Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAQQRB80NAit
12965Please respect copyright.PENANA0RJXgIPXvC
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANA5bPeC5KOtu
12965Please respect copyright.PENANA8SvKxJ29dm
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12965Please respect copyright.PENANAgsg11BMmnN
12965Please respect copyright.PENANAfsg45tW7G7
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12965Please respect copyright.PENANAWPz8dVJlMy
12965Please respect copyright.PENANA9dRPj5DXjJ
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12965Please respect copyright.PENANAm2vGvK90XN
12965Please respect copyright.PENANAk4nQEJBunJ
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12965Please respect copyright.PENANAp7Tw3cBfIn
12965Please respect copyright.PENANA4gQJBcE0Hd
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12965Please respect copyright.PENANA3kqpD5kOol
12965Please respect copyright.PENANA0QFxv7HkQn
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12965Please respect copyright.PENANA1OyCnAXhPe
12965Please respect copyright.PENANAAjYbouW0xj
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12965Please respect copyright.PENANAvybrq6ADWS
12965Please respect copyright.PENANAqyj7DV6mrV
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12965Please respect copyright.PENANAGHGG3mvMT1
12965Please respect copyright.PENANAPIFSYz25Gj
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12965Please respect copyright.PENANAyFHO1qbrLl
12965Please respect copyright.PENANANhXsGuMQTa
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12965Please respect copyright.PENANASJVLKhGENw
12965Please respect copyright.PENANAEJzMFd7XKc
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAaykav7nNjO
12965Please respect copyright.PENANAudPPrgk1SC
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12965Please respect copyright.PENANAHzhex5Kson
12965Please respect copyright.PENANAlHLeCSBjVs
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12965Please respect copyright.PENANAp5jHzf7ZlC
12965Please respect copyright.PENANAiXZkkJPkBc
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12965Please respect copyright.PENANAl2WNYGWPq4
12965Please respect copyright.PENANAKTCQsZQzV4
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12965Please respect copyright.PENANAKPgSrNRZvy
12965Please respect copyright.PENANA8MRM8FAQM4
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANA5T94NuiLeh
12965Please respect copyright.PENANAfLFQrl49sr
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12965Please respect copyright.PENANAjSZMM7clW8
12965Please respect copyright.PENANAU0qtduysLK
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12965Please respect copyright.PENANAx8eVeI4cZD
12965Please respect copyright.PENANAd5m3pq42HU
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12965Please respect copyright.PENANA0isINAKpeH
12965Please respect copyright.PENANAedeyeubiLi
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12965Please respect copyright.PENANAJ4QNJbsclO
12965Please respect copyright.PENANAqSDqLd6jxE
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12965Please respect copyright.PENANAc9kOFStlXp
12965Please respect copyright.PENANAnu5lB8v0CV
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12965Please respect copyright.PENANA25FWgLRxgu
12965Please respect copyright.PENANA0pPvOVnWmk
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12965Please respect copyright.PENANALoarnU5z4Q
12965Please respect copyright.PENANAKqi2NfNPji
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12965Please respect copyright.PENANAKadun2On3y
12965Please respect copyright.PENANA06e6Cpv5RB
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12965Please respect copyright.PENANA5rTccHpleS
12965Please respect copyright.PENANABcRJpEMt0F
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12965Please respect copyright.PENANA06hrCGFah7
12965Please respect copyright.PENANApWXlsQlAbI
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12965Please respect copyright.PENANA1h3OEjZ5w6
12965Please respect copyright.PENANArmIAGsO00F
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12965Please respect copyright.PENANARnNjBqnPfC
12965Please respect copyright.PENANAh9IAZPYupI
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12965Please respect copyright.PENANA7RXepsvhgz
12965Please respect copyright.PENANALczZutxuPb
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12965Please respect copyright.PENANA2SXGQ0bgqq
12965Please respect copyright.PENANAQq18HU9qCq
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12965Please respect copyright.PENANA4G1HSwLgeS
12965Please respect copyright.PENANA9U36HepfAR
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12965Please respect copyright.PENANAzd8gbO6olY
12965Please respect copyright.PENANA7zFZQonc32
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12965Please respect copyright.PENANAOIpmPqUZ2V
