Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAgIr0ZJBV7l
12916Please respect copyright.PENANASpmDXTydKn
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANALdfiGw761O
12916Please respect copyright.PENANA87GFvgS4Lj
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12916Please respect copyright.PENANAuun7MIfqCK
12916Please respect copyright.PENANAPvalSnjFq5
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12916Please respect copyright.PENANAUPUSweGvtU
12916Please respect copyright.PENANA1cyCTV7Njw
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12916Please respect copyright.PENANA0aFudPaOOF
12916Please respect copyright.PENANA8hzzhKb7oD
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12916Please respect copyright.PENANAv6SP5jkExs
12916Please respect copyright.PENANA1sapOZhdMX
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12916Please respect copyright.PENANASgERgJ8B11
12916Please respect copyright.PENANAANn5GKGgpf
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12916Please respect copyright.PENANAkXSxnGJ50m
12916Please respect copyright.PENANA2OeN7df3pt
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12916Please respect copyright.PENANAEGrz2vUA58
12916Please respect copyright.PENANAzng2zBkBAw
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12916Please respect copyright.PENANAoS9aC4Z4lB
12916Please respect copyright.PENANA35FpT83VBh
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12916Please respect copyright.PENANAOJmAFelJSL
12916Please respect copyright.PENANAWiZlgSeRIv
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12916Please respect copyright.PENANAdcAL7nTQu4
12916Please respect copyright.PENANAk063mIGg6E
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAne5XAyGNEM
12916Please respect copyright.PENANAQDRDq51bio
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12916Please respect copyright.PENANAKH1NSNTtNr
12916Please respect copyright.PENANAXGhYgLNWRo
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12916Please respect copyright.PENANAoZCp1UH8kn
12916Please respect copyright.PENANAJMioF4QB5t
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12916Please respect copyright.PENANAiCOKyT8qe4
12916Please respect copyright.PENANAHz307x5nRU
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12916Please respect copyright.PENANAIfTYj5toVv
12916Please respect copyright.PENANAVUvaF86G1W
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAhiywyLLR0G
12916Please respect copyright.PENANA1Lv4xROCwy
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12916Please respect copyright.PENANAuW4o1reV1N
12916Please respect copyright.PENANASUWF7Is18J
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12916Please respect copyright.PENANAwMB4mcTl4I
12916Please respect copyright.PENANAtAZ642is7D
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12916Please respect copyright.PENANArKjAPneQmy
12916Please respect copyright.PENANAZ9rdQdC2kt
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12916Please respect copyright.PENANAb8E9ewYXX1
12916Please respect copyright.PENANAMiiAOnMLQB
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12916Please respect copyright.PENANARuZT6dTBn9
12916Please respect copyright.PENANAreZDA1TQMC
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12916Please respect copyright.PENANAw5KgJNkcb7
12916Please respect copyright.PENANAnsyz9LQ0Ac
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12916Please respect copyright.PENANAyi3ssRKiUi
12916Please respect copyright.PENANAtcqXPCGHbp
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12916Please respect copyright.PENANAwbYcdlU07L
12916Please respect copyright.PENANAjsiFT3TVyb
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12916Please respect copyright.PENANA96g7XZ0UqD
12916Please respect copyright.PENANA7WblqBey8V
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12916Please respect copyright.PENANAtgEcdbd6BK
12916Please respect copyright.PENANAKiw3LetyAI
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12916Please respect copyright.PENANAPiLjjWlkqo
12916Please respect copyright.PENANAfRFjvxbrEw
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12916Please respect copyright.PENANA7Vltvz2Hqx
12916Please respect copyright.PENANASezkRAAnhW
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12916Please respect copyright.PENANASepwgVTSB9
12916Please respect copyright.PENANASZfHpUivkz
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12916Please respect copyright.PENANAE4jRfwodWi
12916Please respect copyright.PENANAaH1taz9nOp
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12916Please respect copyright.PENANAmuc8fJt5mg
12916Please respect copyright.PENANA2NTSlT5K12
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12916Please respect copyright.PENANAXr4YakNXAl
12916Please respect copyright.PENANAjH06l40zVj
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12916Please respect copyright.PENANACqoVkZ5cyO
