Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17674Please respect copyright.PENANApHwrfG5D1K
17674Please respect copyright.PENANATxlnUs713j
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17674Please respect copyright.PENANAVmfMtxi5d2
17674Please respect copyright.PENANAkEbRrSVPjL
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17674Please respect copyright.PENANAOWQTgMipaN
17674Please respect copyright.PENANAmFpvN219ye
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17674Please respect copyright.PENANAjwY2QJOfzu
17674Please respect copyright.PENANAxfRCpzHBoQ
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17674Please respect copyright.PENANAkskMYP5xWo
17674Please respect copyright.PENANASDwpzyYGbH
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17674Please respect copyright.PENANA4Q83DvLdtz
17674Please respect copyright.PENANApE7juAWqTH
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17674Please respect copyright.PENANAcNHRwpdLNE
17674Please respect copyright.PENANAfmljY2BZXb
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17674Please respect copyright.PENANAGFpyjLsdCI
17674Please respect copyright.PENANAT8FVrb4hEM
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17674Please respect copyright.PENANAd7BTgguSXI
17674Please respect copyright.PENANAX9Mgihz41F
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17674Please respect copyright.PENANAcWhigA2pWr
17674Please respect copyright.PENANAGfIrHWZEbk
17674Please respect copyright.PENANAkhYKai1phg
17674Please respect copyright.PENANASjmErhFddZ
17674Please respect copyright.PENANAoVyYOuNbQE
17674Please respect copyright.PENANALLNrADdB8r
17674Please respect copyright.PENANA4dXICzOfQU
17674Please respect copyright.PENANAI2qb5Ed71z
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17674Please respect copyright.PENANAhFhwesHNfl
17674Please respect copyright.PENANAJEuOunUyIz
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17674Please respect copyright.PENANADfjGytHyFG
17674Please respect copyright.PENANAqBnfH6i6ZH
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17674Please respect copyright.PENANAtp6C58jZJH
17674Please respect copyright.PENANAyAEp637vPu
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17674Please respect copyright.PENANAEumLl3Y1SA
17674Please respect copyright.PENANAYedqDdpKEh
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17674Please respect copyright.PENANAG09fD9fcBd
17674Please respect copyright.PENANAVCNtMvxsN4
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17674Please respect copyright.PENANAIKfY8WWe3X
17674Please respect copyright.PENANABtm4FPutJU
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17674Please respect copyright.PENANA3rULk2ADGU
17674Please respect copyright.PENANAtpkslP9sgc
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17674Please respect copyright.PENANAePVkVVtmpm
17674Please respect copyright.PENANApgSyFeX9Q0
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17674Please respect copyright.PENANAskrg5PrJES
17674Please respect copyright.PENANAYc4Bvsz49b
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17674Please respect copyright.PENANAksD0rlIp7G
17674Please respect copyright.PENANAanyHKpqQN1
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17674Please respect copyright.PENANAlFPTP75iwQ
17674Please respect copyright.PENANAirddr3hBms
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17674Please respect copyright.PENANAIYXxldhqvf
17674Please respect copyright.PENANAkpd6AdPJtZ
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17674Please respect copyright.PENANAQXijq1vO04
17674Please respect copyright.PENANAxgEWxiwd8A
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17674Please respect copyright.PENANAjMD29ZrG5l
17674Please respect copyright.PENANAw8wTL7nA6H
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17674Please respect copyright.PENANAp4AESpPVyF
17674Please respect copyright.PENANA8EYtgeFlIb
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17674Please respect copyright.PENANAoLsZIv3hEN
17674Please respect copyright.PENANAt6Rd6j5ivL
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17674Please respect copyright.PENANAKHvayPdOWm
17674Please respect copyright.PENANAIdgYvqr0tL
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17674Please respect copyright.PENANAKQuhmSqZBN
17674Please respect copyright.PENANAkN3UG2cJfd
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17674Please respect copyright.PENANALDTdDxGHiT
