Tanpa terasa hari sabtu pun tiba, setelah memasukkan skripsi ke percetakan Rawi pulang ke rumah. Saat merapihkan kamarnya, ponsel Rawi berdering. Pintu kamar Rawi yang tidak tertutup membuat suara Freddie Mercury bernyanyi menyebar keseluruh rumah. Termasuk Mala yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Halo... Iya nit. Terserah, kan kamu yang ngajak bukan aku. Iya, terserah kamu aja. Udah ya nit, aku lagi sibuk."
Mendengarkan percakapan kakaknya, Mala terdiam sejenak.191Please respect copyright.PENANAcvjLJDUN4V
Nit? Anitakah yang dimaksud kakaknya?191Please respect copyright.PENANAOCMGVisewQ
Mala kembali teringat pada mimpinya, dalam mimpinya, Mala menyaksikan kakaknya, Rawi pergi untuk bertemu dengan Anita. Anita datang ke rumah. Berkenalan dengan kakek dan nenek. Anita yang ramah dan sopan dengan cepat mengambil hati kakek dan nenek. Rawi tidak terlalu senang dengan tindakan Anita, namun tidak ingin membuat keributan didepan kakek dan nenek. Setelah kencan pertama itu, Nenek lebih sering menanyakan soal Anita, memuji terus-terusan Anita, bagaimana dia sopan dan santun. Berbeda dengan cucunya sendiri. Anita pun jadi lebih sering main ke rumah. Nenek selalu siap menyambut Anita. Meski Rawi tidak ada dirumah, Anita terkadang mampir, membawakan nenek berbagai macam oleh-oleh. Membuat nenek dan kakek terkesan padanya. Rawi semakin jarang dirumah untuk menghindari Anita, dan juga sibuk mempersiapkan beasiswa s2nya.191Please respect copyright.PENANAHm7Yo7nCl4
Mungkin karena itulah Anita semakin gencar mendekati kakek, nenek, termasuk juga Mala. Anita sering mengajak Mala keluar untuk ke mall atau sekedar ke kafe dekat tempat tinggal Mala dan Rawi. Nenek pun membujuk Rawi untuk mengajak jalan Anita, yang akhirnya disetujui Rawi setelah bosan berkali-kali mendengarkan omelan neneknya.191Please respect copyright.PENANAySlsr01fvr
Dan hari itu mengubah perjalanan hidup Rawi, Anita yang sangat terobsesi dengan cintanya pada Rawi, memutuskan untuk membuat Rawi menjadi miliknya. Dibantu oleh teman Anita dan Rawi, mereka menjebak Rawi untuk tidur bersama Anita.191Please respect copyright.PENANAZiiGAkkYYZ
Rawi yang merasa tidak mungkin melakukan perbuatan itu pada cewek yang tidak disukainya pun menolak untuk mengakui kejadian malam itu.191Please respect copyright.PENANAaKjNuLYROK
Anita terus mendesak, hingga bertemu dengan kakek dan nenek. Nenek marah besar, hingga masuk rumah sakit. Kakek menjadi kecewa pada Rawi. Ayah yang waktu itu berada di luar kota memutuskan untuk pulang mendengar kabar itu.
Masih segar di ingatan Mala, Ayah pertama kalinya melayangkan pukulan ke Rawi. Rawi melawan ayah, menolak untuk menikahi Anita dan mengatakan bahwa dia tidak mungkin menodai Anita. Mala mempercayai kakaknya, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk membela Rawi. Setiap Mala membuka mulut untuk membela Rawi, nenek dan ayah akan memarahi Mala. Mengatakan Mala hanya anak kecil yang tidak tau apa-apa.
Mala ingat tatapan mata kekecewaan Rawi pada Ayah dan neneknya. Orangtua Anita datang ke rumah sakit, menuntut pertanggung jawaban untuk Anita. Ayah memutuskan untuk Rawi, pada akhirnya Rawi tidak melanjutkan s2 nya dan menikahi Anita. Orangtua Anita yang cukup berada, mempersiapan rumah untuk mereka. Sejak saat itu Rawi tidak pernah kembali ke rumah, hanya sesekali Anita datang berkunjung untuk mengeluh pada nenek, entah apa yang mereka bicarakan. Mala ingat untuk kedua kalinya nenek kembali masuk ke rumah sakit.
