Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAPgMWlKQrkt
13307Please respect copyright.PENANAJJFJLiBd9L
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANALOdyvhZoms
13307Please respect copyright.PENANAMdY3PYz64g
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.13307Please respect copyright.PENANAyIdEU5FduX
13307Please respect copyright.PENANASGI7hM7jSE
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”13307Please respect copyright.PENANA1vQP48zuPq
13307Please respect copyright.PENANAmSjyYrTbob
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.13307Please respect copyright.PENANAd4JbCXaofO
13307Please respect copyright.PENANAzpKeZhK8nx
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”13307Please respect copyright.PENANAr326YHiJap
13307Please respect copyright.PENANAweQK9UUZyl
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”13307Please respect copyright.PENANACK05M92mk1
13307Please respect copyright.PENANAMS8kVEVDXe
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”13307Please respect copyright.PENANAJSSnOrGjZd
13307Please respect copyright.PENANAIqWalhEoFS
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.13307Please respect copyright.PENANAsqyIyGAdgk
13307Please respect copyright.PENANA0wCwnM5v3o
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”13307Please respect copyright.PENANAWFcuyg97LU
13307Please respect copyright.PENANAbsUvDojl8w
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”13307Please respect copyright.PENANAI3L4qHwc0Y
13307Please respect copyright.PENANAdv7Np1CWye
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”13307Please respect copyright.PENANAJEGgMFEOLf
13307Please respect copyright.PENANAVJKgn0pI4L
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAWHNV6l6vFM
13307Please respect copyright.PENANAdqqgm38Fn4
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.13307Please respect copyright.PENANA6BKpiV7Ppy
13307Please respect copyright.PENANARoYByk8RtT
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”13307Please respect copyright.PENANAlGCmSneGvw
13307Please respect copyright.PENANAx8MNQUtFPR
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.13307Please respect copyright.PENANAFUb8kZcvFB
13307Please respect copyright.PENANAHHKD57o91H
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”13307Please respect copyright.PENANAFo1EIliSFJ
13307Please respect copyright.PENANAsXDckM4Ygs
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAX5lDb3HIL7
13307Please respect copyright.PENANAyM7YLB154l
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.13307Please respect copyright.PENANAEJZJ7gYt0Y
13307Please respect copyright.PENANAdwr5cOSuOD
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”13307Please respect copyright.PENANARF9s1zvwLV
13307Please respect copyright.PENANAsrVgPzB7Gb
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.13307Please respect copyright.PENANALdUHkv0sVg
13307Please respect copyright.PENANA5cxFxjzr9l
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !13307Please respect copyright.PENANA3qu30BUJjE
13307Please respect copyright.PENANAqIcaC0f1ws
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.13307Please respect copyright.PENANAWPmZaSV3EF
13307Please respect copyright.PENANAr3PX6XRKG9
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.13307Please respect copyright.PENANAUNBcnCBidB
13307Please respect copyright.PENANAvNVDRASSEz
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.13307Please respect copyright.PENANAx2gV7ZQn47
13307Please respect copyright.PENANACuKGEdZ7El
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”13307Please respect copyright.PENANAGS46nCLPMh
13307Please respect copyright.PENANAxyrP5Fmrbh
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”13307Please respect copyright.PENANA6opHZg1ZQC
13307Please respect copyright.PENANAOuoQuAvikq
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.13307Please respect copyright.PENANA606TFePOd4
13307Please respect copyright.PENANASck0sd9FCg
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”13307Please respect copyright.PENANAiqaJTLGp71
13307Please respect copyright.PENANAjkzFu9H8BX
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.13307Please respect copyright.PENANAg2ZwMBoRko
13307Please respect copyright.PENANAspjL8epdLt
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.13307Please respect copyright.PENANAOInAMVXbTG
13307Please respect copyright.PENANAWysyOqxSEe
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.13307Please respect copyright.PENANAAQpogoYeyX
13307Please respect copyright.PENANAzGkDJHTslT
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.13307Please respect copyright.PENANA8avKcasVEm
13307Please respect copyright.PENANApBRPbNmUkZ
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”13307Please respect copyright.PENANAqwgrl6pReC
13307Please respect copyright.PENANAv8CLPCYEZN
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”13307Please respect copyright.PENANAbjpmW9Jgh2