17674Please respect copyright.PENANAX5bP6J1kbu
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17674Please respect copyright.PENANAjRqqFxFVjd
17674Please respect copyright.PENANAPtINReZsrG
“Oya? Masukin lagi?”17674Please respect copyright.PENANAl2iU3YxeBq
17674Please respect copyright.PENANA9s2BegNXGV
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17674Please respect copyright.PENANAO8DKd6NSp8
17674Please respect copyright.PENANADJjjpEp8Qv
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17674Please respect copyright.PENANAbLrlWzKH0N
17674Please respect copyright.PENANApxt35zkKvX
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17674Please respect copyright.PENANALpPieAyUuG
17674Please respect copyright.PENANAFCKJNtr1SB
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17674Please respect copyright.PENANA5xr4WT7Gsb
17674Please respect copyright.PENANABowEkHICnZ
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17674Please respect copyright.PENANAOLg3vqigIJ
17674Please respect copyright.PENANAZYyM6c13hs
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17674Please respect copyright.PENANAGJBnEMKjAc
17674Please respect copyright.PENANAac0yv2OtcL
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17674Please respect copyright.PENANAI4xBEXN3mf
17674Please respect copyright.PENANAa2oNDWfZNQ
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17674Please respect copyright.PENANAtccFrV4UxU
17674Please respect copyright.PENANAo2ZRKWiyAl
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17674Please respect copyright.PENANAhjijCkxJp0
17674Please respect copyright.PENANA4KarWvV9LR
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17674Please respect copyright.PENANAv7dG1UTXJ6
17674Please respect copyright.PENANAxntVMidY85
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17674Please respect copyright.PENANA64jfG8acgd
17674Please respect copyright.PENANAh5ClyXsC9T
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17674Please respect copyright.PENANA55PPy7CBT3
17674Please respect copyright.PENANAP5KT15J1xe
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17674Please respect copyright.PENANAd3tEtjeV3g
17674Please respect copyright.PENANAkqEHzUSC73
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17674Please respect copyright.PENANAsLLA3zTMeu
17674Please respect copyright.PENANAcgiyCxg7uI
“Iya Mam.”17674Please respect copyright.PENANAnOf2we3D2t
17674Please respect copyright.PENANAyKDLYnwLYY
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17674Please respect copyright.PENANAZYKqIHlbUF
17674Please respect copyright.PENANAB3rT2r5kL8
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17674Please respect copyright.PENANANEB1k3kLRi
17674Please respect copyright.PENANAg8TlT6m7P1
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17674Please respect copyright.PENANAiiZNXcoGve
17674Please respect copyright.PENANAs0ue00ArYO
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17674Please respect copyright.PENANA0tCKnxHdIj
17674Please respect copyright.PENANAdvSYuXlhxM
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17674Please respect copyright.PENANApftO4PHpl0
17674Please respect copyright.PENANAsZPs2VhClr
17674Please respect copyright.PENANAxFXG3f9viE
17674Please respect copyright.PENANAISHnDAfXo1
17674Please respect copyright.PENANAnUhdbFZwEH
17674Please respect copyright.PENANAZjdbcNAvp8
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17674Please respect copyright.PENANAyAZnLENVgX
17674Please respect copyright.PENANAsDe3krHU4Z
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17674Please respect copyright.PENANAPW4XsKlzav
17674Please respect copyright.PENANA1IaE0avnsL
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17674Please respect copyright.PENANAYgIGt4F9sP
17674Please respect copyright.PENANAVDFgof87Xq
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17674Please respect copyright.PENANAP3Fe9DHBnB
17674Please respect copyright.PENANA62T6vL6mzc
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17674Please respect copyright.PENANAcNOwhVf6ZV
17674Please respect copyright.PENANAO9hHZmftG1
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17674Please respect copyright.PENANAdxfQoV0Hrf
17674Please respect copyright.PENANAJx6GhB4TDj
17674Please respect copyright.PENANAA3oW5fhx3S
17674Please respect copyright.PENANAsx8YeFMHuh
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17674Please respect copyright.PENANAdwxB33hwAJ
17674Please respect copyright.PENANAW7VOHUImXH
