Bruak!
479Please respect copyright.PENANA2JOP6J6q2I
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
479Please respect copyright.PENANAPjHoZllsVT
"..."
479Please respect copyright.PENANAqLhvNbGUQF
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
479Please respect copyright.PENANA8QGmYQOVXf
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
479Please respect copyright.PENANAQgd6Mr1RFt
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
479Please respect copyright.PENANArZZL5X6xvH
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
479Please respect copyright.PENANAgJYqanMutM
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
479Please respect copyright.PENANACbWddaflKP
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
479Please respect copyright.PENANAgiNBUTNuET
Krak!
479Please respect copyright.PENANAsg5PbZqgAs
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
479Please respect copyright.PENANAru0dfqgs5S
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
479Please respect copyright.PENANAiQA41dpE0v
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
479Please respect copyright.PENANAUdT2oT7zbC
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
479Please respect copyright.PENANAO8evYZALHR
Bruak!
479Please respect copyright.PENANALrdrwuMlJZ
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
479Please respect copyright.PENANAYM7bEhJzjU
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
479Please respect copyright.PENANA0yFnMdOmeP
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
479Please respect copyright.PENANAas6fjpdBIF
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
479Please respect copyright.PENANAZder3g2zED
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
479Please respect copyright.PENANAxtbzEmowdd
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
479Please respect copyright.PENANAovEaJ4Z0Vx
......
479Please respect copyright.PENANAvPMPYpppk1
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
479Please respect copyright.PENANAd8uxHd37d8
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
479Please respect copyright.PENANAsjWE6zPp3n
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
479Please respect copyright.PENANAvdjOwVRQfL
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
479Please respect copyright.PENANAdl4CvymocM
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
479Please respect copyright.PENANAo6WCDjlpnG
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
479Please respect copyright.PENANA56NLO83t4d
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
479Please respect copyright.PENANA212j68ubQH
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
479Please respect copyright.PENANAaCLhQrJmQT
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
479Please respect copyright.PENANACzYNvw7VAJ
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
479Please respect copyright.PENANAUmDyMTIj6F
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
479Please respect copyright.PENANAYR7DJ2AjdT
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
479Please respect copyright.PENANAI7GsicnBFK
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
479Please respect copyright.PENANAf2wLmvoiqs
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
479Please respect copyright.PENANAsnOeXJ92MW
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
479Please respect copyright.PENANAzlI90CvLcH
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
479Please respect copyright.PENANAzDRHFmBUBy
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
479Please respect copyright.PENANABQJnqReNI1
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
479Please respect copyright.PENANAWQniLkauHQ
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
479Please respect copyright.PENANAwv4DsdMmKx
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
479Please respect copyright.PENANASZkbgXwi2t
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
479Please respect copyright.PENANAKHw767BdV8
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
479Please respect copyright.PENANAtjOccgNZtW
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
479Please respect copyright.PENANA7pYlpzIBrz
Brian Won terdiam.
479Please respect copyright.PENANAoqCEVLtoVv
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
479Please respect copyright.PENANA7vVZSA0tq2
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
479Please respect copyright.PENANAywsJDOSgFQ
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
479Please respect copyright.PENANAd0Zvm3JjAL
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
479Please respect copyright.PENANA7RHk2QrbA1
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
479Please respect copyright.PENANAPAY1AaLNQq
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
479Please respect copyright.PENANAAZiCo0l693
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
479Please respect copyright.PENANA6qqEHapEqa
Bruk!
479Please respect copyright.PENANAFzsUikEHYN
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
479Please respect copyright.PENANAsw7opoKsbo
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
479Please respect copyright.PENANAO5lRmmgIHI
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
479Please respect copyright.PENANAFy1LNbUVbP
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
479Please respect copyright.PENANAlvNxCMIwqu
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
479Please respect copyright.PENANAIwpovTfLD0
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
479Please respect copyright.PENANAjTZy7zRek3
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
479Please respect copyright.PENANAp2lPUnoBem
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
479Please respect copyright.PENANAeZmd26Vb6F
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
479Please respect copyright.PENANAAOG8E20GiJ
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
479Please respect copyright.PENANAc4Q9uGYlJx
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
479Please respect copyright.PENANAs23a5Lk55s
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
479Please respect copyright.PENANAxCUmpHyFP7
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
479Please respect copyright.PENANAJuMuvoP1yB
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
479Please respect copyright.PENANAruuRaEV0Mx
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
479Please respect copyright.PENANAfJMOdnERuI
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
479Please respect copyright.PENANAvDo0T9pjrO
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
479Please respect copyright.PENANAc44wAvVYST
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
479Please respect copyright.PENANAy9EwsMqU2x
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
479Please respect copyright.PENANA2L5K6ZVXLk
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
479Please respect copyright.PENANANkD9XYN6B3
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
479Please respect copyright.PENANAhxBkmh2HtC
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns18.223.188.252da2