Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAP0gp43TeZr
12508Please respect copyright.PENANAqRoimbBpkB
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAdXLV2ThOSX
12508Please respect copyright.PENANAhLPXMUySBW
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12508Please respect copyright.PENANArayz71A49O
12508Please respect copyright.PENANAqHxYwF08Ap
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12508Please respect copyright.PENANAvNholdTGgw
12508Please respect copyright.PENANA5UM1NRoOzZ
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12508Please respect copyright.PENANAkwvIG2D8T1
12508Please respect copyright.PENANA0I9zZA2AZ5
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12508Please respect copyright.PENANAhxNjbCfLmY
12508Please respect copyright.PENANA1T6eUoloPH
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12508Please respect copyright.PENANA4z4WX6TwC9
12508Please respect copyright.PENANAdit0EkSdIE
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12508Please respect copyright.PENANAoqe6xB7XWP
12508Please respect copyright.PENANAkQMdiZ4Avb
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12508Please respect copyright.PENANAiO3fvvuwaV
12508Please respect copyright.PENANAyNAk1UtlUY
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12508Please respect copyright.PENANA8uVdY7j6Wz
12508Please respect copyright.PENANAeWBtynlWC0
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12508Please respect copyright.PENANAMndEZsv359
12508Please respect copyright.PENANATPjFFHdQAS
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12508Please respect copyright.PENANA1Urm1QGCYA
12508Please respect copyright.PENANAQcXxDhTr8F
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAPiM3Z3VmzI
12508Please respect copyright.PENANAtxyuvUhg2c
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12508Please respect copyright.PENANAf993j7Hyrv
12508Please respect copyright.PENANATzAaU0b31v
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12508Please respect copyright.PENANArhEPT5Vbjj
12508Please respect copyright.PENANAIB4Fp0sviW
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12508Please respect copyright.PENANAeIU0FlauI8
12508Please respect copyright.PENANAfWN4rUiMbB
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12508Please respect copyright.PENANAM1cyWts0TK
12508Please respect copyright.PENANA3xif4k0uzY
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANArq2XTCxPUj
12508Please respect copyright.PENANAmOs8dwhOTU
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12508Please respect copyright.PENANAU2obBBjO41
12508Please respect copyright.PENANAAKEEzPhpwF
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12508Please respect copyright.PENANAtg5C78NtuG
12508Please respect copyright.PENANAaJ8wUOabTH
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12508Please respect copyright.PENANAncLq58yRS3
12508Please respect copyright.PENANATi4ECBspH4
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12508Please respect copyright.PENANAbyhxnEXY3i
12508Please respect copyright.PENANAnLMOM7c40H
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12508Please respect copyright.PENANAUBx1nh0SMx
12508Please respect copyright.PENANAM5Z7hWN4VQ
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12508Please respect copyright.PENANALCnDO7K5Ry
12508Please respect copyright.PENANAjd386iOHFA
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12508Please respect copyright.PENANACNSQNB6uFr
12508Please respect copyright.PENANALereYJgFw4
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12508Please respect copyright.PENANArD4CbcXUSP
12508Please respect copyright.PENANAsN0sU29e5c
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12508Please respect copyright.PENANABwqF5u5Z4R
12508Please respect copyright.PENANAY1DwnAHZyo
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12508Please respect copyright.PENANA3FpuP9E8nv
12508Please respect copyright.PENANAdCTMctajY0
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12508Please respect copyright.PENANAF24PKDVrCE
12508Please respect copyright.PENANAmQZiXAWVlR
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12508Please respect copyright.PENANAlPjOYa9dQT
12508Please respect copyright.PENANAKJEM7N3gzv
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12508Please respect copyright.PENANADLP4YZr1U2
12508Please respect copyright.PENANAx9D1imHhgw
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12508Please respect copyright.PENANA45NcSurt66
12508Please respect copyright.PENANAfvCTjdMvb6
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12508Please respect copyright.PENANAx2oaJlV6PU
12508Please respect copyright.PENANAsQg7g5YPJ7
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12508Please respect copyright.PENANAHW5DRB4H1L
12508Please respect copyright.PENANAEJCgRwDmq4
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12508Please respect copyright.PENANAjLuWwaeVw3
