Ibu Gila
31959Please respect copyright.PENANAQNgmb86XIU
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
31959Please respect copyright.PENANAMf60oGrIKp
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
31959Please respect copyright.PENANAPxx7M2CxwD
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
31959Please respect copyright.PENANAkGpbffxZVC
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
31959Please respect copyright.PENANAdwkEdNy8iy
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
31959Please respect copyright.PENANArJynVGAsRe
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
31959Please respect copyright.PENANAlUmat0TPKJ
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
31959Please respect copyright.PENANAoaS4JuxBFx
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
31959Please respect copyright.PENANAeUgCSd5wlz
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
31959Please respect copyright.PENANA9jLZ8K4VB6
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
31959Please respect copyright.PENANAm6e2srhbVz
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
31959Please respect copyright.PENANAoJHfUYWeR4
“Iya, sama – sama kek.”
31959Please respect copyright.PENANAanLzjNhFjT
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
31959Please respect copyright.PENANAKgvohzHYm9
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
31959Please respect copyright.PENANAXbL7QtCKkc
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
31959Please respect copyright.PENANAQF0mw73tmX
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
31959Please respect copyright.PENANAX7J500ehL5
“Assalamualaikum.”
31959Please respect copyright.PENANAkSroR68glc
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
31959Please respect copyright.PENANA01FreHVtW3
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
31959Please respect copyright.PENANAsoVYDaowOx
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
31959Please respect copyright.PENANAXfM3I9Yj3O
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
31959Please respect copyright.PENANAFviM7XSrlo
“Gimana sekolahnya sayang?”
31959Please respect copyright.PENANA8alN3aEZcb
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
31959Please respect copyright.PENANAWiUb8F73HO
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
31959Please respect copyright.PENANAIHUcp1wZEk
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
31959Please respect copyright.PENANAiwXmV3Sqa7
31959Please respect copyright.PENANAA78ZjcCf7a
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
31959Please respect copyright.PENANAL0xNokBKkv
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
31959Please respect copyright.PENANAmJsX33Sqsq
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
31959Please respect copyright.PENANAFVjUXZWvfp
“Diapa – apain bagaimana?”
31959Please respect copyright.PENANAAfgZ26ihF2
“Mama takut kamu diculik sayang.”
31959Please respect copyright.PENANA3TNKGTVQjL
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
31959Please respect copyright.PENANAw6rhQI85iX
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
31959Please respect copyright.PENANAPLVIvLiZib
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
31959Please respect copyright.PENANALvw5pBZbdn
“Pokoknya gak boleh.”
31959Please respect copyright.PENANAVYxLZIxuKJ
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
31959Please respect copyright.PENANAuCN4gLQWnD
“Temen siapa?”
31959Please respect copyright.PENANA8bDQntrQrO
“Sukma mah.”
31959Please respect copyright.PENANAmwAscq3fE6
“Ganti dulu pakaiannya.”
31959Please respect copyright.PENANAHntvmgNlH3
“Iya dong mah.”
31959Please respect copyright.PENANAHU0WVxzIBb
@@@
31959Please respect copyright.PENANA52eYXzGFWS
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
31959Please respect copyright.PENANA20BfWnUJdk
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
31959Please respect copyright.PENANADW4g54FEsr
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
31959Please respect copyright.PENANAbx5iXjuVgv
“Waalaikum salam.”
31959Please respect copyright.PENANAQpYQMcUkKZ
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
31959Please respect copyright.PENANAa6ouDwzHuT
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
31959Please respect copyright.PENANAsqeQUeHpfq
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
31959Please respect copyright.PENANAD8sIBierE6
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
31959Please respect copyright.PENANAovE5JkXx7T
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
31959Please respect copyright.PENANA5121tZUQe7
* * *
31959Please respect copyright.PENANAB9dXfub0hV
“Vina mana mah?”
31959Please respect copyright.PENANA7rxiHSixkQ
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
31959Please respect copyright.PENANAFBNuHPIjlo
“Sampai jam segini?”
31959Please respect copyright.PENANAASZQQxJy0S
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
31959Please respect copyright.PENANAuwczbsOIYe
“Tumben mama izinin.”
31959Please respect copyright.PENANAfAle7hWrha
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
31959Please respect copyright.PENANAgGSezfJ5A8
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
31959Please respect copyright.PENANAaswIJbDgvQ
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
31959Please respect copyright.PENANAIuLfgYmQ94
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
31959Please respect copyright.PENANAqoyZzRfpTQ
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
31959Please respect copyright.PENANA9jEYwBAfii
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
31959Please respect copyright.PENANAil7dYCCgbq
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
31959Please respect copyright.PENANAFTSeH5Rxmm
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
31959Please respect copyright.PENANAfIugnDvel1
***
31959Please respect copyright.PENANAXjHYbE0jtP
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
31959Please respect copyright.PENANACjLD3dc7WW
***
31959Please respect copyright.PENANAR9MDzX4ocX
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
31959Please respect copyright.PENANAaDyltktGnh
“Cukup satu kata, kenapa?”
31959Please respect copyright.PENANA1Pq7KwlYfB
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
31959Please respect copyright.PENANAX2s9mhEUmH
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
31959Please respect copyright.PENANAmzOTx4yTdk
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
31959Please respect copyright.PENANA8fcUmUjeKc
Hening.
31959Please respect copyright.PENANAdnInBIv8P0
Hening..
31959Please respect copyright.PENANAdHUcBNGXzb
Hening…
31959Please respect copyright.PENANAd3ucHssQI0
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
31959Please respect copyright.PENANAh5seylhyek
“Maksudmu apa?”
31959Please respect copyright.PENANA9POF8jlPlk
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
31959Please respect copyright.PENANAojJ0lGk7KJ
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
31959Please respect copyright.PENANADP1AoPh8KF
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
31959Please respect copyright.PENANAAaUp95LKtK
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
31959Please respect copyright.PENANATRS0mVDTOE
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
31959Please respect copyright.PENANATQSml334sd
“Bersihin dong mah”
31959Please respect copyright.PENANAVBVWqUUtyK
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
31959Please respect copyright.PENANA1YkTaYhmBv
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
31959Please respect copyright.PENANAM8dPlPQf9z
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
31959Please respect copyright.PENANA7bkWDDWG5r
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
31959Please respect copyright.PENANAfDwXHWIPA1
“Iya nak.”
31959Please respect copyright.PENANAIQLUOM5rxU
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
31959Please respect copyright.PENANAgwkRYaK0RS
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
31959Please respect copyright.PENANArxZVoGrKVL