Besoknya kakek memberikan kabar kalau ayah mereka tidak bisa pulang mendadak karena cutinya sudah habis.162Please respect copyright.PENANAkWeHKxgHKB
Sekilas mala merasa aneh dengan alasan ayahnya, cuti setahun ada duabelas hari, kemarin ayah mereka pulang hanya tiga hari, masa iya cutinya sudah habis?
162Please respect copyright.PENANAcUH6t2JjOY
Sore hari setelah pulang dari rumah sakit, Mala kembali mendengar percakapan kakaknya di telepon. Tapi kali ini Mala tidak akan ikut secara terang-terangan dengan kakaknya, teman-teman Anita pasti akan berusaha memisahkan Mala dari kakaknya. Maka Mala memutuskan untuk mengawasi kakaknya dari jauh.162Please respect copyright.PENANAP27ElVu6YW
"Kakak mau kemana nanti?"162Please respect copyright.PENANASVH4pU5nIr
"Tio ngajakin pergi karaoke, kenapa? mau ikut?"162Please respect copyright.PENANAm3KZkvgicF
"Ngga ah, suara Mala fales, kasian yang lain."162Please respect copyright.PENANA8CicDZP1bx
"Ikutkan ngga harus nyanyi, lagian tadi kakak udah bilang ngga lama-lama disananya." Rawi kembali membujuk adiknya, sebenarnya Rawi pun khawatir meninggalkan adiknya sendirian walau hanya sebentar.162Please respect copyright.PENANAZbJyPw2Tfw
"Ngga ah, nanti kakak anterin Mala ke kost Valen aja sebelum berangkat. Mala juga males di rumah sendirian."Mala berencana akan mengajak sahabatnya Valen untuk mengawasi kakaknya.162Please respect copyright.PENANAI7GMMlF2Lt
"Nah gitu juga boleh, kakak takut kalau kamu sendirian di rumah, takutnya ada temen sekolahmu yang dulu itu kesini lagi."
Jam 7, Mala sudah berada di depan pintu kamar kost Valen. Tidak ada tanda-tanda keberadaan sahabatnya itu, Mala pun menelepon Valen.162Please respect copyright.PENANAxuKJ2xWjBy
"Hai Len, kamu lagi dimana?"162Please respect copyright.PENANAD8UCgdhUh0
"Hai La, ya malam mingguanlah, emang kamu jomblo. Eh, kok tau aku ngga ada di kost. Kamu di kostan aku?" jawab Valen, suara berisik jalanan menjadi latar belakangnya.162Please respect copyright.PENANA3GGG2JXNWQ
"Iya, malam mingguan sama siapa?"162Please respect copyright.PENANAkTw8heiPjX
"Ada deh, pas di sekolah aja aku ceritanya. Terus gimana kamu? Mau balik? Atau tunggu aku aja di rumah Dio, tapi aku ngga tau pulang jam berapa."162Please respect copyright.PENANAi1Fg6rMFAX
"Ngga usah deh. Kamu lanjut aja. Besok pas ketemu di sekolah, aku tagih ceritanya."162Please respect copyright.PENANAIlrlVcIYnZ
Mala, mengakhiri telepon dengan sahabatnya dan memutuskan untuk menelepon Dio.162Please respect copyright.PENANAnjtXo0eumc
"Hei, kenapa Mal?"162Please respect copyright.PENANAiXuKSykb4M
"Dio, kamu di rumah?"162Please respect copyright.PENANAqbKdYojFYB
"Iya, kenapa nanya gitu?"162Please respect copyright.PENANA7sJrOePNOl
"Aku ke kostan Valen, tapi dia malah pergi malam mingguan. Aku mau numpang nunggu di rumahmu boleh ngga?"162Please respect copyright.PENANAeGS4kevvJs
"Ya udah, aku tungguin di depan."162Please respect copyright.PENANAoy5GqmJktT
Jarak dari kost Valen ke rumah Dio hanya 10 menit bila jalan kaki. Dio sudah berdiri di depan pagar rumahnya menanti kedatangan Mala.162Please respect copyright.PENANAMnwJ8semJE
"Hei Mal, loh kamu jalan kaki sendirian?" Dio membuka pintu pagar dan mempersilahkan Mala untuk masuk162Please respect copyright.PENANAHlFoBD1tgg
"Iyalah, tadi di antar sama kak Rawi sampai kostnya Valen." Mala berjalan masuk ke halaman rumah Dio yang lumayan luas, pohon mangga yang rindang menyambut mereka, dibawah pohon terdapat meja dan kursi dari kayu. Pencahayaan dari lampu taman terang, Mala memutuskan untuk duduk disana.162Please respect copyright.PENANATCsPbj3six
"Mending di teras atau di ruang tamu aja, banyak nyamuk loh kalau disini." Dio menyarankan.162Please respect copyright.PENANATWDG39Q50n
"Aku ngga lama kok, ga apa sesekali donor darah. Biar nyamuk disini gemuk semua." Mala melepaskan jaket hitam dan melipatnya, berjalan sepuluh menit sudah membuat Mala berkeringat.162Please respect copyright.PENANAiapcGjiVUT
"Niat ya kasih makan nyamuk, sampai kamu datang pakai hitam semua dari atas sampai bawah." Dio memandangi Mala dari atas ke bawah. Semuanya serba hitam.162Please respect copyright.PENANAiIi4zr3L5F
Mala hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Dio.162Please respect copyright.PENANAXwA5o0Us4w
"Kamu mau nunggu Valen disini sampai dia balik? Mau minum ngga?"162Please respect copyright.PENANA40FE17YZ9t
"Tadinya gitu, tapi Valen bilang dia ngga tau bakalan pulang jam berapa. Aku juga masih ada perlu sih. Mau donk air putih kalau ngga ngerepotin"162Please respect copyright.PENANARqN727rEjR
"Ok" Dio berjalan masuk kedalam rumah dan kembali dengan segelas air putih "Nih minum dulu, mau kemana habis ini?" Dio meletakkan gelas yang dibawanya di depan Mala162Please respect copyright.PENANAUp8qNi33QN
"Makasih, mau nyusulin kak Rawi." Mala menghabiskan air dalam gelas.162Please respect copyright.PENANA0mLaprkBg6
"Lah, kalau gitu ngapain tadi kamu ngga ikut sekalian aja."162Please respect copyright.PENANA54K7Jb07az
"Adalah pokoknya. Satu jam lagi aku baru jalan. Sekarang bahas soal matematika dulu aja." Mala mengatur alarm pada ponselnya.162Please respect copyright.PENANAFSAwREGrsN
"Ya ampun, weekend gini kenapa aku masih harus belajar lagi." Dio hanya menghela nafas panjang, tapi tetap kembali masuk dalam rumah dan mengambil buku materi matematika.