12965Please respect copyright.PENANAZYBW5VXf0m
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12965Please respect copyright.PENANAXTP8beLGiE
12965Please respect copyright.PENANAV9luycRvnm
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12965Please respect copyright.PENANAqnCc4pvBUt
12965Please respect copyright.PENANAal8Hga41Ua
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12965Please respect copyright.PENANASRXg4kz9ru
12965Please respect copyright.PENANAuYuMkRLGGm
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12965Please respect copyright.PENANA45rjFmwYBm
12965Please respect copyright.PENANALkYpNgycoL
12965Please respect copyright.PENANArGL9W3GVDh
12965Please respect copyright.PENANA7eM2VHugVe
12965Please respect copyright.PENANAaZeQGjUynW
12965Please respect copyright.PENANADCj3gmYCgO
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12965Please respect copyright.PENANAI9CtUN4JkL
12965Please respect copyright.PENANAotBjDVSor3
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12965Please respect copyright.PENANAwS5sy847Vr
12965Please respect copyright.PENANASYBVxI17n4
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12965Please respect copyright.PENANA3SW2dRFH07
12965Please respect copyright.PENANAI3OLtl8lhk
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12965Please respect copyright.PENANA9LfEKROKdp
12965Please respect copyright.PENANAG6AbStYmaF
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12965Please respect copyright.PENANAlhrd1b0VPP
12965Please respect copyright.PENANArTClrKpQCD
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12965Please respect copyright.PENANACqXegSAJrv
12965Please respect copyright.PENANAhQjFRAmtFq
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12965Please respect copyright.PENANAHtJXDYFPpY
12965Please respect copyright.PENANASZ4K5CPoCM
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12965Please respect copyright.PENANATwK5vYA9Oz
12965Please respect copyright.PENANAXm7LPBIGoI
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12965Please respect copyright.PENANAV5q7u8hcsN
12965Please respect copyright.PENANAF5iyQ7N20l
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12965Please respect copyright.PENANAEAX5YTBsnO
12965Please respect copyright.PENANAbfmTKk63AC
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12965Please respect copyright.PENANA6WKbViJQEs
12965Please respect copyright.PENANAi1KyYxffl3
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12965Please respect copyright.PENANAw0CbmRwyBV
12965Please respect copyright.PENANAfNCBg8rhaB
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12965Please respect copyright.PENANAojSR9CW3Bq
12965Please respect copyright.PENANAVf0bPrmtDr
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12965Please respect copyright.PENANAxUDNNJEcOw
12965Please respect copyright.PENANAM07WAPdsa4
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12965Please respect copyright.PENANApA2HxMiE7p
12965Please respect copyright.PENANAmyWK5rT7UH
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12965Please respect copyright.PENANA3nWDpX99aY
12965Please respect copyright.PENANAxJ4TnzvZZX
“Terus?”12965Please respect copyright.PENANAjuo04fcBhL
12965Please respect copyright.PENANAtwh048OfXK
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12965Please respect copyright.PENANAvfYHdYwWbB
12965Please respect copyright.PENANAwaEPiHV7hF
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12965Please respect copyright.PENANAdGH60CJYiS
12965Please respect copyright.PENANAPEqLwe5Cup
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12965Please respect copyright.PENANAKM96oC4Uhp
12965Please respect copyright.PENANAYCkElntdz2
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12965Please respect copyright.PENANAyGTVV79VSL
12965Please respect copyright.PENANAcMVwp1x7A3
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12965Please respect copyright.PENANATTrbC1L1mr
12965Please respect copyright.PENANAoMUbNplgM5
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12965Please respect copyright.PENANAUc9HhHJRMJ
12965Please respect copyright.PENANA7Ii6IoXNWX
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12965Please respect copyright.PENANAqDRTDpwvuJ
12965Please respect copyright.PENANAMb4CedCzcC
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12965Please respect copyright.PENANAk2xxfVZX50
12965Please respect copyright.PENANADPy8oJJlyY
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12965Please respect copyright.PENANAsmUCspqc10
12965Please respect copyright.PENANAYn6sKnITcV
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12965Please respect copyright.PENANAf66Ik2iayh
12965Please respect copyright.PENANAqzumlgzQYs
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12965Please respect copyright.PENANANwxemmVJXS
12965Please respect copyright.PENANAQHPFi8Gwrc
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12965Please respect copyright.PENANAGZy3G8ZTcu
