Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17739Please respect copyright.PENANAwdkLyfl0tZ
17739Please respect copyright.PENANAdqxfbdOCKp
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17739Please respect copyright.PENANAeaLfAzRiaR
17739Please respect copyright.PENANA5Mp7jR82hm
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17739Please respect copyright.PENANAWNBHnGpLdt
17739Please respect copyright.PENANAjNL6VyXxpG
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17739Please respect copyright.PENANAcQIkX0g8pP
17739Please respect copyright.PENANASQ44cu3HwQ
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17739Please respect copyright.PENANAONw9f3yqDE
17739Please respect copyright.PENANA9X48zl8pyz
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17739Please respect copyright.PENANAoSk0UtVdup
17739Please respect copyright.PENANAqeqoXpiRCD
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17739Please respect copyright.PENANAtwOD9SeFGW
17739Please respect copyright.PENANAT2CvSw727r
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17739Please respect copyright.PENANAb3W2y71fu9
17739Please respect copyright.PENANAMqEhRGdvil
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17739Please respect copyright.PENANAFYrLmKuGHH
17739Please respect copyright.PENANA5YmpP4Wfkm
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17739Please respect copyright.PENANAw3YaQlptyo
17739Please respect copyright.PENANAc9g76UA8Iz
17739Please respect copyright.PENANA5kUwmFcrZC
17739Please respect copyright.PENANApPPKwW01wk
17739Please respect copyright.PENANAyYeqFfUoqE
17739Please respect copyright.PENANAVvzlpqW8TV
17739Please respect copyright.PENANALokOfAo4YG
17739Please respect copyright.PENANAn0SWoHhbUf
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17739Please respect copyright.PENANAPat1YtkAx0
17739Please respect copyright.PENANANU1p7C5r0l
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17739Please respect copyright.PENANAivfgihpyG2
17739Please respect copyright.PENANACOZLDypbtU
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17739Please respect copyright.PENANAWKVlT5GMij
17739Please respect copyright.PENANA7nELSlcGsZ
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17739Please respect copyright.PENANAAMiSxoGW3M
17739Please respect copyright.PENANARPMQAlKQWW
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17739Please respect copyright.PENANAd58HQrlkPr
17739Please respect copyright.PENANAhZqBqqLgeN
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17739Please respect copyright.PENANATMiuOQGz6w
17739Please respect copyright.PENANAIbgu7GtNkT
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17739Please respect copyright.PENANARx5TblpwTa
17739Please respect copyright.PENANA7dmoG8oHwt
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17739Please respect copyright.PENANAcfxa3n2FUq
17739Please respect copyright.PENANAh6UFoYP54Z
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17739Please respect copyright.PENANAt3TsAvS2HE
17739Please respect copyright.PENANAm28kmr4K2j
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17739Please respect copyright.PENANASFpvwaFNQG
17739Please respect copyright.PENANAttld0Gyd1F
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17739Please respect copyright.PENANAtX8MFsPTb2
17739Please respect copyright.PENANAF11dix8RFb
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17739Please respect copyright.PENANAk7WVt66JwR
17739Please respect copyright.PENANAvhMnCFCdAs
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17739Please respect copyright.PENANAr9noXdFMls
17739Please respect copyright.PENANArgOE1jD4Z6
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17739Please respect copyright.PENANAs79WI8kBaV
17739Please respect copyright.PENANAlK3JouKLr3
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17739Please respect copyright.PENANABgijWcJXoG
17739Please respect copyright.PENANAcBqEj65sdj
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17739Please respect copyright.PENANANNu9CiKEKY
17739Please respect copyright.PENANAlEvmBhCqUj
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17739Please respect copyright.PENANAeau5deTYAr
17739Please respect copyright.PENANAwNXGQxjPI0
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17739Please respect copyright.PENANAtYuhiKmmKD
17739Please respect copyright.PENANAnaG2Elw1kf
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17739Please respect copyright.PENANAn3xRMCtyAb
