright.PENANAUfU7JKkOVy
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”11314Please respect copyright.PENANAAi5fuvphAZ
11314Please respect copyright.PENANAJG6JHCpJ9E
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!11314Please respect copyright.PENANA11MzDiYsvO
11314Please respect copyright.PENANAakXzxnRDhc
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.11314Please respect copyright.PENANA0vAiAvGm3g
11314Please respect copyright.PENANAyPaZ2XvqUb
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.11314Please respect copyright.PENANAYZhi4Akq4Z
11314Please respect copyright.PENANAF2TCQHeRT1
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.11314Please respect copyright.PENANAKEvFjoxg7s
11314Please respect copyright.PENANARShGt7JzhQ
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.11314Please respect copyright.PENANALhsTXOyAuN
11314Please respect copyright.PENANAJKjfhkrCav
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”11314Please respect copyright.PENANAOtdZmlJJGz
11314Please respect copyright.PENANAy2nFfCdHmW
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”11314Please respect copyright.PENANAViwuZ13Gy7
11314Please respect copyright.PENANATBjpqm1uyH
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...11314Please respect copyright.PENANAdkHNtDOYb9
11314Please respect copyright.PENANAd0KiLp03j1
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !11314Please respect copyright.PENANAdGtwKws7lN
11314Please respect copyright.PENANAuXKWg7Xyso
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”11314Please respect copyright.PENANANsNfqXX34y
11314Please respect copyright.PENANAOHlhGamdY8
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !11314Please respect copyright.PENANAEWU0ZGPAKm
11314Please respect copyright.PENANA7I1E13gKrU
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.11314Please respect copyright.PENANArPQLNSUCwR
11314Please respect copyright.PENANA4CdwogR1zR
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”11314Please respect copyright.PENANASITIRJjKXH
11314Please respect copyright.PENANAv2Fl4EYiMr
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “11314Please respect copyright.PENANALmEc4QoSkZ
11314Please respect copyright.PENANAys0IUY9fON
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.11314Please respect copyright.PENANAuy7YxdjBsl
11314Please respect copyright.PENANAT77jjt5xA6
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.11314Please respect copyright.PENANA4zIrsq09Kl
11314Please respect copyright.PENANAEsfbCg5HsZ
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.11314Please respect copyright.PENANADULy6O5IkK
11314Please respect copyright.PENANAM5ziUrkjLR
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.11314Please respect copyright.PENANAEeeTifD2nS
11314Please respect copyright.PENANASY8WNCff37
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.11314Please respect copyright.PENANAioi1cinAW1
11314Please respect copyright.PENANA6kD3T4OXxq
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.11314Please respect copyright.PENANALberituq7s
11314Please respect copyright.PENANA3MHSJPa1W3
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”11314Please respect copyright.PENANA2kZRjp7e38
11314Please respect copyright.PENANAhsjcQxJrF0
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....11314Please respect copyright.PENANAwtrxiYaIoH
11314Please respect copyright.PENANANuTj55oAfi
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.11314Please respect copyright.PENANAJOy1a5zUiM
11314Please respect copyright.PENANAed9UBQJuXo
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.11314Please respect copyright.PENANAhUYsSpIsU4
11314Please respect copyright.PENANArN5TLwg9Qw
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.11314Please respect copyright.PENANAvygpioFGyC
11314Please respect copyright.PENANAiQuLZON90l
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !11314Please respect copyright.PENANARooBQwfrbA
11314Please respect copyright.PENANAUlLuHJbfXp
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”11314Please respect copyright.PENANAc6027LPeZV
11314Please respect copyright.PENANAPl0HmtMyPD
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.11314Please respect copyright.PENANAfRmtp7hqAf
11314Please respect copyright.PENANA9gLkxrXre3
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”11314Please respect copyright.PENANAVVYOhfu0C7
11314Please respect copyright.PENANAvlYhszfnug
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.11314Please respect copyright.PENANADpOLrTiQ9e
