Selada api… selada mutan… selada madu…
Kubis void… bayam… beberapa cabai biru beku…
Lobak beryl… jamur tameng… jamur laut pyladern…
Keju sapi terbang yang dilelehkan… serta clementine void yang diperas…
Moritz memakai bahan yang diambil dari berbagai etherealm. Sebagai toping terakhir, ia memberikan sedikit cuka dan madu.
.
.
Kini satu mangkuk salad ia berikan pada ratu moldrin yang telah menunggu lima menit. Karena Moritz menambahkan beberapa bahan dari Void dan Mutant, maka penampilannya terlihat sedikit mengerikan. Salad itu tampak memancarkan aura hitam, serta sebuah pancaran ion cahaya kecil void berwarna biru langit gelap dan ungu.
“Ini… bisa dimakan, Tn.Moritz?”
“Sayangnya bahan – bahan di ethrealm lain punya penampilan yang unik. Nah, mereka memang dilahirkan dengan tampang yang meragukan. Tentu, soal rasa mereka selejit – lejitnya enak!” kata Moritz dengan senyuman yang dipaksakan dan terlihat mencurigakan.
Bahkan para Rokurokubi, hantu payung, Bihice, dan para korban agak menjauh. Mereka mengintip dari balik tubuh Cockatrice.
Moritz berpaling ke belakang memasang wajah sebal.
(Oi, oi, itu penghinaan loh! Awas kalian kalau minta bagian!)
Sama dengan Ny. Atilla, nampaknya Ratu Moldrin Thessalia tidak punya pilihan lain. Ia mencoba sesuap pada irisan lobak itu.
Lalu sesuap lagi…
Lalu sesuap lagi…
Lalu sesuap lagi…
Lalu sesuap lagi…
Lalu sesuap lagi…
Lalu sesuap lagi…
.
.
Hingga menyisakan mangkuk saja. Saking fokusnya terhadap mangkuk dan salad itu, Ratu Thessalia melamun sejenak.
“Ratu Thessalia… Oi…. Anda hidup?” Moritz menggerakkan tangannya seperti mengusap di pandangan mata ratu moldrin.
Hingga tiga kali panggilan….
“Ah! Ya… saya agak bernostalgia….”
(Syukurlah! Bila dia keracunan aku bisa dikeroyok para moldrin di seluruh etherealm!)
Sang ratu mengatakan bahwa salad buatan Moritz rasanya sangat langka dan ekslusif pada pertemuan moldrin di etherealm tertentu. Ia mengatakan pertemuan itu dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Setelah sang ratu moldrin memberikan klarifikasi bahwa salad itu enak, semua orang yang daritadi menjauh mulai mengantri meminta salad. Moritz agak enggan sebenarnya, namun pada akhirnya ia menghabiskan seluruh bahannya untuk semua orang.
Semua orang menikmati sarapan, namun dengan kualitas ekslusif. Tentu, ini pertama kalinya monster dan ras berakal duduk bersama. Karena sihir Bihice, mereka bisa berkomunikasi.
***
Sekitar pukul 7 pagi…
Sebelum memulangkan para korban, mereka berkumpul terlebih dahulu.
Semua makhluk berkumpul untuk saling memberikan informasi. Semua pengakuan para monster, korban kota pirn, dan ratu moldrin diperdengarkan bersama. Moritz meminta Cockatrice mengawasi, karena ia yakin permasalahan ini belum selesai. Ia tidak mau biang akar permasalahannya menyerang kembali.
Para korban kota pirn saling memberi keterangan bergantian. Kesimpulan dari yang mereka katakan adalah bahwa sekitar beberapa hari yang lalu, eksplorasi mereka terlalu lama dan hari sudah dipucuk tengah malam.
Salah dari mereka menyadari keanehan. Bahwa monster ras hantu jarang bertemu, lalu ada beberapa bangkai serigala grizzly dan anjing tempurung. Para tentara bayaran menyuruh tiap – tiap regu untuk bergerak ke inti hutan pirn.