17739Please respect copyright.PENANAbz9assySdQ
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17739Please respect copyright.PENANAXPnkr9gB6t
17739Please respect copyright.PENANACtazt4LIaY
“Oya? Masukin lagi?”17739Please respect copyright.PENANAllXEuMJ5P2
17739Please respect copyright.PENANAFCvXWiBMHD
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17739Please respect copyright.PENANAYE3vtZ27Ob
17739Please respect copyright.PENANAq87xl4vgMQ
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17739Please respect copyright.PENANAmp2GGWHWqK
17739Please respect copyright.PENANAknulypvrmQ
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17739Please respect copyright.PENANA2gGGgEKYCI
17739Please respect copyright.PENANAmNWrW3qpPn
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17739Please respect copyright.PENANAcCtHoPXQRX
17739Please respect copyright.PENANAbq0ICce7Q9
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17739Please respect copyright.PENANA2yymztceU2
17739Please respect copyright.PENANAN9ybKRBeWg
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17739Please respect copyright.PENANAMFy9TIoZVt
17739Please respect copyright.PENANAIgF37I0YRZ
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17739Please respect copyright.PENANAsMtEa6kP34
17739Please respect copyright.PENANA25KYGOoXVt
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17739Please respect copyright.PENANAOVMPh3OF13
17739Please respect copyright.PENANARsJ5nucRQd
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17739Please respect copyright.PENANAv9OjQazfBg
17739Please respect copyright.PENANAk4I4wUf7QU
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17739Please respect copyright.PENANACGPPj1xORR
17739Please respect copyright.PENANA2eQMh4EwG0
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17739Please respect copyright.PENANAmniAXBicZS
17739Please respect copyright.PENANArTCiJsscDx
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17739Please respect copyright.PENANAKZpejRbJzF
17739Please respect copyright.PENANASm4Xazri74
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17739Please respect copyright.PENANANQMBTrrpR6
17739Please respect copyright.PENANAMI136rXmCl
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17739Please respect copyright.PENANAjeoIosF72d
17739Please respect copyright.PENANAg3aTnCrBbJ
“Iya Mam.”17739Please respect copyright.PENANA8FbmHEGTd2
17739Please respect copyright.PENANAXu5myTHXXu
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17739Please respect copyright.PENANAhAwHVknxJV
17739Please respect copyright.PENANAGlgKUxu3oZ
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17739Please respect copyright.PENANAIKasjaTwIR
17739Please respect copyright.PENANAlKNvrb1g1L
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17739Please respect copyright.PENANAMJuR5ZyTiz
17739Please respect copyright.PENANAF8AEPiuZmi
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17739Please respect copyright.PENANAK6fbtBxgmT
17739Please respect copyright.PENANAI5sWPC5FEW
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17739Please respect copyright.PENANA6RbWqTYctY
17739Please respect copyright.PENANAWvc2AjbOxo
17739Please respect copyright.PENANA8yJc9Ftu4y
17739Please respect copyright.PENANALQUqXsKGXv
17739Please respect copyright.PENANAD2C4doar4K
17739Please respect copyright.PENANA0Zd0D3MIu9
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17739Please respect copyright.PENANAq4928H8qOk
17739Please respect copyright.PENANAiBTI1kIsB0
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17739Please respect copyright.PENANAFLygvGNcjz
17739Please respect copyright.PENANAP4UOvwWIL7
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17739Please respect copyright.PENANAvxtzLqKqce
17739Please respect copyright.PENANAW25s0IL2iq
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17739Please respect copyright.PENANAOyCh6vNR5Z
17739Please respect copyright.PENANACwuFsMEvG5
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17739Please respect copyright.PENANA4yKAcaD9l1
17739Please respect copyright.PENANA1ThLyn1Gpz
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17739Please respect copyright.PENANALxQX8Qd1tJ
17739Please respect copyright.PENANAtpnDd0gRTd
17739Please respect copyright.PENANAhAjDiu3n3U
17739Please respect copyright.PENANABJradSk8hX
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17739Please respect copyright.PENANAPRcAK4vB7o
17739Please respect copyright.PENANAsVxbIZlnc2
