x
Chae Won masih tidak habis pikir dengan detektif Han. Setiba di kantor polisi, Detektif senior itu terus saja mendesak Jin Wook untuk mengakui pembunuhan itu. Pria itu tentu saja menyangkal tuduhan tanpa dasar itu. Detektif Han keluar dari ruang interogasi dengan kesal. Dia harus secepatnya menemukan bukti untuk bisa mendesak pria muda itu. Tak lama telepon di tempat mereka berbunyi. Ada korban lagi. Gadis lain yang meninggal tragis dengan kondisi sama seperti korban pertama.
Detektif Han dan yang lain segera berangkat ke lokasi tkp. Setiba di sana, detektif senior itu segera mendesak semua orang mencari bukti apapun untuk menyudutkan Jin Wook.
"Kita sudah menangkap pelakunya. Yang kita butuhkan hanya bukti untuk membuatnya dihukum atas perbuatannya!!!" teriak detektif itu.
Chae Won menggeleng melihatnya, rekan - rekannya lalu mendekatinya,
"Pria itu sudah gila kelihatannya. Pertama, dia menangkap orang tanpa bukti. Dan sekarang dia menyuruh orang - orang menemukan bukti untuk menjerat orang yang dia tangkap," desis detektif Jang pada gadis itu sambil melihat ke arah detektif Han yang masih saja sibuk memerintah para petugas di tempat itu. Rekan - rekan mereka yang lain mengangguk setuju.
"Kita tidak punya pilihan lain. Bagaimanapun dia pimpinan kita sekarang," sahut Chae Won pelan.
Sama seperti sebelumnya, tkp itu bersih tanpa jejak pelaku. Detektif Han terlihat kesal. Dia harus segera menemukan bukti itu. Ponselnya berbunyi. Tak lama setelah detektif paruh baya itu mengangkatnya, terdengar sumpah serapah dari mulutnya. Dia harus membebaskan Jin Wook karena pria itu memiliki alibi saat peristiwa pembunuhan kali ini. Dia sedang menangkap ikan dengan teman - temannya. Dengan perasaan jengkel, dia kembali ke kantor. Dia begitu yakin putra pembunuh 20 tahun lalu itu adalah tersangka pembunuhan kali ini.
Chae Won menemui Jin Wook di ruang interogasi,
"Kau bebas sekarang. Ada pembunuhan lagi yang membuktikan kau bukan pelakunya," ujarnya pada pria itu.
Pria itu menggeleng pelan,
"Aku sudah memikirkannya. Aku akan tetap di sini dan membantu kalian," ujarnya.
"Tidak bisa, kau bahkan bukan polisi. Warga sipil tidak bisa ikut turut serta dalam penyelidikan kami,"
"Tapi, akulah yang terdekat yang bisa kalian dapat. Pimpinan kalian benar. Aku mirip ayahku. Dengan begitu, aku juga tahu soal pembunuh ini,"
Mendadak pintu terbuka dan detektif Han menerobos masuk,
"Baiklah, aku setuju," sergahnya, sementara detektif Chae Won masih terlihat keberatan. Tapi detektif Han terlihat tidak peduli.
"Kau bantu kami menangkap pembunuh itu," serunya sambil menunjuk pria di depannya itu, lalu bergegas keluar dari ruang interogasi.
Chae Won bergegas menyusul detektif Han,
"Kita tidak bisa melakukannya,pak," tegasnya.
Detektif Han terdiam sesaat,
"Kita tidak punya pilihan lain. Lebih dari polisi, 20 tahun lalu, dialah yang tahu persis kejahatan gila ayahnya." jawab pria paruh baya itu sambil mengendikkan kepalanya pada Jin Wook melalui kaca ruang interogasi.
"Pembunuhan ini harus kita hentikan, detektif, meski kita mungkin harus melanggar banyak aturan untuk melakukannya. Aku tak mau kejadian 20 tahun lalu berulang. Terlalu banyak orang yang kehilangan anggota keluarga mereka karena kasus itu," lanjutnya dengan mata berkaca - kaca.
Detektif wanita di sampingnya itu hanya diam. Selama ini dia tidak memahami detektif senior itu. Tapi sekarang dia tahu detektif itu memiliki simpati yang mendalam pada korbannya, membuatnya terburu dengan kasus ini. Itu memang salah. Tapi sekarang dia menghormati pria paruh baya itu dan akan membantunya memecahkan kasus pembunuhan ini.
ns 172.70.131.105da2