12508Please respect copyright.PENANAbMElzuDxLY
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12508Please respect copyright.PENANAlXrGmrjcUB
12508Please respect copyright.PENANADE4Rku4JZP
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12508Please respect copyright.PENANAyCg441WSuR
12508Please respect copyright.PENANA9wjiXmscch
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12508Please respect copyright.PENANAGLGsedRo43
12508Please respect copyright.PENANAFupl37g6oe
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12508Please respect copyright.PENANANoYgdW38iE
12508Please respect copyright.PENANAEmwjH4VT3C
12508Please respect copyright.PENANA0x0YfMYsab
12508Please respect copyright.PENANAwEY6cZwQId
12508Please respect copyright.PENANAEsuyF6ZacR
12508Please respect copyright.PENANAadWQh6Em9b
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12508Please respect copyright.PENANAh9iXkJ3dO8
12508Please respect copyright.PENANAWGWlOCvsiG
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12508Please respect copyright.PENANAYanveQ3ImH
12508Please respect copyright.PENANAilyw1D5PwM
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12508Please respect copyright.PENANATNsVB8a83M
12508Please respect copyright.PENANAJlmk8wc7GA
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12508Please respect copyright.PENANAZrId6xXq6E
12508Please respect copyright.PENANAhiSLE7hNfw
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12508Please respect copyright.PENANAnv92og5eaz
12508Please respect copyright.PENANAPy57dUDo2E
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12508Please respect copyright.PENANA9QmEhYaaFm
12508Please respect copyright.PENANAfDKEIZpj9D
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12508Please respect copyright.PENANATJidMBK8Sh
12508Please respect copyright.PENANAPwpS3Ws2CR
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12508Please respect copyright.PENANAtcHaMyyFrC
12508Please respect copyright.PENANAdHxXqTE1yk
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12508Please respect copyright.PENANAKkptwRn4ZI
12508Please respect copyright.PENANAmz2FH5vNJC
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12508Please respect copyright.PENANA7Vw2ZTwvvK
12508Please respect copyright.PENANAlCQbJoeaD9
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12508Please respect copyright.PENANAVQC7v3u005
12508Please respect copyright.PENANA9HsNusqnr2
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12508Please respect copyright.PENANANHMF4RFyqI
12508Please respect copyright.PENANAi7tUSlVlG0
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12508Please respect copyright.PENANAi7tx5wv2vH
12508Please respect copyright.PENANAe0DhOx6aBg
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12508Please respect copyright.PENANALBeWOuL84R
12508Please respect copyright.PENANAZelUKM6BOj
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12508Please respect copyright.PENANAjtYFd4DWDp
12508Please respect copyright.PENANAFOISrzA2Qz
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12508Please respect copyright.PENANANiNaVBERng
12508Please respect copyright.PENANAur73rimOHr
“Terus?”12508Please respect copyright.PENANAfpTDNtOh5x
12508Please respect copyright.PENANA0EqfmYhgoX
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12508Please respect copyright.PENANAR93lGLmSDZ
12508Please respect copyright.PENANAvbMoC1QS0Q
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12508Please respect copyright.PENANAsb8lL28k7l
12508Please respect copyright.PENANAfV5ry3xZDD
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12508Please respect copyright.PENANAPkmYTzhO5r
12508Please respect copyright.PENANApwXTeZYclJ
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12508Please respect copyright.PENANA5MHT8l4uSE
12508Please respect copyright.PENANAPuZ6aBZ3yK
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12508Please respect copyright.PENANAykANMldQua
12508Please respect copyright.PENANA2UvE7BOZq2
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12508Please respect copyright.PENANAEPEpmDzgqD
12508Please respect copyright.PENANAkB6ka78fRh
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12508Please respect copyright.PENANAxsKSNKkFI5
12508Please respect copyright.PENANAyWHnbAPewk
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12508Please respect copyright.PENANAK0RpBBNQyX
12508Please respect copyright.PENANATJth5KUqiX
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12508Please respect copyright.PENANA1mc6W7Lb6v
12508Please respect copyright.PENANAi9PBIS1OI1
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12508Please respect copyright.PENANAFpDMIHTegU
12508Please respect copyright.PENANAn2mxFlnr0X
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12508Please respect copyright.PENANAPLSTNRMTPY
12508Please respect copyright.PENANA40fJ6cwUE2
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12508Please respect copyright.PENANA4bVtKjwGKS