12965Please respect copyright.PENANAnyIavffvHc
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12965Please respect copyright.PENANAGECyYEvwg4
12965Please respect copyright.PENANAtohoxaIOBS
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12965Please respect copyright.PENANAnTe4zc2C7M
12965Please respect copyright.PENANASYJFCBNWQT
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12965Please respect copyright.PENANAmhXJQVHA2P
12965Please respect copyright.PENANAARe62fnMOE
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12965Please respect copyright.PENANAZKCSw4sdNJ
12965Please respect copyright.PENANA4ns6XuPAYi
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12965Please respect copyright.PENANAVaSIQAcPzo
12965Please respect copyright.PENANAA8oW3gbq17
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12965Please respect copyright.PENANAYebYqhr1P3
12965Please respect copyright.PENANAg6HAQxpT8c
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12965Please respect copyright.PENANAiEKJyBPRJC
12965Please respect copyright.PENANAKyeT1zK6bm
“Terserah Tante.”12965Please respect copyright.PENANAYsiA1awFfE
12965Please respect copyright.PENANAQY5PxA24Ir
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12965Please respect copyright.PENANATcSAyzTNhf
12965Please respect copyright.PENANAJGpZjgr7jR
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12965Please respect copyright.PENANAeTJ4lsHv5v
12965Please respect copyright.PENANAcZTBbVBxcI
“Villanya jauh?”12965Please respect copyright.PENANACJJwU4200V
12965Please respect copyright.PENANASz5xRRgw4e
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12965Please respect copyright.PENANAzskfG6Geyq
12965Please respect copyright.PENANAGLejDN9yhy
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12965Please respect copyright.PENANASWlzca1lN1
12965Please respect copyright.PENANAYhAxCIVfL6
12965Please respect copyright.PENANAqRfcytkZ8j
12965Please respect copyright.PENANA1G4Lq5jmT5
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12965Please respect copyright.PENANAe2RjD1wkmv
12965Please respect copyright.PENANA0xjQZumNPW
Aku mengangguk sambil tersenyum.12965Please respect copyright.PENANAtxti67I67Z
12965Please respect copyright.PENANAWfw7YxH4cF
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12965Please respect copyright.PENANAMT1tXhE5Yd
12965Please respect copyright.PENANA7Tqh0Yz7kB
“Malam Minggu gimana?”12965Please respect copyright.PENANAjbWDiBcN18
12965Please respect copyright.PENANAyF6hqq7MQD
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12965Please respect copyright.PENANAP4mjxBUleW
12965Please respect copyright.PENANAneUH504KUX
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12965Please respect copyright.PENANABtDXWQJAI1
12965Please respect copyright.PENANAhLdefdWWWw
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12965Please respect copyright.PENANAyL6H9vdh3W
12965Please respect copyright.PENANAQlYX4nc2cH
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12965Please respect copyright.PENANAaAq6EhjGKn
12965Please respect copyright.PENANAMQoS82wLDG
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12965Please respect copyright.PENANAHW0uuq9v30
12965Please respect copyright.PENANAXZi5BIdyVp
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12965Please respect copyright.PENANAxK69HqP8o5
12965Please respect copyright.PENANA0VXOAokGjj
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12965Please respect copyright.PENANAPbNNGLIWn1
12965Please respect copyright.PENANA3FmNNjZEHL
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12965Please respect copyright.PENANACn8HcoMLb7
12965Please respect copyright.PENANA4ggPEQk3Es
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12965Please respect copyright.PENANAgKhfbBI2pX
12965Please respect copyright.PENANATT9nALzkFk
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12965Please respect copyright.PENANAAmWOwrHodA
12965Please respect copyright.PENANATw4q4NcrGf
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12965Please respect copyright.PENANAkIMpJ05KG8
12965Please respect copyright.PENANAcNZs0BruAN
12965Please respect copyright.PENANAgJIyPamzQX
12965Please respect copyright.PENANAUGyYLwtHxh
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12965Please respect copyright.PENANAWKbuzOqYrS
12965Please respect copyright.PENANAJjhZ2SHGaC
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12965Please respect copyright.PENANA3KxQjACsbM
12965Please respect copyright.PENANABJcn13iyTF
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12965Please respect copyright.PENANAuzmYfzk4Eh
12965Please respect copyright.PENANAs4BQfoe7cY
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12965Please respect copyright.PENANAozZHmSnQ7b
12965Please respect copyright.PENANAlxx0x2pbTn
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12965Please respect copyright.PENANAG9TgjcQCPx
12965Please respect copyright.PENANAHXjE8TYshM
