Pahlawan Perang Dunia [Bagian 17]
Author: Ihsan Iskandar
760Please respect copyright.PENANAt9MmfGTdI9
Akhirnya hari terakhir tiba. Aku dan Jack bersiap bersiap-siap pergi ke tempat ujian hari ini, yaitu pertarungan satu lawan satu. Ujian ini bertujuan untuk menilai cara bertarung masing-masing peserta, untuk menjadi militer, sudah seharusnya menguasai beladiri, dan dari yang kulihat dari ujian fisik kemarin, peserta-peserta kali ini mayoritas memiliki kekuatan diatas rata-rata.
760Please respect copyright.PENANAtGpjnxApeh
Ketika aku ingin keluar dari kamar, aku melihat sebuah surat putih di bawah pintu kami. Aku mengambil dan membukanya. Setelah membacanya, aku memberitahu Jack bahwa dia harus menuju AMIR dan melaksanakan ujian duluan, dan melihat apakah ada Yuna disana.
760Please respect copyright.PENANAsQV6rYBVFj
Aku bergegas pergi ke lokasi yang ada di amplop itu, amplop yang berisi ancaman bahwa ‘aku akan membunuh perempuanmu jika kau mengikuti ujian. datanglah kesini jika tidak mau terjadi sesuatu’ membuatku merinding dan mulai berpikir siapa “perempuan” yang dimaksud itu. Aku telah mengatakan kepada Jack “jika Yuna tidak berada disana, cepatlah pergi ke alun-alun dan cari aku.”.
760Please respect copyright.PENANAtJUXrCPGtr
Setelah menunggu di alun-alun dan taka da tanda dari Jack, berarti Yuna aman. Aku tidak segera ketempat yang dituju karena bisa saja itu adalah kerja usil seseorang. Tapi setelah dipikir-pikir, masih adalah satu ‘perempuan’ yang pernah melakukan kontak denganku. Itu adalah perempuan beambut pink yang berada di ujian tulisan kemarin.
760Please respect copyright.PENANA4nUtUfXISk
Aku langsung bergegas menuju lokasi di amplop itu. Setelah mengikuti petunjuk dan waktu ujian dimulai 1 jam lagi. Aku langsung masuk ke rumah tua yang merupakan lokasi tersebut. Ketika aku masuk, kerumah tua itu, langkah denyit kayu setiap kali aku melangkah, setelah masuk lebih dalam, aku melihat perempuan beramput pink yang kulihat kemarin sedang duduk terikat dilantai. Aku langsung melepaskan ikatannya.
760Please respect copyright.PENANA6xGxDiUZhL
“mmm... mmmm…”
760Please respect copyright.PENANAFlrMTUmi3T
“tenanglah aku akan melepaskanmu”
760Please respect copyright.PENANAMJvJFs5XcG
Aku membuka semua ikatannya dan setelah membuka ikatan mulutnya dia langsung mengatakan sesuatu.
760Please respect copyright.PENANAdFcLipKuWt
“ini adalah Jebakan kau harus segera pergi sekarang”
760Please respect copyright.PENANAq46wwC6fH4
“HEI HEI HEI… Jangan terlalu terburu-buru”
760Please respect copyright.PENANAURwTwyMbcI
Tepat setelah perempuan itu memperingatkanku, pemuda yang sudah sangat tidak asing datang dari pintu masuk rumah tersebut sambil membawa 20 preman bersamanya.
760Please respect copyright.PENANAIMymbwAmnf
Melihat keadaan semakin memburuk, aku membisikkan Sesuatu kepada perempuan berambut pink itu
760Please respect copyright.PENANAZ2EKip3nCc
“Dengarlah, setelah ku kasih tanda, kau harus lari lewat pintu belakang yang berada di barat daya kita”
760Please respect copyright.PENANANM2luIUlQw
“ta… tapi bagaimana denganmu?”
760Please respect copyright.PENANAXwz5fRcKvW
“Jangan cemas aku akan menyusulmu, larilah ke AMRI dan ikuti ujian terakhirnya.”
760Please respect copyright.PENANAPykvCal6Uz
Perempuan berambut pink itu merasa sangat ragu akan rencana itu. Bagaimana bisa seorang pemuda dapat melawan 21 orang sekaligus? Tapi kau tetap meyakinkannya tanpa ada kata ‘tapi’. Setelah perempuan itu mengangguk setuju. Aku bersiap melaksanakan rencanaku.
760Please respect copyright.PENANA0WaeGyRuNI
“Baiklah, kalau tidak salah namamu adalah Jusuf kan? Kau tidak akan bisa mengalahkanku, jika aku dipenjara aku akan keluar lagi. Tapi dengan keadaan seperti ini, aku tidak yakin keberuntunganmu akan terjadi lagi haha- HEI TUNGGU!?”
760Please respect copyright.PENANAYQNkS5FOuN
Ketika pemuda tersebut tertawa dan aku melihat peluang, aku memberikan kode kepada perempuan itu untuk lari. Melihat hal itu, para preman mulai mengejar kami, tapi agar perempuan itu dapat lari aku berhenti di depan pintu belakang itu untuk menghalangi mereka.
760Please respect copyright.PENANAA7CEjKQwbL
“Hei hei… kau juga harus lar-“
760Please respect copyright.PENANAqhRjUIKwGa
“Jangan Pernah lihat kebelakang! Larilah! Aku tidak apa-apa”
760Please respect copyright.PENANAeGxIWiRY6X
Mendengar hal itu, Perempuan tersebut lari tanpa melihat kebelakang setelah mengucapkan “Kau harus selamat”.