12508Please respect copyright.PENANAKUYjmFOTVS
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12508Please respect copyright.PENANA6rCwBtJiob
12508Please respect copyright.PENANAY8f9FM0xc8
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12508Please respect copyright.PENANAobHiiIK0GT
12508Please respect copyright.PENANAatydhRNjCs
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12508Please respect copyright.PENANAftwhdSVdHK
12508Please respect copyright.PENANA9kRCQKLouf
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12508Please respect copyright.PENANAp6BlAowR92
12508Please respect copyright.PENANAFYhFVa6Isx
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12508Please respect copyright.PENANALLiauPVNXt
12508Please respect copyright.PENANAhIF0GwZJe6
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12508Please respect copyright.PENANAG0flkXy0rX
12508Please respect copyright.PENANAUrUHMbOoaA
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12508Please respect copyright.PENANAggbNppkTl9
12508Please respect copyright.PENANAqXbaJvjwxs
“Terserah Tante.”12508Please respect copyright.PENANA4VU4C52516
12508Please respect copyright.PENANAesVsW1j9Jh
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12508Please respect copyright.PENANAu4sKgG9MBi
12508Please respect copyright.PENANAg8suItb2gs
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12508Please respect copyright.PENANAuRk8a4bGDj
12508Please respect copyright.PENANANHYNhOCSvn
“Villanya jauh?”12508Please respect copyright.PENANAmpT5xJk9Xw
12508Please respect copyright.PENANA1fjkz53myJ
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12508Please respect copyright.PENANArCeEWjmeoo
12508Please respect copyright.PENANA4OZWScfqnP
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12508Please respect copyright.PENANAMQcU2woRlG
12508Please respect copyright.PENANAyyApn4wSrN
12508Please respect copyright.PENANAiM4sbvjzS9
12508Please respect copyright.PENANA0DpraqrpzO
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12508Please respect copyright.PENANA5wynJr8vMZ
12508Please respect copyright.PENANAwFf8LcIznW
Aku mengangguk sambil tersenyum.12508Please respect copyright.PENANA3Ewp7JaGgv
12508Please respect copyright.PENANAQJcngarekR
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12508Please respect copyright.PENANALC8zr3DQfF
12508Please respect copyright.PENANAmn2EwJwpGq
“Malam Minggu gimana?”12508Please respect copyright.PENANAgEWerDVmOh
12508Please respect copyright.PENANAl1ngTopqkU
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12508Please respect copyright.PENANA6gIGysxh1z
12508Please respect copyright.PENANAx8RR34lTDl
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12508Please respect copyright.PENANAaR8ai13l6Z
12508Please respect copyright.PENANARUX0kMI6dL
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12508Please respect copyright.PENANAXI69m3jLQ6
12508Please respect copyright.PENANABfn4dkBLke
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12508Please respect copyright.PENANAJwW2Vq46T9
12508Please respect copyright.PENANACZnatPvKDX
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12508Please respect copyright.PENANAOcfaUXvz6E
12508Please respect copyright.PENANAif0ffZPqqo
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12508Please respect copyright.PENANA6R3XdlU2Lh
12508Please respect copyright.PENANAev1P2LrBK7
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12508Please respect copyright.PENANAU5q3KnH9nM
12508Please respect copyright.PENANAZgsnBuZxTk
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12508Please respect copyright.PENANAE6nonQWzP4
12508Please respect copyright.PENANAKOal9rIbRG
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12508Please respect copyright.PENANAKPPxtEsJrJ
12508Please respect copyright.PENANAFLr8freJhe
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12508Please respect copyright.PENANAwRNam8Wzge
12508Please respect copyright.PENANAFUCnwlW4eT
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12508Please respect copyright.PENANAq5AjPzskwh
12508Please respect copyright.PENANAJxY7mmRxm6
12508Please respect copyright.PENANAUqxGdmTebZ
12508Please respect copyright.PENANA3pFVmCVhDd
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12508Please respect copyright.PENANA0gfPNpzN0D
12508Please respect copyright.PENANAiTFHNkQMFw
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12508Please respect copyright.PENANApYwpodOnD3
12508Please respect copyright.PENANAuyAo6vicFW
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12508Please respect copyright.PENANAYOpgY6hfOK
12508Please respect copyright.PENANAOgupg1V7sU
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12508Please respect copyright.PENANAj4UVsr2042
12508Please respect copyright.PENANAVRqEcq3hdX
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12508Please respect copyright.PENANAGkJTz6FReM
12508Please respect copyright.PENANA9eHGSRWniW
