Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.11529Please respect copyright.PENANAFKJv4ILi4Y
11529Please respect copyright.PENANArg7B88IC0z
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.11529Please respect copyright.PENANA7B1p6i5rNM
11529Please respect copyright.PENANALhSIopBGbd
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.11529Please respect copyright.PENANAaXNrG3x0nU
11529Please respect copyright.PENANAZkfxe5Rc5N
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.11529Please respect copyright.PENANAcbZUgrDyOd
11529Please respect copyright.PENANABnJuYddxQd
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”11529Please respect copyright.PENANAOwvnZutXdX
11529Please respect copyright.PENANA2E37F1RiOW
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”11529Please respect copyright.PENANA9jbA3IjogW
11529Please respect copyright.PENANALFUHTwk5hG
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”11529Please respect copyright.PENANAAxGUMXOzv3
11529Please respect copyright.PENANA1Q0WtVsqPe
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”11529Please respect copyright.PENANArH5vZkDLDq
11529Please respect copyright.PENANAz0k5rCCvv7
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.11529Please respect copyright.PENANA130UXHaBNS
11529Please respect copyright.PENANAT42lEL4MCW
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...11529Please respect copyright.PENANAQVYFKQcdBo
11529Please respect copyright.PENANA9hhQMTOHF9
11529Please respect copyright.PENANAoiJApi3Lc0
11529Please respect copyright.PENANABhoyXq4Dld
11529Please respect copyright.PENANA1ogR13U8O9
11529Please respect copyright.PENANA6m2XWRgglX
11529Please respect copyright.PENANAdmHuOBWwia
11529Please respect copyright.PENANAs3PCgbgY0U
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.11529Please respect copyright.PENANA0ETcOSsIQU
11529Please respect copyright.PENANAPSzw6G7622
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.11529Please respect copyright.PENANAOELHFjXgSF
11529Please respect copyright.PENANAgcdrWQd41N
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.11529Please respect copyright.PENANAX412vsj5Tm
11529Please respect copyright.PENANAiAO7JoODN7
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!11529Please respect copyright.PENANADi2nfa2B7Q
11529Please respect copyright.PENANAVVfPkaZsXf
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.11529Please respect copyright.PENANArSpiaTSU7S
11529Please respect copyright.PENANAhSjLQyrnpF
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.11529Please respect copyright.PENANAy7mSDl2vds
11529Please respect copyright.PENANAhad0RhwptA
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.11529Please respect copyright.PENANAwZUW3K7Tox
11529Please respect copyright.PENANANcfMO7wAuV
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.11529Please respect copyright.PENANAFrTS6qb2aH
11529Please respect copyright.PENANAB9cIJJNj9X
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.11529Please respect copyright.PENANAHZANuVrnt7
11529Please respect copyright.PENANAdrC09EQi7c
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”11529Please respect copyright.PENANAlSYGyv3W5D
11529Please respect copyright.PENANAT763kFxbdD
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.11529Please respect copyright.PENANA0Qn1KbM92s
11529Please respect copyright.PENANAsYf3hl4uud
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.11529Please respect copyright.PENANAeHse0zdYYU
11529Please respect copyright.PENANAU0Atc0uoqa
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”11529Please respect copyright.PENANArJxKy2Ox4x
11529Please respect copyright.PENANAJeM0Dp0EYK
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”11529Please respect copyright.PENANAPah9wa8ueF
11529Please respect copyright.PENANAsKSR4qjpIM
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”11529Please respect copyright.PENANAd6ZUmzubtB
11529Please respect copyright.PENANAGdgEQ8nDFE
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”11529Please respect copyright.PENANAuv6BUWGfYM
11529Please respect copyright.PENANAz1cdkl2AwA
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.11529Please respect copyright.PENANA6cYeXcsZzD
11529Please respect copyright.PENANAuC4onQrj99
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.11529Please respect copyright.PENANAN9aAezRcxA
11529Please respect copyright.PENANAiU12vyDXTy
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.11529Please respect copyright.PENANACyuow8i84D
