Pria berjas putih itu mencoba meraih kalung tersebut. Namun seperti yang dibilang Zouch, kalung itu melingkar pada sesuatu yang otomatis ikut terambil. Tangannya sedikit gemetaran, walaupun benda hitam seperti arang. Tapi seharusnya kalau itu arang, agak terasa sedikit rapuh. Namun itu malah terasa keras.
Ditiupnya benda itu, perlahan – lahan warna hitamnya pudar. Bentuknya semakin jelas, seperti gelang tapi lubangnya lebih besar, pikir Zouch. Namun pria yang dipanggil Quill, merasa ngeri ketika benda yang seperti gelang dengan potongan yang tidak rata dilingkari oleh kalung tadi. Saat ditiupnya yang terakhir, mereka sadar kalau itu bukanlah arang.
“I-ini leher!” Quill tanpa sadar langsung melempar kembali ke tumpukan hitam pada perapian itu. Ia terdorong dan ambruk ke belakang. Itu dengan segera diikuti oleh teriakan Zouch.
Suara pintu dari lantai pertama satu per satu terdengar, kemudian langkah kaki menuruni tangga dengan cepat. Begitupula dengan Gwen dan Beckey, mereka satu kamar kompak keluar bersama masih menggunakan piama mereka. Cake adalah yang paling terakhir.
Beckey dengan sarung tangan hitam karetnya, mengambil benda – benda yang diinstruksikan oleh Gwen. Ia menggunakan senter agar lebih mudah. Cake yang kali ini sebagai asisten Gwen, menyuruh mereka untuk duduk dan menunggu. Semua orang matanya sayu – sayu mengantuk, bahkan ada yang sempat menguap.
“Ha-hantu… yeah, rumor itu ternyata benar! Hantu wanita victoria itu telah mengambil jiwa untuk dibakar!” Quill badannya merinding, suaranya panik. Zouch mencoba menenangkannya sesaat. Tentu saja semua orang mulai bertanya – tanya.
“Saya khawatir kalau yang anda katakan itu tidak benar, Tn. Quill.”
“La-lalu, bagaimana kau menjelaskan itu, Tn Cake?”
“Ah! Itu karena sesuatu yang direncanakan,” Cake berbalik untuk mengonfirmasi pada Gwen apa yang ditemukannya.
Gwen menghela nafas, kepalanya menggeleng singkat.
“Sangat barbar, penuh brutal.” Bisiknya pada Cake.
“Seorang psikopat?”
Alis Gwen naik sebelah.
“Atau dendam.”
“Ya, ya, itu yang dilakukan oleh api.” Cake mengernyitkan alisnya.
Gwen berjalan menuju ke semua orang yang duduk menunggu hasil pemeriksaan. Ia menjelaskan bahwa sesuatu tidak diinginkan terjadi.
“Kami tidak bisa memastikan dengan rinci, tapi yang jelas anda semua akan ditahan hingga penyelidikan berakhir.”
Sementara Beckey sedang menelepon polisi.
“Tunggu sebentar, nona! Bisa saja ini termasuk bagian dari marketing yang diucapkan oleh wanita victoria tadi?” Protes St. Eadbert.
“Well, yeah, tentu kami akan memanggil orang itu juga,” matanya kembali menatap pria brewok itu dengan serius. “Anda salah kalau bilang itu termasuk properti marketing. Itu jasad tubuh manusia asli.”
Sementara Cake berjalan mengelilingi lantai dasar. Ia penasaran karena tadi hanya mengcek lantai atas. Gwen dan Beckey menginterogasi enam orang tersebut. Semua yang berada di lantai atas setuju bahwa mereka sama – sama masuk ke kamar masing – masing. Elton menambahkan bahwa tidak ada suara pintu yang terbuka kecuali saat seseorang berteriak.
“Itu berarti tinggal anda berdua,” Gwen menghela nafas. “Apakah anda tidak melihat tanda – tanda keanehan lain?”
“Aku dan Zouch hanya mengobrol sebentar. Saat pemanas itu rusak, tentu satu – satunya yang terpikir olehku adalah perapian itu, kan?”
Saat Gwen menanyakan tentang apa yang mereka obrolkan, Zouch hanya bilang itu hanyalah sekedar basa – basi.
Suara mobil polisi terdengar mendekat, sementara Cake akhirnya kembali dengan wajah tidak puas.
Beberapa detik kemudian, suara sirine yang terdengar semakin keras, lalu berhenti. Pintu terbuka tanpa diketuk.
“Selamat petang, Nona Pusscat! Nona Pussett! Edgar Ralph Orin, pengawas senior wilayah Cumbria.” Pria mantel coklat, dagu agak lancip dengan rambut quiff licin itu terlihat tergesa – gesa. Ia kemudian menyuruh beberapa orang dari tim forensik untuk mengambil sesuatu yang telah dibungkus Beckey.
“Ah, terima kasih atas kerja samanya, Senior Superintendent Orin,” tambah Gwen menoleh ke arah wanita di sebelahnya, tangannya menjabat. “Anda sendiri?”
Pria yang dipanggil Orin itu menjelaskan bahwa Mel Beaufort, wanita berkacamata dengan wajah datarnya adalah rekannya yang baru naik pangkat dari constable.
