x
Sebenarnya aku tak begitu mau ikut campur dengan masalah orang tuaku. Namun, karena mereka setiap malam selalu bertengkar, aku jadi ingin ikut campur masalah mereka. Aku sudah menduga, melihat Mama selalu berangkat pagi pulang malam. Tidak mungkin, Papa akan meresponnya dengan baik-baik saja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKSn4H3Su3
Pusing kepalaku mendengar orang setiap hari berantem, sampai-sampai aku terganggu saat aku mengerjakan proyekku. Geram banget sih, rasa-rasanya aku ingin keluar begitu saja dari rumah ini. Rumah ini sudah tidak memberiku ketenangan sama sekali.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHClBLCI6Sv
"Kalian kenapa sih? Setiap malam berantem kayak gini? Malu didengar Mbok Darmi sama Pak Salim," kataku penuh emosi.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iibZy8YfO
Aku pergi begitu saja keluar dari rumah, kubanting pintu depan rumahku dengan keras. "Anak kurang ajar!" Kudengar Mama memakiku, namun aku sama sekali tidak peduli.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUPXUrVDM6
Kesal banget, kepalaku rasanya ingin meledak. Akhir-akhir ini permalasahanku datang bertubi-tubi. Dari perjodohanku dengan Akbar, Mama yang mengecewakan aku, teror orang misterius itu dan yang terakhir harus melihat mamaku dan papaku berantem setiap hari.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcA5p6ifbR
Sekarang aku hanya memakai kimono putih selutut, lengan pendek tanpa hijab dan cadar. Aku tidak peduli dengan penampilanku, karena kepalaku sudah terlalu pusing menanggung beban yang terus-terusan datang silih berganti.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqTd5ZGNEa
Kudekati pos satpam, dengan membawa dua kaleng kopi instan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghCRFpXjY3
"Hai, Pak!" kataku pada Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrCNJl8pX9
"Eh, Non Farisha... Ada apa?" tanya Pak Salim yang menatapku dari bawah sampai atas tanpa berkedip.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfIPGAuZNG
"Pusing, Pak. Denger Papa sama Mama berantem," kataku sambil menyodorkan sekaleng kopi instan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07YXisfIDo
"Terima kasih, Non," kata Pak Salim sambil menerima sodoran sekaleng kopi instan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfry2NKcv8
"Boleh aku duduk di sini, Pak?" tanyaku pada Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10avs8sOQZ
"Ah, Non Farisha. Ya tentu bolehlah, Non kan bosnya, hehe," kata Pak Salim terkekeh.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0oiaE4Ylh
"Panggil Farisha aja, Pak. Nggak usah pake, Non! Nggak enak dengernya kan?" kataku pada Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGP8taPhdob
"Eh... Anu... " kata Pak Salim, sepertinya Pak Salim sedang salah tingkah.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPItxIAlTT
"Biasa aja kali, Pak. Nggak perlu sungkan kayak gitu!" kataku ke Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBcbXXEWT4
"Takut dibilang kurang ajar, Non. Nanti kalo Papa Mama, Non Farisha dengar saya manggil nama doang gimana?" tanya Pak Salim dengan wajah khawatir.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLm50g5HECr
Kuembuskan nafas panjang, "Ya udah, panggil aku apa aja. Tapi jangan panggil aku, Non ya Pak!" kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRATrUcahdC
Kenapa aku tidak suka dipanggil, Non karena aku risih saja. Rasa-rasanya feodal banget, toh aku dan Pak Salim setara. Tidak pantas juga, memanggilku dengan panggilan yang seakan kita dipisahkan oleh kasta. Dan status sosial bukanlah kasta, lebih dari sekedar perbedaan status sosial ekonomi saja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HX5d4vRIS
Tak ada, orang yang terlahir miskin tanpa bisa mengubahnya. Tak ada juga orang terlanjur kaya, tanpa kerentanan untuk jatuh ke status sosial di bawahnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16kGvhZYN6
"Saya panggil Cici aja boleh?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UUNph60hw
"Nah, lebih baik gitu, Pak," kataku dengan tersenyum.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ20mBmdHHG
Kulihat Pak Salim terlihat kikuk duduk di sampingku. Sampai-sampai Pak Salim tak mengucapkan satu patah kata pun, untuk memulai obrolan kecuali menanggapi obrolanku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CMNUg1uNl
"Kopinya diminum, Pak!" kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNKN9KF9uz
"Eh, iya Ci... " kata Pak Salim dengan malu-malu, sambil meneguk kopi kalengan yang aku berikan tadi.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IhhgdcHD0
"Aku kesel banget, Pak. Tiap hari kudu denger orang tuaku berantem... " kataku dengan wajah murung.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8t2D3RsnL
"Namanya juga rumah tangga, Ci. Nggak mungkin terus-terusan adem ayem juga kan?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sLA979YFM
"Bener sih, Pak. Tapi kalo berantemnya tiap hari, bikin stress juga, Pak," kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF6wVZsNa9
"Iya, saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTB6xb2Tzzq
"Aku jadi takut buat nikah, Pak. Tapi aku udah terlanjur dilamar orang," kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnPmf6SDpI
"Kenapa takut? Kan setiap orang bakal nikah juga, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7y6kVzZcC
"Engga dong, Pak. Nikah itu hak, bebas-bebas aja sih, kalo misal mutusin nikah atau nggak nikah," kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqYJYIsgaA
"Kalo di kampung saya, pamalih gadis nggak nikah-nikah, Ci. Bakal dicap perawan tua," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FBMh1qNrP
"Nah, pemahaman kayak gitu Pak, yang aku nggak setuju," kataku dengan antusias.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1mQ8rnneo
Pak Salim menatapku dengan mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia tidak begitu paham dengan apa yang aku katakan. Atau mungkin, tak bisa sepaham dengan pola pikirku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhehbEscOnx
Lalu kulihat Pak Salim mengembuskan nafas panjang. "Ternyata beda ya, cara mikirnya orang kampung sama orang kota yang berpendidikan tinggi, hehe," kata Pak Salim dengan terkekeh.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIjzAvpiYY
"Ah, nggak juga, Pak. Aku yakin, ada orang kampung yang cara mikirnya kayak aku, Pak," kataku dengan menatap ke arah Pak Salim sambil tersenyum ramah.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKNrGD0G6H
"Saya nggak yakin, Ci. Soalnya banyak banget di kampung saya yang nikah muda, gara-gara sering diejekin sama tetangga karena nggak nikah-nikah. Apalagi yang pacaran bertahun-tahun, pasti disuruh cepat-cepat nikah supaya nggak terjerumus ke zina," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCp8K9QX00
Mendengar cerita Pak Salim, aku tersenyum. Ya karena pola pikir seperti itu sebenarnya tidak hanya di kampung-kampung, di kota besar pun juga banyak banget. Meski orang itu berpendidikan tinggi dan terbiasa dengan gaya hidup urban. Namun, pikirannya mundur ke belakang karena terlalu relijius.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiHGt1ZaiG
Tidak hanya tentang pandangan negatif pada perempuan yang melajang. Namun, juga pandangan buruk pada mereka yang memutuskan childfree atau tidak mau memiliki anak. Memang susah, mengubah pola pikir masyarakat yang sudah mengakar.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVQr1VWxrM
Kutatap Pak Salim dengan tersenyum, "Jadi gimana menurut, Pak Salim. Apakah perempuan yang nggak menikah itu buruk?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCORtOPv0F
"Aduh, Ci... Saya takut salah jawab... " Kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIi7vu88Ba
"Santai aja kali, Pak! Bebas berpendapat apa saja..." kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQX0Y49kI7D
"Gimana ya, Ci. Di umur saya yang sudah kepala 5 kayak sekarang, mata saya baru kebuka setelah mendengar Cici tadi. Masuk akal sih, saya sependapat sama pendapat Cici," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEZgZrLu2r
Kutepuk paha Pak Salim dengan telapak tanganku. Sekilas Pak Salim tersentak kaget sambil menatapku. Lalu aku tersenyum menatapnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdYKIdJpyK
"Stress banget aku, Pak. Sebenarnya tadi pengen keluar, tapi nggak tau mau keluar kemana. Makanya aku ajak ngobrol Pak Salim."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwjyoEKUOe
Pak Salim menatapku dengan bingung, karena tanganku masih berada di pahanya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqEvx4wxtc
"Diminum, Pak kopinya!" kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwM8y9Rksyb
"Eh, iya, Ci." Kulihat Pak Salim tersentak dari lamunannya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rD3yLUP39
"Hehe, Pak, Salim melamun ya?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo14bA5vmF
Tangan Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Hehe, maaf, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9q6Em1zXMO