11529Please respect copyright.PENANAhtqbyfkNMv
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.11529Please respect copyright.PENANAUHrVkquOqz
11529Please respect copyright.PENANA6pk3knxG35
“Oya? Masukin lagi?”11529Please respect copyright.PENANAci2PnzytD2
11529Please respect copyright.PENANANBAvYTiH1z
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”11529Please respect copyright.PENANAEwuRD5Xx8v
11529Please respect copyright.PENANAmAThO5b5sh
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.11529Please respect copyright.PENANAZsaUrxZJBp
11529Please respect copyright.PENANAekubwIsNTv
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.11529Please respect copyright.PENANA72Tw8cPDdR
11529Please respect copyright.PENANATdQ42p4zco
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.11529Please respect copyright.PENANAFMS4aMA0r0
11529Please respect copyright.PENANAkj70znV9qm
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.11529Please respect copyright.PENANAfwbA8MBxM5
11529Please respect copyright.PENANAOfmzIWXTSn
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.11529Please respect copyright.PENANA1Au4PfUWTz
11529Please respect copyright.PENANAYfyuRRdQUI
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.11529Please respect copyright.PENANAa94EYQAWGM
11529Please respect copyright.PENANA7WenacCSij
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.11529Please respect copyright.PENANAtWSuj3mD37
11529Please respect copyright.PENANAbKt4JWSjrw
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.11529Please respect copyright.PENANA8rGursNA5L
11529Please respect copyright.PENANAkQCwD2gY1Z
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.11529Please respect copyright.PENANArOqlvTtNCr
11529Please respect copyright.PENANArFnIZbZM5v
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.11529Please respect copyright.PENANAD67JvGjUcS
11529Please respect copyright.PENANA8pvp2njlpt
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”11529Please respect copyright.PENANAcCUVh2Eom5
11529Please respect copyright.PENANAbielBeIfGi
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”11529Please respect copyright.PENANAvc0t9IamFx
11529Please respect copyright.PENANAk61ekYhi87
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”11529Please respect copyright.PENANA773JCURxvJ
11529Please respect copyright.PENANA4XzkH0HLjC
“Iya Mam.”11529Please respect copyright.PENANAyF5OOZ0akR
11529Please respect copyright.PENANAVhumLdQHC5
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”11529Please respect copyright.PENANARHSAbtZGub
11529Please respect copyright.PENANAAESX568SR7
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”11529Please respect copyright.PENANAfWFx44l8x4
11529Please respect copyright.PENANAMLXGiG1pFw
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”11529Please respect copyright.PENANAa19AgLMLuz
11529Please respect copyright.PENANAFEXJAbH0dL
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.11529Please respect copyright.PENANA9mrDsLAR0V
11529Please respect copyright.PENANAa9HKkePV1U
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.11529Please respect copyright.PENANAz1ahVAz2u2
11529Please respect copyright.PENANAc7d9wxjTWK
11529Please respect copyright.PENANAFjRng4fgTi
11529Please respect copyright.PENANAcZzsKg6E5x
11529Please respect copyright.PENANAsAGXrLsDr9
11529Please respect copyright.PENANA4YEafPRtXq
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.11529Please respect copyright.PENANAZcG69yPeW9
11529Please respect copyright.PENANAnyq67LkaWv
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.11529Please respect copyright.PENANAqAN8pkd07T
11529Please respect copyright.PENANAxO5SdyHNPP
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.11529Please respect copyright.PENANAsuYzapyLn7
11529Please respect copyright.PENANAP0WZePlxna
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.11529Please respect copyright.PENANAxDIfzHt49l
11529Please respect copyright.PENANAh79tLyREZp
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?11529Please respect copyright.PENANA0jQNyUB2q3
11529Please respect copyright.PENANADzJF6u7dBg
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.11529Please respect copyright.PENANAcWgt4yDxlq
11529Please respect copyright.PENANALDrGnc1tpW
11529Please respect copyright.PENANAcfQQ3FUhJc
11529Please respect copyright.PENANANYqWPDLHTk
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.11529Please respect copyright.PENANAXeulunMDbp
11529Please respect copyright.PENANA9cn7a6BUFu