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17674Please respect copyright.PENANAVXwANcCutr
17674Please respect copyright.PENANAzWjs5UPJjL
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17674Please respect copyright.PENANAsGCg4SmLdy
17674Please respect copyright.PENANAytcUBHKGW3
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17674Please respect copyright.PENANAhqydVPU8v5
17674Please respect copyright.PENANAgEAJofvW67
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17674Please respect copyright.PENANAMN2h7pBjYl
17674Please respect copyright.PENANAvBQDyvc2o3
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17674Please respect copyright.PENANAVS9c9rbLmr
17674Please respect copyright.PENANA2K0qJNYZNX
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17674Please respect copyright.PENANAFao6QweNl2
17674Please respect copyright.PENANAGrTvFVHS5p
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17674Please respect copyright.PENANAyHMGjUim80
17674Please respect copyright.PENANADiH6fDkicd
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17674Please respect copyright.PENANA0boxTtnyIO
17674Please respect copyright.PENANA0zVjRda9XL
17674Please respect copyright.PENANA3h3CvgxGrZ
17674Please respect copyright.PENANAZZGbvxD8QG
Sampai pada suatu pagi....17674Please respect copyright.PENANAjGwkPKA7o4
17674Please respect copyright.PENANAOOfDDOgPTb
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17674Please respect copyright.PENANAap8WaH5EUM
17674Please respect copyright.PENANAjqcyfoDxqf
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17674Please respect copyright.PENANA0hcuy6omFN
17674Please respect copyright.PENANAIBS2U6Td58
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17674Please respect copyright.PENANAXlJuHXXhF9
17674Please respect copyright.PENANAAMFuPnsPL9
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17674Please respect copyright.PENANAskxXA8uMYQ
17674Please respect copyright.PENANAXDnIOSYX6p
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17674Please respect copyright.PENANAA8v2dl8DX3
17674Please respect copyright.PENANA2XPX9OcdpE
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17674Please respect copyright.PENANAxWtWl3f5mX
17674Please respect copyright.PENANAt4QZZCves6
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17674Please respect copyright.PENANAeiL2lFeGz5
17674Please respect copyright.PENANAEqKJrBjbQu
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17674Please respect copyright.PENANAvnEzWoy5w3
17674Please respect copyright.PENANAnIKhStLIJF
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17674Please respect copyright.PENANAEKHVTROGpE
17674Please respect copyright.PENANAM0Yapu7Vdx
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17674Please respect copyright.PENANA9hSLk9HXHm
17674Please respect copyright.PENANAZSqLJfC60t
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17674Please respect copyright.PENANAj9J6XA1suZ
17674Please respect copyright.PENANAau09QvV2tt
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17674Please respect copyright.PENANA7piLGsy1qb
17674Please respect copyright.PENANAvad9qcG89S
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17674Please respect copyright.PENANATR6R8fXeeb
17674Please respect copyright.PENANAd9nf0J5nIE
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17674Please respect copyright.PENANA7lIEM2CwEJ
17674Please respect copyright.PENANAeYdX85yAbe
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17674Please respect copyright.PENANAGJUz7JioH8
17674Please respect copyright.PENANAzLW4X4TTRq
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17674Please respect copyright.PENANAlLGbMZPRd5
17674Please respect copyright.PENANA2b55SOGXbv
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17674Please respect copyright.PENANA37L6sIGooL
17674Please respect copyright.PENANAX8NmFeAqdi
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17674Please respect copyright.PENANAcaSLVIbrJ8
17674Please respect copyright.PENANAH9US19R1b2
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17674Please respect copyright.PENANApyROeZKsQo
17674Please respect copyright.PENANAfMGdkM2uVs
“I...iya Tante.”17674Please respect copyright.PENANAToi4BMPuJS
17674Please respect copyright.PENANAtzmSQf7Kle
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17674Please respect copyright.PENANAZWANYuXvHq
17674Please respect copyright.PENANAPjsU2MNA3V
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17674Please respect copyright.PENANAP3piL99lyI