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12508Please respect copyright.PENANALf8cvU8UkV
12508Please respect copyright.PENANAJ68MMKTcHx
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12508Please respect copyright.PENANAzEb75oILOM
12508Please respect copyright.PENANA2jZMGsO9lb
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12508Please respect copyright.PENANAtO7yWkTKcQ
12508Please respect copyright.PENANAMpZbREsH3E
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12508Please respect copyright.PENANAYMC7WLkUzp
12508Please respect copyright.PENANA0zoyB7hrsD
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12508Please respect copyright.PENANAiGqTZEUyXZ
12508Please respect copyright.PENANAi72QFZoZz9
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANA0mN640OS8p
12508Please respect copyright.PENANAlzkuxSxKld
“Deg-degan kenapa?”12508Please respect copyright.PENANA7fdih3du3G
12508Please respect copyright.PENANANTnhwKWlLO
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12508Please respect copyright.PENANAw27WY1P9Ob
12508Please respect copyright.PENANAWPdHAfy0ab
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12508Please respect copyright.PENANAIxJ8rZeutY
12508Please respect copyright.PENANAK0s6SNzfxr
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12508Please respect copyright.PENANAkJQGbbC2aS
12508Please respect copyright.PENANAlA1t5KbhqT
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12508Please respect copyright.PENANAMdGdqVrx6S
12508Please respect copyright.PENANALEnmKqDRHV
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12508Please respect copyright.PENANAyu3kGNAf2A
12508Please respect copyright.PENANAWEjSR6W5iY
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12508Please respect copyright.PENANAMcsXEkPlg1
12508Please respect copyright.PENANANnDkeg9zuG
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12508Please respect copyright.PENANAsKJkjRE0q5
12508Please respect copyright.PENANAQrvP4Va6MS
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12508Please respect copyright.PENANAJt0ZJNPRE8
12508Please respect copyright.PENANA0n40Uiu8BS
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12508Please respect copyright.PENANA5wtVO1JHBt
12508Please respect copyright.PENANAWJ4H6tTAPU
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12508Please respect copyright.PENANAXQ27LlqhFv
12508Please respect copyright.PENANA13bkgYsFrm
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12508Please respect copyright.PENANAsEauWSBiZJ
12508Please respect copyright.PENANAVlXKP8tcEt
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12508Please respect copyright.PENANAjyOX4qbv9w
12508Please respect copyright.PENANAVSeiIgRr1Z
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12508Please respect copyright.PENANAyancgq7cJM
12508Please respect copyright.PENANAvh4fyiPqru
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12508Please respect copyright.PENANAXARN7EkWTn
12508Please respect copyright.PENANAI7QX4624FC
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12508Please respect copyright.PENANAVKboZz5thF
12508Please respect copyright.PENANAo8KAHGDare
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12508Please respect copyright.PENANAt3bxLEu6Zg
12508Please respect copyright.PENANAQj84q6zvca
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12508Please respect copyright.PENANARx5jIsHZUh
12508Please respect copyright.PENANASofwQEOKbp
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12508Please respect copyright.PENANAFQINs3RwCc
12508Please respect copyright.PENANATRDyYmNZo6
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12508Please respect copyright.PENANAev6ILwxKrb
12508Please respect copyright.PENANAKyS9wiRrlf
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12508Please respect copyright.PENANAzTEsWQNgHL
12508Please respect copyright.PENANA1Ik4Ut5CnR
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12508Please respect copyright.PENANAOOvisacQG2
12508Please respect copyright.PENANACHQQmfhPBG
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12508Please respect copyright.PENANAckUSVrqeRv
12508Please respect copyright.PENANAZMmYvHKbAM
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12508Please respect copyright.PENANAqdOFyC8oFy
12508Please respect copyright.PENANAHlcLr37LKc
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12508Please respect copyright.PENANAgh7g4TP9g0
12508Please respect copyright.PENANAZy2PIMyceI
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAu7G5CtBg0B
12508Please respect copyright.PENANAcIIoUI0tFB
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAxshUURtcaH
12508Please respect copyright.PENANAAAcVZFUpqB
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12508Please respect copyright.PENANAEvcwZjb2H8
12508Please respect copyright.PENANACvNDCb9fXP
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12508Please respect copyright.PENANAXmuYyd6wEy
