Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17725Please respect copyright.PENANAnmaV7BcAxp
17725Please respect copyright.PENANAQgSttlqj98
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17725Please respect copyright.PENANAKle7HhXvdU
17725Please respect copyright.PENANANDJFx9DTmh
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17725Please respect copyright.PENANAtpdWMwdDxD
17725Please respect copyright.PENANAQ35XM0FXnT
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17725Please respect copyright.PENANAbOr93Rf6RH
17725Please respect copyright.PENANA0l09fe54RN
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17725Please respect copyright.PENANA9ooCyO8VRQ
17725Please respect copyright.PENANAWaUAsxBriw
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17725Please respect copyright.PENANA7pEqrZc3yd
17725Please respect copyright.PENANAo3r4p7jAlO
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17725Please respect copyright.PENANAAj6esA51XG
17725Please respect copyright.PENANADPEeOGUeC5
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17725Please respect copyright.PENANAR1vcbTTUQ3
17725Please respect copyright.PENANAFzs80s1PaR
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17725Please respect copyright.PENANAvjUeJKZKZg
17725Please respect copyright.PENANAoA8BGO2LJl
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17725Please respect copyright.PENANADVkJDTrU3v
17725Please respect copyright.PENANAXmxGnaimBE
17725Please respect copyright.PENANAhpQRueJ8eq
17725Please respect copyright.PENANANtu8UwXUKf
17725Please respect copyright.PENANAypVpURDxlD
17725Please respect copyright.PENANARi3u8GdFR2
17725Please respect copyright.PENANAsl5YfyDVDO
17725Please respect copyright.PENANAU2pzsefGrL
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17725Please respect copyright.PENANAp37rGYm5sj
17725Please respect copyright.PENANArJSUkQgePE
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17725Please respect copyright.PENANA6LbQF9AvWI
17725Please respect copyright.PENANAK2RDKxRZV7
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17725Please respect copyright.PENANAz6l2H8Cnjo
17725Please respect copyright.PENANAi8OwZR7pRy
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17725Please respect copyright.PENANAIl3n8mUo6i
17725Please respect copyright.PENANAhWsBXmbGuy
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17725Please respect copyright.PENANAZfFKpH1uXS
17725Please respect copyright.PENANAlSG18oTDOc
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17725Please respect copyright.PENANASxN6gZwcmZ
17725Please respect copyright.PENANAL41jmw0x8l
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17725Please respect copyright.PENANAfJw395EQDs
17725Please respect copyright.PENANAV1EMNfSTtS
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17725Please respect copyright.PENANAIy1qVOOUKg
17725Please respect copyright.PENANAyL4bVKbhms
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17725Please respect copyright.PENANAXIgGrowc1G
17725Please respect copyright.PENANAOZz3yaz50A
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17725Please respect copyright.PENANA7ZsTYyjC33
17725Please respect copyright.PENANAKzQhJcWTHy
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17725Please respect copyright.PENANASpItVbhWeP
17725Please respect copyright.PENANA7LgLMf8Uq4
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17725Please respect copyright.PENANAPHQ6cy9uGI
17725Please respect copyright.PENANA85L7nnL7sE
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17725Please respect copyright.PENANA1U2x45XyVI
17725Please respect copyright.PENANAtmfl9lJUYW
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17725Please respect copyright.PENANAqux2B4DgA9
17725Please respect copyright.PENANAmrEYMcAAir
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17725Please respect copyright.PENANAe35N4QOouk
17725Please respect copyright.PENANAhjmKeWyeEs
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17725Please respect copyright.PENANAjCpgSCiNCX
17725Please respect copyright.PENANAByn713YyQq
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17725Please respect copyright.PENANAJX5MwekTyB
17725Please respect copyright.PENANAWwXrAd3Jew
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17725Please respect copyright.PENANAAOIToDbvAr
17725Please respect copyright.PENANA5tKyYyTkkh
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17725Please respect copyright.PENANAA6jaixYn4p