17674Please respect copyright.PENANAd0uIMHLhr9
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17674Please respect copyright.PENANAGmaBXW22Yd
17674Please respect copyright.PENANAxtwmH1BhvQ
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17674Please respect copyright.PENANAZyq528nheG
17674Please respect copyright.PENANA1c0EEwbGBk
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17674Please respect copyright.PENANAhcjHK62HJ4
17674Please respect copyright.PENANAI90gPHSBTx
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17674Please respect copyright.PENANALL8U3qbtiw
17674Please respect copyright.PENANAR5gu7eArzb
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17674Please respect copyright.PENANAiNosSydhPv
17674Please respect copyright.PENANA3Gy6uREnfH
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17674Please respect copyright.PENANAVnYl9mb7Au
17674Please respect copyright.PENANA4n7Tn5s0Mv
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17674Please respect copyright.PENANAJm5d3KlSVM
17674Please respect copyright.PENANA20JGZLjMaS
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17674Please respect copyright.PENANAReNJxNat97
17674Please respect copyright.PENANAkYj4HOv60K
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17674Please respect copyright.PENANAQpLWGBqjKL
17674Please respect copyright.PENANAoPlpRyynVy
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17674Please respect copyright.PENANAlNifS0ipeG
17674Please respect copyright.PENANA7G3dITnJ7R
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17674Please respect copyright.PENANAvi2ms3a8fA
17674Please respect copyright.PENANAZtS9jpvo4F
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17674Please respect copyright.PENANAJEBtFkus45
17674Please respect copyright.PENANAMPwi04MO48
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17674Please respect copyright.PENANAYmxsKmiqco
17674Please respect copyright.PENANAvI1eKaVzlc
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17674Please respect copyright.PENANASopDAFeKtk
17674Please respect copyright.PENANA94VFLXneLA
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17674Please respect copyright.PENANAv2VWwWqR07
17674Please respect copyright.PENANAy74FykBXjG
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17674Please respect copyright.PENANAerdLJY453k
17674Please respect copyright.PENANAZXXoCl2C5y
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17674Please respect copyright.PENANADYROR6Uu81
17674Please respect copyright.PENANA35NxM2hkgn
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17674Please respect copyright.PENANAKesvwwHvkx
17674Please respect copyright.PENANA711OplQnIz
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17674Please respect copyright.PENANAlrDtXqIe1G
17674Please respect copyright.PENANAKp91AkWeia
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17674Please respect copyright.PENANAxsQ7aYgSxK
17674Please respect copyright.PENANAqwKp5t1gN8
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17674Please respect copyright.PENANAi9RTp3dKce
17674Please respect copyright.PENANAt3b57T8Eve
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17674Please respect copyright.PENANAtyR0zft9yy
17674Please respect copyright.PENANA2fiQMfcLi2
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17674Please respect copyright.PENANAI5oV67quvM
17674Please respect copyright.PENANAHZRiyHfsEJ
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17674Please respect copyright.PENANAhuIr0zU2Ku
17674Please respect copyright.PENANASJ9cEm5FkV
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17674Please respect copyright.PENANAIOccRBtNcG
17674Please respect copyright.PENANALk5X1efE9T
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17674Please respect copyright.PENANAQ9FSlsSwm6
17674Please respect copyright.PENANAzxdxyvQPy1
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17674Please respect copyright.PENANAKJpIFyYEzs
17674Please respect copyright.PENANAq4mcsSDKdq
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17674Please respect copyright.PENANAlUM00r3adl
17674Please respect copyright.PENANA14ii2SWjoG
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17674Please respect copyright.PENANA7pUN7QVPEG
17674Please respect copyright.PENANAaCfv4i0gbo
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17674Please respect copyright.PENANAXKTbZTeEBK
17674Please respect copyright.PENANAKWvPc8PIJY