12916Please respect copyright.PENANAulTKlYn9jP
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12916Please respect copyright.PENANAig8RxDbYru
12916Please respect copyright.PENANALpn7EB2Mqg
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12916Please respect copyright.PENANA0uRYvgjj0r
12916Please respect copyright.PENANA6zDdvo6NRA
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12916Please respect copyright.PENANAduiaZLa6RO
12916Please respect copyright.PENANAmn1fFu7ifS
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12916Please respect copyright.PENANALYwMRIGsyp
12916Please respect copyright.PENANA3SSRSWyU8h
12916Please respect copyright.PENANAAtQPoJwi6m
12916Please respect copyright.PENANAjyTEoNsam3
12916Please respect copyright.PENANAImUh4RG0BF
12916Please respect copyright.PENANA9NSwDFbxsz
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12916Please respect copyright.PENANALIQS56AwJs
12916Please respect copyright.PENANA4KUvbtokSo
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12916Please respect copyright.PENANAERfeYiHrpR
12916Please respect copyright.PENANAtQQ8wGb6QE
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12916Please respect copyright.PENANA3dNPUQg4Lf
12916Please respect copyright.PENANAetS9VOgOlT
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12916Please respect copyright.PENANA2rohd3vMQ1
12916Please respect copyright.PENANAPvag4yERBt
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12916Please respect copyright.PENANAd7Bxj5mkal
12916Please respect copyright.PENANARX8F16LnUv
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12916Please respect copyright.PENANARdUuqRSqM2
12916Please respect copyright.PENANADGQxk7UgkR
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12916Please respect copyright.PENANAGAIaheOhCN
12916Please respect copyright.PENANAR2yBkFBYT9
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12916Please respect copyright.PENANAHHpGqOg98k
12916Please respect copyright.PENANAI1DOZkD1Jf
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12916Please respect copyright.PENANApHUu0QxSck
12916Please respect copyright.PENANAHQeO7K0ySo
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12916Please respect copyright.PENANAdUIjmMzDRc
12916Please respect copyright.PENANAXYGgXZI1hy
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12916Please respect copyright.PENANAqtM2t4AO5r
12916Please respect copyright.PENANATu1eb88nw3
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12916Please respect copyright.PENANAeewtwqFfb7
12916Please respect copyright.PENANAidMmMewKzl
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12916Please respect copyright.PENANADWg1Un7fKo
12916Please respect copyright.PENANADLapY956QW
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12916Please respect copyright.PENANATYYSaB3WRO
12916Please respect copyright.PENANA0TuijK7yXe
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12916Please respect copyright.PENANAjf1ZARGaxM
12916Please respect copyright.PENANALGqXPpGcSd
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12916Please respect copyright.PENANAapbg59lOlP
12916Please respect copyright.PENANAx0FoptNp3q
“Terus?”12916Please respect copyright.PENANAQNoyyNbweK
12916Please respect copyright.PENANAtmrLnTIA2c
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12916Please respect copyright.PENANApHCtm8DvyG
12916Please respect copyright.PENANAMf8LscjPKu
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12916Please respect copyright.PENANAEkGCe8UfiO
12916Please respect copyright.PENANAkh8VAaiIf1
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12916Please respect copyright.PENANA2mtUHFNvtk
12916Please respect copyright.PENANA5e61tmiK6q
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12916Please respect copyright.PENANAn5WqNm93MZ
12916Please respect copyright.PENANA6xKBLEgAJM
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12916Please respect copyright.PENANAfKGdJ0fozp
12916Please respect copyright.PENANASSZmFLfSh7
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12916Please respect copyright.PENANAzGco5YHAky
12916Please respect copyright.PENANAnlmZG5xLUJ
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12916Please respect copyright.PENANAaITdhgYKIO
12916Please respect copyright.PENANAKzPYKqchE0
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12916Please respect copyright.PENANA5tRxgIfmtu
12916Please respect copyright.PENANAgAaY09zFBt
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12916Please respect copyright.PENANATwb56YXzU4
12916Please respect copyright.PENANAs9Kgqpv1DU
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12916Please respect copyright.PENANAZZeF0JTbIP
12916Please respect copyright.PENANAhuTLGXCkns
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12916Please respect copyright.PENANAxIk1q2i4pM
12916Please respect copyright.PENANAUvBW7DHoKe
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12916Please respect copyright.PENANANLXxDvwJRj