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.11529Please respect copyright.PENANAwtZSccnxvK
11529Please respect copyright.PENANAcq60OrQmfL
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.11529Please respect copyright.PENANApfaM98K606
11529Please respect copyright.PENANAlb3QrBz5KX
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.11529Please respect copyright.PENANAEpkwMbcGUA
11529Please respect copyright.PENANAobtfjWg9RO
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.11529Please respect copyright.PENANAhtPEtMXjZQ
11529Please respect copyright.PENANAzu3uSLa8Q7
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.11529Please respect copyright.PENANAtF2d432wLz
11529Please respect copyright.PENANA4Gdsbkjmhc
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.11529Please respect copyright.PENANA5FtYeqsGjV
11529Please respect copyright.PENANA3mh9rMKauQ
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.11529Please respect copyright.PENANAZFwGV51CWJ
11529Please respect copyright.PENANAkZwscJGNss
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”11529Please respect copyright.PENANAS7uvHj9c0P
11529Please respect copyright.PENANAI0h0Yf8Qmp
11529Please respect copyright.PENANAf9buNjXQEQ
11529Please respect copyright.PENANAH9pl2eiiHg
Sampai pada suatu pagi....11529Please respect copyright.PENANAwcev5cJj6y
11529Please respect copyright.PENANAIz602qPglH
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?11529Please respect copyright.PENANAbwHZzThIVg
11529Please respect copyright.PENANA0CJbNtcCa3
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”11529Please respect copyright.PENANA9tz0wyAVkW
11529Please respect copyright.PENANA2Ll8mvk1BF
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.11529Please respect copyright.PENANAxa2UDBrFC3
11529Please respect copyright.PENANAqWPYnDk9OB
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.11529Please respect copyright.PENANAWe3qSH2Ch1
11529Please respect copyright.PENANAZY3I1yAF8V
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !11529Please respect copyright.PENANA4AhZkiM3d6
11529Please respect copyright.PENANAu8iQBCVHzl
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?11529Please respect copyright.PENANAFELub4ezWX
11529Please respect copyright.PENANA6ZuKOTGYRh
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.11529Please respect copyright.PENANAZ2yXtSqaIY
11529Please respect copyright.PENANA8YIctWtht6
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !11529Please respect copyright.PENANAQn0MjSyG8D
11529Please respect copyright.PENANAd7OPYDoHxF
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”11529Please respect copyright.PENANAz9cItroEeW
11529Please respect copyright.PENANAuRkanuj3Z8
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.11529Please respect copyright.PENANABy53ANwBwi
11529Please respect copyright.PENANAuiNuHryNRY
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....11529Please respect copyright.PENANASxWcge0G5g
11529Please respect copyright.PENANALAKcPLtTCd
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.11529Please respect copyright.PENANAm0MCxQEHf3
11529Please respect copyright.PENANAy9VQI2iBiN
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.11529Please respect copyright.PENANAGJ59boX6rx
11529Please respect copyright.PENANAe11nb1fw4Y
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.11529Please respect copyright.PENANAWecb9F6LRv
11529Please respect copyright.PENANARsy8Kd5SjH
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.11529Please respect copyright.PENANAdkW4YviBIA
11529Please respect copyright.PENANApw0KxeEqTz
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”11529Please respect copyright.PENANAfiwH62tG4v
11529Please respect copyright.PENANAoXE6MTWCFK
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.11529Please respect copyright.PENANAazhpjlloqX
11529Please respect copyright.PENANAdgmGtTJkAu
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.11529Please respect copyright.PENANAoaGmETufd1
11529Please respect copyright.PENANAALHSZ9PRLC
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”11529Please respect copyright.PENANA1m9X6IrFTF
11529Please respect copyright.PENANAGbH1wf9Ev5
“I...iya Tante.”11529Please respect copyright.PENANANQUiUDO0sc
11529Please respect copyright.PENANAhnh64S5SQh
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.11529Please respect copyright.PENANANVpmabSQAI
11529Please respect copyright.PENANABoXm0Sj1yT
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.11529Please respect copyright.PENANAQvZTl6QmPF