13307Please respect copyright.PENANA1Hqhai5TVX
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”13307Please respect copyright.PENANAhkfZOZEhKO
13307Please respect copyright.PENANA3q0me5mz1w
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.13307Please respect copyright.PENANApA3scwRxSj
13307Please respect copyright.PENANAn7KBtidoPI
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.13307Please respect copyright.PENANAMtC0tEsXAS
13307Please respect copyright.PENANAnoQhcCTisD
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.13307Please respect copyright.PENANAvUUDrkJTaJ
13307Please respect copyright.PENANATf0Nfex31q
13307Please respect copyright.PENANAqWyuYvYBSu
13307Please respect copyright.PENANAQfjLn4NRXW
13307Please respect copyright.PENANAj6t3PylfKB
13307Please respect copyright.PENANAPscTiyUu8R
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.13307Please respect copyright.PENANAltKuLq1ZoJ
13307Please respect copyright.PENANANgndZ3mPNg
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.13307Please respect copyright.PENANATSY75npXG1
13307Please respect copyright.PENANAGeaCt8bAhh
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.13307Please respect copyright.PENANATwOr727EaR
13307Please respect copyright.PENANA5UBPkUWmJW
“Maksud lu?” aku agak tercengang.13307Please respect copyright.PENANAP1WGYrm6jl
13307Please respect copyright.PENANAV4MYolZKNV
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.13307Please respect copyright.PENANAv6NWwWfauN
13307Please respect copyright.PENANALZAt1hVgOn
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.13307Please respect copyright.PENANAehqRlejNgn
13307Please respect copyright.PENANAwR8y4rztuY
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).13307Please respect copyright.PENANAKRHPQ3krku
13307Please respect copyright.PENANAtdJwZzuL2W
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “13307Please respect copyright.PENANAdc7TeyTXfG
13307Please respect copyright.PENANArmtoyn8MXW
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”13307Please respect copyright.PENANAEJRJtMedRM
13307Please respect copyright.PENANADxXqitSfYA
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.13307Please respect copyright.PENANAeV65xeYmNU
13307Please respect copyright.PENANAOoyZ21Pmyg
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.13307Please respect copyright.PENANADTe0MXIoKe
13307Please respect copyright.PENANAmZkCgCXnyA
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”13307Please respect copyright.PENANAMS7XnO4wx7
13307Please respect copyright.PENANASKc0rjvwYO
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.13307Please respect copyright.PENANAG0mFuhwfCR
13307Please respect copyright.PENANAynQjBcfZbq
“Kita bisa pake villa punya temanku.”13307Please respect copyright.PENANAjKkZGJ3vtR
13307Please respect copyright.PENANAcM4x1T8X5W
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.13307Please respect copyright.PENANA6YeZ4aBFYn
13307Please respect copyright.PENANAGd5w6I7hyR
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”13307Please respect copyright.PENANAm0946aQHyR
13307Please respect copyright.PENANA28CJ1Enb81
“Terus?”13307Please respect copyright.PENANASRCkYVzb24
13307Please respect copyright.PENANANYFj5Z8XPz
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.13307Please respect copyright.PENANA40NfHgS10o
13307Please respect copyright.PENANAwTmjBUTGwB
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”13307Please respect copyright.PENANAEYFkV6x0tU
13307Please respect copyright.PENANAW6KfB1wSYZ
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”13307Please respect copyright.PENANAc8zWmXceGX
13307Please respect copyright.PENANAveeJYXi8mQ
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.13307Please respect copyright.PENANA4zZmmzifDy
13307Please respect copyright.PENANAccpwBy9ghM
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”13307Please respect copyright.PENANABapUC8VCE4
13307Please respect copyright.PENANAdNwrEdsWvR
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.13307Please respect copyright.PENANA8PVkoepj2r
13307Please respect copyright.PENANAF6gWm7W3R1
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”13307Please respect copyright.PENANAHlA1rpQM9E
13307Please respect copyright.PENANAp4jL9cF2dr
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”13307Please respect copyright.PENANAWA0BhFqmRr
13307Please respect copyright.PENANAQFdTswMrGO
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”13307Please respect copyright.PENANATVqAVYY0p0
13307Please respect copyright.PENANAsuAxlN91Ng
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.13307Please respect copyright.PENANAQ9jVzK2z4s
13307Please respect copyright.PENANAFN1ekaF7cQ
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”13307Please respect copyright.PENANAteFtV2msgL
13307Please respect copyright.PENANA9xBl3sPVPS
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”13307Please respect copyright.PENANAHadilDWLqU