12916Please respect copyright.PENANAg4kiYsnqMi
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12916Please respect copyright.PENANAVcX9fYSeJX
12916Please respect copyright.PENANAgiJeRBKcau
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12916Please respect copyright.PENANAr66y95rgIw
12916Please respect copyright.PENANApW0BvCTz9H
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12916Please respect copyright.PENANA4beDnmb2vC
12916Please respect copyright.PENANAEY6wZtLdwQ
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12916Please respect copyright.PENANALS3NyAtCtT
12916Please respect copyright.PENANAkKlaJB3kcO
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12916Please respect copyright.PENANANdmtIe282q
12916Please respect copyright.PENANAhJMYBp1bhn
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12916Please respect copyright.PENANAIMA8tmQKaX
12916Please respect copyright.PENANAWQkZ3rS8q7
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12916Please respect copyright.PENANAqfxgETZRLO
12916Please respect copyright.PENANALYLcTyriNi
“Terserah Tante.”12916Please respect copyright.PENANAizfVN50brZ
12916Please respect copyright.PENANANhtlfzddC1
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12916Please respect copyright.PENANAMuMZR3B0HA
12916Please respect copyright.PENANAh4eATmWIQh
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12916Please respect copyright.PENANAVLgrCZDTTZ
12916Please respect copyright.PENANAXIyLAhL3TE
“Villanya jauh?”12916Please respect copyright.PENANA3WtxKJe5Jz
12916Please respect copyright.PENANA8B8zeavQO2
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12916Please respect copyright.PENANAzDEgv8fJpN
12916Please respect copyright.PENANA48YkgX4QQV
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12916Please respect copyright.PENANAB422l0nDwU
12916Please respect copyright.PENANAyyDoyTzCiC
12916Please respect copyright.PENANAMsS77qkUPt
12916Please respect copyright.PENANAdPZLzyXpq5
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12916Please respect copyright.PENANAxJqv03h8F2
12916Please respect copyright.PENANAmBzoBV3EHp
Aku mengangguk sambil tersenyum.12916Please respect copyright.PENANAaBKKN1QbLc
12916Please respect copyright.PENANAZywbWpa1Z8
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12916Please respect copyright.PENANAnEutpLpvOe
12916Please respect copyright.PENANAfJUB1i2idX
“Malam Minggu gimana?”12916Please respect copyright.PENANAqo6sbkD82A
12916Please respect copyright.PENANAsIqOuFiwJs
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12916Please respect copyright.PENANAMUMOFxgitn
12916Please respect copyright.PENANA68Zn9Sfmvi
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12916Please respect copyright.PENANAzR8jIRYTP1
12916Please respect copyright.PENANAEw1EKVG4fB
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12916Please respect copyright.PENANAG9IoBirQz3
12916Please respect copyright.PENANAeWltMURWUi
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12916Please respect copyright.PENANAwwA61Wvo4Q
12916Please respect copyright.PENANAXsKNaGKwWZ
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12916Please respect copyright.PENANAkQfihzIxzq
12916Please respect copyright.PENANADp8xpAkI7q
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12916Please respect copyright.PENANAelRTWOs2WK
12916Please respect copyright.PENANA907updriSo
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12916Please respect copyright.PENANAhiJ69u4t4L
12916Please respect copyright.PENANA3yTixRO1IQ
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12916Please respect copyright.PENANAp3hpdtJ5X9
12916Please respect copyright.PENANA4Okd2Hp388
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12916Please respect copyright.PENANAZRT0XHvdtz
12916Please respect copyright.PENANA8LRNlCLAhD
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12916Please respect copyright.PENANArhEf1Mrz0r
12916Please respect copyright.PENANAy4LSfOdgW8
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12916Please respect copyright.PENANAMmerpZuEls
12916Please respect copyright.PENANAtzUIQYxUNW
12916Please respect copyright.PENANAcNQP9EDEI7
12916Please respect copyright.PENANAtfKje1MbFG
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12916Please respect copyright.PENANAY3jgd37JnI
12916Please respect copyright.PENANAvRekRGSWP6
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12916Please respect copyright.PENANAXG1KPwMTNO
12916Please respect copyright.PENANAu5AelQ6Olz
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12916Please respect copyright.PENANAzvBiHiHehC
12916Please respect copyright.PENANAm3WVasUv8T
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12916Please respect copyright.PENANAQSkLtqOggP
12916Please respect copyright.PENANAtBl4bEYhX4
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12916Please respect copyright.PENANAxXOWI2D258
12916Please respect copyright.PENANAmzAZj2yMaK