“Saya sersan Mel Beaufort. Suatu kehormatan bertemu dengan anda, Nona Pusscat,” tambahnya menjabat tangan yang lain. “Nona Pussett.”
Gwen menjelaskan tentang kejadian tersebut. Berawal dari Nona Elton yang mengundangnya atas permasalahan mereka. Kemudian tentang alibi keenam orang itu yang terlihat sangat sempurna.
“Anda membawa rekan anda yang lain?”
Cake menyambut mereka.
Superintendant Orin dan rekannya, Beaufort, menaruh kesan biasa saja daripada bertemu Gwen dan Beckey.
“Anda mendapatkan sesuatu, Tn. Keymark?”
“Panggil saya, Cake saja. Sesuatu yang anda maksudkan sayangnya belum bisa saya pastikan menjadi jawaban.”
Kedua pimpinan tim kepolisian itu langsung beralih ke Gwen. Ia meminta agar mereka kepolisian menanyai mereka satu – satu. Tentu Gwen sudah menjelaskan, meskipun pada akhirnya mereka tetap akan menjalankan prosedur.
Setelah setengah jam, seseorang dari forensik memberi kabar, bahwa mayat itu kira – kira terbunuh sejak dua hingga dua minggu yang lalu. Korban dimutilasi, lalu dibakar hingga tidak ada petunjuk yang mencolok. Mereka membutuhkan waktu lebih lama tentang penyelidikan rinci mengenai tubuh tersebut termasuk siapa dan apa kelaminnya.
Setelah itu mereka membawa mahkota kuning dan kalung hati safir itu. Cake membawa kedua benda itu. Ia segera mengambil kaca pembesar dari sakunya.
Sementara itu, orang lain datang.
“Halo! Tidak diduga – duga polisi juga ikut menginap. Apa ada masalah?” kata wanita yang berdandan gaya victoria itu dengan tenang.
Ia menghembuskan pipa rokoknya dengan santai, sambil menghadapnya. Superintendent Orin segera memintai keterangan sesuai yang dijelaskan Gwen tadi. Bahkan ia menunjukkan sisa pecahan tulang yang semi abu tadi. Namun reaksi wanita yang bernama Dorothy itu biasa dan tenang saja.
“Yeah, anda benar. Kami tak pernah melakukan ini. Ini di luar ekspektasi. Bila saya telah memberikan informasi kalau perapian tidak bisa digunakan, bukan berarti saya menyelipkan kejutan kecil. Lagipula besok saya juga berjanji untuk membawa kayu bakar, arang atau semacamnya,” ia kemudian berjalan kecil ke arah penghangat elektrik itu. “Well, ini tidak biasanya. Padahal yang ini baru. Meskipun begitu, benda ini selalu diperbaiki secara rutin. Hanya seperti semua bangunan ini, bisnisku, dan segalanya tentang pelayanan adalah nomor satu.”
“Ya, ya, ya nona. Yang sudah terjadi berarti yang telah terjadi. Bisakah anda menjelaskan mengapa begini?”
“Entahlah. Ini tidak seperti aku orang yang menganggur?”
Cake menyela.
“Nona Dorothy, ceritakan pada saya jika itu diperbolehkan, siapa orang yang menyewa tempat ini sebelumnya.”
Nona Dorothy memicingkan matanya pada Cake.
“Tentu tidak, dong? Mana bisa aku membocorkan rahasia pelanggan?”
Sersan Beaufort menjelaskan pasal – pasal yang bisa menjeratnya. Ia mengatakan dengan nada lembut, namun mata dibalik kacamata itu terlihat tajam mengancam.
“Cih, dasar pemeras!” katanya mendengus, “Seminggu yang lalu, seseorang sendirian menyewa tempat ini untuk lima hari. Atas nama Anthony Penketh, uang telah ditransfer lebih dulu. Katanya mereka butuh tempat yang luas untuk beberapa orang.”
“Lalu”
“Apanya yang lalu? Cerita berakhir happy ending, lalu mereka pergi.”
Informasi itu sama sekali tidak membawa ke tahap perkembangan. Malahan itu seakan menghentikan ide untuk berkembang. Untuk sementara polisi menggeledah dan mencari sesuatu yang bisa dijadikan alasan atas korban tersebut. Keenam orang itu duduk dengan perasaan khawatir, bingung, dan kaget. Lebih daripada itu, Gwen yang belum menemukan jalan terhadap kasus sebelumnya malah berubah jadi kasus pembunuhan.
“Hey, Cake, apa kau punya saran?” tanya Gwen sambil memijat – mijat ringan keningnya.
“Terlalu banyak keanehan untuk sedikitnya petunjuk. Nama yang tidak diundang, Dolores Yates malah tiba – tiba muncul membayar penginapan sepenuhnya, satu tubuh seseorang gosong lengkap dengan mahkota dan kalung yang seperti diceritakan Nona Elton, lalu penghangat elektrik yang tiba – tiba rusak. Apa lagi?’
“Padahal aku minta saranmu.” Gwen mendengus.
“Ah, yang satu lagi, menurut rumornya, basement yang tidak ditemukan.”
Cake tersenyum lebar mendengar itu, raut mukanya bersemangat seakan mendapat ilham.
“Mari kita mulai dari sana!”
“Eh? Mencari yang tidak ada?”
“Non, kita hanya membuktikan sebuah omong kosong itu ternyata ada isinya.”
ns18.217.170.18da2