11529Please respect copyright.PENANAMY7ANIMpSB
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”11529Please respect copyright.PENANA0xwcK8Gy1b
11529Please respect copyright.PENANA2UyGYmGyQk
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!11529Please respect copyright.PENANAjvyv8Ept18
11529Please respect copyright.PENANABWfPVlclwb
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.11529Please respect copyright.PENANAaqISarPrwd
11529Please respect copyright.PENANAtLkeh0UlcD
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.11529Please respect copyright.PENANAJvczCotMGc
11529Please respect copyright.PENANAUEEyr2CeuL
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.11529Please respect copyright.PENANARhjhw5iMQX
11529Please respect copyright.PENANAHFWq3pi5wr
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.11529Please respect copyright.PENANA4PwgJW652a
11529Please respect copyright.PENANAHBh0GjjAtV
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”11529Please respect copyright.PENANAhvpPQL9q3O
11529Please respect copyright.PENANABNsZEdzwAM
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”11529Please respect copyright.PENANAYpcD5ao5jA
11529Please respect copyright.PENANA2sdAWCzLEi
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...11529Please respect copyright.PENANAgvzllCVtYC
11529Please respect copyright.PENANAixdCDaTgQs
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !11529Please respect copyright.PENANAuD73FZeWTT
11529Please respect copyright.PENANAenmeQ8vhw6
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”11529Please respect copyright.PENANAE8gU21ENLy
11529Please respect copyright.PENANAQMUEvdAdf1
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !11529Please respect copyright.PENANA8nqPHzsLPJ
11529Please respect copyright.PENANA9IepwD8ys2
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.11529Please respect copyright.PENANAzY5Tf21kwy
11529Please respect copyright.PENANAO61uPKDEHd
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”11529Please respect copyright.PENANAmOpb7VqIQP
11529Please respect copyright.PENANAPPAvnIVcSO
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “11529Please respect copyright.PENANAdPNuXgwtoQ
11529Please respect copyright.PENANAn9squWLVHS
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.11529Please respect copyright.PENANAM7m8kaUGfy
11529Please respect copyright.PENANAAdn8iO9l3G
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.11529Please respect copyright.PENANAThqzBvYu77
11529Please respect copyright.PENANApK3HLXxaHo
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.11529Please respect copyright.PENANADd1tFjRduP
11529Please respect copyright.PENANAZyieSuDcZb
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.11529Please respect copyright.PENANA3DmX3tZahz
11529Please respect copyright.PENANA9aPzKxJo9Y
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.11529Please respect copyright.PENANAAXDQlXjz8M
11529Please respect copyright.PENANA53zINs5f6k
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.11529Please respect copyright.PENANA5LS6Icebhg
11529Please respect copyright.PENANACGiwDhpvbF
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”11529Please respect copyright.PENANACk51t6GCX1
11529Please respect copyright.PENANA6Kuydnx2bx
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....11529Please respect copyright.PENANASuuf99rt4O
11529Please respect copyright.PENANA8ESYaadBIF
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.11529Please respect copyright.PENANAXmlmEcAI7I
11529Please respect copyright.PENANAwCGq6g8U7A
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.11529Please respect copyright.PENANA6sTfTR4JsB
11529Please respect copyright.PENANACSUNIqOuz7
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.11529Please respect copyright.PENANA74b76Qvr8p
11529Please respect copyright.PENANA4JDoTMLsmH
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !11529Please respect copyright.PENANAOIhEfciCat
11529Please respect copyright.PENANAsnt1ylOwWL
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”11529Please respect copyright.PENANAAUi4iC8haA
11529Please respect copyright.PENANACSBk5koJVX
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.11529Please respect copyright.PENANASTzk0zRTcu
11529Please respect copyright.PENANA6bzEiY0cx1
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”11529Please respect copyright.PENANAz7QEGMKfDX
11529Please respect copyright.PENANAgo0oj617CJ
