
Cerita Dewasa - Akibat Tabrakan dengan Para Preman S-1
Sosok pria itu bertubuh kekar dengan tato di tangan. Tubuhnya nampak sedikit tambun dan lebih tinggi dariku. Dia tidak lain adalah Kusni, salah satu preman yang tempo hari menculik-ku dan memperkosa Widya. Entah kenapa ia bisa tahu alamat rumah kami. Dan yang lebih penting lagi, mau apa dia kemari?1998Please respect copyright.PENANAeCBKdwtjgP
1998Please respect copyright.PENANAQPPbM8TObu
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1998Please respect copyright.PENANAqf3TzemwFb
1998Please respect copyright.PENANAC16gF7d9gX
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1998Please respect copyright.PENANAME9o8TPPe7
1998Please respect copyright.PENANAMJqXUrxlKC
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1998Please respect copyright.PENANApmpL50Mi1I
1998Please respect copyright.PENANAsGalkvQQnc
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1998Please respect copyright.PENANAbMhqVxNhvB
1998Please respect copyright.PENANAOSrWhNizci
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1998Please respect copyright.PENANAAXHPcwq5qf
1998Please respect copyright.PENANAbpTkVBe5QM
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1998Please respect copyright.PENANAs36KcUJwdo
1998Please respect copyright.PENANAoTknIUzYHI
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1998Please respect copyright.PENANAU1UbwODtNr
1998Please respect copyright.PENANAd5Q5bVyzOx
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1998Please respect copyright.PENANA9tX1WjFA0V
1998Please respect copyright.PENANARfyTzSbSC9
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1998Please respect copyright.PENANAlvAEzHLbh2
1998Please respect copyright.PENANAsZ871kenkE
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1998Please respect copyright.PENANAcHHEGc4pY2
1998Please respect copyright.PENANAtq4NeWzb0h
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1998Please respect copyright.PENANAivTQY22uCN
1998Please respect copyright.PENANA8bwPgdCtRY
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1998Please respect copyright.PENANA1heo4myrVR
1998Please respect copyright.PENANA4KWKZJDOpE
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1998Please respect copyright.PENANArlVa4X3gOz
1998Please respect copyright.PENANAuGXDgJgOi0
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1998Please respect copyright.PENANAVBi2OXBZlp
1998Please respect copyright.PENANAFBzN1B5zem
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1998Please respect copyright.PENANAr2rLgJHioc
1998Please respect copyright.PENANACvJ8RF1Udw
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1998Please respect copyright.PENANAsToV0v8hO2
1998Please respect copyright.PENANAQUDiHK7o85
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1998Please respect copyright.PENANApiJe14n1g2
1998Please respect copyright.PENANA1BO2xEHGcL
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1998Please respect copyright.PENANAvuJxs9ca2n
1998Please respect copyright.PENANAXoFdis4x3P
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1998Please respect copyright.PENANAeIHwdvHLoR
1998Please respect copyright.PENANAmWGDOE4Z3L
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1998Please respect copyright.PENANADXu7uMTtBy
1998Please respect copyright.PENANAvcJCLnPrr1
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1998Please respect copyright.PENANAt6BtIkgqnH
1998Please respect copyright.PENANALkENgBQ6zp
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1998Please respect copyright.PENANAQPPbM8TObu
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1998Please respect copyright.PENANAqf3TzemwFb
1998Please respect copyright.PENANAC16gF7d9gX
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1998Please respect copyright.PENANAME9o8TPPe7
1998Please respect copyright.PENANAMJqXUrxlKC
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1998Please respect copyright.PENANApmpL50Mi1I
1998Please respect copyright.PENANAsGalkvQQnc
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1998Please respect copyright.PENANAbMhqVxNhvB
1998Please respect copyright.PENANAOSrWhNizci
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1998Please respect copyright.PENANAAXHPcwq5qf
1998Please respect copyright.PENANAbpTkVBe5QM
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1998Please respect copyright.PENANAs36KcUJwdo
1998Please respect copyright.PENANAoTknIUzYHI
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1998Please respect copyright.PENANAU1UbwODtNr
1998Please respect copyright.PENANAd5Q5bVyzOx
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1998Please respect copyright.PENANA9tX1WjFA0V
1998Please respect copyright.PENANARfyTzSbSC9
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1998Please respect copyright.PENANAlvAEzHLbh2
1998Please respect copyright.PENANAsZ871kenkE
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1998Please respect copyright.PENANAcHHEGc4pY2
1998Please respect copyright.PENANAtq4NeWzb0h
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1998Please respect copyright.PENANAivTQY22uCN
1998Please respect copyright.PENANA8bwPgdCtRY
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1998Please respect copyright.PENANA1heo4myrVR
1998Please respect copyright.PENANA4KWKZJDOpE
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1998Please respect copyright.PENANArlVa4X3gOz
1998Please respect copyright.PENANAuGXDgJgOi0
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1998Please respect copyright.PENANAVBi2OXBZlp
1998Please respect copyright.PENANAFBzN1B5zem
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1998Please respect copyright.PENANAr2rLgJHioc
1998Please respect copyright.PENANACvJ8RF1Udw
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1998Please respect copyright.PENANAsToV0v8hO2
1998Please respect copyright.PENANAQUDiHK7o85
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1998Please respect copyright.PENANApiJe14n1g2
1998Please respect copyright.PENANA1BO2xEHGcL
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1998Please respect copyright.PENANAvuJxs9ca2n
1998Please respect copyright.PENANAXoFdis4x3P
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1998Please respect copyright.PENANAeIHwdvHLoR
1998Please respect copyright.PENANAmWGDOE4Z3L
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1998Please respect copyright.PENANADXu7uMTtBy
1998Please respect copyright.PENANAvcJCLnPrr1
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1998Please respect copyright.PENANAt6BtIkgqnH
1998Please respect copyright.PENANALkENgBQ6zp
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1998Please respect copyright.PENANABSXKvf4kgv
1998Please respect copyright.PENANACoxPiGYodV