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17674Please respect copyright.PENANAucGlgnI8uH
17674Please respect copyright.PENANAirQxTpwmrp
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17674Please respect copyright.PENANAqKkzpwDEVl
17674Please respect copyright.PENANA3e2ubRtugE
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17674Please respect copyright.PENANAUixk7wwFGb
17674Please respect copyright.PENANAmxlukMR9fw
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17674Please respect copyright.PENANAKEeFJMUlgx
17674Please respect copyright.PENANAlBy6kwG0D6
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17674Please respect copyright.PENANAqdmOnqXMGs
17674Please respect copyright.PENANAMUG0na5CZA
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17674Please respect copyright.PENANAv8aGR0kGbE
17674Please respect copyright.PENANAFYdPZ4JwIX
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17674Please respect copyright.PENANAiIwLC9yxpg
17674Please respect copyright.PENANABgdhILIlv5
Sampai pada suatu saat :17674Please respect copyright.PENANAhA4DrNh8Ri
17674Please respect copyright.PENANA6DVxiSnqFe
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17674Please respect copyright.PENANAf93EBFL1Sc
17674Please respect copyright.PENANAHyI0o4jGtw
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17674Please respect copyright.PENANAKe3l7frzS4
17674Please respect copyright.PENANAN0eu2NVqRI
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17674Please respect copyright.PENANABnj8hr0yMg
17674Please respect copyright.PENANARO1iD1TQvr
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17674Please respect copyright.PENANAfFABIDOzWs
17674Please respect copyright.PENANAcWW1u7q6Pu
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17674Please respect copyright.PENANANki28aGH4k
17674Please respect copyright.PENANAtvh4pPwcDT
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17674Please respect copyright.PENANAcSCxqHF7IR
17674Please respect copyright.PENANApUmds1nSwW
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17674Please respect copyright.PENANApwopMjakFY
17674Please respect copyright.PENANAgUh7BD0s6Z
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17674Please respect copyright.PENANAC040I7apRd
17674Please respect copyright.PENANA2Lh1db0AIa
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17674Please respect copyright.PENANAlRG1XAZ17s
17674Please respect copyright.PENANA15yEySgVlx
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17674Please respect copyright.PENANAYRf5cfvB6B
17674Please respect copyright.PENANAdthWZ2NVKl
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17674Please respect copyright.PENANAxnQwbPjO4z
17674Please respect copyright.PENANAVp40YHkMg7
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17674Please respect copyright.PENANAazlxjgwmPP
17674Please respect copyright.PENANAXDxB7Ow9oT
Aku cuma tersenyum.17674Please respect copyright.PENANAUo4gdM6IOZ
17674Please respect copyright.PENANAfU0HDoZTP3
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17674Please respect copyright.PENANA48koAftKWs
17674Please respect copyright.PENANA0F5rnf2LuR
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17674Please respect copyright.PENANATsuOcghkNW
17674Please respect copyright.PENANA4aMzfEAS5z
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17674Please respect copyright.PENANAZu0pCm5Rpe
17674Please respect copyright.PENANAkLvSReQlNZ
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17674Please respect copyright.PENANAd4ZilZRmaQ
17674Please respect copyright.PENANA3GcxCjlB5Y
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17674Please respect copyright.PENANAQTXXh747Ic
17674Please respect copyright.PENANAvzMJl8kUdF
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17674Please respect copyright.PENANALcgJWMsYvc
17674Please respect copyright.PENANA2bNUvr7umb
“Janji ya.”17674Please respect copyright.PENANArXOg8x5ldu
17674Please respect copyright.PENANACHibT7utiu
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17674Please respect copyright.PENANAAzqhtcrBDZ
17674Please respect copyright.PENANAIEjaeaPwtu
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17674Please respect copyright.PENANAJn0DoHARzN
17674Please respect copyright.PENANAbi8H60vDWv
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17674Please respect copyright.PENANAW6HBFbL4l0
17674Please respect copyright.PENANA50Y177OG94
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17674Please respect copyright.PENANAYZGzJ5ci0Z