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17739Please respect copyright.PENANAbjqaMc3e0O
17739Please respect copyright.PENANASFzXvRwnhT
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17739Please respect copyright.PENANAYnSgaJ2Uwa
17739Please respect copyright.PENANAelWbfgY2wq
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17739Please respect copyright.PENANAR2v0p6hrHD
17739Please respect copyright.PENANAm7c42RZ6fG
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17739Please respect copyright.PENANALJpUF3hoSK
17739Please respect copyright.PENANA499zCM4HyE
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17739Please respect copyright.PENANAdgM6fyPlMC
17739Please respect copyright.PENANALkAKiIHvUh
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17739Please respect copyright.PENANAzTH32MCvgz
17739Please respect copyright.PENANAw8pXxlFvt0
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17739Please respect copyright.PENANASWW6kJ0Skx
17739Please respect copyright.PENANABSXh926DKl
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17739Please respect copyright.PENANAnw4v4JatfI
17739Please respect copyright.PENANAroAVFRn8ne
17739Please respect copyright.PENANA62Ef9nAsXJ
17739Please respect copyright.PENANAyrV3XLunKI
Sampai pada suatu pagi....17739Please respect copyright.PENANAl9TIfG6GcI
17739Please respect copyright.PENANAI4vSZLAi0S
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17739Please respect copyright.PENANApbA9UORueq
17739Please respect copyright.PENANACELh7Qe565
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17739Please respect copyright.PENANAD6Cl1eXsGY
17739Please respect copyright.PENANANLoAfgl9nJ
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17739Please respect copyright.PENANA5ntjcxQMvQ
17739Please respect copyright.PENANAcVTls8y7Pl
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17739Please respect copyright.PENANA5DBK3had7W
17739Please respect copyright.PENANAurtQsAk4bQ
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17739Please respect copyright.PENANA8sgpu9F705
17739Please respect copyright.PENANAt1W7SJoUH4
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17739Please respect copyright.PENANALf0HOFwSMA
17739Please respect copyright.PENANA1fSb0V7mQW
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17739Please respect copyright.PENANAkOvegkGpGs
17739Please respect copyright.PENANA0w3uibF79P
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17739Please respect copyright.PENANANwtW5GPS0C
17739Please respect copyright.PENANAm0AzDHOVAa
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17739Please respect copyright.PENANAvKYMox3eCW
17739Please respect copyright.PENANALc5l8wzVdX
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17739Please respect copyright.PENANAJhNyrEvzWW
17739Please respect copyright.PENANAr3gYMLgYyt
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17739Please respect copyright.PENANA9rTN76SjYk
17739Please respect copyright.PENANAh6zqvek0RX
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17739Please respect copyright.PENANAbFVULrUeNp
17739Please respect copyright.PENANAC5RMhl7AP7
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17739Please respect copyright.PENANAVE9o99xGAp
17739Please respect copyright.PENANAscnJaipCc8
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17739Please respect copyright.PENANADUN9aAlxLI
17739Please respect copyright.PENANApUV5CTFUxT
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17739Please respect copyright.PENANAibx3QVBG9Q
17739Please respect copyright.PENANAgmIjltrHfg
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17739Please respect copyright.PENANAvdDp4R6hDY
17739Please respect copyright.PENANAmvSdefruuz
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17739Please respect copyright.PENANAacdjkoA7PB
17739Please respect copyright.PENANAJ2dMjsqBTb
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17739Please respect copyright.PENANAIIKE8w8QmB
17739Please respect copyright.PENANAcTuk8V3NQz
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17739Please respect copyright.PENANA2x5RvEksue
17739Please respect copyright.PENANAVjym2ibGcR
“I...iya Tante.”17739Please respect copyright.PENANA2E7UvC9VSo
17739Please respect copyright.PENANAtNnfifFHfR
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17739Please respect copyright.PENANAwDytOTVBVr
17739Please respect copyright.PENANAfNMGFk1i9h
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17739Please respect copyright.PENANAm2u9B0jAaK