"Ngomong-ngomong, Pak Salim punya berapa istri di kampung?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6omt9nT6p
"Satu aja, Ci. Nggak kuat buat nikah lebih dari satu, haha," kata Pak Salim ngakak.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOaKfIJsFD
"Nggak kuat gimana, Pak?" tanyaku dengan wajah menyelidik.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtx3zi3OSA
"Hehe, Cici natapnya kok kayak gitu?" tanya Pak Salim dengan cengengesan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJe6DKQWgwD
"Hahaha, Pak Salim kenapa sih? Aku nggak gigit kok, Pak. Jadi kenapa nggak poligami aja?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vmix8Uvdf
"Nggak kuat aja sih, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LZ64kE4HO
"Ekonominya atau... ?" tanyaku sambil melirik ke arah selangkangannya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QAlieWNPs
Kulihat perubahan di wajah Pak Salim. Keringatnya mulai menetes deras dari dahinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi selangkangan Pak Salim pun menggembung besar. Dalam hati aku ingin tertawa, padahal aku tak punya niat macem-macem. Hanya ingin ngobrol biasa saja dengan Pak Salim, karena stress gara-gara Papa dan Mama berantem.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnWLYmQaPs
"Pak... Pak!" kataku dengan menatap wajah Pak Salim menyelidik karena Pak Salim kembali melamun.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAn5HsT6w6
Lagi-lagi Pak Salim tersentak kaget, sambil tertawa cengengesan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0vI0KjByU
"Pak Salim ngelamun mulu ih," kataku dengan suara manja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6XQKCHMxD
"Haha, maaf, Ci... " kata Pak Salim dengan tawa salah tingkah.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNpJBskZcl
"Pak Salim lagi ada masalah juga?" tanyaku, dengan tangan yang masih di paha Pak Salim dengan sedikit meremasnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpTHK9Y3wJ
"Maaf, Ci. Tangan Cici... " kata Pak Salim sambil melirik tanganku yang berada di pahanya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahBu9nHTMJ
"Hihi, maaf, Pak. Nggak sengaja," kataku. Sebenarnya memang sengaja, hanya sekedar iseng saja sih.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4p4FLdJtr
Lalu aku menyandarkan punggungku ke tembok, yang membuat tubuhku semakin tegak. Dan dadaku menjadi lebih membusung. Sekilas aku melirik ke arah Pak Salim, yang sesekali melirik ke arahku. Kucoba menoleh ke arah Pak Salim dengan tersenyum. Pak Salim pun salah tingkah, yang mengetahui aku sedang memergokinya sedang menatap ke arahku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rHiIqJEBR
"Maaf ya, Pak. Tadi males buat make hijab sama cadar," kataku tiba-tiba.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUBmJFGVyL
"Nggak apa-apa, Ci... " kata Pak Salim senyum-senyum sendiri sambil melirik ke arahku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPDItlLceT
Sambil menegakkan tubuhku, rambutku yang panjang terurai ke depan kuikat.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRR2HYXxXIG
Kulirik Pak Salim yang berada di sampingku. Berkali-kali kulihat, Pak Salim menelan ludah. Terlihat dari jakun Pak Salim yang naik turun.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV6hDU2T2N
Mata Pak Salim kini fokus ke leherku yang terbuka dan tengkukku. Atau mungkin lengan dan ketekku yang terbuka, aku tidak tau.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHn6SAHXdUA
Mendapat tatapan seperti itu dari Pak Salim, aku tidak marah. Toh, aku sengaja. Bukan karena ingin menggodanya, hanya sekedar untuk pelampiasan stressku saja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0Fi3OnLgZ
"Dingin ya, Pak," kataku tiba-tiba, yang membuat Pak Salim yang awalnya melirikku membuang muka karena tersentak.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vVeFBd1jf
"Kalo Cici mau masuk ke dalam rumah, nggak apa-apa lho, Ci. Saya nggak apa-apa sendirian," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBs32huCuEq
"Nggak ah, aku males masuk ke dalam rumah. Masih denger Papa sama Mama berantem nggak sih, Pak?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgH0ZcVUmM
"Punten, Ci. Pendengaran saya nggak begitu peka," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmqyuShRx9
"Oh, nggak apa-apa, Pak," kataku yang kembali menaruh telapak tanganku ke paha Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZowPc3yzb
Kulirik Pak Salim, Pak Salim hanya diam saja tanpa penolakan seperti tadi. Lalu aku bangkit dari dudukku untuk menutup pintu pos satpam.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6n5LWbWho
"Aku tutup aja ya, Pak? Dingin," tanyaku yang kini kembali duduk di samping Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp2wCBG90l
"Eh, emm... Iya, Ci," kata Pak Salim terlihat gugup.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU7VF4sORn
"Hihihi, Pak Salim kok gugup gitu sih? Santai aja kali Pak! Aku nggak kayak Papa sama Mama kok," kataku sambil duduk lebih mepet ke samping tubuh Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSESxdag4q
"Anu... Anu... " kata Pak Salim yang membuat aku tertawa ngakak.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNg4VLFASwI
"Hahaha, Pak Salim kenapa grogi sih? Ya ampun," kataku yang tertawa terpingkal-pingkal.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TYhOj2gxE
"Hehe, Cici sih... " kata Pak Salim tak melanjutkan kata-katanya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtLWDyHiWm
"Aku kenapa, Pak?" tanyaku sambil mencondongkan tubuhku ke tubuhnya. Jadi bagian tubuh atasku, dari dada sampai perut menempel ke lengan Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUcVBtIMZo
"Cici godain saya terus... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbxi5iZ3Vn
"Hihihi, kok tau sih, Pak kalo aku godain Pak Salim terus?" tanyaku sambil mendekatkan wajahku ke telinga Pak Salim, dengan berbisik.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaFX2uVigC
"Tuh kan... Cici godain saya mulu... Saya takut khilaf, Ci," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yktKAieAI
"Kenapa takut?" tanyaku dengan posisi yang masih seperti tadi. Tidak hanya berbisik, namun aku sedikit mendesah lirih.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmb3azJ9CLW
"Ci, maaf, Ci. Saya benar-benar takut, kalo sampe ketauan papanya Cici," kata Pak Salim mendorong tubuhku perlahan. Kulihat, Pak Salim hati-hati menyentuhku karena salah sedikit akan menyentuh dadaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCS8ENhlAAZ
Kutegakkan kembali tubuhku, lalu tertawa terpingkal-pingkal. "Hihihi, Pak Salim lucu. Muka Pak Salim sampe merah gitu kayak udang rebus."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zOnh1pJth
"Cici, ngerjain saya... " kata Pak Salim yang mukanya terlihat kesal.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4JjVjorTO
"Hihi, maaf ya, Pak. Aku cuma pengen bercanda aja. Soalnya aku akhir-akhir ini sering stress, cuma dengan cara ini aku bisa terhibur, Pak," kataku yang kembali serius.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrfmSeMFuj
Pak Salim menatapku dengan wajah serius, "Saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKPYZTIP3g
"Terima kasih ya, Pak. Muah," kataku sambil mencium pipi Pak Salim lalu bangkit berdiri dan membuka pintu pos satpam lalu berjalan keluar dari pos satpam.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklO32sm1SC
Saat aku sudah melangkah agak menjauh, Pak Salim memanggilku. "Fa..."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe20vY8EW8J
"Eh iya... " Aku benar-benar tersentak kaget karena Pak Salim memanggilku hanya dengan namaku saja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSBlXSype2
Aku tersenyum menatapnya, lalu aku kembali ke pos satpam. Setelah aku mendekat, Pak Salim memelukku dengan tubuhku sedikit terangkat ke atas karena Pak Salim menggendongku, sambil tangannya menutup pintu pos satpam.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyssSp1Ozc
Sekarang aku dipepet Pak Salim ke tembok, dengan tak henti-henti mencium pipi, telinga dan leherku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSubhWRTXz
"Pak, tunggu dulu!" kataku sambil mendorong tubuh Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZUdo94GKd
Wajah Pak Salim berubah, seperti ketakutan. "Maaf, maafin saya, Ci... " kata Pak Salim mundur ke belakang.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTttdjuATB3
Melihat Pak Salim menyesal, kubiarkan saja Pak Salim dengan penyesalannya. Aku hanya meresponnya dengan tanganku yang aku lipat di dada sambil tersenyum.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71EggNbU0G
"Maaf, Ci. Maaf, saya khilaf. Jangan pecat saya!" kata Pak Salim semakin ketakutan.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nzem5e7vh
Aku tak kunjung menjawab, hanya tetap meresponnya dengan tersenyum saja. Di dalam hati, aku senang dengan perlakuan Pak Salim. Namun, sayang keberanian Pak Salim hanya berlangsung singkat.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigjmjYaUA9