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12916Please respect copyright.PENANAIFQpwqcYnz
12916Please respect copyright.PENANAfPPDcA2eMt
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12916Please respect copyright.PENANApZ1GvH7Jg9
12916Please respect copyright.PENANASRwyRNLDPr
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12916Please respect copyright.PENANApaH1bzbcG9
12916Please respect copyright.PENANAmFGyPA28KQ
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12916Please respect copyright.PENANAZJfABDsOfB
12916Please respect copyright.PENANAly0tBwt87k
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12916Please respect copyright.PENANAELwfWqL7I7
12916Please respect copyright.PENANA022flo1Byz
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAbjhEANVZIw
12916Please respect copyright.PENANAvNeACtBKcn
“Deg-degan kenapa?”12916Please respect copyright.PENANAMzXHZ9z8ZY
12916Please respect copyright.PENANAdnUSm7JI9F
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12916Please respect copyright.PENANAyCq6oR2GZB
12916Please respect copyright.PENANAZ8jH7CfKes
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12916Please respect copyright.PENANA4U4ef5mqiW
12916Please respect copyright.PENANAYa5EWsGhzk
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12916Please respect copyright.PENANA9vHvTfV8HV
12916Please respect copyright.PENANAbQiquVziL0
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12916Please respect copyright.PENANAwEMeRAnC5S
12916Please respect copyright.PENANAcn93hrgS7N
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12916Please respect copyright.PENANAhIsdcLjzJu
12916Please respect copyright.PENANAM6irEZoVGD
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12916Please respect copyright.PENANAcNNEFBuNUj
12916Please respect copyright.PENANAofiO8PcETq
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12916Please respect copyright.PENANARn4OHtlski
12916Please respect copyright.PENANAoLrq5lyEAr
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12916Please respect copyright.PENANA5rz3rOUORh
12916Please respect copyright.PENANANHIL5inDIB
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12916Please respect copyright.PENANAeMq40Y1BWt
12916Please respect copyright.PENANAPnEKcFUUVw
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12916Please respect copyright.PENANAb7Prjfh2kR
12916Please respect copyright.PENANAZZDnRE1Dh2
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12916Please respect copyright.PENANAVTcX5sKMrX
12916Please respect copyright.PENANAh1Hg9U2PUf
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12916Please respect copyright.PENANAIpIAm4JXSN
12916Please respect copyright.PENANASOkREC8tSZ
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12916Please respect copyright.PENANAJD40pMdSgA
12916Please respect copyright.PENANApFQDLLKVwR
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12916Please respect copyright.PENANAh3VPm8uFsj
12916Please respect copyright.PENANAKSDjY4a1bm
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12916Please respect copyright.PENANAufJETWSeXz
12916Please respect copyright.PENANAMxF7tySy9y
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12916Please respect copyright.PENANAi3nLNLIrxK
12916Please respect copyright.PENANA4pxwiHdn4K
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12916Please respect copyright.PENANAa2iO2sqyWq
12916Please respect copyright.PENANAwdvprVkhOw
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12916Please respect copyright.PENANA9ptYZNBTMn
12916Please respect copyright.PENANAEZ5bueZvbx
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12916Please respect copyright.PENANAjafOgbw6l0
12916Please respect copyright.PENANAgGVantdtMH
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12916Please respect copyright.PENANAIWi9hJzpRg
12916Please respect copyright.PENANAMsYKsayZqs
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12916Please respect copyright.PENANAyZm2OFcHie
12916Please respect copyright.PENANAE08mDpynbP
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12916Please respect copyright.PENANAxkPKSzm5xQ
12916Please respect copyright.PENANA5PJOjHzYWq
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12916Please respect copyright.PENANA0Wn7ONTSCH
12916Please respect copyright.PENANAUgarXjhfJt
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12916Please respect copyright.PENANAKUJE580E0V
12916Please respect copyright.PENANAwSgKSmwFhP
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAePDTXsgnGs
12916Please respect copyright.PENANAkJ08aXmiSH
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAatL1tBDlV4
12916Please respect copyright.PENANAe3dPGbj1td
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12916Please respect copyright.PENANAfozMXCsUVJ
12916Please respect copyright.PENANAJIeizNsMVf
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12916Please respect copyright.PENANA9hE0nJ4u2i