17739Please respect copyright.PENANASSCTVlNMY5
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17739Please respect copyright.PENANAOSUr4j0hmn
17739Please respect copyright.PENANAovvAryeTuI
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17739Please respect copyright.PENANAkXju8zAE7P
17739Please respect copyright.PENANAaRZXcyRCDY
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17739Please respect copyright.PENANAc92CQoFQa2
17739Please respect copyright.PENANAeu09cCbuJy
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17739Please respect copyright.PENANALYOEgsNnnT
17739Please respect copyright.PENANAMQCZDPaUa8
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17739Please respect copyright.PENANAB5ZzaeumEF
17739Please respect copyright.PENANA6cr30lsDYI
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17739Please respect copyright.PENANA6sf4oglfW8
17739Please respect copyright.PENANAJtvsAslozK
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17739Please respect copyright.PENANASxuMFlJTJt
17739Please respect copyright.PENANAaPJZaWBQF0
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17739Please respect copyright.PENANAo0e1ZdxKAi
17739Please respect copyright.PENANAxBr0ibsYqO
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17739Please respect copyright.PENANAxYh7iCGVUL
17739Please respect copyright.PENANAWqydBQJ29t
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17739Please respect copyright.PENANAvgFIWyWfwy
17739Please respect copyright.PENANAKZzz3uMWoi
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17739Please respect copyright.PENANAY77J98352U
17739Please respect copyright.PENANAh1Y48iZMEb
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17739Please respect copyright.PENANAh9rKTr63Py
17739Please respect copyright.PENANA3uw7tWzaSH
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17739Please respect copyright.PENANAZ0sQ0ethhk
17739Please respect copyright.PENANAwGNrc7quCx
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17739Please respect copyright.PENANALfLScvKXeH
17739Please respect copyright.PENANAaadQWdocph
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17739Please respect copyright.PENANAkaK3ZOEQb8
17739Please respect copyright.PENANARY3sVh8Gep
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17739Please respect copyright.PENANA2d78aPwfyi
17739Please respect copyright.PENANASDEprsIbw4
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17739Please respect copyright.PENANApG0BuUCayu
17739Please respect copyright.PENANAtKEaSwkLGX
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17739Please respect copyright.PENANAxsXOA2MpEz
17739Please respect copyright.PENANAY1hhroDfXQ
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17739Please respect copyright.PENANA3rCwsojNdd
17739Please respect copyright.PENANAeRJfZFQ4o5
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17739Please respect copyright.PENANAVjowkamuW9
17739Please respect copyright.PENANAySip5o8TvX
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17739Please respect copyright.PENANAWMULD709e6
17739Please respect copyright.PENANAQC6LxltglB
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17739Please respect copyright.PENANA1JFzBocAVK
17739Please respect copyright.PENANAgeOW7GVu6R
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17739Please respect copyright.PENANAvXTdYlg9s4
17739Please respect copyright.PENANA0VyHxoMXU1
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17739Please respect copyright.PENANAujuaTCgHXA
17739Please respect copyright.PENANAH4ijMeP971
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17739Please respect copyright.PENANAftm82N2AiA
17739Please respect copyright.PENANAEg3qiMf6YX
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17739Please respect copyright.PENANAB3K3dcnzQD
17739Please respect copyright.PENANAIXnHRAFq4f
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17739Please respect copyright.PENANAlwnLyzCsy5
17739Please respect copyright.PENANAUr45nlviED
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17739Please respect copyright.PENANAHkQrFFBcuH
17739Please respect copyright.PENANAGbly1PiuLd
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17739Please respect copyright.PENANA0xB4yfW2ZB
17739Please respect copyright.PENANAz9yOOS7h1N
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17739Please respect copyright.PENANAWUQ0JWX3FU
17739Please respect copyright.PENANAshX40QvqYT