760Please respect copyright.PENANA42IgmGVfdB
“wah wah wah, kau berakting seperti jagoan ya, aku melihat bagaimana tes ujian fisikmu kemarin, dan kau hanya bahkan tidak berani memperlihatkan nilaimu kepada temanmu gyahahaha”
760Please respect copyright.PENANA4Bp6jbcPjh
“hmm… apakah kau ingin mengobrol denganku atau apa?”
760Please respect copyright.PENANAl1OF8B3KRD
“ughh… dasar SOMBONG Bunuh dia Teman-teman!”
760Please respect copyright.PENANAtpZDMu9rQh
Karena marah atas responku, 20 preman secara sekaligus menyerangku sambil membawa senjatanya masing-masing.
Berpindah kepada Jack yang sedang berada di AMRI dan bersama Yuna. Yuna menanyakan keberadaan Jusuf, tapi Jack hanya berkata dia memiliki sedikit urusan.
760Please respect copyright.PENANAcu5XNugO10
“ oh iya Jack, aku masih penasaran dengan nilai ujian fisik Jusuf apakah kau mengetahuinya?”
“ Nilainya ya? Hmm… di mendapat nilai rata-rata, yaitu semuanya mendapat nilai maksimal tepat di semua bidang. tidak kurang dan tidak lebih”
760Please respect copyright.PENANADq3aH56jTg
“Oh wow, Jusuf hebat juga ya? Tapi dia masih belum bisa mengalahkan nilaimu kan”
760Please respect copyright.PENANA5QdJMGQm0S
“hahaha… Yuna aku berharap itu benar, tapi semenjak kecil aku sekalipun tidak pernah menang melawannya dalam ketahanan tubuh jika dia serius. Kalau kau berkata ketahanan tubuhku luarbiasa, kau dapat mengatakan ketahanan tubuh Jusuf adalah monster”
760Please respect copyright.PENANA71xkGHBbkQ
“hahaha kau memang suka bercanda Jack, hal itu tidak mungkin kan?”
760Please respect copyright.PENANAKyFDUKUySc
“hahaha”
760Please respect copyright.PENANArReuhAg74M
Jack hanya bisa tertawa karena tidak pernah ada satupun yang memang percaya dengannya jika menyangkut hal ini.
“ap-apaa? Ini mustahil setelah 50 menit berkelahi, 20 preman yang sudah mahal kubayar dapat kalah dengan seorang pemuda!? Siapa sebenarnya KAU!?”
760Please respect copyright.PENANAmjqGQFTqmN
Pemuda Gendut yang cabul itu terduduk tidak percaya apa yang dilihatnya, puluhan preman dapat terlihat terbaring dilantai, bahkan beberapa preman pingsan dalam keadaan kepala menempel di tembok kayu.
760Please respect copyright.PENANAUgctQQGh8f
“ahhh… sebenarnya aku tidak mau melakukan ini, tapi kau terus memaksaku. Dan kau telah menyita waktu berhargaku, kau harus menggantinya”
760Please respect copyright.PENANAxEYmbo4vij
“hiii…. Jangan dekati aku!”
760Please respect copyright.PENANA5MN3YaWZfL
Jusuf yang mendekati pemuda gendut itu dengan hawa pembunuh yang begitu terasa telah membuat pemuda gendut itu takut dan hanya bisa memohon dan merangkak menjauh dari Jusuf.
Setelah tidak ada lagi jarak di antara mereka, Jusuf mengambil ancang-ancang lebar untuk memukul Pemuda gendut itu, tapi tepat sebelum pukulan itu dilontarkan, sebuah suara menghentikannya.
“Hentikan! Kami adalah tentara dalam Negeri Roxalia, kalian semua kami tangkap atas nama keadi- ehh??”
760Please respect copyright.PENANAe0AmlFpwpP
Dari pintu masuk, 1 batalion tentara masuk ke rumah tua tersebut dan melihat banyak tubuh berbaring di lantai, dan hanya ada Jusuf dan Pemuda gendut yang sadarkan diri.
760Please respect copyright.PENANAaYLwn9oe7R
“seharusnya dalam laporan ada 20 preman yang mengkroyok 1 orang pemuda, tapi kenapa para preman semuanya dalam keadaan pingsan?”
760Please respect copyright.PENANANcAPIZ4pju
Tentara itu bingung diikuti tentara-tentara lain dibelakangnya.
760Please respect copyright.PENANA0izISfvhVf
“Yasudahlah, siapa diantara kalian berdua yang bernama Jusuf?”
760Please respect copyright.PENANA7ahR4L5tqs
“itu adalah aku”
760Please respect copyright.PENANAJS54D4w0Gz
Jusuf yang sudah berdiri sambil membersihkan debu di bajunya mengangkat tangan karena namanya dipanggil oleh tentara tersebut.
760Please respect copyright.PENANAclqo8Wx7LC
“Baiklah, kau kesini dan tunjukkan kartu tanda pengenalmu, dan tangkap bocah gendut dan preman-preman teri itu. Cepat Laksanakan!”
760Please respect copyright.PENANAlB0T5Cpk61
“Baik Laksanakan!”
760Please respect copyright.PENANACvcxi8dT93
Jusuf pergi menghampiri mereka sedangkan Pemuda Gendut berserta preman-preman lainnya ditangkap. Jusuf yang memberikan Kartu tanda pengenalnya dan dipersilahkan duduk dalam mobil tentara dan pergi ke penjara untuk diinterogasi atau semacamnya. Jusuf hanya duduk dengan santainya di dalam truk tersebut.
760Please respect copyright.PENANAge3YpZkt5O
“Haaa… ini adalah hari yang melelahkan”
760Please respect copyright.PENANA2axnw0AQpi
Jusuf menarik nafas panjang dan melihat langit-langit tenda mobil tentara tersebut.
760Please respect copyright.PENANAV7hjkT2f5Q
ns216.73.216.82da2