Namun karena para regu, selain tentara bayaran itu sendiri, berada di barisan depan, cepat atau lambat mereka ditarik oleh sesuatu. Sesuatu seperti tentakel tumbuhan. Lantas, para tentara bayaran itu melarikan diri.
Kemudian…
Di sisi lain, para monster terutama Rokurokubi dan hantu payung, juga mempunyai penjelasan lain. Sekitar tiga hari sebelum para regu kota dan tentara bayaran datang, di hutan pirn sudah terjadi banyak keganjilan.
Rinri, Rokurokubi yang mengenakan furisode merah, mengatakan bahwa ada pertengakaran kecil diantara Rokurokubi lain. Mereka saling serang, mengigit hingga satu diantara mereka tumbang. Mereka tiba – tiba terobsesi dengan siapa yang paling kuat diantara Rokurokubi.
Selanjutnya, Mira. Mira mengatakan bahwa sebenarnya monster ras hantu di hutan pirn tidak hanya Rokurokubi dan hantu payung saja, namun beberapa seperti deathly roosevelt, ayaigasa hunter, sandogasa, ectopsilon, dan will o wisp. Mira sedikitpun tidak merasakan kehadiran mereka saat terjadinya isu pertempuran saudara Rokurokubi.
Sedangkan dua hantu payung, Perth dan Pru, melalui informasi dari beberapa hantu payung lainnya mengonfirmasi kehadiran aneh jauh sebelum itu semua terjadi. Seorang wanita tiba – tiba memasuki hutan pirn. Wanita itu punya aura yang tidak terbendung besarnya, nyaris sama dengan aura Cockatrice.
“Sebentar, seorang wanita, katamu?”
“Begitulah, Nom! Aku dan kawanku Pru memastikkan bahwa wanita itu berambut hitam pendek, Nom! Nggak kelihatan jahat sih, tapi auranya besar banget, Nom! Kami takut dibinasakan, Nom!”
(Aura yang sebesar Cockatrice…. Jangan bilang….)
(*”Makhluk ancient lain…. Aku nggak kaget sih semenjak dia bisa mengacaukan penglihatanku melacak putri nona cakep. Meski aku tahu ketiga dark elf itu hidup.”*)
(Sebentar, apakah kamu berpikir penguasa grenaldine mau turun tangan ikut membantu?)
(*”Kenapa? Kamu mau meminta bantuan mereka? Aku berpikir kamu dan aku sudah cukup, sih.”*)
Moritz yang roman mukanya diliputi cemas membuat Ratu Moldrin Thessalia ikut cemas.
“A-ada masalah, Tn. Moritz?”
“O-oh.. nggak. Saya hanya berpikir itu… cukup kompleks. Nah, apakah saat itu, di hutan pirn ini, mengalami kekacauan yang sebesar itu, Ratu Thessalia?”
Sang Ratu Moldrin pertama ingin mengonfirmasi pada penjelasan dua hantu payung, Pru dan Perth. Ia menjelaskan bahwa itu benar adanya. Namun ratu moldrin mengira bahwa wanita itu muncul mungkin untuk lebih menjaga keseimbangan di hutan pirn ataupun hutan vaughtort. Alasannya didasari pada aura wanita itu yang tampaknya ras alam juga tapi terasa lebih tinggi derajatnya. Mungkin, bisa dikatakan setingkat elder. Jadi dia berpikir pasti ada sesuatu penting sehingga menyempatkan diri utuk datang ke hutan pirn.
Kemudian Ratu Moldrin mulai memberikan penjelasan terhadap hilangnya ras hantu, pertikaian rokurokubi, dan beberapa bangkai anjing tempurung ataupun serigala grizzly.
“Setelah wanita itu datang, terjadi banyak sekali kejadian aneh. Para moldrin yang saya beri perintah untuk menginvestigasi hutan melaporkan bahwa terdapat beberapa lubang interdimensional yang muncul di sudut hutan. Para moldrin mencoba mempelajari mengarah kemana lubang interdimensional itu. Jadi mereka mencoba lalu melaporkan ke saya, bahwa itu hanyalah menunjuk ke arah sudut hutan pirn yang lainnya. Kami terus melakukan pengujian dan itu masih sama. Itu akhirnya mengubah pemikiran saya bahwa itu lubang interdimensional itu hanyalah portal biasa yang timbul sebagai aturan dari dunia ethereal. Gejala alam biasa,”
(*”Kedengarannya mencurigakan, kurasa?”*)
(Memang. Yregailia adalah Etherealm kedua yang paling stabil. Permasalahan alam seperti lubang interdimensional asing yang muncul tiba – tiba di tempat acak adalah yang pertama kalinya. Atau….”)