13307Please respect copyright.PENANAakGBqIdLBN
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”13307Please respect copyright.PENANAcNUYOkeUPq
13307Please respect copyright.PENANAQ7GKJOD3uP
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”13307Please respect copyright.PENANAeDvUa9b65K
13307Please respect copyright.PENANAlyQTqYPQhi
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”13307Please respect copyright.PENANA0QOmGlQ0pz
13307Please respect copyright.PENANAu8mJBDpA5p
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.13307Please respect copyright.PENANA0FZfcJ46pc
13307Please respect copyright.PENANAQFhnR1wKzL
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”13307Please respect copyright.PENANAw8cfLQMZJ2
13307Please respect copyright.PENANA2h7HqcFUnM
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.13307Please respect copyright.PENANAj3jJFFL9Yx
13307Please respect copyright.PENANASjTKxdYoS5
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”13307Please respect copyright.PENANAcDNw5Dudvl
13307Please respect copyright.PENANADQMcPe3qdU
“Terserah Tante.”13307Please respect copyright.PENANARjj8nbpqkL
13307Please respect copyright.PENANAw9hchtmrIT
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”13307Please respect copyright.PENANAG4p678cXRA
13307Please respect copyright.PENANAFDr9eXBxMg
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”13307Please respect copyright.PENANAf96qFEsaU4
13307Please respect copyright.PENANAfbUTD7BUVZ
“Villanya jauh?”13307Please respect copyright.PENANAUD1vwqGRwh
13307Please respect copyright.PENANAQr85vSxlD5
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”13307Please respect copyright.PENANAhng15ytnWR
13307Please respect copyright.PENANAkbGQbAxELS
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”13307Please respect copyright.PENANAJpzGBLAUtA
13307Please respect copyright.PENANAeUyRrjQwtp
13307Please respect copyright.PENANACW8C12NXGq
13307Please respect copyright.PENANAXGCi5hqGST
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.13307Please respect copyright.PENANAnpTBAjVo1B
13307Please respect copyright.PENANAtgeKEiEDFS
Aku mengangguk sambil tersenyum.13307Please respect copyright.PENANAph2Ze96qIO
13307Please respect copyright.PENANALDLwfG5wy4
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”13307Please respect copyright.PENANAvXiiFoHrXe
13307Please respect copyright.PENANADZ9iKQywwO
“Malam Minggu gimana?”13307Please respect copyright.PENANAFlKGijmuBt
13307Please respect copyright.PENANAIfjUGJ296Y
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”13307Please respect copyright.PENANAcjUbnm7pl5
13307Please respect copyright.PENANAe2HciEzp1H
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”13307Please respect copyright.PENANAuaCXIKsIJm
13307Please respect copyright.PENANAiCX4L7DQuJ
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”13307Please respect copyright.PENANA0GKbavWos3
13307Please respect copyright.PENANAmPFyVibpsN
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”13307Please respect copyright.PENANAl4Jewnc7ne
13307Please respect copyright.PENANASJC6W5m95K
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”13307Please respect copyright.PENANAkCUmL135Il
13307Please respect copyright.PENANAVpzKfWga2P
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”13307Please respect copyright.PENANAHDYcWwn3KZ
13307Please respect copyright.PENANAzMFvCkksgz
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”13307Please respect copyright.PENANA4Ru78TMfyx
13307Please respect copyright.PENANAwtCdQbTNIB
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.13307Please respect copyright.PENANAAHVxgZQPyA
13307Please respect copyright.PENANAFqrV1Lb8uP
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”13307Please respect copyright.PENANAMJb6Ja0jH7
13307Please respect copyright.PENANAL6FG0aWRwM
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”13307Please respect copyright.PENANAz5YsvwrMZU
13307Please respect copyright.PENANAp8hf3NYwjG
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”13307Please respect copyright.PENANAES41rnieju
13307Please respect copyright.PENANAE5WvRFIcMZ
13307Please respect copyright.PENANAzZQ5sQ3Ryh
13307Please respect copyright.PENANAJ3U3l6GGg9
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.13307Please respect copyright.PENANAr0xLUeypo9
13307Please respect copyright.PENANAdWJQeBY6cb
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.13307Please respect copyright.PENANAl6B4Ac7zGh
13307Please respect copyright.PENANA9QRhRS1tBE
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.13307Please respect copyright.PENANABQkBmIkzWz
13307Please respect copyright.PENANAuPdZ3r07pf
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”13307Please respect copyright.PENANA0DmaJ0j5EZ
13307Please respect copyright.PENANAiSLL9S9gaj
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”13307Please respect copyright.PENANAl33X1TWRq9
13307Please respect copyright.PENANAVwGRh6yEIE
