x
Author/Penulis: Ihsan iskandar
416Please respect copyright.PENANAC5l1kZulLO
(Catatan dari penulis: Chapter/bagian ini mengandung unsur Violent/kekejaman seperti darah dan adegan berbahaya. Untuk pembaca yang tidak kuat mengenai hal tersebut, dianjurkan untuk tidak membaca Chapter ini membacanya.)
416Please respect copyright.PENANAEcNnWSmpbh
Setelah pukulan yang menghempaskan pemuda berikat kepala merah putih itu. Tentara Djepang mengambik batu dan bersiapkan memukulnya.
416Please respect copyright.PENANAO1atwCVATE
Namun dalam setelah melihat pemuda yang tersungkur karna tinju tadi, raut wajah sang tentara Djepang memucat putih. Karena, tentara muda yang dilawannya bersiap menembakkan senjata senapan sedang yang terlempar tadi.
416Please respect copyright.PENANAjy7qPsCuOc
Senapan "Arisaka" Model 44 yang banyak diproduksi oleh Djepang untuk memenangkan perperang. Dengan berisikan 5 peluru magasin dan kecepatan menembak peluru 655m/detik. Moncong senapan yang khas dengan simbol matahari di sampingnya, mengarah tepat ke wajah sang tentara Djepang.
416Please respect copyright.PENANAOa2TdP5JDM
"KISAMAK!!!!"
416Please respect copyright.PENANAxlHZ9gHrCt
"Hahaha aku tidak tahu sumpah serapah apa yang kau katakan, tapi inilah akhirnya"
416Please respect copyright.PENANAqRHnW0C5zQ
Sang tentara Djepang yang sadar bahwa ini sudah direncanakan dari awal oleh si tentara muda itu sudah pasrah akan kematiannya. Mata yang melihat dengan tajam satu sama lain tanpa ada keraguan di dalamnya, tersiratkan bahwa ini adalah pertarungan sampai mati.
416Please respect copyright.PENANAydkuxbPkYL
"Hmm... baiklah, selamat tinggal. Sayonara!"
416Please respect copyright.PENANAXNh7jPWkER
Dor... tembakan tepat mengarah ke kaki sang tentara Djepang dilontarkan. Namun se-mili detik sebelum tembakan terjadi telah diganggu oleh Fauzan dan menembak ke arah lain.
416Please respect copyright.PENANAJbECSMuTTv
"Jangan..!!!! Kenapa kau ingin menembak dia? Apakah kau gila ingin membunuhnya!?"
416Please respect copyright.PENANAW8ODx9sOIc
"Hei DIAMLAH! aku hanya akan melumpuhkannya dan membawanya ke markas untuk diinterogasi!"
416Please respect copyright.PENANAwNmgFQURKa
Setelah mendengar bahwa Tembakan yang di tuju bukan untuk membunuhnya. Fauzan merasa puas karna tentara muda ini tidak begitu jahat.
416Please respect copyright.PENANAq2J9htOCdH
"Oh begitu ternyata, syukurlah... baiklah kalau begitu- ehh?? Cairan merah apa ini?"
416Please respect copyright.PENANALCQZIcAubq
Genangan Cairan merah yang membuat bingung Fauzan membasahi lutut kirinya. Setelah mengingat cairan yang tidak asing ini. Fauzan langsung melihat ke arah Tentara Djepang yang sudah terjatuh tergeletak di depannya dengan wajah pucat pasih.
416Please respect copyright.PENANARs0Jpb3oFk
"Sial, kau membunuhnya. Padahal aku ingin menginterogas-"
416Please respect copyright.PENANAXuyx390Igz
"Hhiiiiii!!!!!! TIDAKK!!!"
416Please respect copyright.PENANACjkwF8HnI6
"HEI TENANGLAH, itu hanya-"
416Please respect copyright.PENANARKdNCYrYlj
"Jangan menyentuh pergi kau pembunuh!"
416Please respect copyright.PENANANObc0da3Ks
"Tapi kau yang mengangguku dan tidak sengaja menembakkan kearah organ vitalnya"
416Please respect copyright.PENANAqEcq4iewkF
Fauzan yang histeris dan baru pertama kali melihat darah begitu banyak di depannya, ditambah seseorang yang baru saja tersungkur tidak bergerak. Membuat pikirannya tidak karuan.
416Please respect copyright.PENANAqS94JoIvUg
Setelah masalah yang dan kejadian yang tidak dapt ditahannya lagi. Penglihatan Fauzan semakin Buram dan menghitam. Dan pipinya jatuh menyentuh lantai dingin ruangan berdarah itu.
416Please respect copyright.PENANA7vO05BLGKp
ns 172.71.254.108da2