11314Please respect copyright.PENANAlri0lK1Hmm
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”11314Please respect copyright.PENANA4y7ikrtst4
11314Please respect copyright.PENANAu6CJHUljud
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.11314Please respect copyright.PENANACf4ijKrKHm
11314Please respect copyright.PENANAdAB5Achy8U
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.11314Please respect copyright.PENANAAGDZSefmI3
11314Please respect copyright.PENANArvLVP9t4bO
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!11314Please respect copyright.PENANAmOk3mkdYPY
11314Please respect copyright.PENANAAg2t7o6uOJ
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”11314Please respect copyright.PENANA13lacvCL8s
11314Please respect copyright.PENANAmwLmsEIYqQ
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.11314Please respect copyright.PENANA5gnF8VEJhA
11314Please respect copyright.PENANAHquxviwEHj
Sampai pada suatu saat :11314Please respect copyright.PENANA41LBHD4gkh
11314Please respect copyright.PENANAuw7vFelQhN
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.11314Please respect copyright.PENANAYmHtYytWUq
11314Please respect copyright.PENANAA1c0BmBYTH
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.11314Please respect copyright.PENANAtodjK3TFRc
11314Please respect copyright.PENANAzOwNej5Xhc
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”11314Please respect copyright.PENANAfUIpl1pMKa
11314Please respect copyright.PENANAjtO1e9T895
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.11314Please respect copyright.PENANAMHfCoxxdSV
11314Please respect copyright.PENANAljS1WGlNZb
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.11314Please respect copyright.PENANAlGQnllpnXK
11314Please respect copyright.PENANAD032hCrFd6
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”11314Please respect copyright.PENANALxIFXIcdRE
11314Please respect copyright.PENANA2FwauqteMS
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.11314Please respect copyright.PENANADwMR1sQgmp
11314Please respect copyright.PENANAyaBNDfBVUQ
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.11314Please respect copyright.PENANAHI2P3aboZu
11314Please respect copyright.PENANAdsLDYzBjOf
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”11314Please respect copyright.PENANAKaOWDUQ2mR
11314Please respect copyright.PENANAw5SCpTA6AV
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !11314Please respect copyright.PENANA2hxQnLwu7H
11314Please respect copyright.PENANAXpHqDK0WPi
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.11314Please respect copyright.PENANAiQboDKDEn7
11314Please respect copyright.PENANAty5AJlOmOn
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”11314Please respect copyright.PENANAofur9jbtqz
11314Please respect copyright.PENANAR423tym9OV
Aku cuma tersenyum.11314Please respect copyright.PENANAuKcFtbvfBI
11314Please respect copyright.PENANAmA7hJJAQ8f
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.11314Please respect copyright.PENANAKWF5rbrV9U
11314Please respect copyright.PENANAWCVlYH9k79
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”11314Please respect copyright.PENANAmnvI34v69a
11314Please respect copyright.PENANAG9BSbeeLrL
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.11314Please respect copyright.PENANACVhsGfaeEJ
11314Please respect copyright.PENANA5pQjpY9pWi
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.11314Please respect copyright.PENANAzDAcIEWbQg
11314Please respect copyright.PENANAkg5MhwU6Ib
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”11314Please respect copyright.PENANABoCkk9t6yN
11314Please respect copyright.PENANAlhhI5jlCBj
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”11314Please respect copyright.PENANACX0X2INrcw
11314Please respect copyright.PENANAhDKVDpfvhv
“Janji ya.”11314Please respect copyright.PENANAfwYErjxAdz
11314Please respect copyright.PENANAazJKb2eH3l
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”11314Please respect copyright.PENANAa01v6CTvbV
11314Please respect copyright.PENANA8SBnUEE6Wx
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”11314Please respect copyright.PENANAkyPz7gOXHb
11314Please respect copyright.PENANApGhbazaPST
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”11314Please respect copyright.PENANAELmHwxlYeQ
11314Please respect copyright.PENANACKWdwl0jd2
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 11314Please respect copyright.PENANAOCUU0qvpjK