12916Please respect copyright.PENANACStYWvDpaB
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12916Please respect copyright.PENANAI5f1U2C4JZ
12916Please respect copyright.PENANAaS7ceGmflE
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12916Please respect copyright.PENANAu6NeqQCD1m
12916Please respect copyright.PENANAwrnLYlT1Av
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12916Please respect copyright.PENANAxx4zB9MoHs
12916Please respect copyright.PENANABrNt6AznXj
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12916Please respect copyright.PENANAzhDvjjDNMB
12916Please respect copyright.PENANAWSkPhLDp7L
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12916Please respect copyright.PENANAezYEcTDKtC
12916Please respect copyright.PENANATdn72nQ1Hr
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12916Please respect copyright.PENANAeMrJlHxm9x
12916Please respect copyright.PENANAtTeFemmwPB
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12916Please respect copyright.PENANAGRk5o5ctqm
12916Please respect copyright.PENANAqn9ijB1ldx
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12916Please respect copyright.PENANAOLEVcxbMIF
12916Please respect copyright.PENANAvMfd5iYsfZ
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANA4ylGNnScPU
12916Please respect copyright.PENANAN57uW0GSDV
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12916Please respect copyright.PENANANxfnAUwtKG
12916Please respect copyright.PENANAVXI3DXduXL
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12916Please respect copyright.PENANAKSynwwkkPw
12916Please respect copyright.PENANANmmoROBrmB
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12916Please respect copyright.PENANASoBYD3vgpV
12916Please respect copyright.PENANAcLhvT5HgJR
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12916Please respect copyright.PENANAgUGIFSVQPO
12916Please respect copyright.PENANA5jtY9cZNjN
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12916Please respect copyright.PENANApsTy4zQcvZ
12916Please respect copyright.PENANAaTGyFZjJ6S
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12916Please respect copyright.PENANA0XUKJbOcun
12916Please respect copyright.PENANAecnigBPDZg
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12916Please respect copyright.PENANAAZxhfdAfvv
12916Please respect copyright.PENANAZSHzWo52nf
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAzjn9II8u3U
12916Please respect copyright.PENANAKvjxVLYQQS
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12916Please respect copyright.PENANAPMfzDIKqAs
12916Please respect copyright.PENANAN0RS9mSeuj
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12916Please respect copyright.PENANAEjU8idomLo
12916Please respect copyright.PENANA5ykp9N0Vcp
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12916Please respect copyright.PENANALUfFA8xYsB
12916Please respect copyright.PENANANlEogEsvLI
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12916Please respect copyright.PENANALm9Y989SVZ
12916Please respect copyright.PENANAurt6YpurjT
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12916Please respect copyright.PENANAdC3qH2fjiB
12916Please respect copyright.PENANAYCsLoGKMWf
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12916Please respect copyright.PENANAYPxCR7TVkn
12916Please respect copyright.PENANAzj5cz7TYOk
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12916Please respect copyright.PENANAOQwsWEHH5X
12916Please respect copyright.PENANAiUbjGLiM4k
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12916Please respect copyright.PENANANIrAz0xhFx
12916Please respect copyright.PENANAFcno7fJ4tl
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12916Please respect copyright.PENANAdw0PsKUxTb
12916Please respect copyright.PENANAtfwAPr1znn
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12916Please respect copyright.PENANAW3VRHeOKMw
12916Please respect copyright.PENANA83xjRn3w5E
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12916Please respect copyright.PENANAC4St54whIs
12916Please respect copyright.PENANAHopAz7qlRO
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12916Please respect copyright.PENANAFY7vcT6ZCP
12916Please respect copyright.PENANAXK1Cj06U99
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12916Please respect copyright.PENANArc3ZQijrQz
12916Please respect copyright.PENANAuhsbYls2AD
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12916Please respect copyright.PENANAigPwsFFtbK
12916Please respect copyright.PENANAUgadm16OBU
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12916Please respect copyright.PENANAy6WwPiTAF4
12916Please respect copyright.PENANAVMflU5zrGC
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12916Please respect copyright.PENANAVY51SjgmQY
12916Please respect copyright.PENANAlVbqNldZkb
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12916Please respect copyright.PENANAwvdpNWgidK
12916Please respect copyright.PENANAJxD7mhOocu
