“Dimana ini?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlUFHzohFd
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMtZT9HmMz
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZ5y5qijEu
“Oh ini pasti mimpi.”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5F3p1yrWH
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8o9WoAQqVb
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTwWCBYwJT
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tAkfBCQYL
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbVnJ4pyu1
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwaVXP4TbA
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2wGliQHGX
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERqV9W8avd
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLwRpBivsy
“Haaa...haaa...haaa...”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dDOVyxmgF
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTBUaY05QA
“Dimana ini?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz7ofmpgMt
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesDA79JbdK
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqt92vY9CNf
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1iM6lU5SK
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVsWvFQbgf
“jangan jangan...”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOKsq0b0fC
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82Fev0xp38
“Ah... hmm... terima... kasih...”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkj3ofIOS2
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SW3PoMuU9
“Bagaimana dengan kepalamu?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudkCxDQpb4
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFDb8V2NWk
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUnOOoF8bb
“hmmm...aku sekarang dimana?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhLSIct7Ca
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgwe9O2beF
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhykhFjqof1
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvpwMjKItd
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxw0IekCtcz
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4oL7m7Ong
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4H8nArtME
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraN6hs72CX
“namaku Siti”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiq8onMa8zV
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9m20PQ4bw
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
469Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvqWXiRIpv