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12965Please respect copyright.PENANAUtU13aJCTu
12965Please respect copyright.PENANA1GXMABoZCZ
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12965Please respect copyright.PENANAMC6NXXntwS
12965Please respect copyright.PENANACvwXS9zgFZ
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12965Please respect copyright.PENANAx6lj87uV20
12965Please respect copyright.PENANAqmNJJ8sQto
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12965Please respect copyright.PENANA1xmidFrxKT
12965Please respect copyright.PENANA1xOmgrLz3m
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12965Please respect copyright.PENANAg0FuQ14byr
12965Please respect copyright.PENANAKHV0WQVn5f
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANA3ggREe2lMK
12965Please respect copyright.PENANAxBDH7obm2U
“Deg-degan kenapa?”12965Please respect copyright.PENANA7zBpZ119H3
12965Please respect copyright.PENANAJz2M4Twrny
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12965Please respect copyright.PENANA8da9O0CLxS
12965Please respect copyright.PENANABjKUku8tOM
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12965Please respect copyright.PENANAM4uff1C6xf
12965Please respect copyright.PENANAMi7wwYTq5V
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12965Please respect copyright.PENANA6srlRoqOip
12965Please respect copyright.PENANAMnmB5GXfaJ
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12965Please respect copyright.PENANAPIorDNEAjC
12965Please respect copyright.PENANA5U4Rpa86JN
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12965Please respect copyright.PENANA8BORPd3ywf
12965Please respect copyright.PENANALcLhIDviVe
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12965Please respect copyright.PENANA7q4ft4nM6O
12965Please respect copyright.PENANA0P9dlDZGKp
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12965Please respect copyright.PENANAbc6ZX1j7g6
12965Please respect copyright.PENANA4zsVPjfCfk
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12965Please respect copyright.PENANA1uQvUKgn9n
12965Please respect copyright.PENANAPiASh6qRhA
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12965Please respect copyright.PENANAjrF305mUwR
12965Please respect copyright.PENANAJVzSIwa7iU
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12965Please respect copyright.PENANABIqXiocu7o
12965Please respect copyright.PENANAR2ir19uIi8
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12965Please respect copyright.PENANAODYdQAlzrj
12965Please respect copyright.PENANApYooG7do4w
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12965Please respect copyright.PENANAZzltYLaSQz
12965Please respect copyright.PENANAcsZOE3Um8e
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12965Please respect copyright.PENANAVrItRcjFMJ
12965Please respect copyright.PENANAaCfX5HshFY
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12965Please respect copyright.PENANA3ai36YRQDg
12965Please respect copyright.PENANAjCsYc7TuHO
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12965Please respect copyright.PENANA93RzeaWqR5
12965Please respect copyright.PENANAH8fNalSRE9
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12965Please respect copyright.PENANAhgJeN8elwI
12965Please respect copyright.PENANAxSaauFbYAq
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12965Please respect copyright.PENANAyhUcUS4L1I
12965Please respect copyright.PENANA3bP7tPaScX
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12965Please respect copyright.PENANAi24LgkU0dy
12965Please respect copyright.PENANAAvfXmv1cSU
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12965Please respect copyright.PENANAgVk6pZOd0D
12965Please respect copyright.PENANATuxnMBrQvm
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12965Please respect copyright.PENANAmvpG3sSh7L
12965Please respect copyright.PENANASU6tKhzsuM
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12965Please respect copyright.PENANAgLGi4ElziI
12965Please respect copyright.PENANA2cdjWzIgXs
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12965Please respect copyright.PENANAG257LafE8I
12965Please respect copyright.PENANAsHV3ZJiU3l
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12965Please respect copyright.PENANAkcNDUKVFgu
12965Please respect copyright.PENANAi2XCEt4Pb7
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12965Please respect copyright.PENANAbGG3LYYm1j
12965Please respect copyright.PENANAyqIoUcsFmx
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANA5XoGsQvA0A
12965Please respect copyright.PENANAvmqvPzzDTt
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAHglSfhIM8c
12965Please respect copyright.PENANA95px6SFPmG
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12965Please respect copyright.PENANALxMDhmDLz1
12965Please respect copyright.PENANAwsJneJrisL
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12965Please respect copyright.PENANALHA4rEVFS7