12508Please respect copyright.PENANALdqwkZ7Ysv
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12508Please respect copyright.PENANABKk5e8R13K
12508Please respect copyright.PENANAv9DMLsncJ2
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12508Please respect copyright.PENANAotb50a3rjP
12508Please respect copyright.PENANA4Fo7LbwpRM
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12508Please respect copyright.PENANAVPeGf9xXAU
12508Please respect copyright.PENANAjvfpm2jDBW
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12508Please respect copyright.PENANAiNwkNec0cI
12508Please respect copyright.PENANAmfstVcietf
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12508Please respect copyright.PENANA1GPtJtHpWb
12508Please respect copyright.PENANABCeE68yx0S
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12508Please respect copyright.PENANA5BaDC7Y9pp
12508Please respect copyright.PENANAvAOlP1VG8s
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12508Please respect copyright.PENANArfxcdSnmDm
12508Please respect copyright.PENANAHi6gyMfvOb
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12508Please respect copyright.PENANAFfOZLXsHaP
12508Please respect copyright.PENANAan71eT5pzs
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANA3u1XIjVQ9G
12508Please respect copyright.PENANA9cXC5wZ6HA
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12508Please respect copyright.PENANAXeFANQCDnG
12508Please respect copyright.PENANAmzzHY3om2S
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12508Please respect copyright.PENANAA9ciVAJKbp
12508Please respect copyright.PENANA9FCjCnwUB5
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12508Please respect copyright.PENANAIM31oRUqTo
12508Please respect copyright.PENANAZTCTA9KJuI
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12508Please respect copyright.PENANArA13ZPGUv2
12508Please respect copyright.PENANA0UT4vseGr1
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12508Please respect copyright.PENANAHsi5tOkJX0
12508Please respect copyright.PENANAXIYbbwlsKU
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12508Please respect copyright.PENANAIjEGwUqXir
12508Please respect copyright.PENANAa8iZgVNeO7
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12508Please respect copyright.PENANAr83zOSWL9N
12508Please respect copyright.PENANAWu6NYjIJx6
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANABRuCdTumDE
12508Please respect copyright.PENANAVR0sfU7tHa
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12508Please respect copyright.PENANAyD1zi7uTJz
12508Please respect copyright.PENANArDQNtNzKp3
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12508Please respect copyright.PENANAtUGydQZBXK
12508Please respect copyright.PENANAxsd8GZ3wtl
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12508Please respect copyright.PENANAPQEcp9zLsx
12508Please respect copyright.PENANAlmEQ4GWYhG
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12508Please respect copyright.PENANAhHRKbDlOzS
12508Please respect copyright.PENANAawhcxPiOcn
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12508Please respect copyright.PENANALwGNzBTMHD
12508Please respect copyright.PENANA4DE4wfOWy0
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12508Please respect copyright.PENANAKm0FXFNYCS
12508Please respect copyright.PENANApkG5pGkIm9
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12508Please respect copyright.PENANACb8QYzu56u
12508Please respect copyright.PENANAkopv5JutYw
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12508Please respect copyright.PENANAaCJEiqxXbP
12508Please respect copyright.PENANAGxGMSM8Aef
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12508Please respect copyright.PENANANADIO7SE1l
12508Please respect copyright.PENANAhqJJjy0GST
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12508Please respect copyright.PENANANKw21NCbSP
12508Please respect copyright.PENANAc9iPDKLXM8
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12508Please respect copyright.PENANALHJ3QpiiED
12508Please respect copyright.PENANAMyXeULX1fb
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12508Please respect copyright.PENANAqMIgyya7F9
12508Please respect copyright.PENANAa3dSnzDFxM
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12508Please respect copyright.PENANA1pw0lWVjok
12508Please respect copyright.PENANA69YEP3ghle
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12508Please respect copyright.PENANAqPtdexPV2A
12508Please respect copyright.PENANAIJegNm8VW0
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12508Please respect copyright.PENANATXFDdrdWGr
12508Please respect copyright.PENANAllEXbLAv4F
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12508Please respect copyright.PENANA4Yz2gXWpHO
12508Please respect copyright.PENANAqmnmvl7U0I
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12508Please respect copyright.PENANA1umSFaHtoT
12508Please respect copyright.PENANAQe8AXXapa8