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.13307Please respect copyright.PENANAb1eoiEBdvk
13307Please respect copyright.PENANAbHg52dTJW5
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.13307Please respect copyright.PENANAITUuTEQCiM
13307Please respect copyright.PENANA5Qs3OLzXxn
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.13307Please respect copyright.PENANANr1mIEEeA0
13307Please respect copyright.PENANAJfm3svqOBh
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.13307Please respect copyright.PENANAZ9JMyYPZsT
13307Please respect copyright.PENANA8Ct1c3sirv
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”13307Please respect copyright.PENANAZh7b2E5IG0
13307Please respect copyright.PENANA7nGt6Vh6es
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAdlyedl4kj3
13307Please respect copyright.PENANAeGlIOZvfdA
“Deg-degan kenapa?”13307Please respect copyright.PENANAL4fabLYAjy
13307Please respect copyright.PENANARiRg83ujsp
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”13307Please respect copyright.PENANAjc1FqRAMR2
13307Please respect copyright.PENANAavmfUolfor
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”13307Please respect copyright.PENANAIm915ow46A
13307Please respect copyright.PENANAVexx0CwSU9
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”13307Please respect copyright.PENANAfGVymdqHd5
13307Please respect copyright.PENANAqf1tMiC2AV
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”13307Please respect copyright.PENANAXTCGWlZ0ip
13307Please respect copyright.PENANA9ZD5sbcwN7
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.13307Please respect copyright.PENANADxH3A7EbUZ
13307Please respect copyright.PENANAL3HNpfhymW
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”13307Please respect copyright.PENANAQdcym62DsU
13307Please respect copyright.PENANAvYq58NpqtE
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.13307Please respect copyright.PENANAMEYw4VNbx0
13307Please respect copyright.PENANAliCRHgmBFt
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.13307Please respect copyright.PENANAumRvoAXhXY
13307Please respect copyright.PENANAGxEPxv1FsQ
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.13307Please respect copyright.PENANA25fAHMs68u
13307Please respect copyright.PENANA79BP5HeUqf
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”13307Please respect copyright.PENANAVqNE976Obv
13307Please respect copyright.PENANAinmn90ZYr8
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.13307Please respect copyright.PENANA2L8dvYfXFy
13307Please respect copyright.PENANAsI8Caj4dk1
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”13307Please respect copyright.PENANAU0dlnfEP7K
13307Please respect copyright.PENANAGCN2WlE9Xt
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.13307Please respect copyright.PENANAGtuiJInmuR
13307Please respect copyright.PENANAnEoHlTxmL4
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.13307Please respect copyright.PENANAkmsUL5wrMm
13307Please respect copyright.PENANAHnTWJpXrev
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”13307Please respect copyright.PENANAjlgqdX0MrS
13307Please respect copyright.PENANAK32dKjR4DC
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.13307Please respect copyright.PENANAyJ1SRVEh5U
13307Please respect copyright.PENANA3UE3ZHGbeI
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.13307Please respect copyright.PENANAWzgec2F2Dy
13307Please respect copyright.PENANAVfqPo7Bp11
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.13307Please respect copyright.PENANArgJkoZYL9S
13307Please respect copyright.PENANA0PBktLHKmP
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”13307Please respect copyright.PENANAjByK3iL4lY
13307Please respect copyright.PENANASq3GXdgnRR
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”13307Please respect copyright.PENANAOXTVlVMsl8
13307Please respect copyright.PENANA3afnnGUi6H
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”13307Please respect copyright.PENANA8aUSQ21Aca
13307Please respect copyright.PENANAwu2MkS565x
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”13307Please respect copyright.PENANAgB2hWQQBlF
13307Please respect copyright.PENANArKzD8LVUFT
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.13307Please respect copyright.PENANAu7lzZ0m8X9
13307Please respect copyright.PENANAghhShYvVWb
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”13307Please respect copyright.PENANAPuueyloznK
13307Please respect copyright.PENANAbLdND1hb8w
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAcINNzvNwqm
13307Please respect copyright.PENANAayKA8h6xz4
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAlDVRBBaFf9
13307Please respect copyright.PENANAHM04nTcG3Y
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”13307Please respect copyright.PENANAqu5azoKgAM
13307Please respect copyright.PENANAdEYmiI7bhl
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.13307Please respect copyright.PENANA86OnrK6HI6