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17739Please respect copyright.PENANAMWFroDVFi7
17739Please respect copyright.PENANAsMVbEB8TUM
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17739Please respect copyright.PENANABP5X0ohCO9
17739Please respect copyright.PENANA9pywAuJ1z3
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17739Please respect copyright.PENANASWHalTubTM
17739Please respect copyright.PENANAFCjjHwHw8n
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17739Please respect copyright.PENANAc6WOxuk55N
17739Please respect copyright.PENANAlM15shzQ99
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17739Please respect copyright.PENANAaqvnLVtbQS
17739Please respect copyright.PENANA8lm2IF6Pxt
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17739Please respect copyright.PENANAWRjs4GAnmd
17739Please respect copyright.PENANAbYBK75erR3
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17739Please respect copyright.PENANAq7iNHOssRL
17739Please respect copyright.PENANASyWBO6bul0
Sampai pada suatu saat :17739Please respect copyright.PENANA6wnfhY7GOx
17739Please respect copyright.PENANApgNgmNmtBo
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17739Please respect copyright.PENANABU21EzW0TW
17739Please respect copyright.PENANARt6pHUtoh3
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17739Please respect copyright.PENANAGdnYXCy3LU
17739Please respect copyright.PENANA7aqPzpLvMU
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17739Please respect copyright.PENANAwGQ3ykGigw
17739Please respect copyright.PENANA3AaEv8AA8e
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17739Please respect copyright.PENANAWClglKnpXC
17739Please respect copyright.PENANAokpwRnYsZo
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17739Please respect copyright.PENANAuQGqyVJefO
17739Please respect copyright.PENANAaIae3hpdh7
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17739Please respect copyright.PENANAWs08H71DIu
17739Please respect copyright.PENANAP7Xc8rFxXP
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17739Please respect copyright.PENANAwJoNRRd1e0
17739Please respect copyright.PENANAlh0RjgOSD8
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17739Please respect copyright.PENANAd62Umsp956
17739Please respect copyright.PENANAnru1QYdl5b
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17739Please respect copyright.PENANAUVFXKdqZf8
17739Please respect copyright.PENANA3IIPU6eg9x
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17739Please respect copyright.PENANAG922A9W2Yx
17739Please respect copyright.PENANA48n4ItUfae
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17739Please respect copyright.PENANALcj513Q3gS
17739Please respect copyright.PENANAYec34vUNu3
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17739Please respect copyright.PENANADouSmPEHjU
17739Please respect copyright.PENANASU1LNHMM7C
Aku cuma tersenyum.17739Please respect copyright.PENANA2322HSY7RU
17739Please respect copyright.PENANAqeDrw6vmcP
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17739Please respect copyright.PENANAAvWxVD6dPm
17739Please respect copyright.PENANAYIgL6Zy13q
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17739Please respect copyright.PENANA2FkLFWE9YW
17739Please respect copyright.PENANAR81k2IIps2
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17739Please respect copyright.PENANAD4qWGQkFBR
17739Please respect copyright.PENANA8Th6oMhAwA
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17739Please respect copyright.PENANAmFxRLFmLZL
17739Please respect copyright.PENANAHcnorGypty
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17739Please respect copyright.PENANAC1qxXSpXKD
17739Please respect copyright.PENANAfotE2bTToy
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17739Please respect copyright.PENANAVTEBhOhoyc
17739Please respect copyright.PENANADZ5354enHQ
“Janji ya.”17739Please respect copyright.PENANAhrTYedXilG
17739Please respect copyright.PENANAHAtux0EacQ
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17739Please respect copyright.PENANAOk3flP5ZCo
17739Please respect copyright.PENANAe8F6ertF1i
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17739Please respect copyright.PENANAPcQQcsmVa4
17739Please respect copyright.PENANAOkFgQyyD83
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17739Please respect copyright.PENANACCTtDYpNvX
17739Please respect copyright.PENANA2aBlOcbaVV
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17739Please respect copyright.PENANAD0HU4ym1FA