Rawi keluar dari kamarnya dan kaget melihat adiknya tengah berdiri dan melamun.191Please respect copyright.PENANARRU0QvwxPo
"Mala... Kamu kenapa kok sering bengong?"191Please respect copyright.PENANACPfE84Que6
"Eh.. ngga kak. Kakak nanti malam mau pergi?" Mala tersadar dari lamunannya.191Please respect copyright.PENANAklc3YzER0v
"Iya, kamu dari tadi dengerin kakak telepon ya..." Rawi mendekati Mala dan mengacak-acak rambut adiknya.191Please respect copyright.PENANAv3M6WsQ9fL
"Sama siapa kak?" Mala menepis tangan Rawi dan merapihkan rambutnya.191Please respect copyright.PENANAmlNT4IADLf
"Temen kuliah, kamu ngga kenal. Kenapa? Mau ikut?" Rawi melilitkan lengannya di leher adiknya dan kembali memberantaki rambut Mala.191Please respect copyright.PENANA9jJmmMdIXT
"Ish... Aku mau ikut donk kak. Bosen di rumah." Mala menusukkan jari telunjuk ke pinggang kakaknya dan berhasil melepaskan diri dari Rawi yang kesakitan.191Please respect copyright.PENANA21ZTMsYZFP
"Ya udah, nanti ikut aja." Rawi menjaga jarak dari Mala, takut adiknya akan kembali menyerang.191Please respect copyright.PENANAvOU34Vx8k0
"Mau kemana? Berdua atau banyakan?"191Please respect copyright.PENANAT9jKihW0Uo
"Kakak juga ngga tau, kan cuma ngikut aja. Harusnya sih rame-rame, ngga cuma berdua."191Please respect copyright.PENANAmxRU9nHWMY
"Tanya aja kak, jadi kita bisa jalan duluan, biar ngga tunggu-tungguan." Mala beralasan, Mala ngga mau kalau kak Anita datang ke rumah mereka dan menjalin kedekatan pada kakek dan nenek.191Please respect copyright.PENANACJal0QGlfx
"Ya udah, kakak tanya dulu." Rawi mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Anita
"Hai Rawi, ada apa?" terdengar suara ceria Anita dari balik telepon. Rawi sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya sebelum menjawab.191Please respect copyright.PENANA3NmMHb4d9h
"Aku mau ngajak adikku nanti, tujuannya kemana ya? Nanti kita ketemu langsung di lokasi aja."191Please respect copyright.PENANAPoNA84MtDa
"Oh gitu... Ya udah, nanti ke mall A ya. Jam 7. Ketemu di tempat ngopi ya."191Please respect copyright.PENANAyNXGaLxIiV
"Oke." Rawi segera menutup teleponnya sebelum Anita bisa berkata lagi.
"Ke mall A, jam 7. Jangan ngaret kayak tiap pagi loh dek."191Please respect copyright.PENANAweD43bCJQ5
"Mana pernah Mala ngaret , kakak tuh yang kalau abis sarapan malah sakit perut." Mala kembali menusukkan telunjuknya ke pinggang Rawi, berlari masuk ke kamar dan mengunci pintunya.
191Please respect copyright.PENANANHnDaRCCy6
191Please respect copyright.PENANAQBOP9d0EMv
N : Dimana tempat favorit kalian buat jalan?191Please respect copyright.PENANAYf2IzvaMaX
Tacat tidak suka keramaian, setiap ke mall, nonton, atau kemanapun selalu weekday.191Please respect copyright.PENANAB3jUl3eVTK
Sabtu dan minggu adalah hari Tacat melebur menjadi satu dengan kasur.191Please respect copyright.PENANAvqbuIZuuGs
191Please respect copyright.PENANADwF2wCVego
Selamat malam... Semoga besok kamu lebih baik lagi ya.