13307Please respect copyright.PENANANNxL7aeSNa
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.13307Please respect copyright.PENANAQFXlQvBaDF
13307Please respect copyright.PENANAHo3QFZjYlf
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.13307Please respect copyright.PENANAHyUsZTe0Ch
13307Please respect copyright.PENANA87NdcBgiA2
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.13307Please respect copyright.PENANAKQru32kPSK
13307Please respect copyright.PENANAsZBI4eI2nR
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.13307Please respect copyright.PENANAgng2AMKQTy
13307Please respect copyright.PENANAYCb5G5zRj6
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.13307Please respect copyright.PENANAaPJAriYxIM
13307Please respect copyright.PENANAfMbgEqswTS
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.13307Please respect copyright.PENANAFrUOszduck
13307Please respect copyright.PENANAnSMXZLzaAk
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.13307Please respect copyright.PENANAVaML1zdi7u
13307Please respect copyright.PENANAJS124vaVlQ
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.13307Please respect copyright.PENANAPI5MyCYfzq
13307Please respect copyright.PENANAoej4iJNsE8
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAYse58A7dNW
13307Please respect copyright.PENANAPz5LAAntyp
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.13307Please respect copyright.PENANAx4lQdztRQz
13307Please respect copyright.PENANAQR0UC2TZe5
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?13307Please respect copyright.PENANAiaPxnsZ4Gk
13307Please respect copyright.PENANAEnwO0XibUU
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.13307Please respect copyright.PENANASws31fPSOk
13307Please respect copyright.PENANAnIb9bAKjc1
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.13307Please respect copyright.PENANAbR2O2FjaR7
13307Please respect copyright.PENANAtgPaDfELnV
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”13307Please respect copyright.PENANAFapGoLpgHp
13307Please respect copyright.PENANAul3oLsLdgK
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.13307Please respect copyright.PENANALxbLvqC3Xt
13307Please respect copyright.PENANATDzjqbd6jp
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.13307Please respect copyright.PENANAJRuu8yf10H
13307Please respect copyright.PENANAk4L2AjRTMh
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAHDP9f61n0G
13307Please respect copyright.PENANA1htBETX5Xz
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.13307Please respect copyright.PENANA13VREPsFrc
13307Please respect copyright.PENANAUldXQemJRG
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.13307Please respect copyright.PENANAjCdil9tkNq
13307Please respect copyright.PENANA28r9kW2NDY
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.13307Please respect copyright.PENANAdqBaRaPEJW
13307Please respect copyright.PENANA0PDyCfwVYc
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.13307Please respect copyright.PENANAqMmYBixY0y
13307Please respect copyright.PENANAB4KqrVqeCB
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.13307Please respect copyright.PENANAtqg6YJBcwq
13307Please respect copyright.PENANAXSJaDF4G0K
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.13307Please respect copyright.PENANAjhEpNORsLl
13307Please respect copyright.PENANAkJU19tlalK
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.13307Please respect copyright.PENANA2paq56cEiV
13307Please respect copyright.PENANAPMnFtVnfA8
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.13307Please respect copyright.PENANAQSRSGXML1H
13307Please respect copyright.PENANAK0iSSgtyvc
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.13307Please respect copyright.PENANA19OhvPwuRA
13307Please respect copyright.PENANAHvEeRT8HM6
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.13307Please respect copyright.PENANAmyeU0vAnDS
13307Please respect copyright.PENANAvokFge9fgX
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !13307Please respect copyright.PENANAmjSmoaELmU
13307Please respect copyright.PENANAwxFzWYgXB9
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”13307Please respect copyright.PENANAMLC8zvXuf2
13307Please respect copyright.PENANAVAbMMzau5Q
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.13307Please respect copyright.PENANAl8dx6ZJqHr
13307Please respect copyright.PENANATWEHDOg8fy
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.13307Please respect copyright.PENANAfrq1TTqgPC
13307Please respect copyright.PENANAdUgtcNwsjv
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”13307Please respect copyright.PENANA60BgsiaECI
13307Please respect copyright.PENANA4H8EfIKMig
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.13307Please respect copyright.PENANAaVvOC1nDTo
13307Please respect copyright.PENANASPCwJkuDxS
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”13307Please respect copyright.PENANAuAmUvzNj9E
13307Please respect copyright.PENANAHOOu2ETgrn