12965Please respect copyright.PENANAhIuFPzGlf0
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12965Please respect copyright.PENANAuHcwdtw0La
12965Please respect copyright.PENANAUlFtHigVR9
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12965Please respect copyright.PENANAZf55y7tDp0
12965Please respect copyright.PENANAiba0kAaUd7
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12965Please respect copyright.PENANA2Jk9y15XYe
12965Please respect copyright.PENANAq3WGVOv2MQ
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12965Please respect copyright.PENANATvjJPQHD92
12965Please respect copyright.PENANApMdp8V9SuR
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12965Please respect copyright.PENANAg3k5efko11
12965Please respect copyright.PENANAJqsf4qDj0l
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12965Please respect copyright.PENANAM9rTUoMvmt
12965Please respect copyright.PENANAzHRpblBiXz
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12965Please respect copyright.PENANAYzcpbDA32U
12965Please respect copyright.PENANAAdW1QTlDJU
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12965Please respect copyright.PENANAmfVdHdasHG
12965Please respect copyright.PENANA2WXVHKw2rR
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAe0HjQcg0Zu
12965Please respect copyright.PENANA3O1LOlCKBN
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12965Please respect copyright.PENANAsgMvxLJOrp
12965Please respect copyright.PENANAwUbkHF8fG7
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12965Please respect copyright.PENANAtROLY6FEy6
12965Please respect copyright.PENANAqwb268CPGc
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12965Please respect copyright.PENANAaQAFNOOjfy
12965Please respect copyright.PENANAlFKWtJTQDc
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12965Please respect copyright.PENANAbYCsMkDuuA
12965Please respect copyright.PENANAdwKDLeRBs2
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12965Please respect copyright.PENANAgsYQYMlr49
12965Please respect copyright.PENANA39s95y84bw
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12965Please respect copyright.PENANA0rkDmukonT
12965Please respect copyright.PENANAPcwAtbZrH9
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12965Please respect copyright.PENANA3BmL6kpdZi
12965Please respect copyright.PENANAORIRhZlJhV
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAkeGlpXC3Zs
12965Please respect copyright.PENANAGDs98cYdXk
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12965Please respect copyright.PENANA9gWF8SpuZG
12965Please respect copyright.PENANAu6PNMVb1LY
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12965Please respect copyright.PENANAmO2acdzCNq
12965Please respect copyright.PENANAr2EQtYSvvA
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12965Please respect copyright.PENANArNTw7HcVsX
12965Please respect copyright.PENANAlvUC2zFGGq
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12965Please respect copyright.PENANAHoSVCogs7M
12965Please respect copyright.PENANAYsXEGLUnb8
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12965Please respect copyright.PENANAQifHPVV2rI
12965Please respect copyright.PENANAx3n2jw9NBn
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12965Please respect copyright.PENANAEwD2tLozgF
12965Please respect copyright.PENANAAWfOCqDccm
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12965Please respect copyright.PENANAiIs7JHA7ea
12965Please respect copyright.PENANAkNZOEQMxYI
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12965Please respect copyright.PENANAy99f6sRR1R
12965Please respect copyright.PENANAyfvhXKya8X
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12965Please respect copyright.PENANAJreqUg1CC2
12965Please respect copyright.PENANAVKGi3WueVb
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12965Please respect copyright.PENANARPKvoWAyfZ
12965Please respect copyright.PENANAGOpfjVaiPn
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12965Please respect copyright.PENANA95r30S4wLy
12965Please respect copyright.PENANAXNpZLJstqL
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12965Please respect copyright.PENANApj3CkwiRtD
12965Please respect copyright.PENANAw8CPanP3iT
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12965Please respect copyright.PENANAXnLkMrOTPG
12965Please respect copyright.PENANAYsNzvtoJaG
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12965Please respect copyright.PENANA4cxG9en19L
12965Please respect copyright.PENANAz8JOn9wMzx
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12965Please respect copyright.PENANAN3oHQs7RM2
12965Please respect copyright.PENANA90CIHO0Whd
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12965Please respect copyright.PENANAW59BsXrQLE
12965Please respect copyright.PENANAqabw50Hm20
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12965Please respect copyright.PENANAOrkKsfcpWt
12965Please respect copyright.PENANAO0kKaSZTiK