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12916Please respect copyright.PENANAY6dm9hglfg
12916Please respect copyright.PENANAhXT68datzA
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12916Please respect copyright.PENANAeMPRdITeVx
12916Please respect copyright.PENANAXzSuJm4Pn3
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12916Please respect copyright.PENANAj2rQBktB0T
12916Please respect copyright.PENANAki39kLdvc4
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANA9ZySvyX2k0
12916Please respect copyright.PENANAn0GFa45C4S
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12916Please respect copyright.PENANAHy6NGIohVb
12916Please respect copyright.PENANAtcwPbtkkFK
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12916Please respect copyright.PENANA49ftnlsCIj
12916Please respect copyright.PENANAQv9h2g0YSC
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12916Please respect copyright.PENANA0RTiAqQyIH
12916Please respect copyright.PENANAnJ1TFFxFXO
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12916Please respect copyright.PENANA4qCkOflPyl
12916Please respect copyright.PENANA3bfgWeXiDp
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12916Please respect copyright.PENANAiYOF3iW1Sf
12916Please respect copyright.PENANAjJgFQGLCDv
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12916Please respect copyright.PENANAZb21xgAWvV
12916Please respect copyright.PENANATXZOK1MDsk
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12916Please respect copyright.PENANAuXlaSpS1Yy
12916Please respect copyright.PENANAB7Lt3GdxwN
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12916Please respect copyright.PENANAGp46JIt0kV
12916Please respect copyright.PENANADqqSJWA31c
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12916Please respect copyright.PENANAm9vJZ8bS9n
12916Please respect copyright.PENANAHrQX13yJoL
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12916Please respect copyright.PENANAwBGG9UZhI9
12916Please respect copyright.PENANAoiVdNXRaGW
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12916Please respect copyright.PENANA8o2DvT9CY9
12916Please respect copyright.PENANAdYKhvCtZGI
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12916Please respect copyright.PENANAhn6HPuCpQl
12916Please respect copyright.PENANAb0iU9X7P1T
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12916Please respect copyright.PENANAT7nYm65uMP
12916Please respect copyright.PENANA8pff76pCT4
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAP54Gl76WEE
12916Please respect copyright.PENANAh9A2m2Eeom
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12916Please respect copyright.PENANAaPVZIirN8u
12916Please respect copyright.PENANA084hVHb24i
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12916Please respect copyright.PENANA6F3c3SaCKW
12916Please respect copyright.PENANAp5OMAMiGY5
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12916Please respect copyright.PENANATwwxGQRjOT
12916Please respect copyright.PENANAlDPaYW9sXO
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAA3OtrDXONe
12916Please respect copyright.PENANAf5uELrjf1T
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12916Please respect copyright.PENANAebXRUZWwLw
12916Please respect copyright.PENANADcaGzKLLxM
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12916Please respect copyright.PENANAnO6t5zNNU2
12916Please respect copyright.PENANAXu0ZdBqVRN
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12916Please respect copyright.PENANAeWQhCws5r4
12916Please respect copyright.PENANAiuhYIKrU30
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12916Please respect copyright.PENANAHiYMo0JH7s
12916Please respect copyright.PENANADTmoK8WYwo
“Mau,” sahutku senang.12916Please respect copyright.PENANAq4KMSXbIAq
12916Please respect copyright.PENANAWNWz1wZq4G
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12916Please respect copyright.PENANAWMwsghOFfE
12916Please respect copyright.PENANAozORbEbtuo
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12916Please respect copyright.PENANAKzlqa3TP94
12916Please respect copyright.PENANAs0p86uy5fr
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12916Please respect copyright.PENANAVF0W79N7Rq
12916Please respect copyright.PENANAFC5Nd0ecF8
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12916Please respect copyright.PENANA1J44PtffSF
12916Please respect copyright.PENANATWuw0Vwfhr
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12916Please respect copyright.PENANABq7kagpNH9
12916Please respect copyright.PENANA8U4O8KtDtc
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12916Please respect copyright.PENANALY1XSBINAI
12916Please respect copyright.PENANApqTPZXOjT4
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12916Please respect copyright.PENANAUfB64x20W6
12916Please respect copyright.PENANA8vQij6lj5I
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12916Please respect copyright.PENANAcDrd4iKpfe