Alarm Mala menyala, dia segera berpamitan ke Dio "Makasih ya Dio, aku pergi dulu." Mala kembali memakai jaketnya.162Please respect copyright.PENANAvKfvcAV4Cs
"Mau jalan naik apa? kaki? dimana emang tempatnya?" Dio bertanya sambil merapihkan buku dan alat tulisnya.162Please respect copyright.PENANANmuGd7IbTe
"Di depankan ada pos ojek, harusnya sih ngga terlalu jauh."162Please respect copyright.PENANAiexBtwqNQ0
"Kalau ngga jauh, aku anterin aja. Daripada kamu naik ojek."162Please respect copyright.PENANAVP0P67Xorj
Mala terdiam sejenak dan berpikir, ada baiknya dia bawa teman daripada sendirian masuk ke tempat karaoke. "Boleh, makasih boleh ngerepotin."162Please respect copyright.PENANAJfN734NRme
"Ga masalah, bentar aku ambil motor dulu."
Dio dan Mala sampai ditempat karaoke dimana Rawi dan teman-temannya berada.162Please respect copyright.PENANAp1SIEoFogI
"Disini Mal?" Tanya Dio yang tengah memarkirkan motornya162Please respect copyright.PENANAmoMrCAIkFZ
"Kalo kata kakakku sih bener disini. Cuma aku ngga tau ruangannya yang mana." Mala kembali memeriksa pesan singkat dari Rawi.162Please respect copyright.PENANAC69DNKY8aW
"Ya udah ayo masuk, tanya aja di dalam."
Mala berjalan ke arah meja kasir dan menanyakan ruangan kakaknya.162Please respect copyright.PENANAWJtZgNvCSv
"Malam kak, kakak saya tadi udah masuk duluan sama temannya tapi lupa kasih tau aku mereka di ruangan berapa. Yang ini orangnya." Mala menunjukkan foto Rawi bersama teman-temannya.162Please respect copyright.PENANAAYIB9U23t2
"Owh iya kak, ada di room 7 lantai dua kak."162Please respect copyright.PENANAbScPFwaRfJ
"Terima kasih kak." Mala menaiki tangga ke lantai dua, Dio mengekor dibelakangnya.162Please respect copyright.PENANAn1Mj7GW2EC
Mala berhenti dan mengintip dari kaca pintu ruangan nomor 7. Rawi terlihat duduk di ujung sofa, Anita di sampingnya menyodorkan segelas minuman. Rani dan Wina tengah asik bernyanyi dengan Tio dan Edwin sebagai penonton mereka.
"Ayo masuk, ngapain berdiri disini?" Dio mendorong punggung Mala.162Please respect copyright.PENANAntaqFqhm1K
"Bentar dulu, belum saatnya kita masuk" Mala memandang kesekelilingnya, melihat ruangan nomor 8 kosong dan untuk menuju toilet serta tangga akan melewati ruangan itu. Mala menghampiri pekerja yang usai mengantar pesanan ke ruangan lain dan berkata "Kak, saya mau di ruangan 8 aja ya."162Please respect copyright.PENANAOqlJGOoPLx
Pekerja itupun meminta Mala untuk menyelesaikan administrasi di lantai satu.
"Mal, ngapain malah buka room baru, bukannya kamu mau ketemu kak Rawi?" Dio yang kebingungan mengikuti Mala memasuki ruangan nomor 8.162Please respect copyright.PENANAmHWXUgJnAn
"Iya, tapi belum sekarang buat nemuin kakak. Kamu nyanyi aja, aku harus fokus." Mala memberikan mikrofon pada Dio dan memandang ke arah luar dari kaca kecil di pintu.162Please respect copyright.PENANAg3BZGEh7Oa
"Kamu ni aneh deh." Dio menerima mikrofon dan sibuk memilih lagu untuk di nyanyikan.162Please respect copyright.PENANAFmkxLVZHF5
Setengah jam berlalu, Dio yang sudah lelah bernyanyi sedari tadi meletakkan mikrofonnya.162Please respect copyright.PENANAJFjalzu8cw
"Mau sampai kapan nih aku harus nyanyi? Capek suaraku."162Please respect copyright.PENANAYI6kUZf9ya
"Bentar la..." Mala melihat kilasan bayangan orang melewati ruangan mereka, Mala bergegas keluar dan melihat sosok Rawi dari belakang. "Ayo Dio, siap-siap. Kamu ke toilet cowo, ajak kak Rawi keluar sekarang. Aku ambil barang-barang kak Rawi dulu di sebelah."162Please respect copyright.PENANAB0iYAFu6TB
Belum sempat Dio menjawab, Mala sudah keluar terlebih dulu dari ruangan itu.