17725Please respect copyright.PENANAgEtWiG2po8
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17725Please respect copyright.PENANALx0cyaoN5x
17725Please respect copyright.PENANA1kqqph2fO7
“Oya? Masukin lagi?”17725Please respect copyright.PENANAJOMJoMwjQR
17725Please respect copyright.PENANAwldAre2nnW
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17725Please respect copyright.PENANAhNZCsf3px3
17725Please respect copyright.PENANAqpVNCA4jxz
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17725Please respect copyright.PENANAVl0B2XXsEX
17725Please respect copyright.PENANAflCSAq3Iob
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17725Please respect copyright.PENANA70qEoJhCAg
17725Please respect copyright.PENANAVnqF0xftuR
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17725Please respect copyright.PENANAaJ1Aj6NdUo
17725Please respect copyright.PENANAtFHzIwbYg2
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17725Please respect copyright.PENANAIv5AMdvUPj
17725Please respect copyright.PENANANPh51qT4MG
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17725Please respect copyright.PENANAPHXsUBvZ2t
17725Please respect copyright.PENANAZ2K478l40m
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17725Please respect copyright.PENANAc7AMd0vN2Q
17725Please respect copyright.PENANA0iaiPDRlAI
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17725Please respect copyright.PENANAYsaGR1Tge2
17725Please respect copyright.PENANAoAa1jWW0yC
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17725Please respect copyright.PENANAYPgwq6eu9S
17725Please respect copyright.PENANA3aDTjjQPr8
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17725Please respect copyright.PENANAYsrS1WV4RC
17725Please respect copyright.PENANAEhEiUumffB
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17725Please respect copyright.PENANAdEQTjYupDl
17725Please respect copyright.PENANAZ3LRg8GRRX
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17725Please respect copyright.PENANACEMq7zOdsc
17725Please respect copyright.PENANAwugxYNluIV
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17725Please respect copyright.PENANAzvdzF07PKU
17725Please respect copyright.PENANAvKupcZDDuZ
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17725Please respect copyright.PENANAdIPmQW3F6R
17725Please respect copyright.PENANAZaDVKoKCjH
“Iya Mam.”17725Please respect copyright.PENANAWqZqNMRiZC
17725Please respect copyright.PENANArs9b4zwnXZ
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17725Please respect copyright.PENANATnVrHis41b
17725Please respect copyright.PENANAokqX9p5J3Q
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17725Please respect copyright.PENANAoNmupsilVd
17725Please respect copyright.PENANAmprA21KKbQ
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17725Please respect copyright.PENANA0sg0duWoLH
17725Please respect copyright.PENANAgaAEr5aD0r
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17725Please respect copyright.PENANA5RFWUfHvNW
17725Please respect copyright.PENANAnpEdZahBcL
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17725Please respect copyright.PENANA2zqUPR785g
17725Please respect copyright.PENANAhEojiAz3kj
17725Please respect copyright.PENANAfw3oEGtqBp
17725Please respect copyright.PENANAC4QjziGIXV
17725Please respect copyright.PENANAIdGG5I99KY
17725Please respect copyright.PENANAC3GNB2OK1m
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17725Please respect copyright.PENANAYEHFdWW9Ip
17725Please respect copyright.PENANAnVTNH0ZiKq
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17725Please respect copyright.PENANA2UUJ9Lh2Ll
17725Please respect copyright.PENANAhgJuZDJU3z
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17725Please respect copyright.PENANAQ9lGJoxomA
17725Please respect copyright.PENANAkb4uWZf48O
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17725Please respect copyright.PENANAaVGP3xa9Zx
17725Please respect copyright.PENANAkIQPiQui81
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17725Please respect copyright.PENANA8gKl6Mh0cb
17725Please respect copyright.PENANAO64kinzvUO
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17725Please respect copyright.PENANARYeQ49Pmef
17725Please respect copyright.PENANADheQc40Drv
17725Please respect copyright.PENANATqQDCeHKC3
17725Please respect copyright.PENANA4jpgOugmBP
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17725Please respect copyright.PENANAcBjiOXTT6z
17725Please respect copyright.PENANAZS8fQ0Hu88