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.13307Please respect copyright.PENANAxW4PzYp3WS
13307Please respect copyright.PENANAL7gcqHO7jj
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.13307Please respect copyright.PENANA9RtT9rDoHi
13307Please respect copyright.PENANABGWYA7VSwW
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.13307Please respect copyright.PENANAgFAUqz9eUH
13307Please respect copyright.PENANAvbvhR5qpMp
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANA0BqLsgBw0s
13307Please respect copyright.PENANAMwynjHoT8m
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.13307Please respect copyright.PENANAAIJGeOSkkJ
13307Please respect copyright.PENANA6mzeykyyyU
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.13307Please respect copyright.PENANAWyWJ87gvf7
13307Please respect copyright.PENANA4IWWUnkFUt
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.13307Please respect copyright.PENANAa3oiyoA1aZ
13307Please respect copyright.PENANA9GddnjlLrH
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.13307Please respect copyright.PENANA4cnBuhJdOJ
13307Please respect copyright.PENANAP02P9rnzso
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.13307Please respect copyright.PENANAwgtdE3AKVB
13307Please respect copyright.PENANAh6myHX69gu
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.13307Please respect copyright.PENANAyZnyB0zzLi
13307Please respect copyright.PENANAdaBpRxSt9t
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.13307Please respect copyright.PENANA90D5IwW8bt
13307Please respect copyright.PENANAHwS6ZHD3cp
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).13307Please respect copyright.PENANAumj5vzLnjs
13307Please respect copyright.PENANA1LElPLLFap
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.13307Please respect copyright.PENANADrd3dF6L4p
13307Please respect copyright.PENANAC7apK8ihld
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”13307Please respect copyright.PENANAvf5YT70dKC
13307Please respect copyright.PENANAC4nMMGpyAj
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.13307Please respect copyright.PENANACXG2dFRd9I
13307Please respect copyright.PENANACp5dQcY4PW
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.13307Please respect copyright.PENANAQdsGRtOJ4D
13307Please respect copyright.PENANAcyBJZPG7sF
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.13307Please respect copyright.PENANAjNUXmTLVfw
13307Please respect copyright.PENANAYTAVF2jhJr
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAvax98vJ5WQ
13307Please respect copyright.PENANAMLYhqMikFR
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”13307Please respect copyright.PENANAOa5pFwl7dj
13307Please respect copyright.PENANArcBHeeABnJ
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.13307Please respect copyright.PENANAMbGgnp6lM5
13307Please respect copyright.PENANAcYG9oAhuG9
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.13307Please respect copyright.PENANAWxb5XwsSyH
13307Please respect copyright.PENANA71Z8LI2Fsd
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAZLddyQftJm
13307Please respect copyright.PENANAnrP5RMUs3o
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.13307Please respect copyright.PENANA6zHzPBX4rX
13307Please respect copyright.PENANAiao2GhXQaK
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.13307Please respect copyright.PENANAByB9fARWab
13307Please respect copyright.PENANAmpEo7c5q61
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.13307Please respect copyright.PENANAcB16tkHaRr
13307Please respect copyright.PENANAvqSTtCsRW8
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”13307Please respect copyright.PENANAziFmGA6Pqv
13307Please respect copyright.PENANASb0SPGL5IF
“Mau,” sahutku senang.13307Please respect copyright.PENANAjVIIgKhad5
13307Please respect copyright.PENANAVvh3fsV2If
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.13307Please respect copyright.PENANAWXcdLpDzip
13307Please respect copyright.PENANApUvdLv8Kdy
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.13307Please respect copyright.PENANAcuTd7GmaPR
13307Please respect copyright.PENANAPBphiQzXTe
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.13307Please respect copyright.PENANAkkvmwVh1BN
13307Please respect copyright.PENANATNGAe36z3W
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.13307Please respect copyright.PENANAMBotXRslLp
13307Please respect copyright.PENANARlhCo9f1ZU
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.13307Please respect copyright.PENANAdyrYK1pQy1
13307Please respect copyright.PENANAPPFF5vBbGF
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”13307Please respect copyright.PENANAtvm08fVHgs
13307Please respect copyright.PENANAqjvb3xmTD7
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.13307Please respect copyright.PENANAk4uMmzY5cp
13307Please respect copyright.PENANA0IOEMoxPM2
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 13307Please respect copyright.PENANANckXWgcvxI