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12965Please respect copyright.PENANAJX68I9buMA
12965Please respect copyright.PENANAPBFu34G5Os
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12965Please respect copyright.PENANAfTTevoHx0S
12965Please respect copyright.PENANAOxX3J0Scdj
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12965Please respect copyright.PENANApUG9SngLwJ
12965Please respect copyright.PENANAsdrfQnnPPu
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAPSbRM9HYmS
12965Please respect copyright.PENANADBSslLKUJg
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12965Please respect copyright.PENANAlK0CYJxtGs
12965Please respect copyright.PENANAeIPILUeKpW
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12965Please respect copyright.PENANAtHyKIobb8L
12965Please respect copyright.PENANAGCyuVEwlau
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12965Please respect copyright.PENANAJNvnBXPhMR
12965Please respect copyright.PENANAr9lWLmPEbD
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12965Please respect copyright.PENANA29FwGrqK5j
12965Please respect copyright.PENANAc0OwvFASax
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12965Please respect copyright.PENANAebieG74Xw4
12965Please respect copyright.PENANA9Db9P04pP3
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12965Please respect copyright.PENANACKrjSIA91d
12965Please respect copyright.PENANAtLUkhqwALz
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12965Please respect copyright.PENANAKXtOOmnz4S
12965Please respect copyright.PENANAgr9187uD0G
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12965Please respect copyright.PENANAZEn4rMLWRA
12965Please respect copyright.PENANAJvL5Drefys
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12965Please respect copyright.PENANADbus4z7mSH
12965Please respect copyright.PENANA32atg4M5An
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12965Please respect copyright.PENANAWo0mcNaOw3
12965Please respect copyright.PENANAJuxdADKNnb
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12965Please respect copyright.PENANAFAaqm83A5h
12965Please respect copyright.PENANAmKn4M5iFzI
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12965Please respect copyright.PENANAOGgvAFwlKr
12965Please respect copyright.PENANAQq3mGVxUec
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12965Please respect copyright.PENANAXSDjdI8wc2
12965Please respect copyright.PENANAKNBwDnKThG
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAoC42oEfQnM
12965Please respect copyright.PENANAjPyPr27lAn
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12965Please respect copyright.PENANAWRZ4GKYxh7
12965Please respect copyright.PENANAs9wNeW04Ea
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12965Please respect copyright.PENANA4Eak8rtk1d
12965Please respect copyright.PENANA40brqXucfF
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12965Please respect copyright.PENANAa29K6ThiSs
12965Please respect copyright.PENANAIjxtNbuU4N
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANA4ZqpmbeNYg
12965Please respect copyright.PENANAyouYhZCUXL
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12965Please respect copyright.PENANAwbPMNmMkjJ
12965Please respect copyright.PENANACzNj81iMBK
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12965Please respect copyright.PENANAIF7U8gXGxq
12965Please respect copyright.PENANAfEMlQmzhVO
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12965Please respect copyright.PENANA4WmZx7Btvm
12965Please respect copyright.PENANAxhHxiE8Zmu
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12965Please respect copyright.PENANAQHhnFXdIDI
12965Please respect copyright.PENANA3SWpAtYyaY
“Mau,” sahutku senang.12965Please respect copyright.PENANAb6e37zIOQc
12965Please respect copyright.PENANAwiGWnvwFvc
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12965Please respect copyright.PENANAKVucIBlT3j
12965Please respect copyright.PENANAhKtvkaMre5
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12965Please respect copyright.PENANAMBS9gcQmVa
12965Please respect copyright.PENANAxTT09Bvjno
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12965Please respect copyright.PENANA1k08yyefoW
12965Please respect copyright.PENANAsYM2l1Trom
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12965Please respect copyright.PENANAGoptBd9qUo
12965Please respect copyright.PENANAH4ZCvo1Cmq
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12965Please respect copyright.PENANAdCC7w74q6T
12965Please respect copyright.PENANAgqnjXr3DoB
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12965Please respect copyright.PENANAx0oQXoVSIR
12965Please respect copyright.PENANAsSGD0vUszX
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12965Please respect copyright.PENANARzq0qtiGQT
12965Please respect copyright.PENANAFnijhplkK9
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12965Please respect copyright.PENANAvxasheQlP5