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17725Please respect copyright.PENANAbE3ONoIfvt
17725Please respect copyright.PENANAl3Su6Y89Jj
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17725Please respect copyright.PENANAOdRbRyQ8ow
17725Please respect copyright.PENANAHBhnNqx9If
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17725Please respect copyright.PENANAsdkC4SiDqR
17725Please respect copyright.PENANATtVquviD6T
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17725Please respect copyright.PENANAdGhKbxD3jM
17725Please respect copyright.PENANApGsSILILgA
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17725Please respect copyright.PENANAQQIPApE2kW
17725Please respect copyright.PENANAN6QSQCl801
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17725Please respect copyright.PENANACaCpIMiH9G
17725Please respect copyright.PENANAdwe4a16WyJ
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17725Please respect copyright.PENANAcsxVET757p
17725Please respect copyright.PENANAJh09y89Xpk
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17725Please respect copyright.PENANAfygK68y0VX
17725Please respect copyright.PENANA46rzeFOWe7
17725Please respect copyright.PENANAru5BmulaCa
17725Please respect copyright.PENANAy9X74XsHdZ
Sampai pada suatu pagi....17725Please respect copyright.PENANA7BCHVvjEQk
17725Please respect copyright.PENANAxWbieM1UUi
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17725Please respect copyright.PENANADwnOHMKG98
17725Please respect copyright.PENANAsccX7CnBoe
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17725Please respect copyright.PENANA2I0D0q8BaS
17725Please respect copyright.PENANAV5a0X1MxIn
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17725Please respect copyright.PENANAaE7o1ganMa
17725Please respect copyright.PENANA7eZK1pCiGd
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17725Please respect copyright.PENANAKzAXL5Lx1D
17725Please respect copyright.PENANAxddNECcZAv
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17725Please respect copyright.PENANAai3hc39yUy
17725Please respect copyright.PENANAnzyfOyuGqm
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17725Please respect copyright.PENANA3ocr1ZDNyh
17725Please respect copyright.PENANAOOGg73BTh4
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17725Please respect copyright.PENANAlPRou2LyW5
17725Please respect copyright.PENANAbcS4XmK7d7
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17725Please respect copyright.PENANAix4Lz7Jtfy
17725Please respect copyright.PENANASyuRvqfreU
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17725Please respect copyright.PENANArPHtJLlKbb
17725Please respect copyright.PENANATSiLayckZI
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17725Please respect copyright.PENANAuDnPx0tPQx
17725Please respect copyright.PENANAPYwFrm1NHB
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17725Please respect copyright.PENANA5MRtr30AIS
17725Please respect copyright.PENANAnJ6bVsP4yF
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17725Please respect copyright.PENANAKJGZZwKI9x
17725Please respect copyright.PENANAsTrty7vicS
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17725Please respect copyright.PENANAfLP4IdFcuo
17725Please respect copyright.PENANA0twD7YF9Tc
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17725Please respect copyright.PENANAuiq9mTCHx1
17725Please respect copyright.PENANALiA74iHx14
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17725Please respect copyright.PENANAcoHyBZEqHB
17725Please respect copyright.PENANAPi1mYRhoHF
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17725Please respect copyright.PENANAOUMAEEubqn
17725Please respect copyright.PENANAYbIOBZlo8d
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17725Please respect copyright.PENANAfg8RsHILXa
17725Please respect copyright.PENANA1fSFkxtoY0
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17725Please respect copyright.PENANAxnoyNtxU2n
17725Please respect copyright.PENANAW9wi1mpqSX
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17725Please respect copyright.PENANA9GPuPj5csh
17725Please respect copyright.PENANAAnzYKqvxD8
“I...iya Tante.”17725Please respect copyright.PENANAHYCNZz4IkD
17725Please respect copyright.PENANAvkPUbxw1ZT
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17725Please respect copyright.PENANAZIpcsBNHql
17725Please respect copyright.PENANAnm7jxxFEv9
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17725Please respect copyright.PENANAkdT6hgy7RU