(*”Ini ulah ancient….”*)
Ratu Thessalia kemudian mengatakan bahwa setelah kejadian lubang interdimensional, muncul kabut tebal yang sebelumya belum pernah terjadi di hutan pirn. Dan lagi, kabut itu masih belum membuktikan adanya kejadian aneh selain kehadirannya, yang tidak dipicu oleh sesuatu hal yang spesifik.
“Karena kami, para moldrin, tidak terima dengan kejadian aneh ini, maka kami terus memantau kabut dan mencoba lubang interdimensional itu berkali – kali. Mungkin mereka memanfaatkan kelengahan saya, di saat itulah saya mulai menerima kabar hilangnya moldrin. Satu per satu….”
(Tunggu sebentar, meski dilakukan berkali – kali masih nggak ada yang aneh? Nggak, nggak, sejak awal kabut dan lubang interdimensional itu memang aneh! Maksudku… di mana celah para moldrin bisa hilang? Aku ingin memastikan sesuatu….)
“Apakah anda memastikan dengan mata kepala anda sendiri mengenai lubang dimensional itu? Ah, juga kabut itu?”
Ratu Thessalia mengangguk yakin. Para moldrin bisa memanfaatkan portal hutan untuk akses cepat ke sudut – sudut sehingga memudahkan mencoba lubang interdimensional itu berkali – kali. Sedangkan untuk permasalahan kabut, Ratu Thessalia dan bawahannya hanya berpratroli seperti biasa. Hanya saja lebih intens.
“Ah, benar juga, Tn. Moritz! Sa-saya pernah lihat wanita itu menghancurkan lubang - lubang interdimensional asing itu! Masalahnya… saat kami mendekatinya, ia menghilang seolah ditelan kabut!”
“Be-benarkah itu, Ratu Thessalia?”
Ratu Moldrin Thessalia sekali lagi mengangguk pasti tanpa ragu.
(Apa maksudnya ini? Apakah ini semacam kesalahpahaman, Cockatrice?)
(*”Hm… memang ini membingungkan. Tapi aku bisa katakan bahwa makhluk ancient… elder, mereka selalu punya pilihan. Bahkan kamu juga heran kepada Mira, ‘kan? kenapa monster biasa seperti mereka mau membantu?”*)
(Nah, semenjak kamu bilang begitu… aku juga merasakan hal yang aneh. Monster yang kutahu nggak punya akal…,)
(*”Saat kita di etherealm praetor bahkan para penduduk bisa jadi jahat. Atau di etherealm void, semua monsternya hanya punya satu tujuan, yaitu memburu….”*)
(Heh! Aku baru sadar kalau kita selama ini telah mengalami hal yang buruk! Tapi semenjak di Yregalia adalah Etherealm terstabil kedua….”
(*”Oi, oi, oi! Kalau kamu berpikir begitu, selama ini kita salah menilai! Kamu ingat ‘kan waktu itu? Seseorang dari penguasa ibukota?”*)
(Tentu… aku mungkin harus mulai dari awal lagi. Tapi….)
(Sesuatu di ibukota… tampaknya mencurigakan….)
“Anu… saya tahu sebenarnya wanita itu….”
Moritz yang sempat tenggelam dalam pikirannya, kaget mendengar hal itu. “E-eh, apa? Saya kira itu lebih sulit dari yang dipikirkan?”
“Wanita itu… punya aura yang membuat para ras alam agak… tidak berani menganggunya. Termasuk saya. Sampai saya menyadari auranya…. Agak familiar dan dia pasti hadir di pertemuan ekslusif moldrin….”
.
.
“Alraune.”
***
ns216.73.216.79da2