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.11529Please respect copyright.PENANAAlBpCgTPuX
11529Please respect copyright.PENANAEChDV1E5pt
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”11529Please respect copyright.PENANA1VssTp8Rsg
11529Please respect copyright.PENANA2VN0rE4hEu
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.11529Please respect copyright.PENANAuQRtIISwxm
11529Please respect copyright.PENANAN2knYpSaB8
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.11529Please respect copyright.PENANAFXtNOJqHHV
11529Please respect copyright.PENANAKhLprUx4BC
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!11529Please respect copyright.PENANAwAjrFtkRAQ
11529Please respect copyright.PENANAVJ5o5iYVwZ
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”11529Please respect copyright.PENANAsm3LQYU0z7
11529Please respect copyright.PENANAnjj2Al5TxC
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.11529Please respect copyright.PENANAHTr3kfZtxF
11529Please respect copyright.PENANABJYsXG6AGv
Sampai pada suatu saat :11529Please respect copyright.PENANAnsSYWSDuH5
11529Please respect copyright.PENANAbVXB96eyby
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.11529Please respect copyright.PENANAeUyX8oRz0Q
11529Please respect copyright.PENANA0ugmaxks1z
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.11529Please respect copyright.PENANA8iFxc5VzmM
11529Please respect copyright.PENANARPVRazpM38
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”11529Please respect copyright.PENANAoSjyUQBL7X
11529Please respect copyright.PENANAL3oQ0oKzes
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.11529Please respect copyright.PENANAAEpo2d5HKc
11529Please respect copyright.PENANAMElnr8WA3l
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.11529Please respect copyright.PENANA6Z9PPhvLRg
11529Please respect copyright.PENANAN9QznVQZyU
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”11529Please respect copyright.PENANALx9rtsaJi6
11529Please respect copyright.PENANA8MKakSdSZU
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.11529Please respect copyright.PENANAwunGaeWntN
11529Please respect copyright.PENANAYull0T5iPf
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.11529Please respect copyright.PENANAYfQ9ONBNkn
11529Please respect copyright.PENANAwZ0CIkbX4J
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”11529Please respect copyright.PENANAqNflrWX3QW
11529Please respect copyright.PENANAM009ach6cI
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !11529Please respect copyright.PENANAO8Ux3zrsov
11529Please respect copyright.PENANAspDphKQodT
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.11529Please respect copyright.PENANAKBAB7tLzlE
11529Please respect copyright.PENANANwo3QKBU4W
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”11529Please respect copyright.PENANAcagmsvuHkK
11529Please respect copyright.PENANAUEeFXhBrTy
Aku cuma tersenyum.11529Please respect copyright.PENANA0c4ziuCnSh
11529Please respect copyright.PENANAfG5PsdXGAr
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.11529Please respect copyright.PENANALzJODdaBlU
11529Please respect copyright.PENANAKcjQ04iqOQ
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”11529Please respect copyright.PENANAfFvX3sq4ml
11529Please respect copyright.PENANAceYO6De68h
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.11529Please respect copyright.PENANAsik7Np8X3u
11529Please respect copyright.PENANAPmsoY52xIt
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.11529Please respect copyright.PENANAXVhFcEOzbY
11529Please respect copyright.PENANAYbyxaDSFfn
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”11529Please respect copyright.PENANABXIemxmJPU
11529Please respect copyright.PENANArzApu2BLBx
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”11529Please respect copyright.PENANANW7jFqZB2b
11529Please respect copyright.PENANAcW3r2BEK6L
“Janji ya.”11529Please respect copyright.PENANAVUmZWIqder
11529Please respect copyright.PENANAX2xZJ3bJsa
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”11529Please respect copyright.PENANAuVIcDDhyyF
11529Please respect copyright.PENANAJxxo52S5AH
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”11529Please respect copyright.PENANA2myYf2KbsS
11529Please respect copyright.PENANA7Kbw1BNnnJ
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”11529Please respect copyright.PENANAek36xGK0kN
11529Please respect copyright.PENANABdo2c37ogv
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 11529Please respect copyright.PENANA3PyyTYqcva