17725Please respect copyright.PENANAnEPkARMzME
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17725Please respect copyright.PENANABl6jVQQxdi
17725Please respect copyright.PENANANPEItnZzGn
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17725Please respect copyright.PENANA6WODRQhjFZ
17725Please respect copyright.PENANAz0n5D8AwKb
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17725Please respect copyright.PENANA9UMpjmbLgX
17725Please respect copyright.PENANAR7mfA8wOjf
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17725Please respect copyright.PENANAKAEWx1cSEK
17725Please respect copyright.PENANA8TkhPZemHn
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17725Please respect copyright.PENANASGcDPZqdgY
17725Please respect copyright.PENANAB8UfaQI0yz
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17725Please respect copyright.PENANAKhvaT13Oju
17725Please respect copyright.PENANArlweqAMmHd
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17725Please respect copyright.PENANA8lsmnuWE1Q
17725Please respect copyright.PENANAHVObVCMA43
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17725Please respect copyright.PENANAE7D9G26jZo
17725Please respect copyright.PENANAAor9YRV3mu
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17725Please respect copyright.PENANA5bbN4NMQIv
17725Please respect copyright.PENANA0V0biKO9U7
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17725Please respect copyright.PENANA83sLOa1UHe
17725Please respect copyright.PENANA31pgwbVGBF
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17725Please respect copyright.PENANAKeUw1a9Ueu
17725Please respect copyright.PENANAi7ZrsaN5R9
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17725Please respect copyright.PENANATmw3cOP2fi
17725Please respect copyright.PENANAWvIy3qvrAM
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17725Please respect copyright.PENANAIds7pgxQzY
17725Please respect copyright.PENANARHzpIcjbNx
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17725Please respect copyright.PENANAfxJ3tRJw6c
17725Please respect copyright.PENANAiVUS8bOuAF
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17725Please respect copyright.PENANA4KV2etJBis
17725Please respect copyright.PENANAnNqGB6VS3d
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17725Please respect copyright.PENANAoHwpraCz7z
17725Please respect copyright.PENANA6OzFJjZmnl
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17725Please respect copyright.PENANAYUNTxQ6pgH
17725Please respect copyright.PENANA2LREmmtPUf
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17725Please respect copyright.PENANAzSUntT8DTz
17725Please respect copyright.PENANA1ZpVt9A8wO
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17725Please respect copyright.PENANA2FWnzFcdea
17725Please respect copyright.PENANAvAPaPShz1R
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17725Please respect copyright.PENANAqRsYSjd5Ns
17725Please respect copyright.PENANAUW8UvOJiIH
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17725Please respect copyright.PENANAzeAMoaSI6a
17725Please respect copyright.PENANAFIzkULbRAx
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17725Please respect copyright.PENANAZwn5mVWWL1
17725Please respect copyright.PENANAGD5AMjbe8D
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17725Please respect copyright.PENANAnrqEHXASN2
17725Please respect copyright.PENANA8P1LENyf6Z
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17725Please respect copyright.PENANAv9WOs3vlZI
17725Please respect copyright.PENANA43gaaNUzCX
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17725Please respect copyright.PENANAvGH1S63tlL
17725Please respect copyright.PENANAJlQqMewKvb
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17725Please respect copyright.PENANAeR6FH5kNs8
17725Please respect copyright.PENANAyW9KNwW2F1
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17725Please respect copyright.PENANA8OhuXBNpTi
17725Please respect copyright.PENANA7RJmbmsWcB
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17725Please respect copyright.PENANAWIttcRh2zf
17725Please respect copyright.PENANAtCx91M9wj8
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17725Please respect copyright.PENANAQZXxoSZfY4
17725Please respect copyright.PENANAIhWLDzVow4
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17725Please respect copyright.PENANAFCdFjiw6Gt
17725Please respect copyright.PENANABsK4MBtov5