"Hoam, aku ngantuk, Pak. Boleh nggak aku tidur disini? Males tidur di kamar," kataku sambil menutup bibirku saat aku menguap.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVtDcqJiLK
"Eh... Jangan, Ci. Nanti kalo ketauan papanya Cici gimana? Saya takut!" kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIg7W022mN
"Tenang aja, Pak. Papa nggak bakal cariin aku kok, muah. Ayok temenin aku tidur!" kataku sambil berjinjit untuk mencium ujung bibir Pak Salim, lalu kugandeng tangan Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdXjBM99yj
"Saya, harus jaga malam, Ci... " kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uIbkRCvwD
"Ya udah, Pak Salim jaga aja! Aku mau tidur disini... " kataku yang mulai rebah di atas kasur lipat, lalu kutarik selimut untuk menutupi tubuhku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlQH5Xqc4U
Kulihat Pak Salim hanya melihatku dengan termangu, tanpa sepatah kata pun yang terucap.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMseHSJ5yh
"Pak Salim kenapa liatin aku terus? Mau bobo juga?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyg0C3U1yc
"Nggak, Ci. Cici tidur aja! Biar saya yang jagain..." kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJjlgy3x0L
"Yakin? Nggak mau boboin aku?", tanyaku sambil mengambil kondom dari sakuku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lGHOzAk1L
Mata Pak Salim terbelalak saat aku menunjukkan kondom ke arahnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMj8PLq81VF
"Beneran, nggak mau?" tanyaku menggoda dengan suara genit.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoNGRVXvUP
Berkali-kali Pak Salim celingak-celinguk, melihat ke luar pos satpam. Entah itu di dalam atau di luar halaman rumahku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarzALE16EW
"Maaf, Ci. Saya takut..." kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyIeAFqEN1
"Takut? Tapi mau kan? hihi," tanyaku menggodanya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLlhDQ0UU5
"Cici godain saya terus..." kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVr45g0yRnj
"Hihi, mau nggak nih? Aku taruh sini ya, Pak kondomnya. Kalo Pak Salim pengen boboin aku, bangunin aja aku! Aku bobo dulu ya Pak, hoam," kataku pura-pura tidur sambil menunggu respon dari Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6kgja8lrK
Kutunggu Pak Salim, namun Pak Salim tak kunjung mengambil kondom yang aku taruh di kursi. Kesal banget rasanya, padahal aku sudah mengorbankan harga diriku agar Pak Salim mau have sex denganku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiNJCAgJfG
Aku tak peduli dengan keperawananku. Toh, bisa saja aku sudah tak lagi perawan karena aku sering memakai dildo saat masturbasi. Jadi tidak ada bedanya, mau aku have sex dengan Pak Salim atau tidak. Keperawananku sudah hilang oleh dildoku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOin8sTOa3B
Sayangnya, penantianku sia-sia. Pak Salim sama sekali tak menyentuhku. Padahal semua ini kulakukan untuk sekedar menghilangkan stress yang menderaku. Aku butuh pelampiasan. Dan tak cukup hanya sekedar masturbasi saja.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOJfKI5UeF
Baru saja aku menutup mataku dengan tidur lebih dalam, kurasakan ada yang mengganjal di selangkanganku. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Perasaan baru, yang belum aku kenali sebelumnya. Kucoba membuka mataku, aku benar-benar terkejut.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQCXbYve3n
Sekarang aku yang dalam kondisi telanjang bulat, dengan kaki mengangkang sedang disetubuhi oleh Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhQMhfOr9c
Tanganku meremas kasur lipat dengan erat, kurasakan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syarafku. Kugigit bibir bawahku, menahan sesak dari penis Pak Salim yang menerobos masuk lebih dalam dan bergesekan dengan dinding-dinding vaginaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rlpx2DaEE
"Aaaahhh, Pak."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3i9tnEOtMF
"Ah ah ah, aahhhh."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQlsvgXLCf
"Enak, Ci?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZ7w4I13m4
Tak kujawab pertanyaan Pak Salim. Aku hanya membuang muka dengan tersenyum, lalu mengangguk.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpScFQ9CoHQ
"Makasih ya, Ci. Udah ngasih keperawanan, Cici ke saya," kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkY6AByaky