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12508Please respect copyright.PENANARwrZplY9ip
12508Please respect copyright.PENANAyyiGl07aSy
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12508Please respect copyright.PENANAmCClmqW2Tg
12508Please respect copyright.PENANAckwJ9tO6Ot
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12508Please respect copyright.PENANAmHi9iQaL20
12508Please respect copyright.PENANAxvAZlBu9gR
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAEkrOZMb09q
12508Please respect copyright.PENANAPvn7knCixu
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12508Please respect copyright.PENANAg6vFaBrPmE
12508Please respect copyright.PENANAv6Sl67RAdP
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12508Please respect copyright.PENANAoPbrFTzKHh
12508Please respect copyright.PENANA3zYgj9Doky
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12508Please respect copyright.PENANAQsUZNbA8Su
12508Please respect copyright.PENANAk32O9IclDp
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12508Please respect copyright.PENANA3sVbpfoan0
12508Please respect copyright.PENANA01ITHexpCC
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12508Please respect copyright.PENANA6V7gA5RtSm
12508Please respect copyright.PENANApGKZw5zO5u
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12508Please respect copyright.PENANAHgLvp0XyVT
12508Please respect copyright.PENANAoyDaYySYzt
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12508Please respect copyright.PENANABjna7X1I1R
12508Please respect copyright.PENANA34Xkc6WWSv
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12508Please respect copyright.PENANAWcmgp1s7Pd
12508Please respect copyright.PENANAMKLH6XzmHk
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12508Please respect copyright.PENANAalCbKrngK0
12508Please respect copyright.PENANAusYoQXgQOj
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12508Please respect copyright.PENANADDo3YRVCHv
12508Please respect copyright.PENANAFA8vty8hOK
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12508Please respect copyright.PENANAyZYPLu3FSm
12508Please respect copyright.PENANAlOeAqc679s
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12508Please respect copyright.PENANAprmIlntK7G
12508Please respect copyright.PENANArpl21ZyeVG
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12508Please respect copyright.PENANAoudnXdFwvb
12508Please respect copyright.PENANA1smusc2AJa
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAOcIttx6H7N
12508Please respect copyright.PENANATAqGmEyySP
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12508Please respect copyright.PENANARI5IFShhZN
12508Please respect copyright.PENANASjVz3jP4eC
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12508Please respect copyright.PENANAtn9gCKz69x
12508Please respect copyright.PENANAoHIfdodunU
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12508Please respect copyright.PENANAyt7FZWmE60
12508Please respect copyright.PENANAHsz9e2E6By
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAdAehtKvWgW
12508Please respect copyright.PENANArJXbGqHMz1
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12508Please respect copyright.PENANAdRe6UvwO0k
12508Please respect copyright.PENANADGmmBSPLHA
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12508Please respect copyright.PENANAobrB7vB2ul
12508Please respect copyright.PENANARVZUmgrOYw
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12508Please respect copyright.PENANAr4I8O0mwDW
12508Please respect copyright.PENANAMYwSAe0q3t
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12508Please respect copyright.PENANAbW2QjKWGHD
12508Please respect copyright.PENANAMtmnQRvKAC
“Mau,” sahutku senang.12508Please respect copyright.PENANAwgeH5YGF7h
12508Please respect copyright.PENANAemmPES7EgM
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12508Please respect copyright.PENANA71dASDVBs4
12508Please respect copyright.PENANAHd6DPsgh7z
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12508Please respect copyright.PENANAEk62SJ7UeC
12508Please respect copyright.PENANAsdmGxFsP1P
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12508Please respect copyright.PENANALDPQ5eADlH
12508Please respect copyright.PENANATwxVlmdgOv
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12508Please respect copyright.PENANAN01yHREeC5
12508Please respect copyright.PENANA1RYQm8jMep
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12508Please respect copyright.PENANASZmPUeguhH
12508Please respect copyright.PENANAEhJ1k7KMbw
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12508Please respect copyright.PENANAdIhiMTVZIx
12508Please respect copyright.PENANADDdYo6PFD9
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12508Please respect copyright.PENANANrdK2nQMPE
12508Please respect copyright.PENANAgBacjynXo2
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12508Please respect copyright.PENANAUXI7j2nKzL