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17725Please respect copyright.PENANAFAVQ61W7m5
17725Please respect copyright.PENANACEjUr4p0X2
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17725Please respect copyright.PENANAC9p3s5GBE2
17725Please respect copyright.PENANAwJc3UZFeBs
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17725Please respect copyright.PENANAgQ4hfu2pJS
17725Please respect copyright.PENANAupeLIVQjSD
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17725Please respect copyright.PENANABZnmKyGVOl
17725Please respect copyright.PENANA4XGTuZvBPg
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17725Please respect copyright.PENANAy2IgOOQiCh
17725Please respect copyright.PENANA8tbSHMeZWT
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17725Please respect copyright.PENANArhnM99FsjF
17725Please respect copyright.PENANATwE1nIO27l
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17725Please respect copyright.PENANARv8UNet2DU
17725Please respect copyright.PENANAU4JH9VWMwd
Sampai pada suatu saat :17725Please respect copyright.PENANAOlKhXdzGt2
17725Please respect copyright.PENANA0LbDiJonQN
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17725Please respect copyright.PENANAmITFu8oSHf
17725Please respect copyright.PENANAxD7NBMXwxn
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17725Please respect copyright.PENANAt20D8RMveY
17725Please respect copyright.PENANAg3duDn1KVp
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17725Please respect copyright.PENANALGO74XcZJ1
17725Please respect copyright.PENANADGHZ90guf8
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17725Please respect copyright.PENANAVydM5Q55wW
17725Please respect copyright.PENANAQlcdq8AxrV
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17725Please respect copyright.PENANAHEz9hSnLMj
17725Please respect copyright.PENANAfitKDxJbJn
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17725Please respect copyright.PENANAUYuXn8oBOo
17725Please respect copyright.PENANAbwVFja4deN
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17725Please respect copyright.PENANAezNkc3AO8x
17725Please respect copyright.PENANAXize2rTpRp
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17725Please respect copyright.PENANAWFjcQqjLkb
17725Please respect copyright.PENANA0W3o4judqw
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17725Please respect copyright.PENANAhx5cFm60Oj
17725Please respect copyright.PENANA16uchPnEJD
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17725Please respect copyright.PENANADRnPWnB24Q
17725Please respect copyright.PENANADFOjzNUeAa
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17725Please respect copyright.PENANAdyhjpqLUkd
17725Please respect copyright.PENANA4BnPcx0CDl
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17725Please respect copyright.PENANA0Lq4PbaoaI
17725Please respect copyright.PENANApGy9Ah4gwo
Aku cuma tersenyum.17725Please respect copyright.PENANA4H7YLdOBYi
17725Please respect copyright.PENANA8FheNgi2Yt
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17725Please respect copyright.PENANA871pB39Asp
17725Please respect copyright.PENANAzC0QGNat0T
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17725Please respect copyright.PENANAA7CnIUbYjn
17725Please respect copyright.PENANA99PsazBboc
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17725Please respect copyright.PENANAJgi5CZx0IB
17725Please respect copyright.PENANAM87bwIp4kK
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17725Please respect copyright.PENANA1r0ZKBeeq1
17725Please respect copyright.PENANASo1Ds6ViMY
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17725Please respect copyright.PENANA4TRFrPiWNu
17725Please respect copyright.PENANAdgHtWcJ9fZ
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17725Please respect copyright.PENANAhBS1pgKB7Z
17725Please respect copyright.PENANAMSdS0BLfZa
“Janji ya.”17725Please respect copyright.PENANAk4YEZTiidA
17725Please respect copyright.PENANA7lvUn5Y1NG
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17725Please respect copyright.PENANAgKSSiNEpTZ
17725Please respect copyright.PENANAOqYnIF6fMO
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17725Please respect copyright.PENANA9m1n5Bp40Z
17725Please respect copyright.PENANAFpbdY1x1F2
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17725Please respect copyright.PENANAIcqd7vjx6d
17725Please respect copyright.PENANA5nBW6j0Uc2
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17725Please respect copyright.PENANAexmffyEgOb