"Keperawanan?" kataku dalam hati.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aX73uvcQH
Mendengar kata Pak Salim, jantungku berdetak dengan kencang. Kupikir, aku tak lagi perawan karena aku sering masturbasi menggunakan dildo milikku. Entah kenapa persetubuhanku sekarang menembus hatiku. Ada perasaan yang mengikat dan rasa takut jika Pak Salim meninggalkanku. Aku tak tau perasaan apa yang mempengaruhi perasaanku sekuat ini. Yang kutahu, have sex hanyalah have sex. Sebatas pemuasan nafsu tanpa melibatkan perasaan. Namun, semua yang aku alami sekarang bertentangan dengan apa yang kupahami sebelumnya. Setiap kali penis Pak Salim menerobos masuk ke dalam dan bergesekan dengan dinding vaginaku. Kupejamkan mataku, menikmati penyatuan antara perasaan mendalam dan nafsu. Kupegang tangan Pak Salim. Pak Salim sepertinya tau apa yang kumau. Lalu tangan Pak Salim menggenggam erat tanganku, dengan jari-jari kita menyatu.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8biQCGZ0y1
"Pak..."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRMQTescrH
"Iya, Ci?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgL8LONFPo
"Setelah ini, jangan pernah tinggalin aku ya, Pak!" kataku sambil menahan rasa nikmat yang masih terus menstimulasi syaraf-syaraf dinding vaginaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4eSEuFDDB
"Pasti, Ci..." kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMijGNQFzje
"Meski nanti aku udah nikah, jangan pernah tinggalin aku ya!" kataku mengiba.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4J5s272uih
"Saya akan berusaha..." kata Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaosToL12Ri
"Lepas kondomnya, Pak!" kataku yakin.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqjApIzopY
Mata Pak Salim terbelalak, seakan menyiratkan perasaan tak percaya, "Maksudnya, Ci?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13SsSbD7nv
"Aku mau ikatan kita, terikat lebih erat, Pak," kataku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWADJUmeGi
Tanpa memohon kedua kali, Pak Salim mengerti apa yang kumau. Pak Salim mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Lalu melepas kondom dari penisnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vLQ3DMZjc
"Aaaaahhh..."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihxm3gSVSx
Penis Pak Salim kembali menerobos ke dalam lubang vaginaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOx2NT87wg
"Ah ah ah ah, aaaah..."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sQk9K6yuO
"Hamili aku, Pak!"
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8hXVW8QCl
"Aaaaaah..."
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ntLoRnVhc
"Kita akan bikin baby, Pak!" kataku tersenyum.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQbmXrMDQP
"Iya, Ci..." kata Pak Salim sambil merapikan rambutku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvRmhuxLdM
"Panggil aku, Farisha, Pak!" kataku memohon.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vEPFBCHum
"Iya, Fa," kata Pak Salim yang kini mulai melumat bibirku sambil terus memompa lubang vaginaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoa5Hxtw7mo
Kakiku kukaitkan ke pinggul Pak Salim, kunikmati setiap sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wl8XgEJiq
Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba. Lalu disusul oleh Pak Salim yang ejakulasi di dalam vaginaku, dengan sperma memenuhi rahimku. Terasa panas, menyentuh syaraf-syaraf dinding vaginaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3aSrgOfHe
Kulihat lubang vaginaku, menganga lebar. Dengan sperma yang meluber keluar.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERB7jScJ2c
Pak Salim berguling ke sampingku, dengan penis jumbo yang menegang keras.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGVTsja8np
"Kok masih tegang sih, Pak? Hihi. Pak Salim masih mau lagi?" tanyaku.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpaEmsZaTXh
"Boleh?" tanya Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnYZbdldvT
Kujawab dengan tersenyum saja, sambil mengangguk. Dalam hati, aku tak peduli jika aku menginginkan Pak Salim yang masih memiliki istri. Toh, pada akhirnya Pak Salim pasti memilihku. Dan begitu juga dengan Akbar, aku tak peduli dengannya. Aku yakin, aku akan hamil anak Pak Salim.
6674Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oDnQUG6oi
Ini langkah awalku, Akbar. Saat kita menikah nanti, hatiku sudah terikat oleh laki-laki lain. Ia bukan Aldo, bukan Doni, bukan Aris dan Riswan. Ia satpamku sendiri, yang mengambil keperawananku.
