x
Jin Wook merangkul Nyonya Lee berjalan memasuki rumah. Chae Won yang melihat itu merasa tersentuh. Entah apa yang dipikirkan detektif Han, tapi instingnya mengatakan cowok itu bukan pembunuh yang mereka cari.
"Bibi, tenanglah. Tidak akan terjadi apa - apa padaku. Semua akan baik - baik saja," ujarnya saat wanita paruh baya itu duduk di kursi dan Jin Wook berlutut di depannya, meraih tangannya dan menggenggamnya.
"Aku tahu aku bukan ibu kandungmu, tapi bagiku kau tetap putraku. Putra sulungku. Kakak dari Donghae, meski kau tidak pernah memanggilku ibu, tapi aku sangat menyayangimu," serunya sambil menangis.
Jin wook lalu wanita di hadapannya.
"Bibi jangan seperti ini. Bibi harus kuat dan percaya padaku. Semuanya akan membaik. Ini hanya salah paham. Jika bibi terus bersedih dan menangis, aku pasti akan sangat khawatir," bisiknya, berusaha menenangkan ibu angkatnya itu.
Dari luar rumah, detektif Han berdecak gelisah,
"Kita sudah menghabiskan terlalu banyak waktu. Bisa saja dia melarikan diri atau menghapus barang bukti untuk menutupi jejaknya." tegasnya sambil berkacak pinggang dan mendengus keras.
"Putraku bukan orang seperti itu!!!" sergah Paman Lee, tapi detektif Han hanya tertawa sinis, membuat pria di hadapannya makin marah.
"Anda benar - benar sombong. Aku dan keluargaku serta semua orang di sini tahu benar siapa kakakku. Dia orang baik. Bukan seperti yang kalian tuduhkan!!!" seru Donghae yang berdiri di samping ayahnya ikut marah.
"Benarkah begitu?" tanya detektif Han sambil melihat sekeliling pada orang - orang yang berkerumun melihat itu semua. Banyak dari antara orang - orang itu berdiri tertunduk. Sedang para wartawan masih sibuk merekam semua kejadian itu.
Chae Won berjalan ke arah detektif Han,
"Kurasa kita salah. Kita bahkan tidak punya bukti dia pelakunya. Ini semua hanya karena dia anak pembunuh 20 tahun lalu," desisnya.
"Kau ini masih muda. Tidak tahu apa - apa. Pembunuh dua puluh tahun lalu itu juga meyakinkan banyak orang bahwa dia bukan pembunuh. Tapi semua lalu terbukti dialah pembunuh yang dicari. Sudahlah, sekarang kita bergerak. Tangkap dia sebelum meloloskan diri!!!" perintahnya sambil berlalu.
Chae Won kembali menggelengkan kepalanya. Detektif senior itu terlalu sombong. Dia begitu yakin berhasil menangkap pembunuh itu.
Belum sempat para pembunuh itu menyerbu masuk ke dalam, Jin Wook sudah berjalan keluar sambil merangkul bibi Lee yang masih menangis.
"Aku akan ikut dengan kalian," serunya pada detektif Han sambil mengulurkan kedua tangannya. Detektif itu tertawa sambil mengeluarkan borgol dari sakunya dan memakaikannya pada pria itu.
Bibi Lee menangis makin keras,
"Tidak, tidak, jangan lakukan ini!!!" teriaknya histeris sambil mencekal tangan anak angkatnya dan berusaha melepas borgol itu.
Jin Wook tersenyum dan menggeleng,
"Bibi, tenanglah. Aku tidak apa - apa," serunya, lalu bergegas masuk ke mobil polisi yang membawanya pergi. Jin Wook ikut menangis saat melihat ibu angkatnya itu berlari mengejar mobil yang membawanya. Dia menggeleng pelan. Wanita paruh baya itu menjerit histeris dan menangis di pelukan suami dan putra bungsunya, lalu dia jatuh pingsan.
"Bibi!!!" seru Jin Wook pelan saat melihat hal itu. Tapi mobil yang membawanya terus melaju. Membuatnya makin jauh dari keluarga angkatnya itu.
ns 172.70.131.37da2